NovelToon NovelToon
BORU NI RAJA

BORU NI RAJA

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Poligami / Spiritual / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:51.5k
Nilai: 5
Nama Author: Jayapn

Tradisi batak kuno yaitu harus menikah dengan pariban yang merupakan anak dari kakak perempuan dari ayah.

Tradisi kuno yang masih dipertahankan oleh kedua orangtuanya Nauli Rumondang di jaman modern ini.

Nauli Romandang yang baru wisuda dari sarjana hukum dan harus menjadi istri dari paribannya yang bernama Yosua.

Yosua adalah laki-laki yang hanya tamatan sekolah dasar karena malas, menjadi anak laki-laki dalam keluarga diantara 7 saudara perempuannya yang membuatnya manja.

Berhubung kedua orangtuanya adalah orang kaya sehingga Yosua menjadi pribadi yang manja.

Semua pernikahan diatur oleh mamaknya Yosua dan hingga kehidupan berumahtangga yang membuat Nauli menjadi kesal.

Ibu mertua yang sangat cerewet, perfeksionis dan suka mengatur sesuai dengan kehendak dan ditambah lagi kakak ipar dan adik ipar yang begitu menjengkelkan.

Bagaimana nasib Nauli?

Apakah Nauli bisa bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jayapn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghindari Mamak.

Puji Tuhan kenyang juga, tapi berhubung Samuel dan Dison lagi belajar bareng,  sehingga kutunggu Samuel untuk pulang.

"Tahun kemarin adik mu si Ramot lulus jadi hakim dan kalian juga satu alumni, nih ku bawa buku latihannya untuk mu." ujar oppung boru Dison.

"Bou kok tau kalau ini buku latihan di Ramot?" tanyaku padanya.

"Ramot yang bilang sama bou dan buku ini dititipkan untuk mu, supaya kamu bisa jadi hakim seperti Ramot.

Ramot yakin kalau Nauli bisa jadi hakim, karena kamu pintar, bijak dan teliti." jawab oppung boru Dison yang ku panggil bou.

"Terimakasih bou...! buku ini sudah lama ku incar tapi susah dapatnya." ucapku padanya.

"Kata Ramot juga begitu, waktu beli buku ini. bapaknya Dison ini sampai jual babi."

hahahaha... hahahaha...!' suara tawa kami kami ucapan oppung boru Dison.

Tiga orang adik-adiknya pak Dison yang menjadi sarjana dan semua biayanya dari pak Dison dan semasa lajangnya.

Pak Dison anak pertama dan setelah menikah dengan kakak sepupu ku ini, barulah hidup mandiri. kalau bahasa bataknya disebut manjae.

Rumah ini yang sekaligus menjadi warung misop merupakan hasil kerja mereka berdua, dibeli cash tanpa adanya bantuan keluarga.

Pasangan suami-istri ini memang luar biasa hebatnya, mak Dison yang merupakan kakak sepupuku jago masak dan didukung oleh suaminya.

Lalu pak Dison hobi memelihara babi dan ayam yang sudah sama seperti Samuel, pasangan suami-istri yang hebat ini saling kerja sama.

"Kami sudah siap belajar, kak!" ujar Samuel.

Lalu pak Dison mengeluarkan daging babi yang disimpan di freezer, kemudian diberikan padaku berikut dengan bumbu-bumbunya.

"Untuk muel dan ini tambahan untuk Nauli," ucap mak Dison.

"Lebih ini, kak!" ujar Samuel setelah menghitung uang pemberian mak Dison.

"Emang...! hari ini penjualan kita sangat melebihi target dan Muel dapat bonus." jawab mak Dison.

"Begitu, iya! tapi masa lebih besar gaji ku dari Samuel? kan adikku yang menjadi pegawai tetap disini." ucapku pada mak Dison.

"Resep mu itu mahal cinta...! Sampai-sampai persediaan bihun kakak ludes semua, begitu juga dengan sayur mayurnya." jawab mak Dison yang membuat kami semua tertawa.

Upah Samuel empat kali lipat dari biasanya dan aku dapat tiga ratus ribu rupiah plus daging babi yang mungkin ini 5 kilogram dan berikut dengan bumbu-bumbunya.

Luar biasa bukan...!

"Hore....! cuman kerja sampai jam 8 tapi upah ku jauh lebih besar." ucap Samuel dan lagi-lagi kami tertawa.

Berhubung malam sudah semakin larut dan kami berdua pamit pulang. Sesampainya di rumah, kami berdua langsung tidur di kamar karena sudah kelelahan.**

Jam lima pagi aku terbangun, kulihat Samuel sudah tidak ada disamping ku lagi. pasti anak itu pergi bersama pak Dison ke pasar pagi untuk menjual daging babi.

Aku langsung memasak di dapur, karena tadi malam pak Dison memberiku daging babi plus bumbu-bumbunya.

Selesai memasak aku langsung mandi dan menunggu Samuel untuk makan bersama.

Akhirnya Samuel datang dan kami berdua makan bersama, dimana penghuni rumah ini belum ada yang bangun.

Bahkan sampai Samuel berangkat ke sekolah, tak satupun dari mereka yang bangun.

Selesai masak lalu mandi, kemudian makan bersama dengan Samuel dan kemudian aku mencuci pakaian ku dan juga pakaian Samuel.

Tapi tak satupun diantara mereka yang bangun, lalu aku masuk ke kamar dan membaca buku pemberian oppung boru Dison.

Kreeekkkk....!' suara pintu kamarku yang di buka.

Baru membahas 7 soal matematika dasar, mamak sudah menghampiriku di kamar ini dengan ekspresinya yang sangat lemas.

"Hari terkahir dari gadai motor Jepri, jika tidak tebus hari ini maka motor itu akan mamak jual dan kemudian membayar hutang gadai itu...!"

Mamak berhenti bicara karena aku beres-beres tas dan juga buku yang ku baca, buku pemberian oppung boru Dison.

"Ngak ada sopan mu, iya! mamak lagi bicara tapi kau main pergi begitu saja....!"

"Muak aku dengar cerita mamak, mending aku cari uang." ucapku pada mamak.

Aku keluar dari jendela karena aku muak melihat manusia pengisi rumah ini, lebih baik ke warung mak Dison untuk mendapatkan uang agar bisa beli bedak.

Begitu aku tiba di warung mak Dison, pasangan suami-istri itu langsung tersenyum.

"Si cantik manis akhirnya datang juga," ujar mak Dison yang langsung menarik tangan ku ke arah stelingnya.

Aku hanya tersenyum dan mencicipi adonan bakwan buatan tapi menurutku kurang asin sedikit.

Lalu ku larutkan garam dan sedikit gula, kemudian ku tuangkan ke adonan bakwan tersebut.

Setelah ku cicip dan barulah rasanya pas dan mantap dan kemudian langsung ku goreng.

"Begitu cara mencicipinya," ujar mak Dison.

"Maaf iya, kak! adonan kakak ku otok-atik," ucapku pada mak Dison.

"Itu namanya koreksi rasa, coba cicipi kuah misop ini, kakak sudah membuat sesuai dengan resep mu." pinta mak Dison lalu ku cicip dan rasanya sudah pas.

"Menurut ku sudah pas," sahut ku.

Mak Dison tersenyum dan kami lanjut beres-beres dan pak Dison mencuci mangkok.

Benar-benar kerjasama yang apik, pasangan suami-istri ini sangat luar biasa.

"Sudah masak misop mu mak Dison?" tanya seorang nenek-nenek.

"Bentar lagi oppung." sahut mak Dison.

Oppung itu langsung duduk santai di kursi dan pak Dison memberinya air minum dan menyodorkan bakwan yang baru ku goreng.

Oppung boru itu terlihat menikmati goreng bakwan dan kemudian berteriak memanggil seseorang.

Ternyata yang dipanggilnya adalah cucu dan menantu perempuannya untuk memakan bakwan yang baru masak.

Berhubung misop sudah masak, pak Dison langsung menyajikannya. sementara aku tetap menggoreng bakwan.

"Kak Uli...! lagi lah gorengan mu ini, cocok kali dengan misop." ucap perempuan yang membawa anak itu.

"Bentar iya, kak! tunggu tiris dulu minyaknya." sahutku.

Para pelanggan mulai berdatangan lagi, aku tetap menggoreng bakwan hingga habis adonan yang di buat mak Dison dan akhirnya ku buat lagi.

"Dikit kali kakak belanja bahan sayuran untuk bakwan ini," ucapku pada mak Dison.

"Tadi kakak buat seember loh, bukan kakak yang membeli sedikit tapi memang karena laku." sahut mak Dison yang tidak mau disalahkan.

"Makkkkkk....!" teriak pak Dison yang memanggil mamaknya dari dalam rumah.

Mamaknya Dison terlihat kaget melihat banyaknya pembeli dan kemudian menghampiri mak Dison yang sedang membuat pesanan misop.

"Apa yang bisa ku bantu mak Dison?" tanya sang ibu mertua itu.

"Inang mau ngak belanja...!" 

"Sini uangnya," ucap oppung boru itu yang menyela ucapan mak Dison.

Setelah menerima uang dan catatan belanjaan dari mak Dison, lalu masuk ke rumah dan menggendong cucunya yaitu adiknya Dison.

Lalu naik motor dan kemudian langsung pergi menuju pasar untuk membeli bahan bakwan yang sudah dicatat oleh mak Dison.

"Mertua kakak oke juga, iya! tua-tua kek gitu tapi masih kuat naik motor." ucapku pada mak Dison.

"Jangankan bawa motor, bawa becak barang pun ja...!"

Mak Dison berhenti bicara karena ibu mertuanya balik lagi, ternyata mau ganti motor dan akhirnya mengendarai becak barang milik pak Dison.

"Tuh liat aja," ujar mak Dison.

Aku hanya bisa tertawa melihat kehebatan mertua sepupu ku ini, mertua mak Dison hanya menjaga anak mak Dison yang masih berumur satu tahun.

Sambil mengendong adiknya Dison dan pergi ke pasar naik becak betor, sebuah kendaraan rakitan dengan motor.

Tujuannya untuk bisa menampung banyak barang bawaan.

Bayi perempuan dan mamaknya Dison menjaganya, sementara bapaknya Dison memelihara babi dan mengerjakan sepetak sawah dan juga kebun untuk kebutuhan pakan babi.

1
🌸Ar_Vi🌸
sudah selesai kah ??
terimakasih atas ceritanya yg bagus.. bisa tau keunikan budaya dari batak toba..
semangat kak author. semoga bisa menyajikan cerita2 bagua lainnya..
JayaPn: terimakasih
total 1 replies
aria
semakin kesini untuk memahaminyaaa
JayaPn: terimakasih
total 1 replies
aria
mampir lg
aria
mampir lgggg
JayaPn: terimakasih
total 1 replies
aria
ceritanya keren kenapa sepiiiii
🌸Ar_Vi🌸
agam ga mati toh?
JayaPn: dipenjara seumur hidup karena membunuh anak dibawah umur saat balapan kak
total 1 replies
Maymayarni
lanjut thor
🌸Ar_Vi🌸
emang ada bebebrapa kasus genetik yg seperti itu.. mungkin bisanya cuman dengan operasi.. pernah baca beerapa artikel juga sih..
JayaPn: refrensi juga dari artikel medis kok, kak.

terimakasih sudah membaca karya ku
total 1 replies
🌸Ar_Vi🌸
emang gila ini si jepri.. /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Heri Wibowo
masih lanjut thor.
Heri Wibowo
sunggu menyedihkan nasibnya yosua.
Heri Wibowo
daging apa.
JayaPn: daging babi kak, biasanya disebut sebagai jambar yang dibagi berdasarkan urutan adat yang sudah ditentukan oleh pemangku adat.
total 1 replies
Heri Wibowo
lanjut lagi thor.
Heri Wibowo
oke lanjut
Heri Wibowo
memang paling seru kalau main di sungai
Heri Wibowo
lanjut
JayaPn
iya, kak!
terimakasih sudah membaca karya ku.
Fristanty Simangunsong: buat bonus nya thor 🤣🤣
total 1 replies
Fristanty Simangunsong
ini sudah End yach thor
Heri Wibowo
Wow posesif banget ya Nauli
Heri Wibowo
Wah banyak banget yang mau ikut pulang kampung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!