NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Giok Merah

"Kenapa kamu membeli banyak sekali arak?" Xinyu melirik ke samping.

Saat ini Yi Xuan masih nyaman merangkul pundaknya, sementara di belakang mereka sepasang suami-istri baru itu juga masih memperhatikan.

"Aku baru saja melihat seseorang sedang patah hati." Yi Xuan menjawab acuh.

Xinyu mendengus, "Kenapa kamu mengikutiku, sialan!"

"Supaya terlihat tidak sedang patah hati, bukankah kamu harus membalas rangkulanku?" Yi Xuan bahkan tidak menjawab pertanyaan darinya.

Xinyu merebut dua kendi arak dan berlari menjauhi Yi Xuan, "Siapa yang tiba di kediamanku lebih dulu akan mendapatkan tiga kendi lagi!"

Yi Xuan tertawa, Xinyu memiliki cara yang unik untuk membuat seseorang merasa iri padanya.

•••

Yi Xuan meletakkan lembaran-lembaran kertas itu cukup kencang, dia menutup mata sambil memijat pelipisnya yang tiba-tiba terasa sakit.

"Xiaoyu, kau sebenarnya di mana?"

Dia sudah memeriksa beberapa tempat yang mencurigakan, tapi tidak menemukan Yueya di manapun.

Putri Kepala Sekte ini sebenarnya sudah menyinggung siapa sampai diculik hingga tak ada kabar sedikitpun darinya.

Tok tok tok!

Pintu ruangannya tiba-tiba diketuk seseorang dari luar.

"Masuk." Yi Xuan berkata pelan.

Ziqian memasuki ruangan baca Yi Xuan sambil membawa sebuah gulungan bambu.

"Kau sudah mendapatkan sesuatu?"

Ziqian menggeleng, "Catatan 20 tahun lalu ini cukup rumit. Sebelum meninggal, Penasihat Kekaisaran Nanhu pernah berkata pada ibuku kalau Kaisar punya cucu yang dibesarkan di Yunan. Katanya Tuan Putri Feng Nan menikahi salah satu pejabat penting di Kekaisaran Yunan, aku sudah memeriksa semua data pejabat yang ada di kekaisaran lama dan sekarang. Mereka tidak memiliki istri atau selir bermarga Feng atau yang latar belakangnya mencurigakan. Aku bahkan memeriksa data Keluarga Liang yang sudah musnah itu, tidak ada yang mencurigakan."

Yi Xuan mengembuskan napas, "Apa yang sebenarnya hilang dari catatan lama ini? Yang kita ketahui berbeda sekali dengan sejarah yang tercatat di Yunan. Mungkinkah sengaja disembunyikan?"

"Kalau kau menduganya seperti itu, kita harus memeriksanya dari orang-orang yang terlibat peperangan 20 tahun lalu itu. Kita membutuhkan bantuan lebih banyak orang.”

"Sebentar lagi aku akan pergi ke Gunung Wanshang bersama Xinyu. Aku tidak bisa menyelidiki ini dulu untuk sementara waktu. Xiaoyu belum ditemukan, takutnya dia juga tidak setuju dengan misi rahasia kita dalam mencari Keturunan Terakhir Kaisar Terdahulu, lebih baik tetap menyelidiki diam-diam." Yi Xuan menyiapkan kertas dan kuas, "Kau kirim surat kepada Yi Yusha dan Li Rong untuk membantu menyelidiki ini. Gunakan koneksi di beberapa titik penting lokasi penyelidikan kita. Pastikan memberi kabar padaku setiap tiga hari."

Yi Xuan juga mengeluarkan sebuah gulungan yang pernah dia ambil dari Kantor Jiandu beberapa hari lalu.

Diberikannya pada Ziqian gulungan itu, "Catatan lama Nanhu mungkin kurang membantu, sekalian berikan ini kepada Yi Yusha. Semoga dia pernah mendengar kabar tentang nama-nama di dalam daftar peperangan ini."

Ziqian mengangguk, "Aku sudah memikirkan rencananya, kau bisa pergi ke Gunung Wanshang dengan tenang."

"Urusan mencari keturunan terakhir Kaisar Terdahulu, pastikan tidak ada yang mengetahuinya. Identitasku sekarang adalah Yi Xuan, bukan Wang Yuxuan lagi. Kau juga harus berhati-hati."

Ziqian mengangguk lagi, "Bagaimana penyelidikanmu dengan nona dari Keluarga Liang itu?"

Yi Xuan menggeleng, "Kami belum menemukan kepastian. Tapi saat ini Xinyu sudah merasa yakin kalau pelaku aslinya bukan ayahku, dia juga bersedia bekerja sama denganku untuk mengungkap kebenarannya. Saat ini kami sedang mengejar orang yang mungkin memiliki petunjuk lain tentang pembantaian malam itu."

"Sejak Ketua Sekte Qi menduduki kursi ketua sekte Yinliang, orang-orang yang tadinya mendukungmu sudah mulai goyah. Dukungan kita tidak sekuat sebelumnya, Yuxuan. Kau semakin harus berhati-hati, jangan gegabah. Aku akan memberi tahu beberapa orang penting yang masih setia di pihak kita untuk mendukungmu dari belakang. Mereka akan berguna."

Yi Xuan mengangguk, "Itu urusan belakangan. Sekarang aku sudah kehilangan petunjuk tentang keberadaan Xiaoyu. Ini termasuk penting, karena bagaimana pun aku tetap harus menghasilkan uang, kan? Hanya karena kamu tidak menetapkan bunga, tidak berarti aku terus menambah jumlah utangku padamu."

Ziqian mengaduh, "Gadis ini, kemampuannya saja tinggi, tapi tetap lemah saat dihadapkan situasi hidup-mati seperti sekarang. Baiklah, aku akan mengirim beberapa pasukan kecil lagi untuk menyusuri beberapa wilayah di Yunan dan Beizhou untuk mencarinya. Kau tidak perlu turun tangan sendiri."

Mereka menghentikan pembicaraan penting. Lalu memutuskan untuk membicarakan beberapa hal lain, seperti perkembangan hubungan antara Ziqian dengan Liu Fenglan.

Juga tentang beberapa kasus dunia persilatan lain yang sedang populer dibicarakan di banyak tempat beberapa hari terakhir.

Mereka bahkan membicarakan tentang Tuan Muda Keenam dari Keluarga Zhou yang akan menikahi selir ketujuh. Katanya selir ketujuh ini berasal dari Xinan. Kota terpencil yang berada jauh di wilayah barat itu terkenal dengan wanita-wanita cantiknya yang pandai menari dan memainkan opera.

Mereka juga merencanakan untuk menghadiri pesta pengangkatan selir ketujuh ini. Pasti ramai sekali karena pengantin wanita membawa beberapa penari opera terkenal dari wilayahnya.

"Kau mungkin bisa menemukan jodoh dari acara pernikahan orang lain." Ziqian mulai meledek Yi Xuan dengan candaan-candaan recehnya.

Yi Xuan melambaikan tangan, "Aku tidak suka wanita yang tidak bisa melindungi dirinya sendiri. Wanita-wanita penghibur ini, walaupun cantik, mereka lebih mementingkan penampilan dari pada cara untuk melindungi diri dari penjahat. Aku tidak menyukai mereka, yang kusukai mungkin seperti—"

"Seperti Jenderal Agung Liang yang dengan gagah mempertaruhkan nyawa di medan perang demi melindungi ratusan ribu nyawa orang lain? Bukankah begitu?" Ziqian tersenyum meledek.

Wajah Yi Xuan memerah, "Tidak seperti yang kamu bayangkan!"

"Acaranya akan dimulai besok. Bagaimana? Kamu memutuskan untuk datang melihatnya atau tidak?" Ziqian berhenti menggoda Yi Xuan dan kembali ke topik sebelumnya.

"Memangnya kamu mau datang?" Yi Xuan bertanya datar.

"Aku datang, tapi tidak bisa datang bersamamu. Hm ..., aku sebelumnya sudah memiliki janji untuk menontonnya bersama Nona Pertama Liu." Ziqian nyengir lebar sambil menggaruk tengkuk.

Yi Xuan memutar bola mata kesal, "Lupakan saja. Lagi pula aku tidak berniat pergi."

•••

Besoknya, Ziqian benar-benar datang ke acara itu bersama Liu Fenglan. Mereka menikmati jamuan pernikahan yang terbilang cukup mewah.

Sementara Yi Xuan berdiam di kediaman sambil memeriksa catatan-catatan itu lagi.

Seorang pelayan mengetuk pintu ruang bacanya, "Tuan Muda. Ada seorang anak laki-laki yang memaksa ingin bertemu denganmu, katanya dia sudah memiliki janji denganmu sebelumnya. Haruskah aku membiarkannya masuk?"

Yi Xuan menghentikan gerakannya, lalu berdiri dan berjalan keluar dari kediaman. Dia menghampiri anak laki-laki yang katanya sedang mencarinya itu. Kemudian mendapati kalau anak itu ternyata adalah A-Ming.

Yi Xuan nyaris saja menimpuknya dengan sandal, "Kamu ke mana saja? Aku sudah meminta padamu untuk datang saat kediamanku baru dibuka. Tapi baru datang dua hari setelahnya, memangnya baik mengingkari janji seperti itu?"

A-Ming nyengir lebar, tapi terlihat ada gurat kecemasan di wajahnya, "Aku mendadak memiliki keberuntungan yang baik, Tuan Muda. Dua hari lalu Kaisar memanggilku ke istana untuk melukis potretnya dengan Permaisuri. Aku diberi uang dua ratus tahil emas. Bukankah sangat beruntung?" dia menjelaskan dengan wajah berseri dengan senyum.

"Benarkah? Bagaimana Kaisar tahu kamu seorang pelukis kecil?" Yi Xuan sedikit curiga dengan cerita anak itu.

Gurat wajah A-Ming terlihat semakin bingung, lalu dia tiba-tiba tersenyum dan mengangguk, "Saat pulang dari Restoran Wanyu hari itu, seorang pejabat istana tak sengaja menjatuhkan lukisanku dan melihatnya. Mungkin dia yang merekomendasikan aku untuk Kaisar." Dia bahkan tetap tidak mengurangi senyum di wajahnya.

"Lalu kamu masih ingin menjadi pelayanku meski sudah memiliki uang sebanyak itu?" Yi Xuan menaikkan sebelah alisnya.

A-Ming mengangguk dengan penuh semangat, "Tentu saja. Penghasilan ini tidak ada hubungannya denganmu. Menjadi pelayanmu pun bukankah aku tetap harus mencari nafkah sendiri?"

Yi Xuan terkekeh, anak ini lumayan keras kepala juga. Yi Xuan menoleh-noleh, dia tidak melihat A-Ming membawa orang lain.

"Ada apa, Tuan Muda?" A-Ming yang merasa bingung langsung bertanya padanya.

"Kau tidak memiliki adik atau kakak yang ingin kau bawa untuk tinggal bersamamu?" Yi Xuan menanyakan hal yang membuatnya penasaran.

A-Ming terdiam menunduk dan tidak menjawab pertanyaan Yi Xuan, dia menggeleng perlahan dan mengatakan, "T-tidak ada," dengan nada yang terbata-bata.

Yi Xuan mengangguk-angguk dan tidak merasa ada yang aneh dengan ekspresi wajah A-Ming, dia segera meminta A-Ming untuk pergi ke halaman utara untuk memulai pekerjaannya, "Nanti kamu tanyakan pada Pengurus Chong pekerjaanmu."

A-Ming mengangguk paham, dia mengantar Yi Xuan hingga ke depan gerbang.

Begitu keluar dari kediaman, matanya langsung terpaku pada sesosok gadis bertopeng yang sedang melihat-lihat kios yang menjual aksesoris wanita.

Ada Yu Ning dan Yu Shan di belakangnya yang sedang menunggu.

Yi Xuan menghampirinya, lalu memilih salah satu tusuk rambut bermotif sederhana yang terbuat dari batu giok berwarna merah.

"Kau bisa memilih yang ini jika benar-benar ingin membeli," Yi Xuan menunjukkan tusuk rambut pilihannya pada Xinyu.

Xinyu menoleh dan memerhatikan tusuk rambut yang disodorkan Yi Xuan, dia tersenyum puas, "Benar-benar bagus!"

"Akan kupakaikan." Yi Xuan langsung memasangkan tusuk rambut itu di atas kepala Xinyu.

"Lihatlah, Yu Ning, Yu Shan, apakah cantik?" Yi Xuan menoleh ke belakang, meminta pendapat dari Yu Ning dan Yu Shan.

Kedua pelayan itu justru menatap kepala nona mereka dengan canggung, "Sebenarnya itu tidak terlalu cantik jika dipakai wanita, tusuk rambut ini lebih cocok dipakai di atas kepala Tuan Muda." Yu Shan menunduk, merasa bersalah dengan pendapatnya yang tak menghargai pilihan Yi Xuan.

Yi Xuan mengangguk-angguk, "Kau benar juga. Kalau begitu, aku saja yang pakai," dia memutuskan untuk menariknya lagi dari rambut Xinyu.

Tapi tangan Xinyu langsung menahannya, "Hei, kau mau apa?! Aku sudah bilang kalau aku menyukainya, kau tidak bisa mengambil sesuatu yang sudah kusukai!" Xinyu melotot tidak terima.

Yi Xuan langsung melepaskan tangannya, "Kalau kau suka ambil saja. Seleramu memang berbeda dari kebanyakan wanita."

"Tuan, aku mengambil si giok merah ini." Xinyu tersenyum saat memanggil tuan penjual, "Tuan Muda Yi yang akan membayarnya untukku, jadi sebutkan saja harganya pada Tuan Muda Yi. Aku ada urusan, harus menghadiri acara pengangkatan selir ketujuh Tuan Muda Keenam Zhou." Lantas tanpa beban, Xinyu berjalan meninggalkan Yi Xuan sendirian di depan toko perhiasan itu.

"Tuan Muda Weihu Zhengyi, kau begitu dihormati di Ibu Kota. Aku akan memberimu harga teman. Cukup lima puluh tahil saja."

"Kenapa mahal sekali?" Yi Xuan melotot kesal, dalam hati dia sudah menyumpahi Xinyu dengan berbagai macam kalimat.

"Itu sudah termasuk murah, Tuan Muda. Giok merah itu sangat berharga, aku menjual hanya dua buah di toko ini, yang pertama sudah terjual dengan harga 200 tahil. Kau yakin menolak niat baikku dengan harga semurah itu?"

Yi Xuan mendengus, "Kelak biaya pergi ke Gunung Wanshang, kuserahkan saja semuanya padamu." dengusnya dalam hati, dia mengeluarkan uang kertas 50 tahil perak dengan enggan, lalu membayarnya kepada penjual perhiasan itu.

1
NurAzizah504
Aduh, patah hati lagi /Facepalm/
NurAzizah504
Lanjut, Kak /Grin/
NurAzizah504
Pastilah keturunan terakhir itu Xinyu
NurAzizah504
Pepet terus, jgn lepas /Facepalm/
NurAzizah504
Cemburu, ya, Bang, ya /Joyful/
Floricia Li
eeh lucu bangett
Floricia Li
seleranya yi xuan saaangat tinggi
Floricia Li
banyaknya selirnya 😅
NurAzizah504
Oh, wow sekali, Yi Xuan /Chuckle/
Floricia Li
hmmm dua duanya sama sama licik 😌
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Buat Yi Xuan makin merasa bersalah /Joyful/
NurAzizah504: /Joyful//Joyful/
Xiao Lianhua: nanti aku yang merasa bersalah beneran/Sob/
total 2 replies
mama Al
nah bisa jadi
mama Al
nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta
mama Al
betul betul betul
NurAzizah504
Aku berharap Yu Shan bisa sembuh
Xiao Lianhua: doain ya kak:)
total 1 replies
NurAzizah504
Makin bikin penasaran sama alurnya /Sob/
NurAzizah504: Eh, jgn, dong /Sob/
Xiao Lianhua: bersabarlah menantikan bab berikutnya😭😭 sepertinya besok bolos up lagi🤣
total 2 replies
Floricia Li
ngakak, kasihan banget 😂
NurAzizah504
Aih, kok, malah jadi gini? /Sob/
NurAzizah504
Ampun, deh, Ziqian /Sob/
Ryo Manawa
rajin bener upload nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!