NovelToon NovelToon
SANG DEWA AGUNG

SANG DEWA AGUNG

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Balas Dendam / Mengubah Takdir / dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Harem
Popularitas:12.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Doom

PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.

Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CH 6. PEDANG NAGA PEMBELAH GUNUNG.

Semakin kuat kera Iblis mengumpulkan Tenaga dan Spiritualnya, semakin kuat juga Racun yang menyerang tubuhnya hingga terlihat lagi Elemen Petir yang mengelilingi tubuhnya.

” Jleeep " Panah keempat menancap ke Lengan Kera Iblis.

” Aaarrrggghhhh.... Keluar kamu ” Kera Iblis sangat marah.

” Wuush. ” Ryu turun dari atas pohon tepat di depan Kera Iblis.

” Beraninya kamu menyerang ku dari belakang... ” Kera Iblis geram.

” Sekarang aku ada di Depanmu”. Ryu kembali mengangkat Busur dengan tiga Anak panah.

” Jleeep ” 1 Anak Panah menancap di dada Kera Iblis sedangkan 2 berhasil ditangkis

” Aaarrrggghhhh... Kubunuh Kau ” Kera Iblis berlari ke ara Ryu.

Tidak ingin mengambil resiko, Ryu hanya berlari menghindar sambil melesatkan anak Panahnya ke Arah Kera Iblis.

Begitupun Kera Iblis yang sudah kehilangan kesadarannya kini mengejar Ryu secara membabi buta meskipun sudah puluhan anak panah menancap tubuhnya.

Setelah terus berlari mengejar Ryu hampir 2 jam, akhirnya Kera Iblis tidak mampu lagi untuk bergerak.

” Bruuk." Kera Iblis terbaring jatuh ke tanah.

'Sial kau Manusia licik. Bahkan menyentuh mu pun aku tidak bisa' Benak Kera Iblis yang kini hanya bisa pasrah.

” Wuush " Ryu melompat ke arah kera Iblis menatapnya dengan senyuman jahat.

'Sial... Aku tidak percaya harus mati di tangan semut kecil ini" Benak Kera iblis terlihat pasrah lalu menutup matanya.

” Kekuatannya begitu mengerikan” Gumam Ryu mengingat bagaimana Kera iblis masih mampu bertahan meski dengan puluhan anak panah.

” Praaakkk... Praaakkk... Praaakkk... " Ryu memotong kepala Kera Iblis tidak mau mengambil Resiko.

Ryu langsung mengambil Inti Rohnya bergegas ke arah kelompok yang terluka.

Setelah sampai di tempat Duo Lang dan para murid masih terkapar, Ryu dengan cepat memeriksa mereka satu persatu.

" Untung saja tidak ada yang mati ” Gumam Ryu.

Hari sudah sore, kini satu persatu dari mereka mulai bangkit segera menelan sebuah Pil untuk memulihkan tenaga mereka.

Setelah beberapa saat mereka telah berhasil memulihkan tenaga, semua langsung menatap tajam penuh dengan berbagai pertanyaan.

Bagaimana tidak, melihat Tubuh Ryu masih dalam keadaan baik-baik saja. Bahkan tidak ada satupun yang lecet.

” Haaahh... Ryu'er... Dimana Kera Iblis itu?" Duo Lang dengan nafas panjang.

” Wuush... ” terlihat 2 Potongan Kera iblis muncul dari Ruang Hampa.

” Haaahh." Semua mata membesar tertuju pada Potongan itu langsung menatap Ryu.

" Wuush..." Ryu kembali menyimpannya ke dalam Cincin Ruang.

” Terimakasih Guru Lang dan Untuk para Senior semua yang telah membantuku.” Ryu menghela nafas.

” Aku berjanji akan membalas kebaikan kalian nanti.” lanjut Ryu.

” Ah... Tidak usah di fikirkan. lebih baik sekarang kita cepat keluar dari Hutan ini. Aku yakin pasti akan banyak Siluman yang akan muncul akibat pertarungan tadi.” ucap Duo lang menutupi kekesalannya meskipun sedikit bangga karena telah berhasil.

” Mari kita berangkat sekarang! Sebelum Gelap! ” lanjut Duo Lang.

Mereka pun beranjak dari tempat tersebut agar sesegera mungkin keluar dari Hutan.

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya rombongan Ryu hampir mencapai pinggir Hutan

” Kraaakkk. Krraaak. Kraaak.." Kelompok besar Siluman Kera menghadang mereka.

” Senior Lang... Sepertinya Mayat Kera Iblis menarik perhatian para Kera ini." Wang Can melihat kelompok kera tersebut yang begitu banyak.

” Saya fikir juga demikian. Tubuh Kera Iblis adalah sangat langka yang mampu menaikkan Tingkat Kultivasi mereka berlipat Ganda.” ucap Duo Lang.

” Guru... Apakah Siluman Kera ini masih ada nilai jual? ” Tanya Ryu begitu antusias.

” Haah... Meskipun cahaya Roh mereka masih bentuk lingkaran hitam, masih bisa dijual dengan harga murah untuk bahan Obat.” Duo Lang menatap Ryu dengan seksama.

" Ta..." Belum sempat Duo Lang melanjutkan ucapannya, Ryu sudah melompat jauh menghadang para Kera tersebut.

" Jleeep... Jleeep... Jleep" Ryu melesatkan anak panahnya dengan cepat.

Tidak menunggu lama, kini sudah puluhan Siluman Kera telah mati.

” Ini namanya pembantaian.” Gumam Wang Can melihat aksi Ryu dimana 1 Anak Panahnya berhasil membunuh 1 Siluman Kera dalam sekejap.

” Yaaahhh... Habis. ” Ryu melihat Anak Panahnya yang berjumlah 120 telah terpakai semua.

Tidak mau kehilangan kesempatan, Ryu memasukan busurnya kemudian mengambil Kapaknya melompat secara liar ke arah Gerombolan Kera.

” Crash... Craaash... Craaash... ” Ayunan Kapak Ryu begitu cepat membunuh Para Siluman Kera.

Melihat kebrutalan Ryu, para Kera itupun mulai ketakutan dan memilih untuk melarikan diri ke berbagai arah.

” Gluug..” Semua Murid inti menelan ludah melihat aksi yang dilakukan Ryu seperti pembunuh berdarah dingin.

” Bocah ini... Bagaimana mungkin dia bisa melakukan hal seperti itu.” Wang Tong memprediksi kekuatannya mampu menyaingi para Kultivator level 20 bahkan lebih.

Setelah melihat Siluman Kera itu sudah tidak mampu dikejar lagi, Ryu pun menyudahi Aksinya lalu mengambil Inti Roh mereka satu Persatu sambil memungut kembali anak Panahnya.

Setelah selesai, Ryu kembali ke kelompoknya melanjutkan perjalanan untuk pulang.

......................

Di Depan Gerbang sekte, kini Duo Lang, Ryu dan 20 Murid inti masing-masing kembali ke tempat kediamannya untuk membersihkan diri dan beristirahat mengingat hari sudah gelap.

Pada keesokan pagi, Patriak, Para Guru, Serta para Murid Lainnya kini telah berkumpul di lapangan sekte.

” Dengarkan Semuanya.... Seperti yang telah kita ketahui, bahwa setiap 6 Bulan sekali Assosiasi Pagoda Dagang akan berkunjung ke setiap Kota, Setiap Sekte, bahkan setiap Desa yang dimana tujuannya untuk menjual atau membeli berbagai macam barang, Senjata, Pil, barang langka, maupun barang lainnya yang memiliki nilai.” Ucap Patriak Guang Son dengan lantang.

” Adapun hari ini adalah hari dimana Assosiasi Pagoda Dagang berkunjung ke sekte kita, jadi saya bebaskan untuk berlibur seharian untuk menjual atau membeli apa yang kalian butuhkan.” Lanjut Paktriak Guang Son.

"Baik Patriak" Sambut semua serempak.

Di bagian sudut lain kini terlihat Ryu, Huang Do, Xin Mei dan Xin Chie sedang berbincang.

” Aahhh... uangku sisa sedikit. Aku lupa mengirimkan Pesan pada Ayah untuk mengirimkan uang.” ucap Huang Do.

” Tenang saja Kak Do, nanti aku yang akan mentraktir mu!” ucap Xin Mei.

” Kak Ryu... kamu tenang saja. Nanti aku juga akan mentraktir mu.” Xin Chie membuang muka dari Xin Mei sambil memegang tangan Ryu.

” Sambil menunggu, bagaimana kalau kita main kejar-kejaran atau main petak umpet.” ucap Huang Do

”Haaah.... Kak Do, masih saja kamu seperti anak-anak. Coba liat Ka Ryu... Terlihat seperti orang orang dewasa dan kekar.” Xin Chie menyandarkan kepalanya di bahu Ryu.

” Haiisshh... Aku juga bisa terlihat Dewasa ” Huang Do membusungkan dada.

” Bukankah Ka Do sering berlarian hingga ke ruangan Guru Fan..? Aku masih ingat dengan jelas, berapa banyak barang milik Guru Fan pecah akibat ulahmu.” Ketus Xin Chie.

" Haiisshh... Jangan ingatkan itu lagi.” Huang Do tertunduk malu.

” Assosiasi Pagoda Dagang sudah datang!" seru salah satu penjaga.

Mendengar hal itu, semua yang ada di dalam Sekte Gunung Persik berjalan teratur menuju luar Gerbang Sekte.

Tidak lama kemudian terlihat 20 Orang pejalan Kaki, 10 Orang berkuda dan 1 buah kereta sedang berjalan ke arah pintu Gerbang.

Setelah para rombongan berhenti, terlihat 1 sosok yang berpakaian sangat mewah turun dari kereta yang diikuti 2 Sosok misterius di belakangnya.

" Hahaha... Selamat datang Tuan Bao... ” sambut Paktriak Guang Son.

” Hahaha... Suasana hari ini sangat cerah. Kurasa ini adalah hari yang baik. ” Sambut Luan Bao dengan ramah.

” Hahaha... Aku tau itu Tuan Bao, kuharap kami tidak mengecewakan Kalian.” Patriak Son menoleh ke belakang.

” Bagi yan ingin menjual barang miliknya, kuharap membuat antrian... Untuk Para Guru sekte agar bisa membantu." Lanjut Patriak Son memberi isyarat.

Para guru kini secara bergiliran memperlihatkan Sumberdaya maupun Inti Roh dan lainnya kepada para petugas dari Assosiasi Pagoda dagang.

Setelah para Guru selesai, kini giliran Murid Inti yang menunjukkan barang yang akan dijual.

Masing-masing kelompok menunjukkan perwakilan untuk menyerahkan barang dagangannya.

Beberapa kelompok yang sudah menjual dagangannya yang banyak adalah beberapa ramuan dan inti Roh Tingkat Dasar berumur 100 Tahun.

Kini giliran Wang Tong yang maju sebagai perwakilan kelompoknya berjalan perlahan sambil melirik Ryu.

Secara Perlahan Wang Tong meletakan Inti Roh Tingkat Pejuang 15 buah serta 5 buah Inti Roh Tingkat Petarung berusia 100 Tahun.

Melihat pencapaian Wang Tong bersama kelompoknya, Patriak, Para Guru begitu bangga kepada mereka dan tersenyum Puas.

Begitupun para Murid begitu semangat meneriaki Kelompok Wang Tong dengan pujian.

Lain halnya kelompok Wang Tong. Wajah mereka hanya terlihat masam melirik ke arah Ryu yang dari tadi hanya diam sambil melipat tangannya.

” Hehehe.... Sepertinya hari ini cukup lumayan” ucap luan Bao senyum Puas.

” Untuk para Murid Lain jika ada yang ingin dijual, silahkan menyerahkan barang kepada petugas” ucap Patriak Guang Son yang masih penasaran dengan Ryu, mengingat dia juga ikut berburu.

Mendengar itu, Ryu memberanikan diri untuk maju kedepan berjalan kepada Petugas.

” Wuush.. " Tumpukan inti Roh yang mana terdapat 230 Inti Roh Tingkat Dasar, 175 Inti Roh Tingkat Pejuang, 130 Inti Roh Tingkat Petarung, serta 45 Inti Roh Tingkat Raja.

Melihat kejadian langka tersebut, semua orang yang ada disitu langsung terdiam dengan mulut terbuka lebar.

Termasuk para murid yang selalu memuji kelompok Wang Tong kini juga terlihat diam mematung.

” Hahahaha.... Sepertinya Berkah Langit hari ini turun kepadaku. ” Luan Bao mencairkan suasana sambil membisikkan sesuatu kepada sosok misterius di sampingnya.

Petugas yang tadi sempat mematung, kini mulai menghitung nilai yang akan dibayar.

” Saudara Ryu... Apa boleh aku minta 1 dari Inti Roh Tingkat Raja itu untukku?” Suara Huang Do dari belakang.

” Tenang saja Saudara Do... Aku sudah menyiapkan yang lebih bagus untukmu." ucap Ryu dengan santai.

Kembali lagi seluruh pasang mata menatap ke Arah Ryu seraya memeriksa Tingkat Kultivasinya.

Merasakan tingkat Kultivasi Ryu yang masih Level 10, sangatlah tidak mungkin melakukan hal itu.

Bahkan banyak yang mengira dia adalah Garis Keturunan Dewa atau memiliki Senjata milik Dewa.

Setelah selesai menghitung total harga inti Roh yang dijual Ryu Petugas langsung memberikan 5700 Keping Emas, 900 Keping Perak dan 500 Keping Perunggu.

" Sepertinya tidak ada yang dijual, sekarang silahkan lihat-lihat beberapa Senjata, Pil dan yang lain untuk keperluan kalian. ” Luan Bao mempersilahkan kepada seluruh Murid maupun Guru yang ada di Sekte tersebut.

Ryu, Huang Do, Xin Mei, Xin Chie serta yang lain kini mulai berbondong guna mencari barang yang mereka inginkan.

” Saudara Do... Sesuai janjiku dulu. ini aku bayar Hutangku. mohon Terimalah! ” Ryu memberikan 500 Koin emas.

” Tidak masalah Saudara Ryu... Aku tidak pernah meminta mu untuk membayarnya.” Huang Do menolak secara Halus.

” Mohon terimalah Saudara Do. Anggap juga sebagai tanda bahwa kita sudah menjadi teman.” ucap Ryu.

" Baiklah... jika kamu memaksa, aku tidak bisa menolak lagi.” Huang Do mengambil koin tersebut.

” Chie'er... Mohon terimalah! Anggap ini sebagai hadiah sebuah pertemanan.” Ryu memberikan 200 Keping Emas kepada Xin Chie.

” Jika ini sebagai Maskawin, aku akan menerimanya.” Xin Chie menerima dengan pipi memerah.

Mendengar ucapan tersebut, Ryu hanya menggelengkan kepala lalu menoleh ke Xin Mei dan memberikan 200 Koin Emas kepada Xin Mei.

Setelah sampai di tempat penjualan Senjata, Ryu juga ingin mencari sebuah senjata yang dia anggap cocok untuknya.

Namun setelah melihat Apa yang dia cari, Ryu kini terlihat senyum masam berniat mencari bahan yang lain.

” Aahhh hahaha.. maaf. Tuan sedang mencari senjata jenis Apa? ” Pelayan tersebut sambil mengingat wajah Ryu.

” Maaf Senior... Aku mau cari Senjata Sejenis Kapak ataupun Panah. Tapi sepertinya tidak ada." Jawab Pelayan tersebut.

" Aaahh... itu.... Tunggu sebentar Tuan." Pelayan tersebut berlari kecil menemui seseorang di balik tirai.

Tidak berselang lama, Pelayan tersebut kembali menemui Ryu.

" Maaf Tuan... Sepertinya jenis Senjata yang tuan cari tidak ada. Tapi kami punya Senjata yang mungkin tuan Suka. ” Pelayan tersebut mengambil sebuah Pedang yang memiliki aura yang sangat kuat.

” Ini Namanya Pedang Naga Pembelah Gunung.Pedang ini sangat langka bahkan satu-satunya di Benua ini dengan ukuran Panjang 2 Meter, Lebar 25 Sentimeter dengan ketebalan 2 Sentimeter. Tapi beratnya Hampir 1 Ton." ucap pelayan.

”Satu Ton?!!" Ryu kaget. bahkan para pembeli yang ada disitu juga kaget.

” Benar Tuan... pedang ini berbahan Batu Meteor dibuat oleh seorang Pandai Besi Ternama di Benua Lotus ini.” ucap Pelayan.

Karena merasa penasaran, Ryu mencoba untuk memeriksanya. Apalagi setelah mendengar beratnya sangatlah Mustahil. Wajar saja banyak orang tidak tertarik sama sekali.

Namun setelah Ryu menyentuh Pedang tersebut, dia merasakan ada Aura yang sangat mengintimidasi.

” Pelayan... berapa harga Perang ini? tanya Ryu.

” Untuk bahan langka ini sangat mahal 100 Koin Emas. Kalau untuk Tuan Muda, saya kasih 80 Koin emas.” ucap Pelayan mengingat sudah dijual kemana-mana namun tidak ada satupun yang tertarik.

" Baiklah... Saya akan membelinya." Ryu memberikan 80 Koin Emas.

” Mau saja bocah itu ditipu. Sudah jelas-jelas senjata itu tidak pernah ada yang mau beli" Bisik beberapa Murid melihat kejadian itu.

Namun bagi Ryu sangat beda, dimana ada hal unik pada Pedang besar tersebut. Yang jelas baginya adalah bagaimana melatih keseimbangan tubuhnya agar lebih kuat lagi, meskipun sekarang dia tidak mampu mengangkatnya tanpa bantuan Energi Qi dan Energi Jiwa.

1
wahib alwarsyid
Luar biasa
Desti Sania
Lumayan
Desti Sania
Biasa
Taufik Daddy A͜͡ⁿᵘ
Luar biasa
Kuswariadi Pranoto
👍
Kuswariadi Pranoto
siip
manda prasetyo
Aneh makin tinggi kultivnya ko malah makin lemah mc nya
Rildo Ahab
yoi
Rildo Ahab
yoi
melky s
good
manda prasetyo
O
manda prasetyo
T
melky s
mantab,di hancurkan tanpa embel-embel 💪👍
Saadiah Ismail
memang patut di ajar
Fahmi Risnaka
mantaf
Taufik Daddy A͜͡ⁿᵘ
Luar biasa
Nian Project
hais
Nian Project
seru
Nian Project
hemm Ryu...
Nian Project
hem
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!