DWIKY RAHARDIAN laki laki yang baik,tampan dan pendiam.Terlahir dari keluarga kaya dan putra satu satunya dari keluarga besar HENDRA RAHARDIAN dan CANTIKA KUSUMO.Dwiky,Reza dan Milli,tiga sahabat yang di pertemukan karena ibu milli adalah pelayan di kediaman keluarga Rahardian.Sedangkan orang tua reza adalah teman waktu kuliah dulu.Saat ini mereka bertiga menginjak usia remaja.Tanpa DWIKY ketahui ternyata milli memilki hubungan spesial dengan Reza,Hingga suatu hari tanpa rasa curiga Milli mengikuti ajakan Reza ke suatu tempat yang sepi dan jauh dari kota.Karna rasa cinta yang begitu besar milli mengikuti begitu saja.Dan pada akhirnya Reza merenggut paksa kesucian Milli.Hingga Milli mengalami depresi dan akhirnya hamil dan melahirkan.Tapi sungguh sangat di sayangkan,Milli meninggal sesaat setelah melahirkan bayi perempuan yang di beri nama AMORA.Ibu milli memilih pulang kampung dan AMORA di serahkan ke keluarga RAHARDIAN.Bagaimana nasib si bayi mungil AMORA? kita lihat saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flying wings, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. MAHASISWA BARU
Seminggu pun berlalu dengan cepat. Hari ini adalah hari pertama Moya masuk kuliah. Moya sudah prepare apa saja yang akan di bawa ke kampus dari malam tadi. Setelah sarapan dan membereskan peralatan makan. Moya bergegas menuju ke mobil,dengan Dwiky yang sudah menunggu di dalamnya. Tapi sebelumnya Moya berpamitan dulu dengan Oma dan opa nya.
" Oma, opa Moya berangkat dulu ya...?" sambil mencium tangan Oma dan opa nya takzim.
" Iya sayang, belajar yang rajin ya." pesan Oma
" Moya nggak mau bareng opa nih ?" tanya opa berharap.
" Nggak opa,,Daddy sudah nunggu tuh...,ntar ngambek dia nya!!" jawab Moya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Oh...ya sudah,hati hati di jalan bilang ke Daddy kamu ya sayang."
" Ok opa..." sambil mengacungkan jempolnya.
Setelah masuk dalam mobil, dengan sabar Dwiky memakaikan shetbelt Moya. Tak di sia sia kannya saat mendekati wajah Moya, sebuah kecupan mendarat manis di bibir Moya.
Cup...
Moya hanya menunduk malu. Sedang Dwiky hanya tersenyum simpul. Dwiky suka sekali melihat wajah memerah Moya karena malu. Sungguh itu sangat menggemaskan buat Dwiky.
" Sudah siap sayang."
" Sudah mas..."
" Mari kita let's go....!"
Selanjutnya mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah jalan raya menuju ke kampus Moya. 20 menit perjalanan akhirnya sampai di kampus. Sebelum turun dari mobil tak lupa moya pun menyalami tangan Daddy nya takzim. Kemudian saling mencium mesra
Saat turun dari mobil, terdengar suara memanggil namanya.
" Moy...? Moya kan? Tegur wanita yang mulai mendekati Moya .
" Loh Rin? Kamu kuliah di sini juga?"
" Ya ampun ternyata benar ya, dunia tak selebar daun kelor." keduanya saling memeluk erat.
Kemudian keduanya beriringan masuk ke dalam kampus. Sedang Dwiky yang dari tadi memperhatikan tingkah Moya dan Rini, hanya tersenyum sumringah dan mulai melajukan mobilnya menuju ke perusahaan.
Sesampai di kantor, Dwiky langsung memasuki lift menuju lantai 30. Sampai di depan ruangannya si Reni dan si Levi Aspri nya yang baru menyambut kedatangannya dengan membungkukkan badan.
" Selamat pagi, dan selamat datang pak bos."
" Selamat pagi..., jadwal saya hari ini langsung antar ke meja saya ya Ren...! Dan kau Levi, tolong bantu saya mempersiapkan berkas yang akan saya cek hari ini."
" Siap pak bos. Jawab Levi dan Reni bareng.
Akhirnya pagi ini di kantor Dwiky begitu sibuk, sampai lupa untuk makan siang. Saat sedang membolak-balik balik beberapa dokumen penting tiba tiba.
Ting..
Ada notif masuk di handphone Dwiky. Dan saat membukanya.
" Siang mas ku, jangan telat makan siang nya ya sayang...!" terbitlah senyuman merekah dari bibir Dwiky.
" Iya sayang nya mas ..ini baru di pesan sama si Reni. Kamu sendiri sudah makan kah sayang?"
" Ini lagi di kantin kampus mas "
" Ok sayang selamat makan..."
Dan chat pun berakhir seiring Dwiki mematikan handphone nya, kemudian meletakkan di atas meja kerjanya. Dwiky menghentikan sejenak kegiatannya, dan menyuruh Reni untuk memesankan makanan online. Sekitar 25 menit akhirnya makanan yang di tunggu pun sampai. Ketiga bos dan anak buah itu mulai menyantap makan siang mereka dengan lahap di sofa tamu.
...----------------...
Sementara di kampus,Moya dan Rini yang ternyata satu jurusan dengannya, mulai bergegas menuju kantin. Pesanan merekapun datang dan mulai menyantap nya perlahan. Saat sedang asyik menyantap makan siang mereka sebuah suara menghentikan kegiatan makan mereka berdua.
" Wah...kalian ngampus di sini juga?" kata seorang pria yang langsung mendekat ke arah meja Moya dan Rini.
"Hah...elu Ka....!" jawab Rini saat melihat wajah Raka.
" Kak Raka kuliah di sini juga ?" tanya Moya
" Iya moy, Rin..., senengnya bisa ketemu kalian." jawab Raka sumringah.
" Kita berdua apa Moya aja nih ?" sungut Rini.
" Sudah sudah...pasti kalian ribut deh ujung ujungnya. Emang kak Raka ngambil jurusan apa?" tanya Moya biasa saja.
" Jurusan psikologi moy....,kalo kalian berdua ngambil jurusan apa nih ?"
"Kita ambil jurusan perbankan kak...!"
" Wah bakal kerja kantoran nih...?"
"Hem...!" jawab keduanya.
Makan siang sambil berbincang pun berakhir tak kala jam mata kuliah ke 3 di mulai. Mata kuliah pun berakhir tepat pukul empat sore.Saatnya mereka pulang. Moya sedang menunggu Dwiky menjemput,karena Dwiky sudah menelpon nya tadi akan menjemput Moya pulang kuliah.
Saat sedang menunggu, sebuah mobil mendekat. Dan ternyata Rini yang ada di dalam mobil itu. Rini mengajak pulang bareng,tapi Moya menolak karena sudah janji sama Dwiky. Akhirnya Rini pun pamit pulang dengan melambaikan tangan. Seiring Rini berlalu datang juga si Raka menghampiri dengan roda duanya.
" Moy...ayo kakak anter?" ajak Raka.
" Maaf kak aku di jemput Daddy nih !"
" Kalo gitu kakak temenin ya? selagi Daddy kamu belum jemput."
" Nggak usah repot repot kak, bentar lagi paling Daddy sampai." menolak dengan halus.
Baru juga mau menjawab perkataan Moya...
Tin tin tin...
Suara klakson membuyarkan niat Raka untuk bicara. Moya yang melihat Daddy nya sudah sampai, langsung berdiri dari tempat duduknya dan pamit pada raka. Moya dah punya firasat buruk akan hal itu, makanya bergegas meninggalkan Raka. Sedang Raka hanya bengong begitu saja di tinggalkan.
Saat memasuki mobil, benar saja apa yang Moya fikirkan. Wajah dengan seribu tekukan membuat Moya ingin ketawa, habis menurut Moya itu begitu lucu dan menggemaskan. Rasanya Moya ingin mencubit ke dua pipi Dwiky, tapi niatnya amblas entah kemana saat...
" Kenapa harus dekat dekat sama si curut sih sayang....? Mas kan nggak suka sama dia !" rengeknya sambil membuat muka memelas.
" Mas....,Moya nggak nyuruh dia deketin Moya kok, dia sendiri yang mendekat. Mas jangan marah hem !" mengusap kedua pipi Dwiky sambil membujuk.
" emm...ya sudah,mas nggak akan marah tapi ada syaratnya !!" sambil mengedip kan kedua matanya. Duh alamat nggak bagus ini buat Moya.
" Kok harus pake syarat sih sayang ??"
" Harus..., syaratnya kamu harus cium mas dulu... hehehe."
Akhirnya Moya pun menuruti syarat Dwiky. Sesudahnya Dwiky melajukan mobil dengan ceria, karena sudah mendapatkan yang dia mau.
...----------------...
Sementara di apartemen Reza, Elisya marah besar karena merasa sudah di manfaatkan oleh Reza. Sedangkan Reza hanya duduk santai sambil menghisap rokok di sofa kamarnya. Elisya buru buru memunguti pakaiannya yang teronggok di lantai, dan memakai nya.
Saat akan meninggalkan apartemen, Reza menarik tangan Elisya dan berkata..
" Mas antar ya Lis...!"
" Tidak perlu...!" ketus Elisya
" Ayolah Elis....,kamu kan nggak bawa mobil."
" Aku bisa pesan ojol...!" menari tangannya dan berlalu meninggalkan apartemen Reza.
"" Sialan kau Reza.......!!!!"
...****************...
Happy reading guys, jangan lupa like dan komennya ya......
Terimakasih 🙏
