SINOPSIS :
Sebuah keluarga kaya dengan seorang ibu dan tiga anak, dimana anak perempuan pertamanya meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Anak lelaki satu-satunya, dipandang ibunya sebagai pembunuh kakaknya yang telah tiada. Kesy, anak bungsu dalam keluarga tersebut, menjadi saksi perlakuan kasar ibunya terhadap saudara laki-lakinya.
Sang anak laki-laki, di samping menjadi idola di kampusnya karena kegantengannya dan keahliannya dalam bermain basket, juga menjadi target kebencian ibunya.
Namun, sebuah tragedi mengubah segalanya. Ibu mereka akhirnya menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang yang dimiliki oleh putranya, membuka hati yang telah lama terluka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KEZHIA ZHOU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BASKET
Didalam kamar pikiranku berkecamuk. Senang melihat mamaku sudah kembali membaik. Sudah pulih kembali. Dan disisi lain aku seperti merasa bersalah kepada kak Victor. Karena memaksanya untuk berbaikan dengan kak Valeri. Tapi disisi lain, aku setuju jika kak Victor menikah dengan kak Valeri. Karena menurutku, kak Valeri itu cantik, kaya dan sepertinya sangat mencintai kakak ku. Aku berusaha menutup mataku. Mencoba tidur. Kumatikan lampu, kemudian kutarik selimutku dan akupun mencoba tidur.
Hari pun berganti. Kubuka mataku. Kemudian aku beranjak dari tempat tidurku. Berjalan menuju jendela kamarku. Membuka gorden besar yang menjadi jeda antara kamar tidurku dengan balkon.
"Hah.. udara segar sekali. Matahari juga sudah bersinar. Sepertinya hari ini akan sangat indah" kataku yang entah kutujukan kepada siapa.
Akupun berjalan menuju ke kamar mandiku. Lalu kunyalakan air. Dan berendam di dalam bathtub. Bersantai sejenak.
Setelah aku membersihkan diri. Aku pun keluar kamar dan berjalan menuju ruang makan. Disana sudah ada mama. Yang sedang makan sendirian dimeja sebesar itu. Dan ruangan selebar itu. Kuberjalan mendekati mama.
"Pagi mama sayang.." sapaku ceria.
"Haii sayang. Sudah bangun ternyata. Ayo kita makan. Mama masak enak" kata mama bersemangat.
Akupun tertawa riang dan lega melihat mama kembali seperti ini.
"Lho ma.. bukannya kak Victor gak ada jadwal di kampus? Kemana dia? Apa belum bangun?" Tanya ku.
Mama tersenyum.
"Tadi dia berpamitan kalau mau jemput Valeri. Katanya Valeri minta diajak jalan jalan. Hehe" kata mama.
Aku hanya tersenyum dan manggut manggut sendiri.
***
Sementara itu kak Victor dan kak Valeri sudah berada di dalam mobil.
"Vic.. kita enaknya mau kemana ya?" Tanya kak Valeri.
Kemudian kak Victor menoleh kearahnya.
"Kan kamu yang ngajak keluar" kata kak Victor.
"Iya sih. Cuma pengen ketemu kamu aja. Enaknya kemana ya? Kamu gak ada acara kemana gitu? Lalu aku ikut. Perkenalkan aku ke teman temanmu hehe" katanya dengan senyum yang lebar.
Kak Victor menunduk. Kemudian melihat jam tangannya.
"Sebenarnya aku ada janjian latihan basket dengan anak anak. Tapi karena kamu menyuruhku menjemputku, aku sudah membatalkannya" kata kak Victor.
"Nahhhh kesana saja Vic. Lalu kamu kenalkan aku ke teman teman kamu. Katakan kepada mereka kalau aku calon istrimu" katanya menggebu gebu.
Kak Victor hanya terdiam. Lalu mulai menyalakan mesin mobilnya. Dan menginjak gasnya. Melajukan mobilnya menuju tempat latihan basket.
Sepanjang jalan, kak Valeri terus memandangi wajah kakak ku. Lalu tersenyum.
Kak Victor sudah terbiasa dengan itu. Dia hanya diam saja tanpa merespon.
Sekitar 25 menit berlalu. Akhirnya mereka sampai di tempat latihan. Memarkirkan mobilnya dan beranjak menuju kedalam ruangan basket.
Ternyata disana ramai sekali orang. Selain ada anak anak club basket, juga ada banyak gadis yang sengaja ingin melihat mereka berlatih.
"Itu Victor!" Kata seorang dari temannya.
"Hei Vic!" Temannya yang lain memanggil.
Kemudian Victor berjalan mendekati mereka. Di temani kak Valeri.
"Loh kirain gak datang?" Kata temannya.
"Gak jadi pergi" jawab kak Victor.
"Yasudah ganti pakaian dulu gih! Lalu kita mulai" begitu kata temannya.
Kak Victor menaruh tasnya lalu membuka bajunya hendak berganti pakaian. Semua wanita disana berteriak senang, melihat pria yang menjadi banyak idola dikampus itu sedang memperlihatkan bagian tubuh atasnya kepada semua orang yang hadir.
Kak Valeri pun yang ikut melihat kak Victor membuka bajunya, ikut ikut an terdiam tidak bisa berkata kata.
Padahal biasanya kak Victor selalu melakukan itu ketika bersama teman teman satu club nya. Katanya membuang waktu kalau harus mengganti bajunya di ruang ganti.
"Vic..." kata kak Valeri.
"Apa" jawabnya sambil memasukkan baju nya ke tas.
"Kok buka bajunya disini sih? Semua pada liatin" katanya lagi.
"Kenapa? Sudah biasa begitu" jawabnya.
"Kamu duduklah disini. Kalau kamu bosan, kamu bisa pergi berjalan jalan" katanya lagi yang kemudian berlari menuju lapangan.
*********
bersambung~
