NovelToon NovelToon
MILKY WAY

MILKY WAY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Gangster
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: BillaAzahra022

Berawal dari sebuah hubungan antara Dhikaa dan Sabila Liora yang tidak direstui oleh kakak dari Sabila yang bernama Reyvan Adelio, seorang ketua geng Astro Power. Reyvan tidak merestui hubungan antara dhika dan sabila karena ia merasa bahwa dhika itu lemah dan tidak mampu untuk menjaga adik perempuannya. Namun, siapa sangka jika dhikaa adalah ketua geng Milky way, salah satu geng terbesar dikotanya. Ia diberikan tanggung jawab menjadi ketua geng Milky way untuk mencapai tujuan dari sang kakak yaitu Roby Mahendra. Masalah demi masalah muncul silih berganti yang disebabkan oleh geng Andromeda, sebuah geng yang selalu membuat ulah dan ketuai oleh Hans. Begitu banyak masalah yang terjadi diantara ketiga geng tersebut, hingga sebuah hal yang tidak pernah terbayangkan terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BillaAzahra022, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Foto keluarga

Hari demi hari telah berganti, kondisi sabila pun sudah kembali membaik seperti sedia kala. Para siswa dan siswi yang selalu mengganggu sabila pun perlahan mulai berkurang. Hal tersebut membuat sabila menjadi lebih tenang.

Saat ini dhikaa baru saja tiba di depan rumah sabila karena mereka  pulang sekolah bersama.

"Bila ga mau keluar rumah hari ini?" Tanya dhikaa sembari membuka helm sabila.

"Hmm, hari ini bila mau di rumah aja" jawab sabila sembari tersenyum.

"Yaudah kalau gitu" ucap dhikaa.

"Hmm kaa" panggil sabila.

"Iya" Sahut dhikaa.

"Eumm berhubung besok hari minggu, kaa sibuk ga?" Tanya sabila.

"Ga kok, kenapa emangnya?" Ucap dhikaa.

"Kaa besok bisa bantuin bila dirumah? Soalnya bila mau beresin gudang. Rencananya kemarin sama kak nai, tapi kak nai lagi ada kegiatan besok" jelas Sabila.

"Bisa kok, besok kaa ga ada kegiatan juga" ucap dhikaa.

"Besok bila tunggu ya" ucap sabila sembari tersenyum.

"Iya. kaa pulang ya, hati-hati dirumah" ucap dhikaa sembari mengelus lembut kepala sabila.

"Iya kaa" balas sabila.

Dhikaa pun mulai mengendarai motor miliknya. Kepergian dhikaa tak luput dari pandangan sabila, hingga dhikaa tak tampak lagi. Sabila pun berjalan menuju rumah.

Hening, sepi dan sunyi, itulah yang sabila rasakan saat memasuki rumah itu.

Pov sabila

Aku berjalan masuk kedalam rumah, semuanya tampak sama, hanya saja dengan suasana yang berbeda.

Aku selalu berusaha untuk tersenyum dan berusaha untuk mengikhlaskan apa yang telah terjadi, namun terkadang aku masih terus berfikir mengapa kehidupanku tidak seperti mereka.

Aku duduk di atas sofa sembari menghela nafas panjang serta menatap langit-langit rumah dengan pikiran yang entah kemana.

Terkadang ruangan ini selalu mengingatkan ku pada banyak hal. Hal yang pernah membuatku merasakan bahagia, hal yang membuatku merasakan ketenangan dan kehangatan, hingga sebuah hal yang menjadi awal hancurnya sebuah keluarga.

"Bang rey, bila kangen abang"

Air mata ini tak tertahan dan lolos begitu saja membahasi pipi saat aku teringat akan sosok kakak yang selalu menjadi tempat berlindung. Aku sudah mencoba untuk kuat akan tetapi aku belum bisa sepenuhnya mengikhlaskan.

"Abang pasti udah ketemu sama ibu kan? Tapi bila sendiri disini"

Aku memejamkan mata kemudian membukanya perlahan. Ya aku tidak sendiri, masih banyak orang-orang yang peduli kepada ku, aku masih punya dhikaa bahkan ada kak nayla dan yang lainnya. Seharusnya aku tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan seperti ini.

Aku berusaha menarik nafas yang sedikit sesak dan bangkit dari sofa  bergegas untuk berganti baju. setelah itu aku pun berjalan menuju gudang.

Besok dhikaa akan datang membantu, jadi lebih baik aku mengemasi sebagian barang agar besok hanya tinggal mengeluarkan barang saja.

Gudang ini sudah terlalu penuh, aku berencana untuk membuang sebagian barang yang memang sudah tidak berguna. Gudang ini tidak terlalu kotor karena memang abang rey selalu membersihkannya dulu.

Aku mengemasi sebagian barang-barang yang memang sudah tidak terpakai memasukannya kedalam kardus. Namun, pandangan ini terhenti pada sebuah kardus yang berisi bingkai foto.

Aku mendekati kardus tersebut dan melihat apa yang ada didalamnya. Hanya sebuah foto-foto lama.

Tangan ini bergerak meraih sebuah foto keluarga yang sudah sangat lama. Didalam tersebut terdapat ayah, ibu, abang dan tentunya aku. Foto dimana semuanya masih baik-baik saja. Aku tidak menyangka keluarga yang terlihat bahagia itu kini telah kehilangan kebahagiaan mereka.

Bohong jika aku mengatakan bahwa aku tidak memikirkan ayah. Aku selalu menunggu ia pulang akan tetapi semuanya sia-sia. Bahkan setelah abang reyvan tiada, seseorang yang ku sebut ayah itu tidak juga kembali. Dan aku pun sadar bahwa tidak ada lagi yang bisa ku sebut sebagai keluarga.

Sakit dan sesak menjadi satu, air mata pun tak bisa tertahankan, takdir begitu kejam. Namun waktu terus berjalan dan aku tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan.

Tidak banyak yang aku minta. Aku hanya menginginkan sebuah kebahagiaan.

Pov author.

Di minggu yang cerah dhikaa telah tiba di depan rumah sabila. Karena hari ini ia akan membantu sabila.

Dhikaa pun mengetuk pintu rumah sabila hingga tak lama kemudian sabila pun membuka pintu.

"Kaa pagi banget datangnya" ucap sabila setelah membuka pintu.

"Lebih cepat mulai lebih baik" balas dhikaa.

"Haha iya juga" tawa sabila.

"Ayo masuk" ucap sabila mempersilahkan dhikaa masuk.

Mereka berdua pun berjalan masuk dan langsung menuju gudang.

"Semuanya sudah dibereskan?" Tanya dhikaa saat melihat barang sudah tersusun rapih didalam kardus.

"Bila cuma beresin sebagian aja, jadi tinggal kaa angkat keluar" ucap sabila.

"Haha rajin banget sih" ucap dhikaa sembari mengelus pucuk kepala sabila.

Dhikaa pun mulai mengangkat satu persatu kardus yang sudah sabila bereskan dan membawanya keluar.

Sabila pun memasukan barang yang tersisa kedalam kardus, sementara barang yang masih bisa di gunakan ia simpan di sudut ruangan.

Tak membutuhkan waktu lama semua barang sudah dhikaa pindahkan keluar, sementara sabila menatap satu kardus terakhir dengan tatapan sendu.

"Bila ngapain?" Tanya dhikaa berjalan mendekati sabila.

"Hmm gapapa" ucap sabila yang sedikit terkejut dan langsung menutup kardus yang ia pegang.

"Ini mau di simpan atau bawa keluar?" Tanya dhikaa sembari mengambil alih kardus yang sabila pegang.

"Hmm buang aja" ucap sabila dengan nada lirih.

"Bila mau siapin cemilan dulu" sambung sabila kemudian melangkah keluar gudang.

Dhikaa menatap kepergian sabila, kemudian pandangannya beralih pada kardus yang ia pegang.

Tangannya bergerak membuka kardus tersebut, hingga tampak sebuah foto keluarga didalamnya dan juga beberapa foto lainnya.

Dhikaa menghela nafas panjang kemudian berjalan keluar sembari membawa kardus tersebut dalam genggamannya.

Dhikaa berjalan menuju ruang tamu dan menduduki salah satu sofa disana. Kardus yang ia bawa, ia letakan di atas meja dan perlahan membukanya.

Terdapat banyak foto keluarga disana. Terlihat senyum kebahagian terpancar dari muka mereka. Dhikaa memandangi satu persatu foto tersebut.

"Kaa" panggil sabila.

Dhikaa yang mendengar suara sabila langsung beralih menatap sabila yang berdiri tak jauh dari dirinya sembari membawa minum dan beberapa cemilan.

"Yakin semua ini mau di buang?" Tanya dhikaa.

Sabila menunduk.

"Hmm itu...."

"Duduk dulu sini" ucap dhikaa.

Sabila pun menghampiri dhikaa dan langsung duduk di sebelahnya.

"Kenapa mau dibuang?" Tanya dhikaa.

"Foto itu cuma bikin bila sakit saat melihatnya. Lebih baik foto itu bila buang jauh" jawab sabila lirih, ia hanya menunduk tidak menatap dhikaa sama sekali.

"Sabila" panggil dhikaa.

Sabila pun langsung menatap dhikaa yang juga menatapnya.

"Bohong jika bila bilang baik-baik saja. Foto itu cuma bikin bila sakit kaa. Bila iri sama bila yang dulu, kenapa dia bisa ketawa dan merasakan kebahagiaan serta kehangatan keluarga. Tapi bila yang sekarang ga bisa, bila sendirian kaa. Bila masih punya ayah tapi ayah kemana. Bila selalu menunggu ayah pulang tapi semua itu sia-sia. Bila ga punya siapa-siapa lagi" ucap sabila terisak.

Dhikaa langsung menyandarkan kepala sabila di bahunya. Dhikaa tahu bahwa selama ini sabila hanya berusaha terlihat baik-baik saja agar ia dan naila serta yang lain tidak merasa khawatir. Namun, tatapan mata sabila tidak bisa berbohong.

"Bila ga sendiri, disini masih ada kaa, masih ada kak naila, zakky, alya bahkan yang lainnya" ucap dhikaa berusaha menenangkan sabila.

"Bila tau itu kaa. Tapi bila juga masih butuh tempat yang disebut keluarga. Bila masih membutuhkan itu, ayah meninggalkan kami, lalu bila udah kehilangan ibu, sekarang bila kehilangan abang rey" sabila menangis terisak, hatinya begitu sesak. Hal yang selama ini ia tahan akhirnya ia luapkan begitu saja.

"Sabila tenang ya, ada kaa disini" ucap dhikaa memeluk erat sabila.

"Bila berharap ayah pulang kaa. Bila berharap ayah kembali. Tapi ayah dimana? Bila ga butuh uang yang selalu ayah kirimkan setiap bulannya, bila cuma butuh ayah" ucap sabila.

Dhikaa melepaskan pelukannya, kemudian menangkup pipi sabila dengan kedua tangannya. Mata yang memerah karena menangis serta pipi yang tampak basah oleh air mata terlihat jelas oleh dhikaa.

"Masih ada kaa dan yang lainnya disini, bila ga sendirian. Ga ada gunanya bila berlarut-larut dalam kesedihan gini, waktu akan terus berjalan dan bila juga harus melanjutkan hidup bila. Kalau bila kayak gini terus, abang rey pasti sedih liat bila sekarang" ucap dhikaa menatap lekat sabila.

Sabila terdiam, apa yang di katakan dhikaa memang benar adanya, ia harus tetap melanjutkan hidup dan tak ada gunanya ia terus seperti ini.

"Udah jangan nangis lagi ya" ucap dhikaa sembari menghapus air mata sabila.

Sabila langsung memeluk dhikaa dengan erat.

"Kaa jangan pergi" ucap sabila.

Dhikaa pun membalas pelukan sabila dan mengelus lembut kepala sabila.

"Iya" ucap dhikaa.

"Bagaimana pun caranya, kaa akan berusaha untuk menemukan ayah bila dan membawanya kembali" batin dhikaa.

Bersambung...

1
Cpr Tito Jr.
lanjutin seru
Cpr Tito Jr.
lanjutin
Bila.Azahra: up tiap hari kak🙏
total 1 replies
Cpr Krisna jr01 Krisna jr01
ape benda tu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!