NovelToon NovelToon
Uang 50 Ribu Yang Kau Sebut Upah

Uang 50 Ribu Yang Kau Sebut Upah

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Keluarga / Penyesalan Suami
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: Atha Diyuta

Bercita-cita menjadi seorang menantu idaman adalah harapan semua perempuan yang sudah menikah.Menganggap orangtua pasangan seprti orangtua kandung adalah hal yang sulit yang pernah dirasakan.Selalu dianggap salah dan tak berguna menjadi penyebab hancurnya sebuah kepercayaan dari diri seorang istri.Hidup jauh dari suami dan harus bertahan dengan mertua yang bermulut pedas itu adalah ujian yang sangat sulit.Mampukan Ranti bertahan dengan pernikahannya ditengah keluarga suami yang toxic?

Ikuti kisahnya dalam cerita yang akan aku tulis ini ya gais.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 8

" Ran ini kamu mau ngmong sama Wiji,ibu bawa Arga jalan-jalan kedepan dulu ya.Dia bosen kayanya didalem terus gerah." Cicit ibu mertua sembari menggendong Arga dengan kain jarik.

Aku menerima ponsel ibu dan telfon masih tersambung dengan mas Arga.

" Mas kamu udah makan?"

" Udah dek,dek makasih ya udah mau jenguk ibu.Makasih juga udah mau bantu ibu,udah sore kamu nginep aja ya dirumah ibu.Lagian ibu masih sakit ,kasian Arga juga kalau kamu bolak balik .Sesekali lah kamu nginep setidaknya kamu mewakili mas jagain ibu dirumah.Kalau mau ngemil atau apa ambil aja diwarung nanti dibayar kalau kamu gak enak sama ibu."

Ucap mas Wiji.Suaranya lembut tapi entah kenapa aku tak suka dengan apa yang dia sampaikan.

Bukan karna aku tidak mau menginap atau tidak mau membantu,tapi dadaku sesak baru beberapa jam saja dirumah ini.Aku menahan lapar karna ibu selalu bilang,kalau mau makan ya makan aja disini kalau makan sendiri-sendiri gak usah nunggu yang lain.

Memang semua makanan aku yang masak tapi itu milik ibu mertuaku bahkan dia belum menawarkanku makan.Aku lebih baik menahan lapar dari pada nanti jika aku makan duluan aku dengan kata-kata yang tidak mengenakan ditelinga dan dihati.

" Iya mas,coba gimana nanti.Kalau Arga rewel ya aku bawa pulang gapapa ko sore juga kan masih bisa naik ojek atau minta diantar bapak." ucapku.

Mas Wiji terlihat menghela nafas dan seprtinya dia kurang suka dengan jawabanku.

" Kalau kamu selalu seprti itu bagaimana Arga dekat sama neneknya dek.Kamu Jagan gitu dong,kamu setiap hari bareng sama keluarga kamu dan Arga dekat sama nenek dan kakek dari orangtua kamu tapi kamu ko gak mau mendekatkan Arga sama keluarga aku.Bedanya apa si dek?" Suara mas Wiji terdengar sedikit meninggi.

" Mas bukannya gitu,Arga memang rewel tuh kamu denger ya dia nangis kalau sama ibu.Ibu tuh kalau gendong Arga kasar mas ,suaranya kenceng banget Agra gak nyaman mas .Lagian kan Arga bayi mas dia lebih peka dan bisa ngerasain mana yang tulus dari hati dan tidak." Jawabku kesal lantaran seprtinya mas Wiji begitu memaksa dan tidak memahami watak ibunya.

Ibu mertuaku memang selalu kasar sikapnya,bayi mana bisa dikasarain.Apa lagi suaranya selalu kencang dan terlihat seprti orang yang berteriak saat mengajak Arga berbicara hingga membuat Arga semakin tidak nyaman.

Memang sangat berbeda dengan ibuku yang selalu lemah lembut saat mengurus Arga.Ibuku lebih suka bersenandung atau mengajak Arga melantunkan surat-surat pendek atau solawat.

Arga terlihat anteng dan nyaman saat bersama ibuku,dari tutur katanya lembut dan penuh kasih sayang.

Lain halnya saat ibu mertuaku menggendong Arga,nada bicaranya tinggi cara dia mengajak Arga berinteraksi seprti dengan orang yang dewasa yang paham dengan bahasa kasar . Ibu mertuaku memang kaku orangnya,gak ada lembutnya sama sekali.Tapi itu berlaku saat berbicara denganku atau Arga.Apa lagi saat berbicara dengan orangtuaku,biacaaranya terkesan menunggi dan sombong.

Lain halnya saat dia berbicara dengan orang lain,suaranya lembut dan enak didengar.

" Dek ko kamu gitu si,ada masalah apa kamu sama ibu.Heran mas sama kamu,selalu saja berfikir buruk tentang ibu!"

" Mas ko kamu gitu sih,aku berbicara fakta mas!"

" Gak dek,kamu berlebihan.Kalau kamu ada masalah sama ibu kamu ngmong sama mas.Gak gitu caranya dek,kamu ko ya gak menghargai perasaan mas si."

Mas Wiji terlihat sangat marah dan tidak nyaman dengan fakta yang aku sampaikan.

Tak mau berdebat dan tak mau membuat moodku semakin buruk aku mematikan sambungan telfon secara sepihak tanpa persetujuan mas Wiji .

Aku meletakan ponsel ibu dimeja ,dari jauh aku mendengar suara rengekan Arga.Aku berniat mencari dan meminta Arga dari gendongan ibu.

Namun baru saja aku ingin keluar telinga ini kembali mendengar kata-kata yang sangat tidak mengenakan lagi.

" Lah itu mba makanya aku minta Arga biar pelan-pelan ajak si Ranti sama Arga pindah disini.Disana orangtua Ranti itu terlalu ikut campur,apa lagi hasil dari ayahnya Ranti yang gak seberapa kan kasian Arga kalau harus mencukupi kebutuhan satu keluarga.Mana Arga baru aja kerja,gini-gini ya aku ibunya yang harus turun tangan membantu perekenomian Wiji dan Ranti."

Deg

Drama apa lagi ini,cerita bohong apa lagi yang ibu mertuaku ucapkan pada tetangganya.

Hatiku masih belum bisa percaya dengan apa yang aku dengar beberapa hari ini tentang ibu mertuaku.Rasanya aku seprti melihat dua kepribadian dalam diri ibu mertuaku.

Aku hentikan langkahku,aku memilih berdiri dibalik tembok pembatas antara toko dan ruang tamu.Ibu memang membawa Arga ketoko dan disitu aku mendengar suara tetangga yang mungkin sedang belanja atau memang hanya datang untuk menggunjing saja.

" Tapi Bu aku sering loh ketemu sama bapaknya Ranti,dia kerja ko Bu malah sering banget aku liat dia tuh semangat banget kerjanya.Ibunya si emang denger-denger ibu rumah tangga biasa tapi sayang anak cucu.Sodaraku kan tetangganya dia Bu,kayanya ibu salah deh Bu."

Ucap Bu Astri .

Dari suaranya aku tau kalau itu Bu Astri,Bu Astri memang kenal baik dengan keluargaku.

" Halah itu kan katanya Bu,faktanya ya lain .Aku liat sendiri ko Bu,iya lah dia terlihat sayang cucu wong Ranti sama Arga selalu ngeluarin uang buat dia.Kalau gak ya mana sayang dia sama cucu dan mantu.Hahahaa."

Suara ibu mertua terdengar begitu nyaring,tawa bahagianya begitu menyakitkan ditelingaku.Suara rintihan Arga makin terdengar jelas,aku tau Arga lapar dan ingin menyusu tapi gak tau kenapa ibu mertua seprtinya tidak mendengar suara rintihan Arga.

Aku memutuskan untuk keluar,aku masih seprti biasa aku berpura-pura tidak mendengar meskipun rasanya sulit bagi aku untuk tetap tersenyum setelah mendengar semua itu.

" Loh Ran udah selesai semuanya?Kamu makan dulu ran,Arga anteng ko.Kalau udah makan nanti tinggal istirahat sama Arga ."

Ucap ibu mertua dengan senyum manis diwajahnya.

" Nanti Bu Ranti belum lapar.Sini Bu Arga keliatannya haus dan lapar dia harus minum susu."

Wajah Arga berbinar kala melihatku ,tangannya langsung meraihku .Begitu Arga berada dalam gendonganku Arga terlihat anteng dan nyaman .

" Ran ,kamu mau nginep?" Tanya Bu Astri.

" Gak tau Bu liat nanti,Bu astri belanja Bu?"

" Ah iya ini beli sabun cuci sama gula.Mampir ayuh ran kerumah ibu mumpung lagi disini."

" Iya Bu trimakasih lain kali saja."

1
Atha Diyuta
btul
MentariSenja
𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚔, 𝚊𝚔𝚞 𝚐𝚊𝚔 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚔𝚜𝚑 𝚐𝚒𝚏𝚝 , 𝚜𝚘𝚊𝚕𝚗𝚢𝚊 𝚙𝚘𝚒𝚗𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚊𝚋𝚒𝚜🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
Atha Diyuta: gpp ka udh mmpir aja mksh bgt
total 1 replies
MentariSenja
𝚖𝚊𝚔𝚜𝚞𝚍𝚗𝚢𝚊 𝚗𝚢𝚊𝚖𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚔.
MentariSenja
𝚑𝚊𝚢𝚘 𝚕𝚘𝚑 𝚢𝚐 𝚙𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚛𝚊𝚑, 𝚍𝚒 𝚞𝚜𝚒𝚛 𝚔𝚊𝚙𝚘𝚔 𝚕𝚘𝚎
MentariSenja
𝚍𝚒𝚑 𝚔𝚎𝚙𝚎𝚍𝚎𝚊𝚗, 𝚒𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚜𝚖 𝚕𝚘𝚎 𝚊𝚓𝚊 𝚔𝚊𝚐𝚊𝚔, 𝚋𝚘𝚛𝚘 𝚋𝚘𝚛𝚘 𝚖𝚒𝚔𝚒𝚛𝚒𝚗 𝚕𝚘𝚎, 𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚞𝚊𝚗𝚐 𝚠𝚊𝚔𝚝𝚞. 𝚐𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚓𝚞𝚐𝚊
MentariSenja
𝚝𝚎𝚙𝚞𝚔 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚋𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚐𝚊𝚔 𝚜𝚒𝚑??? 😄
MentariSenja
𝚊𝚕𝚎𝚜𝚊𝚗 𝚊𝚓𝚊 𝚕𝚘𝚎
MentariSenja
𝚙𝚎𝚌𝚊𝚝 𝚊𝚓𝚊 𝚋𝚘𝚜, 𝚋𝚒𝚊𝚛 𝚝𝚊𝚞 𝚛𝚊𝚜𝚊 𝚍𝚒𝚊, 𝚜𝚘𝚔 𝚜𝚘𝚔'𝚊𝚗 𝚜𝚒𝚑.
MentariSenja
𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚢𝚊 𝚋𝚞. 𝚔𝚕𝚘 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚠𝚊𝚛𝚊𝚜 𝚐𝚊𝚔 𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝚔𝚢 𝚐𝚒𝚝𝚞
MentariSenja
𝚊𝚜𝚝𝚊𝚐𝚊,,, 𝚔𝚕𝚘𝚙𝚞𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚋𝚞 𝚔𝚢 𝚐𝚒𝚗𝚒 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚖𝚊𝚕𝚞 𝚊𝚔𝚞 😱
MentariSenja
𝚋𝚎𝚗𝚎𝚛 𝚋𝚞
MentariSenja
𝚊𝚜𝚝𝚊𝚐𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚔𝚊𝚢𝚊𝚔 𝚐𝚒𝚗𝚒, 𝚎𝚑 𝚝𝚙 𝚋𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔 𝚜𝚒𝚑 𝚍𝚒 𝚍𝚞𝚗𝚒𝚊 𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 😁
Gemini
semoga kamu sukses ran,doa ibu bersama mu
Gemini
sarap nih orang
Mama Khalisah
nanti sakit betulan baru kpok kmu
Mama Khalisah
enak nya klo bcra
Mama Khalisah
bual nya aj itu ngmong gitu
Mama Khalisah
wiiii.....
Mama Khalisah
buset dah.. kasian wktu nya kang ojek di pake nunggu dia kalo lama2.
Mama Khalisah
uuuuuu cngkem eeeeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!