Tak ada satupun orang tahu bahwa sang casanova rupanya masih perjaka. Telah banyak wanita yang tidur dengannya, tapi rupanya tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya bergairah.
Trauma di masa lalu membuat Andra Struick menjadi seorang pria impoten. Sehingga dia mencoba mengencani banyak wanita untuk bisa membuatnya sembuh dari impontennya.
Tapi bagaimana kalau ternyata satu-satunya wanita yang bisa membuatnya bergairah adalah musuh bubuyutannya? Apakah Andra akan menerima takdirnya? Atau memilih tidak menikah sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Steve masuk kembali ke dalam ruangannya. Pria itu terlihat sangat kesal sekali setelah melihat Sadrina keluar dari ruangannya Andra. Padahal dia sangat tahu tidak sembarangan orang bisa masuk ke ruangan tersebut. Andra kalau sedang berada di kantor, dia memang selalu bersikap tegas.
"Untuk apa Sadrina menemui Andra di ruangannya? Ada hubungan apa diantara mereka berdua? Bukankah selama ini mereka bermusuhan?"
Steve nampak gelisah, padahal dia ingin bisa melupakan Sadrina, membuang perasaannya kepada wanita itu. Tapi tetap saja dia sangat tidak rela jika seandainya Sadrina memiliki hubungan spesial dengan adik tirinya itu.
Steve menggelengkan kepalanya, "Gak! Kayaknya gak mungkin kalau mereka memiliki hubungan spesial. Aku sangat tahu, Andra itu sering berkencan dengan banyak wanita. Aku sangat tahu kriteria wanita seperti apa yang Andra kencani. Sadrina bukanlah tipenya Andra. Tidak mungkin Andra tertarik pada Sadrina. Apalagi sekarang ini Sadrina jatuh miskin. Mereka tidak selevel."
Steve duduk di kursi kebesarannya, dia melonggarkan dasinya, pria itu terlihat sangat gelisah. Sebenarnya ingin sekali dia mengejar Sadrina dan mengatakan bahwa sebenarnya dia sangat mencintai Sadrina, tapi dia tidak bisa melakukannya. Dia akui bahwa dia sangat pengecut. Apalagi saat ini dia sudah berkencan dengan Aline.
Tapi Steve tidak bisa membuang rasa penasarannya, dia akan merasa tenang setelah memastikan bahwa Sadrina tidak memiliki hubungan apa-apa dengan Andra. Sehingga dia segera menghubungi orang suruhannya.
"Hallo, Leon. Aku ingin kamu mencari tahu Sadrina tinggal dimana saat ini!" Steve harus tahu dulu dimana Sadrina tinggal. Setelah itu dia baru akan menyuruh Leon untuk mencari tahu ada hubungan apa antara Sadrina dengan Andra.
"Baik, Tuan."
...****************...
Andra terlihat gelisah, karena dia sangat kesulitan untuk membuat adiknya tidur kembali. Bagaimana bisa dia keluar dari ruangannya kalau dibalik celananya terlihat ada menonjol seperti itu. Sungguh memalukan.
Andra pun mengelus-elusnya dengan lembut, "Hei Jon, cepatlah tidur! Lu itu bodoh atau apa? Mengapa lu selalu bereaksi terhadap si Mak Lampir? Padahal dadanya kecil, bokhongnya tidak terlalu besar, dan..."
Andra tidak meneruskan perkataannya, karena dia sangat merasakan gelisah ketika membayangkan tubuh Sadrina saat dalam keadaan telanjang. Membuat jakunnya naik turun dan tenggorokannya seakan terasa kering.
Drrrrt!
Drrrrt!
Drrrrt!
Andra mendengar ponselnya bergetar, dia segera meraih ponselnya yang tergeletak diatas meja.
Andra pun membaca pesan yang dikirim oleh seorang wanita bernama Feghi. Bahkan wanita itu mengirimkan foto kepada Andra ketika dia hanya mengenakan lingerie yang sangat terlihat seksi.
[Hai Andra. Bagaimana kalau malam ini kita berkencan di hotel?]
Walaupun hanya mengenakan lingerie, Andra sudah dapat membayangkan bahwa Feghi adalah seorang wanita yang memiliki ukuran dada yang sangat besar, mungkin ukurannya sekitar 40B. Dan bokhongnya juga terlihat besar dan berisi. Tubuhnya bagaikan gitar spanyol. Sangat sesuai dengan seleranya. Tapi mengapa tidak membuat dirinya berhasrat sama sekali?
Bahkan sekarang, sang joni akhirnya bisa tidur terlelap kembali.
Rasanya Andra ingin mentertawakan dirinya sendiri. Apakah ini kutukan untuknya karena saat masih sekolah sering mengerjai Sadrina?
"Hei Jon, lu itu benar-benar gak bisa diajak kompromi. Lu sama sekali gak tertarik pada tubuhnya Feghi? Dia sangat seksi lho." Andra mengomeli burung perkututnya.
Runtuh sudah harga dirinya, jika semua orang tahu bahwa sebenarnya dia telah menyandang gelar sebagai casanova Impoten. Padahal jiwanya casanova, tapi rupanya dia masih perjaka.
Drrrrt!
Drrrrt!
Drrrrt!
Ponsel Andra bergetar kembali, dia melihat ada satu buah pesan yang dikirim oleh ayahnya kepadanya.
[Andra, malam ini kamu harus datang ke mansion. Kita akan makan malam dengan keluarganya Sonya, sambil membicarakan rencana pernikahan kalian. Sonya ingin pernikahan kalian dipercepat.]
Andra sangat kesal setelah membaca pesan dari sang ayah, dia pikir dengan dia berciuman dengan Sadrina di depan Sonya, Sonya akan menyerah. Tapi rupanya wanita itu masih saja mengharapkannya, malah ingin mempercepat rencana pernikahan mereka.
Tapi Andra rasa ini adalah kesempatan untuknya agar membuat keluarga Sonya kecewa kepadanya . Dia akan memperkenalkan Sadrina di depan keluarganya Sonya, bahwa dia sudah memiliki calon istri. Dan akan membatalkan rencana pernikahannya bersama dengan Sonya dihadapan keluarganya dan keluarga Sonya.
Andra pun segera mengirim pesan kepada Sadrina.
[Mak Lampir, nanti sore kamu harus datang ke salon Star. Aku akan menunggu kamu disana.]