Bad girls transmigrasi
Deskripsi
Bagaimana jadinya jika seorang gadis yang sering di juluki sebagai bad girls,harus bertransmigrasi ke dalam raga seorang gadis cupu. Athena adalah seorang gadis yg cantik,baik dan ramah,ia memiliki Q yang sangat tinggi,gadis itu sangatlh pintar di bagian akademik maupun non akademik,ia juga sangatlah jago bela diri. Dulu gadis itu sangatlah ramah pada siapapun,tetapi sekarang gadis sudah berubah yang dulunya sangatlh murah senyum,sekarang ia hanya menampilkan wajah datarnya,semua itu bermula dari keluarga yang sering mengabaikan dirinya dan selalu menyalahkan kehadirannya di dalam keluarga tersebut,bahkan dirinya pun di usir dan di telantarkan. Dirinya pun merencakan balas dendam pada seluruh keluarganya,terutama saudaranya yang selama ini memfitnahnya,tetapi semua rencananya gagal karena gadis harus mengalami kecelakaan yang membuat gadis itu harus kehilangan nyawanya. ** Sementara ada seorang gadis cupu yang juga tidak di harapkan kehadirannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lensi Simajuntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menggemparkan sekolah
Pagi harinya,Ica yang sedang berada di ruang tengah,ia menunggu kedua sahabtnya di sana.
"Lo udah bangun?" Ujar Wulan yang kaget,karena biasanya gadis itu masih ngorok di Jam segeni,tumben sekali pikirnya.
"Mata Lo buta!" Sarkas Ica yang pedas.
Wulan hanya bisa meringis mendengar jawbn dari sahabatnya itu,ia pun mendekat pada gadis itu,dia pun menatap lekat pada sahabatnya,hal itu membuat Ica merasa risih dengan tatapan tersebut.
"Napa?".
"Ngga papa ko,gue lihat² wajah Lo makin cantik aja,kayak bukan Ica yang dulu gue kenal" jawab Wulan yang cengesan.
Alim yang baru turun dari lantai 3,ia milihat kedua gadis cantik itu yang sedang mengobrol,ia pun melangkah mendekat pada kedua sahabtnya.
"Kalian nungguin gue?" Ujarnya yang mengagetkan kedua gadis itu.
"Anjirt!". "Napa tiba- tiba Lo nongol kayak setan sih!" Ujar Wulan marah dngn tatapan tajamnya.
"Hehehe sorry,gue kira Lo ngga kaget" sahut alim yang cengesan.
Beda dngn Wulan yang hanya menatap sinis pada pemuda satu itu. "Dasar sahabat lucnuk!"gumamnya pelan tapi masih bisa di dengar oleh alim dan Ica.
"Lo ngatain gue?"
"Idih! Geer bangat Lo!".
"Heh Kutil badak! Telinga gue masih berpungsin ya!". "Jadi gue masih bisa dngar apa yang Lo bilang".
" Emang apa?" Ujar Wulan yang menantang.
"Lo bilangan gue sahabat lucnuk kan? Jangan bohong Lo!" Sarkas alim dngn tatapan sinis yang di layangkan pada gadis itu.
" Ngga ad..".
"Berisik!" Sarkas Ica datar,dan menatap dingin pada kedua sejoli itu.
Keduanya pun langsung kicep dan tidak berani melihat tatapan Ica.
"Anjirt, Napa gue jadi ngeri lihat tatapannya" batin Wulan meringis.
"Ko gue jadi takut gini sih! Biasanya dia yang takut sama gue dan Wulan" batin alim yang juga merasa ngeri melihat tatapan dari sahabatnya. "Ada ya,orang yang lupa ingatan,terus sikapnya juga ikutan berubah gitu? Aneh" lanjutnya.
Ica pun menghela nafas beratnya,ia menyadari jika kedua temnnya itu menatap takut padanya. "Lo berdua sekolah dimana?" Ujarnya yang pura² tidak tahu.
"Ha!"
Keduanya sama- sama terkejut dngn perubahan dari gadis itu,mereka pun saling tatap,seakan mengerti arti tatapan itu,Wulan pun mengganggukan kepalanya.
"Emang kenapa? Lo mau sekolah?" Ujar Wulan menatap teduh pada Ica.
"Hmmm".
"Ohh,tapi Lo pulih seutuhnya ca,kan Lo masih di rawat jalan".
"Lo ngga buta kan! Dan Lo bisa lihat gue udah baikan" ujar Ica ketus.
"Buset! Biasa aja kali ngomongnya ca" Sarkas alim jengah
Tetapi Ica hanya meluruhkan bahunya acuh,ia hanya ingin tahu apa jawaban dari kedua sahabat si pemilik tubuh yang dia tempati.
"Sekolah dimana?" Ujarnya yang mengulangi pertanyaan.
"Gue sekolah di SMA BHAKRI" jawab Wulan jujur.
" Kalo gue sih di SMA NUSANTARA"ujar alim yang menampilkan senyumnya. "Lo beda sekolah sama kita" lanjutnya.
Ica pun mengerutkan keningnya yang mendengar jawaban dari pemuda itu,dirinya hanyalah berpura² ingin bertanya,tetapi dia menemukan fakta lain,bahwa dirinya berbeda sekolah,jadi selama ini siapa teman si pemilik tubuh yang di tempatinya dan juga siapa yang sudah selalu ada buatnya saat di bully oleh saudaranya. "Gue sekolah dimana?".
Alim pun menghembuskan nafas beratnya,ia ingin sekali mmbohongi gadis itu,tapi hati dan pikiran tidak sejalan. "Di PANCA DHARMA" Jwabnya.
"Panca dharma" ulang Ica,yang diangguki oleh kedua temnnya.
Dia sepertinya mengenal sekolah itu,karena sekolahnya dulu tidak jauh dari sana. "itu kan sekolah ternama" gumamnya dan dapat di dengar oleh kedua sahabatnya.
"Lo benar,sekolah itu memang sangat populer" sahut alim yang juga di angguki oleh Wulan.
"Kenapa Lo berdua ngga sekolah di sana?"ujar Ica sambil melayangkan tatapan curiga.
"Kita berdua ngga sipintar Lo,jadi kita memilih sekolah yang biasa aja"jawab Wulan tegas.
"Benar apa di bilang ulan,Lo itu pintar,tapi sayang,selama ini Lo kelihatan lemah" sambar alim.
"Padahal Lo itu kuat sebelum kenal sama Arfan,tapi setelah itu,Lo jadi tolol karena cinta" sambungnya yang mencebik bibirnya kesal.
Sedangkan Ica merasa kesal dngn si pemilik tubuh, ia hanya bisa membuang nafas kasarnya,andai saja ia mengenal gadis cupu itu lebih dulu,mungkin dirinya akan mmbawa Ica Asli ke dalam dunianya agar tidak bodoh hanya karena cinta dan juga kasih sayang. "Bodoh! Cinta dan kasih sayang aja,ngebuat lo jadi setolol itu!" Batinnya yang kesal.
Jika saja si Pemilik tubuh masih ada di dunia ini,mungkin saja dia akan membejek² si Ica asli. "Arhkkkk....tolol!" Lanjutnya yang merasa geram.
Alim yang melihat keterdiaman sahabatnya itu,dirinya jadi merasa bersalah karena sudah mengatainya tolol. "sorry,gue ngga bermaksud ngatain Lo kayak gitu" ujarnya menyesal.
"Hmmm...Lo ngga salah". " Mulai besok gue akan kembali sekolah dan Lo brdua harus ikut gue,dan gue ngga nerima penolakan!" Lanjutnya yang melayangkan tatapan datarnya.
"APAA!".
"Lo ngga lagi bercanda kan? Wahhh otak Lo emang udah geser gue rasa, gue ngga mau pindah ke sekolah Lo itu" sahutnya alim yang mmbantah. Sedangkn Wulan hanya diam,ia juga ingin menolak tapi melihat ttpn yang di layangkn oleh sahatnya itu membuat dirinys jadi merasa iba.
"Lo dengar kan,gue nerima penolakan" ulang Ica datar.
"Gue ngga mau,gue udah betah di sekolah gue".
"Siap- siap Lo,sekolah lu akan gue bakar" ancam Ica yang tersenyum miring,ia pun berlalu dari sana meningglkn kedua teman yang terbengong karena ancamannya.
"Woii,Lo mau kemana?" Teriak Alim.
"Tidur" jawab Ica tanpa menoleh,sedangkan alim hanya bisa mengelus dadanya dngn perubahan sikap dari gadis tersebut.
"Udah,ikutin aja apa kata dia" timpal Wulan dngn santainya.
"Apa? Lo bilang ikutin aja,santai bangat Lo ngomong gitu! Emang Lo pikir kalo mau pindah sekolah itu ngga harus urus surat pindah dulu gitu?" Ujar alim kesal dngn gadis satu itu.
"Iya gue tahu itu ngga gampang,mungkin aja dia butuh kita di sana,Lo ngga takut kalo dia kenapa² lagi".
"Emang Lo mau pindah gitu?".
Wulan pun mengangguk kepalanya,mungkin dngn begini dia akan Lebih tenang, mengingat dirinya yang sering merecoki seorang gadi,tetapi itu semua hanyalah jadi kenangan. "Mungkin dngn begini gue ngga akan bersedih lagi Ra,maafin gue,tapi gue janji akan cari pelaku yang udah bunuh Lo" batinnya yang lirih.dia tidak tahu saja jika gadis yang ia tangisi masih hidup hanya saja jiwa masuk di raga sahabat cupunya.
****
Tidak terasa malam berganti pagi,Ica dkk yang sudah siap dengn semuanya,mereka akan pergi menuju sekolah dngn memakai salah satu mobil.
"Lo udah siap?" Ujar alim menatap pada Ica.
"Hmmm..!".
" Ko Gue jadi penasaran ya,gimana nanti ttpn seluruh siswa di sana,mereka pasti kaget lihat penampilan Lo yang udah berubah" ujar Wulan yang mesem- mesem sendiri.
"Sama,apalagi Lo berangktnya barang kita lagi" timpal Alim,yang sudah melakukan mobil dngn kecepatan sedang.
Beda dngn Ica yang diam dan tidak merespon omongan dari sahabtanya itu,karena menurutnya itu tidak penting.
"Apalagi nanti saudar Lo ada di sana sama mantan Lo yang bodo itu" lnjut alim yang tersenyum.
10 menit pun berlalu mereka sudah Sampai di parkiran sekolah SMA DHARMA,alim pun memarkirkan mobilnya di dekat sekumpul motor sport,para siswa pun mulai berkerumun melihat mobil mewah yang berhenti di parkiran,dan mulai lah terdengar teriakn histeris di sekolah tersebut.
"Itu mobil siapa anjing! Mewah bngt!".
" Mungkin mubar,gue dengar kabrnya gitu sih!"
"Mobilnya coyyy.....itu keluaran terbaru" .
"Wihhhh kalo cowok,gue pepet terus dehk sampai dapat!".
" Kalo cewe cantik buat dong!".
"Yakkk....si jamet! Dia ngga bakalan mau sama Lo,liat muka Lo udah jijik duluan".
"Iri ya! Bilang dong!".
"Iri sama Lo..
"Lo berdua diam! Lihat mereka udah mau keluar tuh".
Tetapi orang yang didalm mobil belum keluar seakaj mereka bertiga menikmati para teriakan dari siswa²tersebut,Lebih tepatnya hanyalah alim dan Wulan yang menikmatinya,beda dngn Ica yang hanya biasa aja,karena dulunya ia setiap saat jadi bahan pembicaraan atau perhatian di sekolahnya,ingat dia itu jiwa Athena bukan Ica lagi yang muda di tindas.
"keluar Yo" ujar Alim yang mngjk kdua gadis itu.dan di angguki oleh Wulan.
Ketiganya pun serentak membuka pintu mobil dan bersamaan keluarnya dimana penampiln ketiga terlihat Badas
Ketiga sama² blus luar dengn lengan tangan yang di lipat sedikit ke atas,bedanya Ica memaki ransel hitamnya yang di Tenteng sebelah pundaknya dan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya,ia pun menurunkan sedikit kacatamannya memperlihtkan gedung² sekolah itu.
Ketiganya nya pun langsung berjalan dngn gaya cool,dengn Ica yang memimpin di depan, dan kembali terdengar teriakan histeris.
"Aaaaa....cantik annying!".
"Yang cowo ganteng parah coii.. "
"Yang cewe pada Badas² anjing! Gue mau satu dong...."
"Heh! Lo ngga pada merasa fimiliar sama cewe yang paling depan".
"Emang kenapa? "
"Lo lihat aja,perhatikan baik- baik".
"Gue ngerasa familiar sama itu muka".
"Siapa? Perasaan ngga ada tuh".
"Gue baru ingat! Dia kan si cupu...."
"Whattt....!" . "Ko dia berubah anjing!".
"Ngga mungkin! Gue ngga percaya!".
"Lo lihat aja,ngga mungkin si cupu punya kembaran kan?" .
"Wahhh ngga masuk 2 bulan,datang² dia udah berubah jadi spek Bidadari".
"Ini mah, ngalahin Natasha sama Jessi! Gimana reaksi mereka kalo si cupu berubah".
"Kalian kepikiran ngga sama dua yang di belakang si cupu".
Sementara yang jadi bahan pembicaraan dan perhatian,hanya menampilkan raut wajah datarnya serta sorot mata yang dingin,beda dngn Wulan dan alim yang senyum² pada siswa yang mereka lewati,keduanya seperti haus pujian dan perhatian,Ica hanya bisa membuang nafas beratnya melihat tingkah laku dari kedua temnnya.
"Gue ngga habis pikir dngn mereka,gimana si cupu ngejalanin hidupnya barang mereka" batin Ica. "Gue aja udah hmpir gila!".
