NovelToon NovelToon
Just You

Just You

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Gabijh1799

Pertemuan tanpa sengaja menjadi bibit cinta tumbuh dibumbui oleh perjalanan karakter yang penuh rintangan serta persahabatan antar karakter yang membuat kisah mereka lebih berwarna

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7

Sesampainya di rumah Okta ternyata Gracia tertidur setelah memakan cemilan dari Okta dan juga perjalanan yang memang cukup jauh dari tempat mereka berangkat.

Okta mengambil handphonenya memberi kabar pada Stefi bahwa Gracia ijin untuk menemani dirinya agar Stefi tidak memberikan hasil yang jelek pada laporan magang Gracia.

Setelah itu Okta melihat lekuk wajah Gracia yang memang cantik dan menggemaskan. Dia memberanikan diri untuk membelai lembut wajah dan menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Gracia namun itu membuat Gracia tersadar dan bangun dari tidurnya.

"Ehh sudah sampai yah" ucap Gracia sambil mengusap matanya dan membenarkan posisi duduknya

"E..U....Udah, ini gw baru mau bangunin Lo" balas Okta yang kaget melihat Gracia bangun dari tidurnya

"Maaf ya ta gw ketiduran tadi"

"Iya gpp emang jauh rumah gw dari studio foto Stefi tadi"

"Tapi kenapa Lo bawa gw ke rumah Lo? Kan selama perjalanan tadi banyak restoran" tanya Gracia yang heran dengan Okta

"Gpp gw mau makan di rumah aja" jawab Okta yang memang jarang makan di restoran dan sering makan di rumah

"Iya tapi kan..." Ucap Gracia yang ingin menyangkal

"Udah nurut aja, gw ngga akan macem-macem sama Lo" ucap Okta menghadap Gracia sambil tersenyum

"Iya gw tau tapi kan..." Ucap Gracia membalas tatapan itu tapi memang dia merasa tidak enak pada Okta

"Udah ngga usah banyak tapi, yuk turun gw udah laper banget" ajak Okta yang sedari tadi perutnya sudah bunyi

"Iya" Gracia menganggukkan kepalanya

Pada saat Gracia ingin bangun dari duduknya, dia merasakan pusing teramat sangat di kepalanya yang membuat dia kembali duduk sambil memegang kepalanya. Melihat itu Okta yang khawatir dengan Gracia langsung bertanya.

"Ehh lo kenapa?"

"Ngga tau kepala gw pusing" ucap Gracia yang memegangi kepalanya

"Sini gw bantu"

"Ehh ngga usah"

"Udah nurut aja napasih ribet amat"

Okta turun dari mobilnya dan menuju ke pintu mobil bagian Gracia dan memaparkan dia menuju dalam rumah. Awalnya Gracia takut dipapah oleh Okta namun karena dia tidak bisa berlama-lama di mobil Okta jadi dia memutuskan untuk turun dan menuruti perkataan Okta.

"Assalamu'alaikum" salam Okta sambil membukakan pintu rumahnya

"Walaikumsalam ehh tuan dia kenapa kok dipapah gitu" balas seseorang di dalam rumahnya dan ternyata itu bibinya, dia terlihat kebingungan dengan siapa yang bersama dengan Okta

"Dia sakit bi, tolong di bantu ke sofa yah saya mau ambil barang-barangnya" pinta Okta pada bibinya itu

"Iya tuan, sini non saya bantu" ucap bibinya yang membantu Gracia bergiliran dengan Okta untuk memaparkannya menuju ke sofa ruang tamu

"Iya Bu" Gracia mengan

Gracia dipapah oleh bibi di rumah okta, setelah mengambil barang-barang Gracia Okta menuju ruang tamu untuk menaruh barang Gracia.

"Nih gw mau masak dulu ya"

"Ehh ta ngga usah" tolak Gracia yang masih merasakan pusing di kepalanya

"Astaghfirullah ini anak yah, udah Lo nonton tv aja gw mau masak ngga usah ribut" Okta yang frustasi mendengar tolakan Gracia yang terus-menerus

"I...ya deh" akhirnya Gracia mengalah

"Nah gitu kan enak di denger, gw mau masak dulu ya"

"Hmm" Gracia menganggukkan kepalanya

Okta berjalan menuju ke dapurnya untuk memasak makan siang mereka yang telat. Saat memasak bibi nya melihat dan berniat membantu Okta.

"Ehh tuan biar saya aja yang masak" ucap bibinya melihat Okta sedang memasak

"Udah bi biar saya aja, bibi udah kerja seharian"

"Gpp tuan saya bantu yah"

"Bi" ucap Okta dengan tatapan biasa namun mencekam

"I...ya tuan" ucap bibinya yang tau maksud tatapan itu

Okta kembali melanjutkan memasaknya yang setelah sekian lama dia tidak memasak dan dia rasanya ingin memasak kembali setelah bertemu dengan Gracia.

*

Beberapa saat kemudian masakan Okta selesai dimasak dan disajikan di meja makan. Setelah menata masakannya, Okta menuju Gracia untuk segera makan. Namun pada saat dia di ruang tamu, dia melihat Gracia tertidur di sofanya karena mungkin masih tidak enak badan dan juga dia terlalu lama memasaknya.

"Gre bangun yuk gw udah selesai masaknya" Okta membangunkan Gracia namun tidak menyentuhnya

Namun tidak ada jawaban dari gracia, Okta yang mulai khawatir mengecek kening Gracia dan benar itu panas.

"Bi..." Panggil Okta

"Iya tuan ada apa?" Tanya bibinya setelah mendengar Okta memanggilnya

"Tolong siapkan baskom sama handuk kecil yah, dia sakit" pinta Okta pada bibinya

"Iya tuan saya siapkan" bibinya menganggukkan kepalanya dan kemudian memenuhi apa yang Okta pintakan

"Ohh iya bi" panggil kembali Okta

"Iya kenapa tuan?" Tanya bibinya kembali ketempatnya semula

"Kamar tamu masih rapi kan?"

"Masih tuan ada apa yah?"

"Saya bawa dia ke kamar itu ya nanti bibi ke kamar aja"

"Baik tuan nanti saya kesana"

Okta menganggukkan kepalanya dan menggendong Gracia menuju kamar tamunya untuk menidurkan Gracia yang sedang sakit, setelah membawa dan menidurkan Gracia Okta sempat melihat wajah Gracia kembali yang sedang tidur dan memang wanita yang ada dihadapannya cantik namun dia tersadarkan oleh sesuatu saat dia melihat kembali wajah Gracia.

"Dia Chinese?" Batin Okta setelah melihat wajah Gracia secara dekat

"Tuan" panggil bibinya yang sudah membawakan sebuah baskom dan handuk kecil

"Ehh sini bi" pinta Okta sambil menerima baskom itu

"Ohh iya bi baju bunda ada di rumah ngga yah?" Tanya Okta sambil merendam handuk kecil itu

"Setau bibi ngga ada tuan" jawab bibinya yang memang bunda dari Okta jarang meninggalkan pakaiannya di rumah Okta

"Hmm gini deh bi tolong gantikan pakaian dia sama baju saya yah" saran Okta

"Waduh ngga kebesaran tuan?" Tanya bibinya yang tidak yakin

"Kayaknya ada deh yang agak kecilan, nanti saya cari bibi kompres dia dulu yah" Okta beranjak dari duduknya dan digantikan oleh bibinya

"Iya tuan"

Okta keluar dari kamar tamunya dan menuju lemari pakaiannya mencari pakaian lamanya yang memang cukup kecil jika dibandingkan dengan tubuh Okta sekarang yang tinggi dan cukup berisi.

"Nahh bi ketemu, coba bibi gantiin pakaiannya yah"

"Iya tuan nanti saya ganti"

"Iya Bi"

Pada saat Okta memberikan pakaiannya pada bibinya, bel rumahnya berbunyi dan ada suara orang disana

"Assalamu'alaikum"

"Walaikumsalam, bi saya buka pintu dulu yah" jawab Okta memberikan pakaiannya itu

"Iya tuan"

Okta menuju ke pintu rumah dan membukakannya, pada saat dia membukakan ternyata itu Abinya, Salim yang baru saja sampai dari UEA yang sebelumnya sedang dalam perjalanan bisnis. Dia kaget dan menutup kembali pintu itu.

"Ehh ta kok ditutup lagi?" Tanya Salim pada Okta yang menutup pintunya kembali

"Bentar bi" jawab Okta menyuruhnya menunggu sebentar

"Waduh kalo dia tau ada orang Chinese disini pasti marah-marah dia, duh gimana yah" batin Okta memikirkan solusinya

"Kenapa tuan?" Tanya bibinya melihat Okta sedang berpikir di dekat pintu

"Ehh bi tolong bawa dia ke kamar bibi yah" pinta Okta setelah memikirkannya

"Loh kenapa?" Tanya bibinya yang bingung dengan permintaan Okta

"Ada tuan besar" bisik Okta pada bibinya

"Waduh iya tuan saya pindahkan dulu" bibinya yang kaget mendengar Salim datang

"Iya Bi cepetan yah" pinta Okta

Bibi memapah tubuh Gracia menuju kamar bibinya dan Okta membereskan sebentar kamar tamunya agar tidak di curigai oleh Abinya. Setelah membereskan kamar tamunya Okta langsung menuju ke pintu rumahnya dan membukakan pintu.

"Kamu lagi ngapain sih?" Tanya Salim yang memasuki rumah Okta

"Gpp kok bi tadi lagi kotor aja" jawab Okta mengangkat barang Abinya dan menutup pintu rumahnya

"Iya kan bisa abi masuk dulu" protes Salim

"Maaf bi tadi lagi kotor banget jadi maaf ya" Okta meminta maaf

"Iya deh"

"Ahh kangennya Abi sama Indonesia" ucap Salim sambil menghirup udara rumah Okta

"Iya Bi udah lama banget yah Abi dari UEA" ucap Okta menaruhkan barang Salim di ruang tamu

"Iya nih disana lagi banyak masalah dan ada karyawannya yang korupsi" ucap Salim sambil duduk di sofa ruang tamu

"Hahh korupsi bi?" Tanya Okta yang sekarang ikut duduk bersama Abinya

"Iya ngga tau tuh bikin emosi apalagi harga minyak sekarang lagi lesu jadi terpaksa yang bermasalah dipecat" Salim menceritakan tentang perusahaannya disana

"Iya juga yah, tapi udah beres semua kan bi?" Tanya Okta memastikan

"Alhamdulillah udah selesai, tinggal yang disini Abi mau ngawasin kamu" Salim menganggukkan kepalanya

"Hahh kok gitu Bi kan ada aku" protes Okta

"Iya kan ngga mau warisin perusahaan Abi jadi Abi awasin kamu barangkali kamu berubah pikiran" ucap Salim tentang Okta yang menolak mewariskan perusahaannya

"Yahh kok gitu Bi"

"Udah kamu nurut aja, oh iya Bi Sumini dimana kok ngga keliatan?" Tanya Salim mencari bibi di rumah Okta

"Itu Bi lagi di kamar katanya lagi telponan sama anaknya" jawab bohong Okta

"Ohh gitu, ya udah Abi mau istirahat dulu badannya pada pegel" ucap Salim sambil meregangkan otot-otot tubuhnya

"Iya Bi udah Okta beresin semuanya"

"Ok kalo gitu, oh iya katanya kakak kamu mau kesini juga"

"Hahh kok kesini bi?" Tanya Okta yang kaget tentang kedatangan kakaknya itu

"Kamu lagi kenapa sih biasanya kalo ada kakak kamu sama Abi seneng kok sekarang kayak gitu" Salim yang heran dengan Okta sekarang

"Ng...ngga bi kaget aja kan udah lama ngga kumpul" ucap Okta yang gugup

"Iya kan ngga gitu juga"

"Iya Bi gpp nanti Okta bilang ke bibi siapin makanan"

"Iya deh, ya udah Abi mau ke kamar dulu"

"Iya Bi"

Akhirnya Abi nya Okta masuk ke dalam kamar tamu. Abi Okta bernama Salim bin Thalib dia adalah pebisnis yang dibilang hebat karena dia bisa membaca situasi yang membuatnya terkenal dan juga dia membuat Salim group untuk berbagai sektor, yang kalian dengar tadi adalah sektor perminyakan yang ada di UEA dan yang di Indonesia ada beberapa sektor dan salah satunya diurus oleh Okta sendiri yaitu bagian konsumer. Namun ada sesuatu yang membuat kenapa Okta menyembunyikan Gracia karena Salim tidak suka dengan ras Chinese tidak tau kenapa tapi Okta pernah dengar dia memiliki saingan berat yaitu orang Chinese tapi tidak tau kabar dari saingannya itu.

Setelah Salim masuk ke dalam kamar tamunya, Okta langsung menuju ke kamar bibinya untuk melihat kondisi Gracia.

"Gimana bi?" Tanya Okta tentang Gracia

"Udah saya gantiin bajunya, sekarang dia lagi tidur"

"Alhamdulillah bagus deh, oh iya Bi kata Abi kakak mau kesini nanti masak yah"

"Yahh tuan di kulkas persediaan udah sedikit"

"Waduh gimana yah"

"Gimana kita ke supermarket aja mumpung masih ada waktu"

"Boleh deh"

"Ya udah bibi siap-siap dulu, saya siapin mobil"

"Iya tuan"

Okta menyiapkan mobilnya dan juga bibi nya bersiap-siap untuk pergi namun dia bingung dengan Gracia karena dia masih dalam kondisi tertidur barangkali pada saat bibi pergi dia bangun dan bertemu dengan Salim akan menjadi masalah besar. Akhirnya bibi memutuskan untuk mengunci kamarnya karena untuk menjaga Gracia masih disana dan juga berhubung kamar mandi kamar bibi ada di dalam jadi dia bibi tidak terlalu khawatir jika Gracia terbangun dan ingin ke kamar mandi.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!