Asyifa Khaerunnisa Hafidz, gadis berusia 21 tahun yang berasal dari keluarga tidak berada. Harus menjadi tulang punggung keluarga menghidupi Ibu dan adiknya. Hingga suatu ketika, Asyifa harus menerima pernikahan dengan seorang lelaki kaya raya yang tidak pernah ia kenal sebelumnya.
Arkana Ksatria Wiratama, adalah pewaris dari perusahaan keluarganya. Tampan, kaya raya dan mapan yang berusia 25 tahun. Arkana adalah incaran para gadis muda di sekelilingnya. Namun hati lelaki itu hanya milik dari Tatjana Abigail, kekasih tercintanya. Keduanya sudah menjalin hubungan sejak 5 tahun lalu.
Namun, tiba-tiba saja Asyifa dan Arkana harus menerima paksaan untuk menikah. Disaat kedua orang itu sama sekali tidak saling mencintai
Lantas akan seperti apa kehidupan pernikahan mereka? Mampukah Asyifa melukuhkan hati Arkana? Menunjukkan ketulusannya pada sang suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PRINCESSNOVITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Menghiraukan
Siang pun tiba,
Arka dan Dimas berada di atas mobil. Mereka akan makan siang dengan calon investor. Dimas yang menyetir sedangkan Arka terlihat sangat lesu
"Anda kelelahan,Tuan Muda?"
"Aku mengantuk,Dim. Tadi malam aku pulang jam 11,aku baru tidur 30 menit kemudian'' sahut Arka
Dimas menyeringai kecil mendengarnya, "Saya pikir anda kelelahan karena menggempur Nyonya Muda"
Arka mendelikkan mata mendengar penuturan Asisten Pribadinya. Dia melirik Dimas dengan tatapan horornya
"Menggempur palamu! Aku tidak akan mau melakukannya tanpa cinta! Apalagi dengan gadis nasi goreng itu! Yang aku sendiri tidak tahu apa tujuan dia menikahiku. Pasti ada hubungannya dengan uang" ujar Arka
"Jangan buru-buru menyimpulkan seperti itu,Tuan Muda. Tidak semua wanita gila uang seperti mantan pacar anda itu" ujar Dimas santai
"Hiss kau ini kalau bicara. Ngomong-ngomong bagaimana keadaan Nana sekarang? Aku tidak bisa menghubunginya karena Mama memerintahkan aku mengganti ponselku" gumam Arka
Dimas menggelengkan kepalanya pelan, 'Dasar Bodoh. Sudah dapat bidadari masih saja memikirkan sundel bolong itu.' umpat Dimas dalam hati
Keduanya tiba di restoran tempat mereka akan makan siang. Arka mengerutkan keningnya,jika dia tidak salah ingat. Restoran ini tempat Syifa bekerja
"Dimas,kenapa kamu memilih tempat ini?" Gerutu Arka
"Bukan saya yang memilihnya tapi calon investor kita" sahut Dimas membela diri
Arka hanya mampu mendengus kesal. Tidak lama,calon investor mereka ikut bergabung
Arka bernafas lega saat pelayan yang mencatat pesanan mereka bukanlah Syifa. Bisa malu dia nanti kalau para investor ini mengenali Syifa
Beberapa manit berselang. Syifa baru saja menyelesaikan Sholat Dzuhur lalu kembali ke pantry.
Syifa di tugaskan untuk mengantarkan pesanan pada meja pelanggan. Wanita itu menurut. Syifa mendorong troli berisi beberapa jenis makanan itu keluar. Dia memindai meja yang dia cari
Syifa menemukan mejanya. Namun dia sangat terkejut karena melihat Arka,suaminya. Lelaki itu ada di depan meja yang di tuju Syifa. Wanita itu bingung dan panik
Saat akan berbalik,tamu Arka melihatnya lebih dulu. Tamu itu meminta agar Syifa segera menyajikan pesanan mereka. Mau tak mau,Syifa berjalan mendekat ke arah meja itu
Arka sebenarnya juga terkejut melihat Syifa namun coba dia sembunyikan dengan ekspresi dinginnya. Dimas pun sama,Asisten itu tidak habis pikir kenapa Syifa masih bekerja sebagai pelayan dan Arka malah mengijinkannya. Mendengarkan gerutuan dari Arka saat baru tiba tadi membuat Dimas yakin kalau Arka tahu tentang ini
Syifa terlihat sangat kikuk dan canggung saat menyajikan pesanan di meja suaminya. Bahkan tamu dari Arka pun menyadarinya
"Anda terlihat panik,Nona. Apa ada yang mengusik anda?"
"Ti--dak, Tuan" sahut Syifa
Tangannya gemetaran saat menyajikan makanan itu di atas meja. Ditambah tatapan tajam dari Arka. Syifa hampir saja menjatuhkan piring berisi makanan di tangannya. Untung saya,investor itu menahan tangannya
"Maafkan saya,Nona" ujar Si Investor
Arka geram melihatnya. Dia berpikir kalau Syifa sengaja melakukan itu untuk menggoda lelaki lain.
'Gadis bodoh! Dia cari perhatian pada lelaki lain? Yang bahkan 10 tahun lebih tua dariku? Aku akan menghukumnya!' Batin Arka kesal
Lelaki itu sudah menatap Syifa dengan tatapannya yang seperti elang. Membuat nyali Syifa menciut. Wanita itu buru-buru mendorong trolinya melarikan diri dari hadapan Arka
"Mari kita lanjutkan makan siang kita" ujar Investor
Arka mengangguk setuju meski hatinya masih sangat kesal pada Syifa. Sementara Dimas,dia terkekeh geli melihat sikap Arka pada istrinya
Berpura-pura tidak mengenal tapi dia kesal saat melihat orang lain perhatian pada istrinya
Sepertinya takdir memang sedang tidak berpihak pada Syifa. Wanita itu harus kembali mengantarkan pesanan ke meja milik pelanggan yang sialnya bersebelahan dengan meja suaminya
"Tahan,Asyifa" gumamnya
Syifa mengangkat baki di tangannya. Karena terlalu gugup membuat Syifa menubruk tubuh dari seorang pelanggan wanita. Menyebabkan makanan yang dia bawa tertumpah ke atas pakaian wanita itu juga dirinya sendiri
"Maafkan saya,Nona. Maafkan saya" ujar Syifa
Syifa membantu wanita itu untuk berdiri. Wanita itu sudah mengutuk Syifa habis-habisan
"Dasar pelayan bodoh dan tidak becus! Kamu tidak tahu? Bajuku ini bahkan lebih mahal daripada gajimu! Berani-beraninya kamu mengotori bajuku!" Pekik pelanggan wanita itu
Kehebohan itu sukses memancing perhatian semua orang. Tak terkecuali Arka dan kelompoknya. Lelaki itu tahu kalau penyebab kekeacauan ini adalah istrinya. Tapi dia memilih diam
Syifa hanya bisa menundukkan kepalanya. Berusaha agar air matanya tidak jatuh di depan semua orang. Dia melirik ke Arka,suaminya itu terlihat sangat acuh. Sikap itu membuat hati Syifa terasa sangat nyeri
"Sekali lagi maafkan saya,Nona. Saya akan mengganti kerugian anda" ujar Syifa
Pelanggan wanita itu tersenyum merendahkan Syifa, "Cih! Darimana kau akan mendapatkan uang itu?!"
"Saya yang akan memberikannya" sahut seorang lelaki
Yang tak lain adalah investor,tamu dari Arka. Pria itu sedang berada di kamar mandi saat kekacauan ini terjadi. Dan saat dia kembali,dia menyaksikan semua ini. Sebagai sesama manusia tentu dia tidak tega melihat cara pelanggan wanita itu memperlakukan Syifa. Mirisnya tidak satupun orang yang membela Syifa termasuk suaminya sendiri
Arka tercengang melihat investornya membela Syifa. Dimas tersenyum miris,dia mengutuk Arka dalam hatinya
Investor itu mengeluarkan uang dari sakunya lalu menyerahkannya pada pelanggan wanita
"Hentikan makian anda pada dia. Dia tidak sengaja melakukannya dan sangat tidak pantas untuk menghina juga memperlakukan orang lain seperti itu,Nona" ujarnya
Investor itu menoleh pada Syifa, "Semua sudah saya bereskan. Kamu bisa kembali bekerja. Jangan takut"
"Terimakasih banyak,Tuan. Saya akan mengganti uang anda. Tolong berikan saya kontak atau alamat anda. Saya akan menggantinya" ujar Syifa sopan
"Tidak perlu,Nona. Saya melakukannya atas dasar kemanusiaan. Jangan dipikirkan dan kembalilah bekerja" ujarnya
Syifa mengangguk patuh. Wanita itu melirik sekali lagi pada suaminya. Lelaki itu bahkan tidak melihat ke arahnya sama sekali. Syifa tersenyum dengan menyakitkan
Syifa menyandarkan tubuhnya pada pintu kamar mandi. Dia sedang membersihkan jilbab dan pakaiannya. Hatinya terasa sangat sakit,bukan karena penghinaan yang dia terima tapi karena sikap suaminya
"Hasbunallah wanikmal wakil. Ya Jabbar,hamba kembalikan segala kekecewaan yang hamba terima dari makhlukMu kepadaMu Ya Rabb" gumam Syifa dalam isak tangisnya
