NovelToon NovelToon
KORELASI DUA HATI

KORELASI DUA HATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Beda Usia / Keluarga / Angst / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️ WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️

Pernikahan yang sudah berjalan tujuh tahun lamanya tanpa ada pertikaian tiba-tiba berada di ujung tanduk ketika salah satunya memberikan surat perpisahan. Dirga sama sekali tak menyangka jika istrinya diam-diam telah menyiapkan itu semua.

“Cepat tanda tangani mas, aku mau kita pisah.”

Satu kalimat yang juga sebenarnya sukar untuk keluar dari mulu Qyara. Namun semua ini ia lakukan karena fakta yang baru ia ketahui membuatnya sadar akan arti dirinya di mata Dirga. Korelasi yang terjalani anatara hatinya dan Dirga nyatanya tak sesuai dengan ekspektasi yang ada di pikirannya.

Karena itu Qyara akan membebaskan pria itu. Melepaskan adalah jalan terbaik yang dapat ia lakukan.



Start : 26 Mei 2024
End

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 15

Menginjakkan kaki di rumah yang sudah lama tak didatangi memang mengundang memori tersendiri. Sepertinya sudah dua tahun wanita itu tak pulang ke kampung halamannya. Namun sekali nya pulang, ia malah membawa kabar buruk ini.

“IBU,” teriak Qyara setelah memasuki rumah.

Ruang tamu nampak kosong. Qyara mengira tak ada orang di rumah hingga seorang wanita paruh baya keluar dari dalam. Melihat wajah ibunya lagi menarik Qyara untuk berlari dan memeluknya. Namun belum sampai ia melakukan hal itu, kakinya sudah terlebih dulu membeku ketika netranya menangkap sosok yang berjalan di belakang ibunya.

“Ayah?”

“Mas Dirga?”

Ibu dan anak laki-lakinya itu tak bisa menyembunyikan raut terkejut mereka pasalnya mereka tak menyangka akan menemui kepala keluarga mereka disini. Seingat Qyara, ia meninggalkan Dirga di Bali siang tadi. Jadi harusnya pria itu masih berada di pulau itu bukan? Tetapi bagaimana bisa pria itu sudah terlebih dahulu sampai di rumah orang tuanya?

“Nak? Kenapa diem aja gitu?”

Pertanyaan Sania menyadarkan Qyara. Wanita yang masih linglung itu hanya mengangguk dan menyalami ibunya, memeluk serta mencium ibunya dengan perasaan yang masih sulit ia jelaskan. Ia menatap sekilas pria yang sedang memindahkan kopernya dengan sigap.

“Bu, Mas Dirga kapan sampai disini?”

“Nak Dirga tadi sampai jam tigaan apa empat gitu ibu lupa. Ada apa nak?”

“Mas Dirga nggak ada bilang apa-apa bu? Mungkin dia ada bilang sesuatu ke ibu gitu?”

Sania segera memutar otaknya untuk mengingat. Namun setelahnya ia menggeleng, “Nggak ada, cuma bilang kalau kamu mau nyusul karena harus jemput Verro dulu. Memangnya ada apa? Lagi marahan sama Nak Dirga?”

Harusnya Qyara mengangguk, tetapi ia memilih untuk menggeleng dan menutupi masalahnya. Ia pikir belum saatnya memberitahu ibunya tentang masalah perpisahannya dengan Dirga setelah apa yang pria itu jelaskan pada ibunya. Bisa-bisa ibunya terkena serangan jantung jika diberikan informasi yang mengejutkan setelah mendapatkan informasi menyenangkan oleh Dirga.

“Ya udah, Qyara masuk ke kamar dulu ya bu.”

“Iya.”

Wanita itu segera pergi ke lantai atas untuk menyusul suaminya, meninggalkan Verro yang masih ditahan oleh neneknya yang masih mau melepas rindu dengan cucunya. Ketika masuk ke dalam kamar, ia bisa melihat suaminya yang sedang memindahkan pakaian dari koper ke dalam lemari.

“Mas,” panggil Qyara membuat Dirga menoleh.

Pria itu hanya tersenyum sekilas dan melanjutkan aktivitasnya. Sungguh Qyara tak tau lagi harus bersikap apa. Bukankah perdebatan mereka sudah selesai siang tadi? Bukankah sudah jelas apa yang ia bicarakan jika ia ingin pulang sendiri? Tetapi mengapa pria itu masih mengikutinya sampai ke rumah orang tuanya?

“Sayang, daripada berdiri dan mikir yang aneh-aneh mending kamu duduk dan tunggu aku selesai masukin baju kamu sama Verro. Kalau udah selesai nanti aku jelasin semuanya apa yang kamu mau tau biar kamu bisa mikirin lagi soal waktu yang aku punya.”

Itulah Dirga, pria yang selalu mengetahui isi kepala Qyara. Wanita yang sudah lelah itu hanya dapat menghembuskan napasnya dan duduk di sofa yang terletak di samping pintu. Ia hanya memperhatikan suaminya hingga pria itu selesai dan menghampirinya. Pria itu duduk dan tersenyum seraya mengelus pucuk rambut Qyara.

“Sekarang tanya apa yang mau kamu tanya. Aku jawab semuanya.”

Ucapan Dirga membuat Qyara mengernyitkan dahinya. Mengapa harus dirinya yang mengeluarkan pertanyaan? Tak bisakah pria itu langsung menjelaskan apa yang perlu pria itu jelaskan kepadanya? Atau pria itu memang tak tau dimana letak kesalahannya dan meminta clue darinya agar bisa memikirkan jawaban yang membuatnya luluh?

Melihat istrinya terdiam membuat Dirga menghembuskan napasnya, “Oke maaf seharusnya aku langsung jelasin.”

Kembali Dirga mengetahui isi pikiran Qyara. Pria itu pun menarik napas panjang, “Soal Aretha, dia mantan pacar aku sebelum aku ketemu kamu. Ya... kira-kira kita putus dua bulanan sebelum aku pertama kali ketemu kamu. Perpisahan kita emang nggak baik-baik aja makanya kemarin pas ketemu dia aku langsung narik kamu pergi.”

“Terus kenapa kamu berduaan sama dia pagi tadi?”

Dirga tersenyum mendengar pertanyaan Qyara. Wanita itu bertanya karena menyimak bukan? Di luar, wanita itu boleh terlihat abai dan tak peduli, tetapi jauh di dalam hatinya Dirga tau jika istrinya juga sedang penasaran dengan apa yang akan ia jelaskan.

Pria itu menatap istrinya dalam seraya menepikan surai yang menutupi wajah Qyara, “Tadi pagi kita nggak sengaja ketemu di kafe. Awalnya aku mau menghindar lagi tapi dia bilang ada yang perlu dia jelasin. Karena itu aku pikir nggak ada salahnya dengerin penjelasan dia soal masalah yang udah berlalu."

"Sayang, kalau kamu nggak percaya kamu boleh tanya langsung ke Aretha tapi kasih aku waktu buat dapet nomornya dia karena aku juga nggak punya nomornya.”

Dengan cepat Qyara menggeleng. Menyuruh Dirga untuk mendapatkan nomor wanita itu sama saja menyuruh suaminya untuk berkomunikasi lagi dengan mantannya. Ya, meskipun Dirga mengatakan bahwa hubungan mereka telah usai sebelum pria itu berkenalan dengannya tapi tetap saja kan bisa saja Aretha adalah mantan terindah Dirga yang membuat pria itu susah untuk melupakan alasan mereka berpisah.

Tiba-tiba pikiran buruk memenuhi otak Qyara. Bagaimana jika sebenarnya dirinya hanyalah pelampiasan Dirga karena pria itu berpisah dengan cara yang buruk dengan Aretha? Dua bulan adalah waktu yang sangat singkat. Agak tidak mungkin jika pria itu bisa move on hanya dalam waktu dua bulan. Pasti masih ada kenangan yang tak terlupakan antara Dirga dan Aretha.

“Sayang... Saat aku ketemu kamu, aku udah move on dari Aretha jadi nggak usah mikir macem-macem. Jangan mikir aneh-aneh, sayang. Aku bersikap kayak gitu karena emang perpisahan kita nggak baik-baik waktu itu tapi bukan berarti aku belum move on.”

“Kalau gitu kenapa kamu pisah sama dia?”

Bukannya menjawab, pria itu hanya terdiam menatap Qyara. Hal itu membuat Qyara jengah. Sesulit itukah menjelaskan kepadanya alasan mengapa pria itu berpisah dengan mantannya? Atau memang Dirga saja yang enggan untuk menjelaskan karena ada rahasia lain yang pria itu sembunyikan?

“Mas? Nggak mau jawab?”

“Mau, sayang sabar. Aku lagi milih kata-kata yang pas.”

“Kenapa harus milih kata yang pas? Ada yang mau kamu tutup-tutupin?”

Segera pria itu menggeleng agar istrinya tak kembali salah paham, “Nggak ada yang aku tutupin sama kamu. Masalah aku sama Aretha cukup kompleks jadi susah buat dijelasin.”

“Alasan aku putus sama dia karena dia selingkuh sama temen aku sendiri. Waktu itu aku ketemu mereka di club dan aku putusin dia saat itu juga. Setelah itu kita nggak ada komunikasi apapun lagi. Kita lost contact beberapa hari sampai kita ketemu lagi dan berantem hebat dan kita bener-bener putus saat itu.”

Dirga menghela napasnya, “Dan tadi pagi, aku baru tau kalau saat itu kita cuma salah paham aja.”

Salah paham? Jadi maksud Dirga adalah tak ada masalah yang benar-benar terjadi antara pria itu dan Aretha? Jadi seharusnya mereka tak perlu sampai berpisah hanya karena kesalahpahaman yang terjadi antara keduanya. Begitukah seharusnya?

“Sayang tolong... Meskipun yang terjadi di antara kita adalah salah paham tapi semua itu juga udah berlalu. Kehidupan aku sekarang ya kamu, pilihan aku tetep kamu jadi tolong jangan mikir aneh-aneh.”

“Insyaallah.”

1
Heningan Malam
sabar-sabar😇 nanti teka-teki nya pasti kejawab kok
aca
teka teki banyak jd bingung bacanya woy
aca
tukang selingkuh dirga
aca
waduh mulut Dirga jahat amat
Doa Mamah
ada apa sayang ~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!