Author update hari, SELASA dan KAMIS
Reyna Maureen Alexandria seorang gadis dingin tak tersentuh. dia juga seorang ketua Geng motor Black Rose.
Reyhan Saputra Smith adalah ketua OSIS sekaligus kapten basket disekolah TUNAS BANGSA. Reyhan adalah cowok dingin dan cuek dia terkenal di sekolah Tunas bangsa disebut Ketos kutub karena sifatnya yang dingin sama orang lain.
Reyhan juga adalah siswa paling pintar disekola Tunas bangsa. Setelah kedatangan siswi baru yang bernama Reyna, Reyhan menjadi pribadi banyak bicara.
Apakah mereka akan tumbuh benih-benih cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Reyhan keluar kamar dengan rambut basah karena ia berendam di Bathtub untuk meredam kan hasratnya. Ia melihat sekeliling kamar, namun ia tidak menemukan Istrinya di mana-mana.
"Kemana Maureen pergi ya." Ucap Reyhan dalam hati sambil menatap sekeliling. Tanpa sengaja pandangannya tertuju sebuah kertas yang tertempel dimeja risa istrinya. Ia langsung mengambil surat itu dan membacanya.
Maaf Rey aku pergi tanpa pamit, Aku harus pergi karena ada masalah yang harus segera aku selesaikan. dan Maaf juga mungkin aku akan pulang terlambat.
Dari Maureenmu
Setelah ia membaca surat dari istrinya. Ia bertanya-tanya dalam hati. Urusan apa yang ia kerjakan sehingga ia harus pergi terburu-buru sampai tidak pamit kepadanya.
Reyhan membaringkan badannya dan menatap langit-langit kamarnya sambil memikirkan kemana istrinya pergi.
Sementara Reyna sudah berada dikafenya yang ia bangun dari hasil kerja kerasnya. Reyna memeriksa laporan keuangannya dan ia melihat ada kejanggalan.
"Kenapa bisa pemasukan menurun sedangkan Kafe selalu terlihat ramai bahkan lebih ramai." Ucap Reyna dalam hati sambil memikirkan siapa yang berani korupsi di kafenya.
Reyna langsung menelpon orang kepercayaan yang berada di markas, siapa lagi kalau bukan Dion.
"Dion datang Ke kafe RMA sekarang." Ucap Reyna menutup telponnya secara sepihak tanpa mendengar perkataan Dion.
Sedangkan di sebrang telpon.
"Dasar Gadis ICE, selalu mematikan telpon seenaknya." Ucap Dion kesal lalu menyimpan handphone di sakunya.
Tidak butuh waktu lama Dion telah sampai Dikafe Reyna dan ia langsung masuk keruangan Reyna tanpa ada satu orang menghentikannya. Karena mereka Tahu kalau Dion adalah teman Reyna yang selalu masuk keruangan bosnya.
"Ada apa lo menyuruh gue datang kemari." Ucap Dion langsung masuk tanpa mengetuk pintu dan menghampiri Reyna yang masih sibuk dengan berkas di depannya.
"Dion, gue minta tolong lo selidiki siapa yang menggelapkan uang kafe sehingga membuat penghasilan kafe menurun drastis." Ucap Reyna sambil memberikan laporan keuangan kafe kepada Dion.
"Baiklah, besok lo akan menerima siapa yang korupsi Dikafe lo." Ucap Dion yakin.
"Baiklah gue tunggu besok." Ucap Reyna yang sedikit lebih tenang setelah Dion akan membantunta mencari tahu siapa yang berani korupsi dikafenya.
Waktu sudah menunjukan pukul 23:15, membuat Reyhan gelisah karena Reyna belum pulang. Ia mengambil handphonenya dan mencoba menghubungi Reyna namun Reyna tidak mengangkat telponnya.
Reyhan melihat Reyna masuk kedalam kamar.
"Rey, kamu belum tidur?" Tanya Reyna kaget melihat Reyhan masih terjaga bahkan duduk dan menatap tajam kearahnya. Reyhan langsung berbaring ditempat tidur tanpa mengucapkan sepata kata pada istrinya.
Reyna tidak ambil pusing dengan sikap Reyhan, ia langsung masuk kekamar mandi membersihkan badannya yang terasa lengket tanpa menghiraukan Reyhan yang marah kepadanya.
30 menit Reyna keluar dari kamar mandi dengan menggunakan bathrobe. Ia menuju ke lemari untuk mengambil baju tidur untuk ia kenakan.
Reyna melihat Reyhan yang berbaring membelakanginya. Ia tahu Reyhan marah kepadanya, namun karena lelah ia memilih langsung tidur disamping Reyhan.
Setelah Reyna tertidur, Reyhan membuka matanya dan menatap Reyna yang sudah tertidur pulas.
"Ren apa sebenarnya kamu kerjakan sehingga kamu pulang larut malam tanpa menghubunhiku. Aku sangat mencemaskan mulai sampai-sampai aku tak bisa tidur memikirkanmu." Ucap Reyhan dalam hati karena matanya sudah sangat berat ia pun tertidur dengan memeluk Reyna.