Married With My Ex

Kini, Andrew sudah duduk di hadapan seorang pria yang mungkin seumuran dengan ayahnya. Dia adalah Dokter Ian, dokter spesialis jantung yang akan menjelaskan tentang keadaan Mama Mercy kepadanya sebagai perwakilan dari pihak keluarga. Andrew sebenarnya sudah sangat lama mengenal dokter Ian, mungkin sejak dirinya lahir ke kedua karena kebetulan pria itu adalah sahabat dari Papa Alex sejak kecil dan keluarga mereka juga cukup dekat.

" Bagaimana keadaan ibu mertuaku, Om? " tanya Andrew pada Dokter Ian.

Andrew sudah terbiasa dengan panggilan seperti itu dalam keadaan bagaimanapun, jadi wajar saja jika dia tetap memanggil " Om " pada Dokter Ian padahal saat ini pria itu akan berbicara padanya sebagai seorang dokter bukan sahabat dari ayahnya.

" Hmm, keadaan Nyonya Mercy cukup parah. Kondisi kesehatannya juga semakin hari semakin menurun, walaupun sudah dilakukan pemasangan ring pada jantungnya. Ini bisa disebabkan karena Nyonya Mercy terlalu banyak pikiran dan juga penanganan yang sedikit terlambat. Seharusnya dengan keadaannya saat ini Nyonya Mercy harus merasa bahagia dan jangan sampai ada suatu hal yang menyebabkannya mengalami serangan jantung lagi. Kalau itu terjadi, kemungkinan yang terjadi akan sangat buruk " jawab Dokter Ian menjelaskan dari pemeriksaan yang telah dilakukannya pada Mama Mercy.

" Lalu apa yang harus dilakukan sekarang, Om? Aku mohon tolong lakukan apa saja yang bisa membuat ibu mertua ku lebih baik. Kalau bisa harus sembuh dari penyakit jantungnya itu, Om " ucap Andrew tidak ingin sampai terjadi sesuatu yang buruk pada ibu mertuanya itu.

Hanya Mama Mercy yang sumber kebahagiaan dan kekuatan dari Jenni untuk saat ini, jadi Andrew tidak akan membiarkan istrinya itu kehilangannya. Andrew sudah melihat betapa menderitanya Jenni harus kehilangan ayahnya, jadi dia tidak ingin sang istri kehilangan ibunya juga secepat ini.

" Kebanyakan penyakit jantung atau kerusakan pada jantung, tidak bisa sembuh maupun kembali seperti semula. Namun, penyakit jantung dapat dikendalikan sehingga tidak bertambah parah. Itu yang harus kita lakukan agar Nyonya Mercy bisa bertahan lebih lama lagi dan menjalani kehidupannya secara normal, walaupun tetap harus ada pengawasan dari dokter " jawab Dokter Ian yang belum bisa menyembuhkan penyakit itu sepanjang karirnya sebagai dokter.

" Kalau boleh Om sarankan, lebih baik Nyonya Mercy melakukan pengobatan di Singapura. Di sana banyak rumah sakit dan dokter yang sudah lebih berpengalaman untuk menangani penyakit jantung seperti yang diderita oleh Nyonya Mercy. Peralatan medis dan teknologi yang ada di Singapura juga jauh lebih canggih daripada yang dimiliki rumah sakit ini. Kalau anggota keluarga sudah setuju, Om akan mengurus semuanya. Kebetulan Om mempunyai teman yang bekerja di rumah sakit terbaik di Singapura, dia juga adalah dokter spesialis jantung seperti Om " lanjut Dokter Ian karena itu tindakan terbaik untuk saat ini.

Andrew terdiam dan mencoba untuk memikirkan semuanya, tetapi memang apa yang disarankan oleh Dokter Ian sangat patut dicoba. Meskipun penyakit jantung Mama Mercy tidak akan sembuh, setidaknya ibu mertuanya itu akan bisa sehat kembali. Dia sangat setuju dengan saran dari Dokter Ian, tetapi dia juga harus membicarakannya dengan Jenni sebelum mengambil keputusan. Mau bagaimana pun Jenni yang paling berhak atas Mama Mercy, jadi butuh persetujuan dari istrinya itu.

" Aku akan bicarakan ini semua dengan ibu mertua dan istriku dulu, Om. Aku tidak bisa mengambil keputusan ini sendiri " ucap Andrew setelah cukup lama berpikir.

" Baiklah, tapi tolong cepat ya. Nyonya Mercy harus mendapatkan penanganan secepatnya agar kondisinya tidak semakin menurun " jawab Dokter Ian.

Andrew pun menganggukkan kepalanya mengerti.

Setelah itu, Andrew segera pamit untuk kembali ke ruang perawatan Mama Mercy pada Dokter Ian. Dia akan memberitahukan tentang semua yang dikatakan oleh Dokter Ian pada Jenni karena mereka harus memutuskan semuanya secepatnya.

***

Di ruang perawatan, Jenni sedang menyuapi Mama Mercy dengan buah alpukat karena buah itu sangat baik untuk penderita penyakit jantung. Sebenarnya Jenni sedang harap-harap cemas menunggu Andrew yang sedang menemui Dokter Ian, tetapi dia tidak ingin menunjukkannya di depan ibunya.

" Kenapa Andrew lama sekali ya? Semoga keadaan Mama baik-baik saja " batin Jenni karena suaminya itu tidak kunjung kembali.

Mungkin sudah sekitar tiga puluh menit Andrew pergi tetapi belum kembali juga. Jenni hanya takut jika keadaan sang ibu semakin parah.

Ceklek.

Pintu ruang perawatan itu terbuka dan terlihat Andrew muncul dari sana. Pria itu tersenyum lalu melangkahkan kakinya mendekati Jenni dan Mama Mercy.

" Andrew, apa kata Dokter Ian? Mama baik-baik saja, kan? " tanya Jenni sangat khawatir hingga tidak sabar.

" Jenni, sabar dong. Andrew baru saja kembali tapi kamu langsung bertanya " tegur Mama Mercy melihat kelakuan putrinya.

" Iya Ma " jawab Jenni.

Jenni menatap Andrew dan memberikan kode agar suaminya itu segera menjelaskan apa yang disampaikan oleh Dokter Ian mengenai keadaan Mama Mercy.

" Mama baik-baik saja, jadi kamu tenang saja. Mungkin Mama drop dan harus dilarikan ke rumah sakit karena terlalu banyak pikiran. Mulai sekarang Mama tidak boleh memikirkan apapun dan harus selalu merasa bahagia supaya Mama cepat sehat " ucap Andrew yang tidak menyampaikan semuanya.

Semua ini Andrew lakukan karena tidak ingin Jenni menjadi khawatir dan Mama Mercy semakin kepikiran dengan keadaannya yang sebenarnya. Mungkin lebih baik dia menyembunyikan keadaan yang sebenarnya dan tetap berusaha mengusahakan yang terbaik untuk pengobatan sang ibu mertua.

" Syukurlah, aku lega mendengarnya " ucap Jenni mengusap dadanya lega.

" Mama dengar, kan? Mama tidak boleh banyak pikiran dan mulai sekarang Mama harus merasa bahagia " lanjut Jenni pada Mama Mercy.

" Iya Sayang. Mama akan bahagia kalau kamu bahagia, jadi kamu harus bahagia bersama Andrew ya " jawab Mama Mercy mengusap wajah Jenni.

Jenni terdiam dan melirik ke arah Andrew sebentar. Jujur saja dia tidak yakin bisa bahagia hidup bersama pria yang dibencinya itu tetapi demi sang ibu, Jenni bisa berpura-pura bahagia.

" Mama tenang saja, aku akan membuat Jenni bahagia jadi Mama harus bahagia " ucap Andrew merangkul pundak sang istri.

Sebenarnya Jenni cukup terkejut dan ingin menyingkirkan tangan yang ada di pundaknya itu, tetapi demi terlihat bahagia di depan Mama Mercy jadi dia biarkan saja.

" Baiklah, Mama percaya " jawab Mama Mercy tersenyum.

" Oh iya, Dokter Ian juga menyarankan supaya Mama melakukan pengobatan di rumah sakit di Singapura. Peralatan medis dan teknologi yang ada di sana lebih maju dibandingkan rumah sakit ini, jadi lebih baik Mama dirawat di sana. Dokter Ian menunggu keputusan secepatnya dari kita, semua ini supaya Mama juga cepat pulih dan bisa hidup normal lagi " ucap Andrew menatap istri dan ibu mertuanya bergantian.

" Aku setuju kalau itu yang terbaik untuk Mama. Tolong lakukan apapun supaya Mama bisa pulih " jawab Jenni dengan cepat.

Andrew pun segera menghubungi Dokter Ian dan menyampaikan keputusan mereka sehingga keberangkatan Mama Mercy ke Singapura bisa dipersiapkan. Mereka tidak ingin menundanya terlalu lama atau resikonya adalah keadaan Mama Mercy yang akan semakin memburuk.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘