NovelToon NovelToon
Hamil Diluar Nikah

Hamil Diluar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:746.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Butterfly93_

Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.

Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.

Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.

Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.

Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12. Tidak Tahu Diri

Nadia masuk ke dalam ruang kerja  atasannya itu dengan membawa nampan berisi dua cangkir kopi yang masih  mengepul asapnya. Saat dia masuk Mark dan Rafael sama-sama menoleh ke arahnya.

"Dia benar-benar sekretaris yang multi talent" dalam hati sambil tersenyum melihat Nadia. Pria itu mengagumi semua yang ada pada diri Nadia.

Bahkan pria itu sudah mengungkapkan rasa ketertarikannya secara langsung, namun Nadia tidak menanggapinya.

"Kopinya, pak" ujar Nadia sambil membungkuk setelah meletakkan kedua cangkir kopi di hadapan Mark dan Rafael.

"Apa masih ada yang anda butuhkan, pak?" tanya Nadia dengan ramah memastikan atasan dan rekan bisnis bosnya itu tidak ada lagi yang dibutuhkan.

"Sudah tidak ada. Tapi kamu jumpai Rama dan temani dia menemui klien" jawab Aditya.

"Baik pak, saya permisi" balasnya Nadia.

Wajah Mark seketika berubah menjadi masam. Dia datang pagi-pagi demi Nadia. Walaupun tadi dia sudah sempat serapan bersama, tapi rasanya itu masih kurang.

Setelah Nadia keluar, Aditya mengangkat cangkir kopinya dan meminumnya sambil memejamkan mata. Dia bisa merasakan wangi lembut kopi yang menguar masuk ke dalam indra penghidu nya.

"Kamu sengaja menyuruhnya pergi kan?" ujar Mark blak-blakan.

Sudut bibir Aditya terangkat. Dia mulai menyeruput kopinya dengan perlahan. Sepertinya setiap minuman yang Nadia buat memiliki rasa yang khas dan dia sangat menyukainya.

"Bahkan disaat sarapan pun kamu mengganggunya. Kamu tidak bisa menutupinya dari ku. Sejauh mana hubungan kalian berdua?" tanya Mark tanpa basa-basi.

Dia yang seorang player dan juga sering menjalani affair dengan karyawannya, dengan mudah dia bisa menembak kalau Nadia dan Aditya memiliki hubungan spesial.

"Dia bekas ku! Apa kamu mau masih mau dengannya?" tanya Aditya dengan santai.

Mark tertawa. Dia bahkan sudah menebaknya.

"Bukankah kamu selama ini tidak mau mengambil bekas ku?" tanya Aditya lagi.

"Sebelumnya memang iya. Tapi kali ini aku membuat pengecualian untuk Nadia. Aku akan mengambilnya dan menjadikannya istriku" jawab Mark dengan wajah serius.

Rahang Aditya tampak mengetat. Maksud hatinya dia ingin membuat sahabatnya itu menjauhi Nadia, malah ingin mempersuntingnya.

"Aku memperingatkan mu, jauhi dia karena dia tidak sebanyak yang kamu lihat" lanjut Aditya mencoba membuat Mark mengubah penilaiannya terhadap Nadia.

Aditya beranjak dari duduknya, berjalan ke arah jendela kaca besar yang menghadap ke jalan utama ibu kota. Perasaannya tidak karuan. Dia benci harus ada dalam situasi seperti ini.

"Jadi, kamu berencana membuat dia menjadi simpanan mu? Apa kamu pikir wanita sebaik dia pantas kau sembunyikan dan menjadikannya wanita kedua?"

Kedua tangan Aditya terkesan sempurna. Kalau saja dia tidak berbicara dengan sahabat baiknya, dia pasti sudah mengajar habis-habisan Mark dari tadi.

"Aku masih ada pekerjaan. Untuk berkas kerja sama kita kirimkan saja lewat email" ujar Mark membuat Aditya berbalik dan berjalan ke meja kerjanya dengan perasaan berkecamuk.

Mark bisa melihat Aditya sangat marah. Tergambar jelas di wajah sahabatnya itu. Mark hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Berpuluh-puluh tahun berteman, baru kali ini dia melihat Aditya sebimbang itu. Jelas dia tidak ingin melepaskan Nadia tapi dia juga di sisi lain menginginkan Nindi.

Mark beranjak dari duduknya. Dia menghampiri Aditya yang tampak fokus dengan layar laptopnya.

"Jangan sampai kamu menyesali keputusanmu yang sudah kamu ambil, Aditya. Mumpung semuanya belum terlambat, pikirkan baik-baik dan ikuti kata hatimu."

Ucapan Mark barusan berhasil membuat hati Aditya tersentil. Tapi dia sendiri juga tidak yakin dengan semua keputusannya.

Mark pergi, Keluar dari ruang kerja dia. Dia sangat mengenal Aditya. Selama ini dia tahu jika sahabatnya itu punya sifat dan keyakinan yang kuat. Tapi semuanya runtuh karena seorang wanita. Sungguh wanita yang sangat berbahaya.

Keluar dari ruangan Aditya ternyata Nadia masih ada di meja kerja. Tapi sepertinya dia sedang bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat.

"Nadia, maukah kamu makan malam bersama denganku?"

Nadia terkejut mendapatkan ajakan mendadak seperti itu. Apalagi yang mengajaknya adalah sahabat atasannya. Dia yang sedang mencari salah satu dokumen di dalam lacinya melirik sekilas pada lelaki itu. Dan dia kembali fokus pada tumpukan dokumen di dalam sana.

"Saat kamu senggang saja. Aku tahu kamu sekarang banyak pekerjaan" lanjut Mark.

Perasaan dia sedikit lega. Akhirnya dokumen yang dia cari-cari dari tadi ketemu.

"Saya tidak berjanji. Tapi saya usahakan" jawab Nadia sopan.

Jawaban Nadia itu lebih ke penolakan yang amat sangat halus. Dia tidak tertarik sama sekali dengan pria di depannya itu. Bukan hanya Mark, tapi semua laki-laki di dunia ini. Terutama Aditya. Ya, dia sangat membenci laki-laki itu sekarang hingga ke tulang-tulangnya.

"Oke, kalau begitu selamat bekerja. Terima kasih waktu nya tadi pagi."

Karena tersenyum. Senyuman yang manis sekali membuat Mark tidak heran mengapa Aditya bisa sefrustasi itu.

Tidak lama setelah kepergian Mark, pintu ruangan Aditya terbuka. Nadia yang hendak pergi dipanggil oleh yang empunya ruangan itu.

"Nadia ke ruangan ku sekarang!"

Nadia mengangguk dan bergegas masuk. Tumben sekali atasannya itu tidak menghubungannya lewat intercom.

"Iya ada apa, pak?" tanya Nadia setelah dia masuk.

Tiba-tiba Aditya menarik tangannya dan membawanya menuju sofa membuat Nadia kaget.

"Pak, apa yang ingin anda lakukan...?"

Nadia belum selesai berbicara, Aditya berbalik dan menarik tengkuknya. Mata Nadia membelalak saat Aditya menc*umnya.

Nadia berusaha mendorong tubuh pria itu sekuat tenaga agar mejauh. Semua dokumen yang tadinya dia pegang berhamburan begitu saja ke lantai.

“Apa anda sudah gila?!” Maki Nadia dengan kesal, napasnya terasa bergemuruh karena menahan emosi. Dan jantungnya juga berdebar keras.

“Jangan dekat-dekat dengan Mark, dia bukan laki-laki baik” kata Aditya dengan suara memelas.

Nadia tersenyum mengejek, dia tahu maksud dari perkataan mantannya itu.

“Anda tidak berhak mengatur hidup saya. Ingat, saya bukan siapa-siapa anda lagi.” Disetiap kata-kata Nadia itu penuh penekanan.

“Nadia, please… dengarkan aku. Dia laki-laki yang suka mempermainkan perempuan.” Memang sepengetahuannya selama ini Mark suka mempermainkan wanita.

Nadia menggeleng pelan. Dia tersenyum miris menundukkan kepalanya sambil menatap perutnya. Di dalam sana ada korban dari mulut manis Aditya.

“Apa bedanya dengan anda?” ujar Nadia dengan nada sarkas.

“Aku berbeda dengannya. Aku dulu mencintaimu dan kita berpacaran. Dan…”

“Dan anda mencampakkan saya, membuang saya seperti barang layaknya sampah dan anda pergi setelah cinta pertama anda kembali. Begitu kah yang anda maksud berbeda?”

Mata Nadia tampak berkaca-kaca. Sungguh dia tidak habis pikir dengan apa yang Aditya katakan. Segampang itu dia berkata dan menilai orang lain.

Tiba-tiba pintu ruangan Aditya terbuka. Nindi muncul dengan niat memberikan kejutan kepada lelaki itu. Wanita itu terdiam sejenak saat dia melihat Nadia dan Aditya berdiri dengan posisi berhadapan. Dia mencoba memahami apa yang sedang terjadi.

Nindi melihat jika kedua orang itu tidak dalam keadaan baik-baik saja. Terlebih dia melihat ada banyak kertas berserakan di lantai di bawah kaki mereka.

1
Asih Sunarsih
lanjut kak
Soraya
lanjut thor
kaylla salsabella
udah jujur saja sama Nadia Aditya ...klu kamu gagal nikah sama tuh cewek
Akbar Razaq
begh mmg perempuan ya di sakiti sedalqm.itu akhitnya luluh juga.Mmg sih masih jual.mahal tp pasti di terima lagi tu.laki tak.pumya hati.Enak banget gitu kamu di buang sampe terlunta lunta begitu perempuannya ternyata perempuan gak baik baru kamu di cari lagi.Kasihan jadi ban serep .
🌺Ulie
Lumayan
Pasrah
nanti jantungan dia lho
Aida Susilawati
bagus
Soraya
lanjut thor
aca
males. kalo. balikan ma Adit Ronald jg. meragukan.. kasih jodoh lain lah yg pas
aca
moga g balikan muak. bgt kalo balikan ma laki. plin plan tolol. kek. gini
aca
knp orang tua angkat g mau. pindah hadeh
aca
mending pergi ke Bali. sama urus usaha bu imah ngapain di situ bodoh
aca
paling uda enak2 ma jalang
aca
paling dia uda enak enak ma jalang kn wktu itu dia mabuk
aca
nurut bgt kata emak mu loe
Soraya
Ronald sifatnya emosian blum apa apa dh ngungkit aku kurang apa
Rebeka Be Ginting S
menyakitkan,,,,
Nitnot
Luar biasa
Cita
the best🎀🎀🎀🎀🎀
Alur Ceritanya menarik juga,walaupun belum sesempurna karya orang lain tapi,namanya berkarya pasti ada kesalahan.Buat author semangat terus,karna menciptakan karya tidaklah mudah🥰🥰
Rebeka Be Ginting S
sedihnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!