NovelToon NovelToon
Hurt Me Again

Hurt Me Again

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Dedean

Jika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap atas sebuah pertemuan, maka kamu juga harus siap untuk menerima kehilangan. Karena setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan pada akhir episodenya. Lalu, selintas pertanyaan mulai terbesit dipikiran. Untuk apa dipertemukan jika akhirnya dipisahkan? Setiap pertemuan tak ada yang sia-sia, karena disetiap detik,menit bahkan jam yang akan kita lewati bersamanya memiliki makna yang nantinya akan kosa sadari betapa pentingnya. Oleh sebab itu hargai setiap pertemuan sebelum perpisahan menjadi sebuah penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedean, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 15

Setelah puas menikmati udara segar bersama sang kakak. Gadis itu pun kembali ke kamarnya, sedangkan para pria tampan itu masih melamun dengan pikiran mereka masing-masing. Tidak ada yang menyadari jika seseorang yang dipikirkan mereka sudah ada di depan mereka.

"Hmm,"

   Deheman Lula pun membuat keenam lelaki itu kembali ke alam nyata dan langsung tersenyum manis kepada gadis kecil di depan mereka, berharap sang adik sudah memaafkan mereka.

"Iya Lula maafin." Sambung Lula seakan mengetahui apa yang dipikirkan oleh mereka.

"Makasih ya princess." Balas mereka serentak dan langsung berhamburan memeluk adiknya itu.

"Sudah kak, Lula susah nafas nih."

"Heheh iya.. Iya.,." Mereka pun menyelesaikan acara peluk-pelukan itu karena  mereka takut gadis manis itu akan kesal lagi kepada mereka.

"Kak Lula mau pulang sekarang  kak." Ucap gadis manis itu.

"Lah kamu kan belum terlalu sembuh sayang." Ucap Rian yang langsung di setujui oleh yang lain, karena baru saja tadi Lula masuk rumah sakit, dan malamnya adiknya sudah meminta pulang.

"Ya sudah  kalau tidak mau, Lula tidur di rumah Kak Evan aja." Balas Lula dengan nada dibuat kesal sambil berpura-pura menelepon sang pacar.

"Jangan!" Teriak mereka serentak sambil segera membereskan barang-barang Lula. Hanya Lula yang bisa mengancam mereka dan bisa membuat mereka diam tak berkutik.

"Oke sekarang  kita pulang." Sambung Rian sambil menggendong adiknya itu yang diikuti oleh keenam lelaki tampan itu.

****

Ketujuh pria tampan itu sudah berkumpul dikamar adiknya itu, sedangkan Lula sedang asyik dengan teleponnya.

Sayang, kamu lagi apa? Sudah makan? Sudah minum obat?

Sudah kok kak. Aku sudah makan, sudah minum obat, dan sekarang  lagi di rumah :)

Apa? Kamu sudah di rumah? Kok tidak  mengabari aku?

Kan sudah dikabari ini        kak, lagian aku  bosen di rumah sakit :(

Ya sudah sayang sekarang kamu tidur ya, jangan lupa gosok gigi, cuci muka, terus bobok! Jangan lupa baca doa, dan yang paling penting jangan lupa mimpiin aku.

Iya kak, kamu juga ya.

Gadis itu pun tersenyum malu melihat pesan dari pacarnya itu, dan dia pun tidak sadar sudah diperhatikan sejak tadi oleh ketujuh kakak-kakaknya.

"Hmm, tega ya adik acuhin kakak karena si Evan yang jelek itu." Ucap Rian kesal karena melihat adiknya yang tersenyum seperti orang yang sedang tidak waras itu dan itu karena seorang Evan.

"Tahu tuh, gantengan juga kakak." Timpal Lio

"Iya betul, muka pas-pasan aja kamu suka." Nata pun tak kalah cemburu saat ini.

"Awas saja si Evan itu sampai bikin kamu ngacuhin kakak." Sambung Adit.

"Dasar Evan onta." Dumel Arsen yang sedari tadi sangat kesal diacuhkan oleh princessnya.

"Tampang datar gitu saja kamu suka dek." Lanjut Byan.

"Gantengan kak Azka lah!"  Ucap Azka bangga.

"Sudah  jangan pada syirik ya kakaknya Lula yang juga punya tampang datar. Akuin saja kalau pacar Lula tampan." Balas Lula dengan nada mengejek yang langsung dihadiahi tatapan memelas dari ketujuh kakaknya.

"Adik jangan puji cowok lain!" Teriak mereka berbarengan.

"Ya Allah, ini pada kompak banget, tabah kan Lula ya Allah!" Batin gadis manis itu.

"Iya-iya kakak tersayang."

"Sudah sekarang kamu tidur ya princess!" Lanjut Nata sambil mengecup kening Lula lembut.

"Gnight sayang."

"Gnight adik kakak."

  setelah mengecup kening Lula, mereka bertujuh pun kembali ke kamar masing-masing. Sementara gadis itu sudah memejamkan matanya karena merasa sangat mengantuk.

****

Keesokan paginya..

"Sayang kamu kok sudah mulai sekolah?" Tanya Rian ketika melihat adiknya sudah duduk di meja makan dengan seragam SMA-nya.

"Iya kamu kan belum sembuh." Lanjut Nata menimpali.

"Hmm, aku sudah sembuh kok kak, izinin aku sekolah  ya." Balas Lula dengan penuh harapan. Karena dia merasa sangat bosan jika hanya berdiam diri di rumah sebesar ini.

"Ya sudah kamu boleh sekolah, tapi kamu harus selalu dekat Kak Azka dan Byan ya, terus kalau ada yang bully kamu, langsung kabari kakak!" Ucap Rian lembut sambil mengusap rambut adiknya dengan sayang.

"Siap kak." Balas Lula semangat.

"Oh iya kak data lengkap tentang Angel dan kedua temannya sudah aku kirim ke email kakak." Ucap Azka ketika mereka telah selesai sarapan.

"Oke bagus, biar kakak bikin hidup dia seperti di neraka." Balas Rian dengan senyuman sinis yang membuat mereka semua bergidik ngeri karena jika kakaknya itu sudah mengeluarkan senyum sinisnya itu, maka siap-siap  saja sesuatu yang menyeramkan akan terjadi.

"Kak, jangan apa-apain Kak Angel ya." Balas Lula gugup.

"Tidak sayang, dia harus menerima balasan karena sudah melukai princess Alexander." Jawab Lio.

Sementara Lula pun hanya bisa pasrah dan melihat apa yang akan dilakukan kakaknya kepada seniornya itu.

****

  Sesampainya di sekolah, gadis manis itu pun dibuat terkejut karena semua murid sudah berkumpul di lapangan dan di sana sudah berbaris kepala sekolah dan para guru.

"Ayok sayang kita ikut ngumpul." Ajak Azka yang melihat adiknya itu bingung kenapa semua murid sudah berkumpul di lapangan sekolah  mereka.

Azka, Byan dan Lula pun bergabung berbaris di dekat Evan dan ketiga teman mereka.

"Ehh ini kenapa pada dikumpulin sih." Tanya Gavin penasaran kepada Azka dan Byan.

"Biasa, si Angel dan gengnya." Balas Azka dan Byan santai, karena mereka sudah tahu jika kakak pertamanya itu tidak akan membiarkan orang yang mengusik ketenangan keluarganya hidup dengan tenang.

"Semoga saja tidak terlalu parah." Batin Lula memohon.

"Perhatian seluruhnya! Saya selaku kepala sekolah merasa sangat marah dan kecewa. Karena  ada senior yang membully juniornya sampai masuk rumah sakit. Angel, Lavina, dan juga Karin silakan maju ke depan sekarang juga!" Suara yang memenuhi lapangan sekolah  itu pun membuat semua murid berbisik-bisik sambil  memandang sinis kepada Angel dan dua temannya itu. Sementara yang dibicarakan pun hanya bisa menunduk takut dan juga bercampur malu karena semua orang memandang jijik kepada mereka bertiga.

"Kak, kok mereka dipermaluin sih?" Tanya Lula dengan penuh prihatin melihat seniornya itu.

"Itu sudah konsekuensi buat mereka sayang." Ucap Byan kepada adik manisnya itu.

"Iya sayang. Itu tidak sesakit yang kamu rasain kemarin sayang." Sambung Evan sambil merangkul kekasihnya itu.

"Mangkanya jangan belagu."

"Dasar nenek sihir."

"Rasain mangkanya jangan macam-macam sama keluarga Alexander."

"Aduh kasihan ya Lula di bully sama cabe cabean."

Teriakan pun menggema ketika Angel dan kedua temannya sudah berdiri di depan semua siswa, mereka bertiga pun hanya bisa menunduk malu.

"Itu akibatnya lo sudah berani jahatin princess keluarga Alexander!" Ucap Byan dan Azka berbarengan sambil menggandeng tangan adiknya berjalan mendekati Angel dan temannya.

"Maafin kami yaa Lula!" Ucap Angel dan temannya sambil menangis sesenggukan dengan nada memohon.

"Untung kalian cewek. Kalau tidak sudah habis sama gue!" Sambung Evan dengan nada dinginnya sambil memandang tajam tiga wanita yang berdiri dengan kepala yang tertunduk.

"Sudah tahu Lula princess Alexander malah cari masalah." Sambung Gavin yang juga merasa kesal.

"Sudah keluarkan saja dari sekolah." Balas Byan yang sudah muak melihat mereka bertiga.

"Perhatikan semuanya!" Teriak 5 orang lelaki tampan yang sedang berjalan menuju lapangan sekolah. Sontak kelima pria tampan itu menjadi pusat perhatian. Siapa lagi kalau bukan anak-anak Alexander. Sudah bisa dibayangkan hebohnya para siswi yang melihat tujuh pangeran keluarga Alexander berkumpul.

Semua guru pun juga merasa sangat takut karena merasa  tidak becus menjaga princess dari keluarga Alexander, apalagi melihat ekspresi semua putra  Alexander yang terlihat sangat menakutkan itu.

"Ini peringatan buat kalian semua yang bersekolah di sini, jangan pernah seujung kuku pun kalian menyentuh princess kami! Jika kalian sampai berbuat hal yang menjijikkan seperti tiga iblis yang di depan kalian ini, maka saya tidak akan segan-segan  membuat kehidupan kalian seperti di neraka!!" Ucap Rian tegas dengan ancaman yang mampu membuat semua orang bergidik ngeri. Semua orang yang berada di sana pun langsung bungkam dan menunduk takut.

"Dan kalian bertiga, berani-beraninya kalian melukai princess yang kami jaga dengan nyawa kami!" sambung Lio membentak dengan tatapan tajam yang membunuh itu. Kesabarannya sudah habis melihat tiga gadis yang sudah berani mencelakai adik kesayangannya itu.

"Kak, sudah dong jangan menatap mereka seperti itu, Lula takut." Ucap Lula dengan air mata yang sudah hampir jatuh karena  tidak tahan melihat ucapan dingin dan tatapan menusuk dari kakak-kakaknya itu. Walaupun tatapan itu bukan ditujukan untuk dirinya.

"Sayang, kamu jangan nangis ya!" Ucap ketujuh pria tampan itu yang langsung berbicara lembut dan dengan tatapan yang penuh dengan sayang, seakan Lula bisa meluluhkan hati mereka. Jangan tanya semua orang yang melihat kejadian itu merasa iri karena bisa diperlakukan dengan lembut oleh ketujuh pria tampan itu. Bahkan mereka dengan cepat merubah tatapan tajam mereka dengan tatapan penuh sayang.

"Iya sayang maafin kakak ya." Ucap Rian yang merasa bersalah untuk ke sekian kalinya kepada adiknya itu. Saat ini dia tak bisa menahan emosinya kepada tiga gadis yang masih saja menunduk ketakutan.

"Sudah sayang kamu jangan nangis ya, kakak kamu itu sayang sama kamu, mangkanya mereka kayak gitu." Sambung Evan mencoba memberikan penjelasan kepada gadisnya itu  sambil mengelus lembut rambut gadis manis itu.

"Lula maafin gue ya. Andai gue dengarin apa katanya Karin sama Lavina. Pasti lo enggak akan terluka. Gue dibutain sama rasa cemburu gue Lula. Please maafin gue." Ucap Angel sambil bersimpuh di hadapan Lula. Begitu juga dengan Karin dan Lavina yang juga ikut bersimpuh di hadapan gadis manis itu. Mereka sangat menyesal karena sudah mencari masalah dengan junior yang notabenya adalah ratu di keluarga terpandang itu.

"Sudah kak, Lula sudah memaafkan kakak kok. Tidak usah seperti  ini! Kakak berdiri sekarang  ya!" Balas Lula sambil membantu mereka berdiri.

"Tapi sayang---"

"Sudah kak, jangan lebay, lagian Lula kan baik-baik saja."  sambung Lula memotong perkataan kakak-kakaknya itu. Sementara ketujuh pria tampan itu merasa adiknya itu terlalu baik karena sangat mudah melupakan perbuatan Angel dan temannya.

"Aduh malaikat banget."

"Aduh makin takjub sama Lula yang pemaaf."

"Cantik pemaaf lagi."

  Itulah bisikan-bisikan  para murid sambil memandang takjub kepada Lula. Hal itu juga dirasakan oleh Angel dan dua temannya itu. Mereka merasa semakin menyesal karena sudah menjahati seorang bidadari yang berhati malaikat itu.

****

1
S. M yanie
semangat...
Dedean: Hwaa makasih kak♥️♥️
total 1 replies
horasios
😢Saya menangis ketika membaca bagian yang menyedihkan dari novel ini.
Dedean: Hwaaa iya sad banget :(😿😿😿
total 1 replies
paulina
Buat yang suka petualangan, wajib banget nih baca cerita ini!
Dedean: Hwaaa bener banget kak jangan lupa baca terus yaa😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!