NovelToon NovelToon
Rahim Bayaran Satu Miliar

Rahim Bayaran Satu Miliar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Pihak Ketiga
Popularitas:524.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: Cumi kecil

Harap Bijak Dalam Membaca!! Jika Tidak suka langsung di skip Aja jangan Meninggalkan jejak yang akan menyakiti Hati Author.

.................



Hidup hanya dengan Seorang Nenek Membuat Gadis berusia Delapan Belas tahun Nekad mengambil Jalan Pintas

Kanaya Menjual Rahimnya kepada seorang Pria " Aku akan Membayar mu 1M Asal Kamu mau Hamil Anakku, Setelah kamu Melahirkan kamu bebas pergi kemana saja asalkan Tidak menampakkan diri di hadapan anakku karena setalah anak itu lahir ia akan menjadi Anakku dan juga istriku "


Hati Kanaya merasa di remas kenapa dirinya harus di hadapkan dengan keadaan yang sangat sulit seperti ini, Walaupun Kanya ragu tapi Karena ini demi sang Nenek Dengan terpaksa Kanaya Menerima Tawaran itu


" Baik, Saya terima tawaran Anda tapi Anda harus menikahi saya dulu karena saya tidak ingin hamil di luar nikah "

" Dil "




Bagai mana Nasib Kanaya selanjutnya dan Apa Kanaya akan Mendapatkan kebahagiaan? Yuk simak..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MOL

Setelah samapi Di Mol. Kanaya terus mengikuti langkah Bams, karena ia merasa asing di sini apa lagi ini pertama kalinya dirinya datang ke Mol sebesar ini " Wah.. besar sekali " Gumam Kanaya namun masih bisa di dengar oleh Bams

" Nona, Mari kita ke Toko Buku " ajak Bams

" Oke " jawab Kanaya yang langsung mengekor

Bams melirik gerak gerik Kanaya Ia tersenyum kecil ketika Melihat Kanaya yang merasa kebingungan dan bahkan Kanaya seperti anak kucing yang selalu mengekor di ekor induknya.

" Nona, Apa anda tau apa saja yang akan Anda beli? " Tanya Bams

Kanaya menggelengkan kepalanya sambil menyengir " Tidak hihihi "

" kalo begitu, Anda duduk di sini biar saya yang membeli keperluan Anda " kata Bams yang menyuruh Kanaya duduk di kursi yang di sediakan di Toko buku lalu dirinya membeli peralatan untuk Kuliah Kanaya

Kanaya tersenyum ketika melihat Bams yang serius mencari kebutuhan untuk dirinya " Kanaya! "

Kanaya yang di panggil langsung menoleh " Silva! "

Kanaya langsung memeluk sahabatnya itu " aku sangat merindukanmu "

" Aku juga Kanaya "

Kayanya mengulurkan pelukannya " Kamu sedang apa di sini? " tanya Kanaya

" Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Kamu sedang apa di sini dan sama siapa? " tanya Silva

Kanaya tersenyum ia menggaruk kepala yang tidak gatal " Aku.. " Ucapan Kanaya terhenti ketika melihat Bams yang mulai mendekat " Aku bersama suamiku " Jawab Kanaya Yang langsung merangkul lengan Bams

Bams yang terkejut karena Di rangkul oleh Kanaya hanya bisa mematung " Wah ternyata Gosip itu benar, Kamu telah menikah dengan orang kota " ucap Silva

" Iyah, perkenalkan Ini suamiku. suamiku itu, ini Silva sahabatku " Kata Kanaya sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Bams

Bams yang mendapatkan Kode langsung mengulurkan tangannya " Bams " ucapnya

" Silva " jawab Silva

" Suamimu tampan " Bisik Silva ". Eh tunggu " Silva memberikan tatapan tajam kepada Kanaya " Kamu mempunyai hutang penjelasan kepadaku Naya " Kata Silva

" Heheh.. Nanti Aku jelasin kepadamu " jawab Kanaya

" Mana no, handphone milikmu Biar aku gampang menghubungi nanti " Kata Silva

Kanaya terdiam dirinya bingung harus bagai mana karena dirinya tidak memiliki handphone namun... " Suamiku, Bisakah kamu menaruh no telpon Silva di handphonemu? karena aku lupa gak bawa Handphone " Kanaya menunjukan gigi putihnya dengan kedua mata yang menyempit seolah dirinya meminta tolong kepada Bams

Bams menggelengkan kepalanya namun ia tetap menarik No handphone Silva di Handphone Milinya " Sudah " jawab Bams

" Terimakasih suamiku " Ucap Kanaya Tulus

Silva menatap Kanaya dengan suaminya itu Ia merasa Ada yang aneh namun Ia tidak ingin banyak bertanya apa lagi Stelah di lihat-lihat Suami Kanaya terlihat dingin dan Acuh

" Naya, Aku duluan ya soalnya Tante ku sudah menunggu. Nanti Aku akan hubungi kamu " Kata Silva

" Oke Silva " Ucap Kanya Yang langsung melambaikan tangannya kepada Silva

Setalah Kepergian Silva. Kanaya langsung melepaskan rangkulannya " Maafkan Aku Kak, Aku tadi sedikit bingung harus jawab apa kepada sahabatku itu, Dan Kakak pasti tau soal perjanjian itu " lirih Kanaya yang merasa tidak enak kepada Bams

" Sudahlah Ayo pergi, saya sudah membeli apa yang anda butuhkan besok " Kata Bams dingin

Kanaya mengikuti langkah Bams ia benar-benar merasa tidak enak kepada Bams apa lagi Bams terlihat kesal kepada dirinya.

Di dalam Mobil Kanaya melihat ke arah luar ia tidak berani bertanya atau mengajak Bams berbicara karena Kanaya takut Bams akan marah kepada dirinya

" Eh Stop Kak " Pinta Kanaya

" Ada apa Nona? "

" Em.. Kak, nolehkan Aku meminta sesuatu? " Tanya Kanaya

" Hm.. "

Kanaya tersenyum " Aku ingin ke Pet Shop " kata Kanaya

Bams mengerutkan keningnya " Mau apa Anda ke sana Nona? " tanya Heran Bams

" Aku ingin beli rumah kucung, pasir dan juga makanan Kucing " Kata Kanaya

" Baiklah " Jawab Bams. Bams membawa Mobilnya ke Pet Shop yang terdekat " Nona, Tunggu saja di sini biar saya yang membelikannya " kata Bams Yang langsung di Anggukan oleh Kanaya

Butuh Lima belas menit Kanaya menunggu Bams membeli pesanannya namun kedua mata Kanaya membulatkan ketika melihat Bams yang membeli keperluan kucing dengan lengkap " Kenapa banyak sekali " Gumam Kanaya

Bams masuk kedalam Mobil setelah ia menaruh barang belanjaannya di bagasi " Kak, Ko tadi aku liat banyak banget yang kakak beli? " Tanya Kanaya heran

" Itu buat sebulan lagian, Anda akan membutuhkan itu semua " Jawab Bams yang langsung mengendarai mobilnya kemabli untuk pulang ke rumah

Tidak ada pembicaraan lagi Kanaya Juga diam seribu Bahasa ia tidak ingin memancing kemarahan Bams kepada dirinya.

Sesampainya Di rumah Kanaya dan Bams langsung membawa belanjaan yang di beli tadi termasuk untuk kucing dengan di bantu oleh penjaga rumah.

Di Paviliun Kanaya langsung duduk di kursi Karena ia merasa lelah sungguh lelah " Non, Apa Non sudah makan siang? " Tanya Pelayan

" Belum Mbak " jawab Kanaya jujur

" Kalo begitu, Non mau di siapkan Apa? "

" Tidak perlu, Nanti saja Aku ngambil sendiri Mbak. lagian aku ini sehat, Aku masih bisa ngambil sendiri " Jawab Kanaya

" Nona, semua barang belanjaannya sudah saya simpan di dalam. Kalo begitu saya langsung permisi " kata Bams yang langsung pergi begitu saja

Kanaya yang melihat kepergian Bams lalu Kanaya melirik kearah pelayan Tadi " Mbak, apa Kak Bams sangat Kaku? " Tanya Kanaya

Sontak saja pernyataan Kanaya membuat si pelayan tersenyum " Hehehe... Tuan Bams, memang begitu Non, sudah jangan di pikirkan " Kata Si pelayan yang langsung mendapatkan Anggukan dari Kanaya

Meong...

" Ah anak kucingku, kamu pasti laper ya " Kanaya langsung menggendong Anak kucing itu " Nih, tadi aku sudah belikan kamu Makanan, jadi makanlah " Kata Kanaya yang menyiapkan makanan kucing di wadahnya.

Kanaya tidak langsung mandi ia malah menyusun rumah yang di belikan Bams tadi dengan di bantu oleh pelayan yang selalu setia berada di sisi Kanaya

" Mbak, lihat lucu kan " Kata Kanaya yang langsung memasukan anak kucing peliharaannya

" Apa Non, sudah memberikan nama? "

Kanaya berfikir sejenak lalu tersenyum " karena kucingnya betina bagaimana kalo kita kasih nama Ciki "

" Nama yang bagus Nona " Jawab Si pelayan itu

Kanaya tersenyum " Halo Ciki, sekarang nama kamu Ciki " ucap Kanaya

Pelayan melihat jam yang melingkar di tangannya " Non, hari sudah mulai sore, sebaiknya Non pergi mandi dan saya akan menyiapkan makan siang anda " Kata pelayan Itu

" baiklah, kalo begitu Aku mandi dulu " Jawab Kanaya yang tidak ingin membantah

Kanaya membersihkan tubuhnya bahkan Ia juga berendam dengan air yang sudah di berikan tetesan pewangi Agar tubuh Kanaya selalu wangi

Setalah Dua puluh menit, Kanaya keluar dari kamar mandi Ia melihat sudah ada makanan di meja " Mbak, sudah makan? " tanya Kanaya

" Sudah Non " Jawab nya

" Yasudah kalo begitu aku makan dulu ya "

Kanaya memakan makanannya ia tiba-tiba saja teringat kepada sang nenek di kampung, wajah kanaya berubah menjadi sendu

" Non, non tidak apa-apa? "

" Aku rindu Nenek di kampung Mbak " lirih Kanaya

Pelayan itu membuang napasnya pelan " Yang sabar ya Non "

Rumah Ciki 🤭

1
Ayu S. Mayuni
Kecewa
floren yanti
taekwondo???????
apa pencak silat?😃😃😃
Danang sulistyo
za bahasae blepotan kebalik kebalik kata kata e mw komen tkt salah ternyata ada yg komen juga
Debby Tewu
sebelum mengerjain orang,dikerjain lebih dulu .
floren yanti
thor banyak banget lho typonya, kslau bisa di perbaiki prrbaikilah thor biar sama3 enak memnacanya 👍👍
Amira candra
author masi banyak salah penulisan, gpp thor semangat yaa buat karya yang lain
Riri Lala
ketikan nya bnyak yg salah dan keliru
coba koreksi seblm di up thor
Tiwi
n
Indriani Kartini
bagus alur ceritanya thor
Indriani Kartini
mampus kamu Erina, brian di lawan hehe
scoRp10
yassalam brian☺
Kim Yun
wah mudah"n positif ya nara
Kim Yun
kasian kenzo kenapa jessy harus meninggal sih, kan kasian kenzo dan juga anak-anaknya
Kim Yun
wajar kalo brian tidak menerima penjelasan dari Rianti secara selama ini dia kemana aja bukanya di sudah punya perusahaan dan materi juga sudah cukup bagus tapi kenapa tidak mencari brian sedari dulu.
Kim Yun
walah ternyata oh ternyata kasian sekali kevin, cinta tak dapat eh malah dapat barang rongsok
Kim Yun
so soan tau semuanya tapi ternyata tidak tau apa"
Kim Yun
penyesalan memang selalu datang terlambat kalo datang dari awal namanya pendaftaran
Kim Yun
terus berikan kekuatan suamumi Nara, tidak mudah menerima orang yang sudah membuangnya. orang tua macam apa yang membuang anaknya sendiri
Marchel: betul sekali kak
total 1 replies
Kim Yun
Lanjut
Kim Yun
setelah di buang kini kembali lagi dengan dalih merindukan, kemarin-kemarin kemana aja tuh tuh bapaknya Brian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!