NovelToon NovelToon
Satu Malam Menjadi Ayah Muda

Satu Malam Menjadi Ayah Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Menikah Karena Anak
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Shann29

Sebuah kesalahan di satu malam membuat Ocean tidak sengaja menghamili sahabatnya sendiri. Hal itu membuat Cean menjadi labil dan berusaha menolak takdirnya yang akan menjadi Ayah di usia yang masih sangat muda.

"Aku hamil, Ce." (Nadlyn)

"Perjalanan kita masih panjang, Nad. Kita baru saja akan mengejar impian kita masing masing, aku harus ke London mengejar studyku disana." (Ocean)

"Lalu aku?" (Nadlyn)

Cean menatap dalam mata Nadlyn, "Gugurkan kandunganmu, Nad."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

Nanda dan Cean tiba kembali di rumah sakit dan langsung menuju kamar perawatan Samudra.

Terdengar suara tangisan Samudra dan membuat perasaan Cean menjadi tak karuan.

"Ada apa ini, Nad? Kenapa Sam menangis?" Tanya Nanda.

Nadlyn hanya menghela nafasnya saja, ia cukup lelah karena kurang tidur dan masih harus mengerjakan pekerjaannya meski Nadlyn mengajukan ijin untuk tidak masuk bekerja.

"Uncleee." Samudra melihat ke arah Cean dan Cean dengan segera menghampirinya.

"Hei, kenapa menangis? Apa ada sesuatu yang kamu rasa?" Tanya Cean pada Samudra.

Samudra menggelengkan kepalanya,

"Lalu kenapa?" Tanya Cean dengan lembut.

"Aku mencari Uncle." Kata Samudra yang membuat hati Cean menghangat.

"Kamu mencariku?" Tanya Cean tak percaya.

Samudra menjawab dengan anggukan, "Kenapa Uncle pergi?" Tanyanya.

"Hemm, tadi aku pulang dulu untuk membersihkan diri, kemudian aku berganti pakaian dan aku langsung kesini lagi."

Samudra diam meski masih sesenggukan.

"Kamu sudah makan?" Tanya Cean setelah melihat ke arah meja passien dan makanan Samudra masih untuh.

Samudra menggelengkan kepalanya. "Aku ingin makan bersama Uncle." Katanya dengan ragu ragu.

Tanpa pikir panjang, Cean segera meraih nampan dan meletakannya di dekat Samudra, lalu ia mulai menyendokan makanan penuh gizi itu pada Samudra.

"Buka mulutmu." Kata Cean dan Samudra menurutinya.

Dengan perasaan yang tidak bisa diartikan, perlahan Cean menyuapi Samudra.

Hal itu terlihat oleh Nadlyn dan membuat Nadlyn ingin menangis, Nadlyn segera meninggalkan kamar perawatan Samudra untuk mencari udara segar. Nanda yang melihat Nadlyn keluar pun langsung menyusulnya.

Nadlyn duduk di kursi taman rumah sakit seorang diri, hingga Nanda juga ikut duduk bersamanya.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Nanda dengan lembut.

Nadlyn menggelengkan kepalanya.

"Ikatan batin Samudra pada Cean begitu kuat, terlihat betapa berpengaruhnya kehadiran Cean di dekat Samuda meski Samudra tidak mengetahui jika Cean adalah daddy nya." Kata Nanda mencoba membuka obrolan.

"Untuk apa Cean melakukan hal itu, Mom? Bukankah Cean sendiri yang tidak menginginkan Samudra?" Tanya Nadlyn. "Bahkan sedari Samudra berada di dalam kandunganku, Cean tidak menginginkannya." Ucapnya lirih.

Nanda menggenggam satu tangan Nadlyn. "Beri Cean waktu, Nad." Pintanya.

"Aku sudah memberinya waktu selama enam tahun, Mom."

"Nad, berikan waktu sedikit lagi pada Cean, Mommy yakin Cean sedang menyelami perasaannya."

"Kami akan bercerai, Mom." Kata Nadlyn kemudian menatap wajah Nanda.

"Bercerai?" Tanya Nanda karena takut salah dengar.

Nadlyn mengangguk, "Cean sendiri yang mengatakan padaku, untuk menyiapkan berkas berkasku dan Cean yang akan mengurusnya serta mempercepat prosesnya."

Nanda menggelengkan kepalanya, "Tidak mungkin itu. Nad."

"Bahkan Cean meminta waktu selama tiga bulan pada Papa untuk memegang penuh perusahaan karena Cean ingin fokus dulu mengurus perceraiannya denganku." Kata Nadlyn lagi.

Nanda merasa geram, ia juga malu pada Nadly. Nanda meminta Nadlyn memberikannya sedikit waktu lagi sementara sang putra malah sudah membicarakan perceraian.

"Maaf, Mommy, aku tidak akan membiarkan Cean untuk mendekati Samudra. Setelah Samudra sembuh, aku tidak bisa lagi menitipkan Samudra pada Mommy."

"Nad..."

"Maaf, Mom. Sejak awal Cean lah yang tidak menginginkan Samudra. Aku tidak rela jika kini Samudra bergantung pada Cean. Maaf jika aku ingin egois sekali ini saja. Hidupku dengan Sam sudah baik baik saja tanpa adanya Cean di hidup kami." Kata Nadlyn memberi pengertian pada mertuanya itu.

Nanda hanya diam, ia merasa percuma memperjuangkan Cean jika Cean sendiri mematahkan perjuangannya.

"Mommy tetap bisa bertemu dengan Sam di rumah Papa, aku tidak akan membatasi Mommy dan Daddy. Tapi untuk Cean, maaf aku sungguh tidak bisa."

Di dalam kamar perawatan Samudra. Cean baru saja selesai memberikan obat pada Samudra.

"Tidurlah." Kata Cean dengan lembut.

"Jika aku tidur, Uncle akan pulang?"

"Tidak, aku akan di sini sampai kamu sembuh, dan jika aku harus pulang, aku akan bilang padamu dulu."

"Mommy kemana?" Tanya Samudra.

"Mungkin Mommy mu sedang mencari makanan."

"Papi Dirga sudah mengirimkan makanan untuk Mommy." kata Samudra sambil menunjuk sebuah paperbag di atas meja sofa.

Cean melihatnya, Dirga begitu memperhatikan Nadlyn, sejak di SMA Dirga memang sudah menyukai Nadlyn.

"Kenapa kamu memanggil Dirga dengan sebutan Papi?" Tanya Cean ingin tau. "Apa kamu ingin Dirga menjadi Papimu?"

"Sejak aku kecil, aku sudah memanggilnya Papi." Jawab Samudra kemudian Samudra diam.

"Papi Dirga memang Papiku." Jawabnya yang membuat Cean terdiam.

"Kamu menyayanginya?" Tanya Cean seolah tak rela.

Samudra mengangguk, "Aku menyayangi Papi karena Papi baik sama Mommy."

"Tidurlah." Kata Cean ingin mengakhiri percakapannya dan seolah hatinya bergemuruh mendengar nama Dirga yang baik pada Nadlyn

"Aku juga menyukai Uncle." Kata Samudra tiba tiba membuat Cean menatap wajah damai Samudra.

Cean ingin bertanya, mengapa Samudra menyukainya, namun Samudra sudah memejamkan matanya tanda ia ingin tertidur. Dan benar saja, suara dengkuran halus Samudra terdengar di telinganya.

Ceklek..

Suara pintu terbuka, Dirga masuk ke dalam kamar perawatan Samudra.

"Sepertinya Kau tidak punya kerjaan, bolak balik kesini terus." Cibir Cean.

Dirga tersenyum mengejek, "Yang tidak punya pekerjaan itu, Kau." Katanya sambil meletakkan satu box donat favorit Nadlyn dan Samudra juga minumannya di atas meja dan pergerakan itu tak luput dari mata Cean.

"Apa tidak ada wanita lain? Nadlyn masih sah istriku dan kau terus mengejarnya." Cean tidak ingin kalah berdebat dari Dirga.

Dirga berjalan ke arah Cean dan mereka berdiri berhadapan. "Ralat ucapanmu, Ce." Kata Dirga. "Nadlyn calon mantan istrimu." Imbuhnya lagi.

Cean terpancing emosinya dan menarik kerah jas yang di pakai oleh Dirga.

"Woohooo.. Santai saja, Ocean." Kata Dirga sambil perlahan melepaskan tangan Cean dari kerah jasnya dan merapihkannya kembali.

"Nadlyn memang istri sah mu, tapi Nadlyn hanya istri di atas kertas saja, bukan?" Tanya Dirga menyeringai. "Kau bahkan tidak tau penderitaan Nadlyn selama enam tahun ini, kau tidak tau Nadlyn mengalami depresi yang hampir saja membuatnya kehilangan Samudra." Ucap Dirga membuat Cean terdiam.

"Kau tidak tau?" Tanya Dirga lagi. "Sudah ku duga, kau tidak tau dan mungkin kau tidak ingin tau."

Dirga menghela nafasnya sejenak, "Sekarang apa tujuanmu mendekati Samudra?" Tanya Dirga dengan tatapan tajam.

"Selama enam tahun, Samudra dan Nadlyn sudah baik baik saja tanpamu, harusnya kau membiarkan hal itu, jangan malah datang dan merusak semuanya Ocean!! Tak cukup kah kau memberi luka pada Nadlyn?" Kata kata Dirga membuat Cean terus saja terdiam.

"Urus segera perceraianmu dengan Nadlyn, aku akan menikahi Nadlyn dan membuatnya bahagia." Ucap Dirga penuh penekanan.

Cean menatap wajah Dirga, "Kau yakin akan menikahi Nadlyn?" Tanya Cean. "Bagaimana dengan keluargamu? Tahukah mereka jika selama enam tahun ini putra mahkotanya berhubungan dengan wanita bersuami yang sudah memiliki satu anak? Aku rasa keluargamu tidak akan menyetujuinya meski Nadlyn sudah bercerai dariku sekalipun." Tekan Cean dan kini berganti Dirga yang diam seribu bahasa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Siti Nurhayati
Kecewa
Siti Nurhayati
Buruk
Feriza Destriana
Luar biasa
Mom's Chaella
karyamu sangat bagus thor
Amora Butarbutar
suka ceritanya. ayo kawan jgn terlalu menyalahkan ocean. wanita cepat dewasa menyikapi hidup walau masih usia muda. beda dgn pria. dia tidak akan mau dewasa menyikapi hidup krn pria tdk mau dianggap cepat tua.
Jihan Rafif
judulnya tak berani melawan restu ya Dir....
Jihan Rafif
kasihan Dirga...tapi tanpa restu ibunya bisa apa...
Jihan Rafif
Halah...gk rela kau bilang... sedangkan kau sdh punya janji dgn wanita lain untuk segera mengurus perceraian.. bikin dia menyesal dan satukan Dirga dan Nadlyn Thor
Jihan Rafif
setuju klu Dirga yg jadi papinya
Jihan Rafif
sungguh sy tidak rela cean nanti kembali dgn mudah sm nadyne...
Jihan Rafif
pergaulan anak² jaman sekarang memang menghawatirkan, semoga anak² kita di jauhkan dari hal² buruk,dan di dekatkan dlm pergaulan yg baik... Aamiin 🤲
Jihan Rafif
klu blm siap jadi bpk ya harus kuat menahan hasrat
Wahyu Suroso
bener2 ikutan nangis .....critanya bikin pembaca makan bawang
sweetpurple
Luar biasa
Esmaliana
dari bab 1 sd bab 37 bercucuran airmata😭😭alhasil hidung mampet mata bengkak hadeùuh
Ridwan Farel
kevin sm aq ajh ya....wkwkwk
My atee
Luar biasa
Tiara
zivana emang gesrek ya🤣🤣
Nurfanya Rudie Ajalah
😭😭😭😭😭
Tiara
ealah aku dah baca Jodoh sama mantan. Ternyata Lova disini yang bikin babang Kevin patah hati to
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!