Dokter Heni Widyastuti, janda tanpa anak sudah bertekad menutup hati dari yang namanya cinta. Pergi ke tapal batas berniat menghabiskan sisa hidupnya untuk mengabdi pada Bumi Pertiwi. Namun takdir berkata lain.
Bertemu seorang komandan batalyon Mayor Seno Pradipta Pamungkas yang antipati pada wanita dan cinta. Luka masa lalu atas perselingkuhan mantan istri dengan komandannya sendiri, membuat hatinya beku laksana es di kutub. Ayah dari dua anak tersebut tak menyangka pertemuan keduanya dengan Dokter Heni justru membawa mereka menjadi sepasang suami istri.
Aku terluka kembali karena cinta. Aku berusaha mencintainya sederas hujan namun dia memilih berteduh untuk menghindar~Dokter Heni.
Bagiku pertemuan denganmu bukanlah sebuah kesalahan tapi anugerah. Awalnya aku tak berharap cinta dan kamu hadir dalam hidupku. Tapi sekarang, kamu adalah orang yang tidak ku harapkan pergi. Aku mohon, jangan tinggalkan aku dan anak-anak. Kami sangat membutuhkanmu~Mayor Seno.
Bagian dari Novel: Bening
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 - Dunia Terasa Sempit
"Ri_ko," ucap Dokter Heni yang terkejut melihat ajudan pribadi mendiang Jenderal Prasetyo Pambudi, Papa Bening, kini tengah berdiri di hadapannya.
"Dok_ter He_ni," sapa Riko terbata-bata yang tak kalah terkejutnya.
Ia tak menyangka akan melihat Dokter Heni di rumah dinas sahabatnya yakni Mayor Seno. Dunia terasa sempit.
Riko adalah teman satu kampung dengan Seno. Namun kedua sahabat ini memutuskan mengambil beda jalur di militer. Riko di kepolisian, sedangkan Seno sebagai prajurit angkatan darat.
Riko sudah cukup lama tak melihat maupun mendengar kabar tentang Dokter Heni. Terakhir melihat wanita ini saat acara 40 harian sang komandan di Jakarta. Setelah itu Dokter Heni bak menghilang bagai ditelan bumi. Bahkan Bening dan Arjuna juga tak tahu ke mana perginya Dokter Heni.
Sebagai ajudan pribadi yang telah cukup lama bersama Papa Bening, Riko sangat tahu bahwa Dokter Heni adalah mantan tunangan sang komandan yang kandas karena cinta bertepuk sebelah tangan. Dokter Heni mencintai Prasetyo Pambudi namun sang komandan tidak mencintainya. Papa Bening justru kabur dan memilih untuk menikahi Embun Mentari Hadnan, wanita yang dicintainya.
Riko sengaja bertandang jauh-jauh ke sini, dikarenakan kemarin ia membaca sepintas pesan singkat di ponsel pribadinya dari Mayor Seno. Ia begitu terkejut karena Seno menulis pesan bahwa kini sudah menikah dan tidak menjadi duda lapuk lagi seperti Riko. Dengan diakhiri emoticon atau emoji seakan-akan meledek.
Riko sendiri berstatus duda karena sang istri meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Sejak itu ia memutuskan fokus pada putrinya saja dan tak ingin menikah lagi. Sehingga menyandang status duda lapuk, julukan yang diberikan Seno padanya.
Dikarenakan malas menghubungi balik sahabatnya itu, Riko yang didera rasa penasaran seketika membeli tiket menuju ke tapal batas. Sebab, ia sangat tahu perihal masalah rumah tangga Seno yang akhirnya bercerai dengan Manda lima tahun silam. Otomatis ia terkejut setengah mati dan tidak percaya jika laki-laki dingin yang menyatakan antipati pada wanita dan cinta, mendadak menikah.
Alhasil kemarin sore ia langsung terbang menempuh perjalanan udara dan darat hingga ke tapal batas guna membuktikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa sahabatnya itu memang sudah melepas status dudanya. Tentu saja ia juga penasaran siapa istri baru Seno.
☘️☘️
Setibanya Riko di tapal batas, ia memutuskan istirahat di penginapan terdekat. Dan pagi ini dirinya baru bertandang ke rumah dinas Seno.
"Dokter Heni kenapa ada di rumah Seno? Apa dokter, kerabat Seno?" tanya Riko.
"Ehm, kalau boleh tahu. Mas Riko ini apanya Mas Seno? Teman atau saudara?" Dokter Heni justru balik bertanya dan belum menjawab pertanyaan Riko.
"Saya teman dekat Seno, Dok. Kebetulan kami berdua berasal dari satu kampung yang sama. Keluarga kami juga saling kenal," jawab Riko apa adanya.
"Oh, begitu. Jadi Mas Riko ke sini mau bertemu Mas Seno ya?"
"Iya, Dok."
"Maaf sebelumnya. Saya belum jawab pertanyaan Mas Riko tadi. Sa_ya, istri Mas Seno." Dokter Heni menjawabnya dengan rona malu yang tampak jelas terlihat seraya terbata-bata di ujung kalimatnya.
Ia bukan malu bersuamikan Seno. Hanya saja ia begitu terkejut melihat Riko, ajudan pribadi laki-laki yang menjadi cinta pertamanya, ternyata Seno dan Riko bersahabat. Tentu Dokter Heni merasa canggung. Walaupun ia tidak begitu dekat dengan Riko, tetapi ia pernah beberapa kali berkomunikasi dan berinteraksi dengan laki-laki ini.
Bahkan Riko pernah menemani mendiang komandannya, Prasetyo Pambudi, untuk memotong rumput dan membersihkan halaman rumah Dokter Heni di Jogja yang berakhir dengan upah makan siang lezat pada kedua laki-laki ini. Tentu saja yang memasak Dokter Heni sendiri.
Kala itu Dokter Heni tersenyum lucu melihat seorang Wakapolri dan ajudan setianya berganti baju santai menjadi tukang kebun dadakan di rumahnya. Kenangan lucu nan manis yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidupnya.
Bahkan waktu itu Riko ingin mengerjakan semuanya dan menyuruh sang komandan untuk duduk saja. Namun Prasetyo Pambudi justru berkata akan menghukumnya sebagai ajudan jika terlalu banyak bicara. Riko pun tak berkutik dan hanya mampu menuruti perintah sang komandan.
Tanpa disadari keduanya yang tengah asyik berbicara, sepasang mata elang sang pemilik rumah tengah menatap tajam penuh tanda tanya pada keduanya yang masih setia berdiri di depan pintu utama.
"Ehem,"
Seketika keduanya terlonjak mendengar deheman suara seseorang yang tentunya mereka kenal.
Ya, Mayor Seno ketika asyik bermain PS dengan kedua buah hatinya, ia melihat Dokter Heni berjalan ke depan untuk membuka pintu utama. Namun ia penasaran sebab istrinya itu belum juga kembali dan mengatakan padanya siapa gerangan tamu yang datang.
Tidak mungkin yang bertamu kang paket. Karena kang paket tidak diizinkan untuk masuk ke dalam komplek rumah dinas di sana. Demi keamanan. Dikhawatirkan isi paketnya berbau hal negatif seperti peledak maupun barang-barang yang termasuk kategori gratifikasi.
Semua paket pasti akan diberikan oleh kang paket di pos depan. Setelah melalui proses pengecekan akurat dan seksama, barulah anggota yang bertugas akan menghubungi kediaman masing-masing jika memang ada paket datang. Pemilik paket bisa mengambil barangnya ke pos atau meminta diantarkan oleh anggota ke kediamannya.
Dokter Heni dan Riko tampak kikuk seolah kepergok selingkuh saja. Padahal nyatanya tidak begitu.
"Pagi, Ndan. Sepertinya rumah komandan yang satu ini banyak berubah. Makin ramai dan penuh warna saja. Ketambahan anggota baru masa sama sahabat lama enggak dikenalin sih!" sapa Riko seraya menyindir Seno di ujung kalimatnya.
Ia sengaja berbasa-basi karena merasa tak enak hati sudah berbicara dengan Dokter Heni tanpa seizin Seno, suaminya. Walaupun pembicaraan mereka masih terbilang wajar-wajar saja. Riko hanya terkejut karena tak menduga akan bertemu Dokter Heni di tempat sahabatnya setelah lama tak berjumpa.
"Eh, Mas. Ini ada Mas Riko cari kamu," ucap Dokter Heni yang sedikit gugup. Bukan kenapa-kenapa juga. Hanya saja Dokter Heni khawatir jika Seno punya pikiran yang tidak-tidak padanya mengenai dirinya dengan Riko. Sebab berkaca dari masa lalu Seno dengan Manda yang bercerai karena perselingkuhan, Dokter Heni sangat memahami sorot pandangan tajam Seno saat ini.
"Kenapa mereka seakan gugup saat aku datang menyapa? Apa mereka berdua punya hubungan di masa lalu yang aku tidak tahu? Apa Heni mantan pacar Riko?" batin Seno mendadak bergemuruh.
Bersambung...
🍁🍁🍁
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA
1445 H / 2024 🙏🙏
Hari ini makan daging sapi
Pantengin terus Mayor Seno dan Dokter Heni
💋💋
eh salah hamil maksudnya