NovelToon NovelToon
SHOTGUN

SHOTGUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Dendam Kesumat / Persaingan Mafia
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Elisabeth Patrisia

Alya Mackenzie Armstrong.

Dia hanyalah gadis berumur 22 tahun yang sudah banyak melewati masa-masa sulit bersama keluarganya. Dia sangat menyayangi keluarganya, terutama adik perempuannya, Audrey.

Hingga suatu saat musuh keluarganya dari masa lalu kembali datang dan menghancurkan semua yang sudah ia lindungi. Ditambah dengan sesuatu mengejutkan yang tak pernah ia ketahui terungkap begitu saja dan menjadi awal kehancuran bagi dirinya.

Apakah Alya masih mampu melindungi keluarganya dari musuh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elisabeth Patrisia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12th : Threat

Angin berhembus pelan,  membuatku segera merapatkan mantel yang membalut tubuhku tanpa menghentikan langkahku menuju markas tempat dimana ia bekerja.

"BRENGSEK!!! BERANINYA MEREKA MENGKHIANATI KELUARGAKU!!"

"Aku sendirilah yang akan memberinya pelajaran!!"

"DAN KALIAN!!! Pastikan keluarga mereka tidak mendekati keluargaku!"

"Terutama Alya..."

"Stop!!!" pekik Alya dengan mata yang terbuka lebar dan napas yang semakin berat, bibirnya bergetar merasakan sesak yang mulai menyerang dadanya. Alya bangun dari posisinya dan menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang. Alya memejamkan kedua matanya sejenak lalu mengatur pernapasannya yang mulai tak beraturan.

Kenapa setiap kali aku takut? Mimpi itu selalu datang.

Alya memukul dadanya pelan lalu beralih pada segelas air putih yang ada diatas nakasnya. Alya merentangkan tangannya dan meraih gelas itu. Kemudian, ia meminum air putih tersebut hingga tersisa setengah gelas.

Setelah itu, Alya kembali memejamkan kedua matanya lagi hingga terdengar ponselnya yang berdering. Tanpa perlu membuka mata, Alya mengambil benda pipih tersebut di nakas dan mengangkat panggilan yang masuk.

"Hallo" serunya masih dengan mata yang terpejam.

"Kau tidak lupa janjimu, kan?" Mendengar itu, Alya terkejut dan segera melihat layar ponselnya untuk memastikan siapa yang meneleponnya. Alya meneguk air ludahnya samar saat ia mengetahui siapa yang sedang berbicara dengannya saat ini.

"..." Alya hanya bergeming. Tak tahu harus menjawab apa. Bahkan, kini salah satu tangannya sudah terangkat untuk memijat pelipisnya.

"Alya?! Kau lupa apa janji.. dan resiko yang akan dapatkan jika melawan perintahku?!" ancam seorang gadis dari sebrang sana. Alya hanya mendesis kesal namun tak tahu harus menjawab apa.

"..." Alya tetap tidak membuka mulutnya.

"Apa kau tidak punya mulut untuk menjawab pertanyaan ku, perempuan sialan?"

"Apa yang kau inginkan?!"

"Lakukan apa yang sudah kita sepakati!"

"Tidak.."

"Apa maksudmu? Apa kau ing---"

"Tidak untuk saat ini.." jawab Alya sarkas tetapi, gadis di sebrang sana hanya tertawa jahat.

"Kau ingin orang---"

"Tidak bisakah kau memberiku kesempatan sedikit lagi?!"

"Alya?! Pekerjaan ini mudah saja. Jadi, untuk apa menundanya?"

"Aku tidak bisa untuk saat ini"

"Hahahah... Alasan begitu tidak masuk akal.. Bukannya kau ini gadis pemberani.. Atau apalah sebutan untuk dirimu itu.. Tapi, kenapa saat diberikan pekerjaan yang begitu mudah kau harus menundanya? Kenapa?! Kau takut?!"

"Brengsek!! Aku sama sekali tidak takut padamu!"

"Lalu kenapa?!"

Bangsat!! Umpat Alya.

"Aku tidak bisa melakukan pekerjaan itu dengan keadaan diriku yang terluka"

"APA?! Terluka?! Seorang Alya bisa terluka juga ternyata?! Astaga! Kenapa lucu sekali?"

"FREAK!!! Jangan kau pikir aku tidak tahu siapa dalang atas kejadian itu!!! Bahkan aku sudah bisa membedakan mana anak buahmu dan mana yang bukan!!! Sebaiknya kau cukup lihat apa yang ku kerjakan dan tepati saja janjimu itu!!! BITCH!!!"

Tut... Tut... Tut...

Setelah mengatakan itu, Alya pun memutuskan sambungan telepon dan melempar ponselnya ke samping bantalnya. Alya menghembuskan napasnya, kemudian kembali membaringkan tubuhnya diatas kasur. Dan tak membutuhkan waktu lama, gadis itu pun terlelap.

🔫🔫🔫

Sudah seminggu Alya tidak melakukan aktifitas diluar rumahnya. Alya merasa sangat bosan hinga sesekali gadis itu nekat melakukan hal - hal yang bisa membahayakan dirinya. Misalnya saja saat ini, Alya sudah berdiri di anak tangga teratas dan hendak turun. Namun, lagi - lagi dengan hebohnya Aletta berteriak dan menghentikan langkah putri sulungnya itu.

"Astaga! Alya!" pekik Aletta dari lantai bawah saat mendapati Alya yang hendak menuruni tangga.

Alya tak mengindahkan perkataan sang mommy dan lebih memilih berpegang pada tralis dan hendak melangkah. Tetapi, Aletta kembali bersuara dengan sangat nyaring.

"ALYA! Please! Jangan bergerak dari sana! Okay! Tunggu sebentar!"pekik Aletta kemudian menaiki setiap anak tangga dan menghampiri putrinya yang tengah berdiri melihat pergerakannya dengan wajah memberenggut.

"Kenapa wajahmu seperti itu?" ceplos sang mommy menatap putrinya dengan tatapan khawatir.

"Mommy.. Alya sudah lebih baik. Dan kaki Alya sudah cukup pulih untuk berjalan. Jadi, mommy tidak perlu khawatir seperti ini lagi. Alya bahkan sudah bisa menuruni tangga" ucapnya sembari menggerakan kakinya perlahan. Tetapi, Aletta kembali menghentikannya dengan menarik tangan kanan Alya lalu melingkarkannya pada lehernya. Kemudian, menuntun Alya menuruni anak tangga satu persatu.

Saat kakinya menginjak lantai bawah, Aletta pun melepaskan tangan Alya yang melingkar di lehernya. Dan membiarkan putrinya berjalan. Aletta beranjak dari tempatnya menuju dapur.

"Mommy..." seru Alya membuat langkah sang mommy terhenti dan kembali berbalik padanya.

"Yah!"

"Thank you so much, mom.. Dan maafkan aku karena sudah merepotkanmu dan membuatmu khawatir" ujar Alya tulus dengan tatapan bersalah pada Aletta.

"Kau tidak perlu melakukannya! Itu semua adalah kewajibanku sebagai seorang ibu. Mommy ingin selalu bisa menjaga dan melindungi kedua putri, mommy" jawab Aletta dengan tatapan meyakinkan pada putrinya.

"Thank you, mom. I love you so much more" ucap Alya kemudian mencium pipi sang Mommy.

"I love you too much much more, baby" ujar Aletta lalu mengecup lembut puncak Alya sembari mengelus - elus pundak putrinya itu.

🔫🔫🔫

"Tuan muda?! Kami melihat ada beberapa orang berpakaian hitam tengah mengintai rumah nona Alya.." jelas pria berbadan besar pada ponselnya. Dari jarak beberapa meter, orang tersebut tengah berjaga - jaga di balik sebuah pohon besar.

"Awasi selalu pergerakan mereka!!! Dan lindungi semua yang ada disana!! Jika terjadi sesuatu segera hubungi aku!" titah orang di sebrang telepon yang dipanggil dengan sebutan 'Tuan Muda' itu.

"Baik, Tuan muda" jawab pria berbadan besar itu dengan cukup lantang dan percaya diri.

Di sisi lain, ada seseorang dengan pakaian serba hitam ditambah dengan penutup wajah, hingga siapapun yang melihatnya mungkin tidak dapat mengenali orang itu. Seseorang itu berada di dalam sebuah mobil yang diparkir tidak jauh dari rumah putih yang cukup megah di hadapannya. Dengan gerakan perlahan namun pasti, orang itu mengangkat tangan kanannya lalu menekankan jarinya pada sebuah tombol pada earphone yang ia gunakan di telinga kanannya.

"Apa kalian sudah melihat keberadaan target disana?" ceplos orang itu dengan tatapan menelisik mengarah ke segala arah.

"Yah! Kami sudah menemukannya. Dia berada di taman belalang rumahnya" jawab seseorang dari sebrang sana.

"Good!!!"

"Lakukan serangan sekarang!" titah orang itu.

"Tapi, nona---"

"No buts anymore. Lakukan apa yang ku perintahkan!" desak orang itu.

"Nona---"

"Lakukan saja! Ini hanya sebagai serangan peringatan untuk nya!... Karena aku tidak akan membunuhnya sekarang.. Akan lebih menyenangkan jika aku sendiri yang melakukannya tanpa ada campur tangan siapapun.." tegasnya dengan smirk yang tercetak di wajahnya.

"Baik"

Setelah mendengar jawaban dari seseorang di sebrang sana, orang itu tersenyum puas sembari menatap rumah bercat putih di depannya tanpa terlepas barang sedetik pun.

"Cepat atau lambat tangan ini lah yang akan menghabisimu, A...ly...a..." gumamnya sembari melihat tangan kanannya yang terangkat dengan tatapan meremehkan.

"I'll kill you, Alya!" 

💢💢💢

1
anggita
Alya... 👌💪
anggita
like👍+☝iklan... semoga sukses novelnya.
Elisapat17: Thank ypu say❤
total 1 replies
anggita
visualisasi tempatnya... bagus👌
Nanaia
keren
Protocetus
Min kunjungin ya novelku, bola kok dalam saku
ATAKOTA_
Kren bgt ceritanya terus berkembang Thor 😊
Elisapat17: Thank you say🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!