Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumah sakit
Sudah beberapa hari ini Melani di sibukkan dengan proyek baru nya dengan perusahaan Nusantara group. Melani pun tetap memantau kesehatan pak Minto. Melani mengirimkan satu orang yang bertugas untuk mengurus pak Minto.
Seperti hari ini melani sedang berada di rumah nya, hari ini week and melani memilih beristirahat dirumah. Untuk urusan butik sudah Melani percayakan kepada Putri. Hanya sesekali dalam seminggu Melani mengecek keadaan butik nya.
"Permisi Non Melani, ini teh manis dan cemilan nya silahkan dimakan" Ucap bu mina saat datang membawakan teh untuk melani.
"Terimakasih bu Mina" jawab melani dengan ramah.
"Sama-sama Non, saya kembali kebelakang Non" Seru bu Mina.
"Iya bu Mina" jawab melani.
Tiba tiba handphone melani berdering tanda ada telpon masuk. Melani melihat ada panggilan dari Tono, orang yang dia suruh untuk merawar pak Minto.
[ Halo Ton, ada apa?]
[ Mbak pak Minto tadi tiba tiba sesak nafas terus pingsan, ini saya lagi di perjalanan ke rumah sakit]
[ Iya saya akan segera ke rumah sakit, rumah sakit mana ton?]
[ Rumah sakit cempaka bu ]
[ Baik saya kesana sekarang ]
Setelah sambungan telepon dimatikan , Melani bersiap untuk ke rumah sakit. Tak lupa melani mengabari Raka, bagaimana pun Raka harus tahu keadaan ibu nya.
Melani mengirim pesan kepada Raka.
[ Datanglah ke rumah sakit cempaka, bapak mu masuk rumah sakit]
Setelah mengirim pesan kepada Raka, Melani melajukan mobilnya ke Rumah sakit.
****
"Bagaimana keadaan bapak, Ton?" tanya melani dengan khawatir.
"Pak minto masih di tangani dokter mbak " Jawab Tono.
Setelah menunggu sekitar 30 menit dokter yang menangani pak Minto keluar dari ruangan.
"Bagaimana kabar pasien Dok?" tanya melani
"Pasien harus segera di operasi bu" jawab sang dokter.
Tiba tiba dari arah kanan tampak Raka jalan tergesa gesa , dia datang bersama ibu Lasmini dan Vera.
"Hehh kau apakan suami ku, sampai dia masuk rumah sakit dasar wanita kampungan, sekarang tambah pembawa sial" bentak bu lasmini saat sudah berada di dekat melani.
Melani sebenarnya ingin sekali menampar mulut ibu lasmini, tetapi dia tidak mau di anggap orang kurangajar.
"Jawab kau apakan Bapak mertua ku!!" bentak Vera sambil mendorong bahu melani.
"Maaf tolong jangan ribut disini, ini bisa menganggu pasien yang lain" akhirnya dokter pun ikut menengahi.
"Mel, ada apa dengan bapak ku?" tanya Raka saat semua sudah tenang.
"Pak Minto punya penyakit jantung dan harus melakukan operasi jantung secepatnya" Dokter yang menjawab pertanyaan Raka.
"Apa ?? Sakit jantung? sejak kapan bapak punya sakit jantung?" Tanya raka tak percaya.
"Ini mungkin karena perbuatan wanita ini mas, dia sengaja mencelakai bapak " Tunjuk Vera kearaah melani.
Ibu lasmini hanya diam mendengar penjelasan dokter, dia sendiri memang sudah tahu kalau suami nya punya sakit jantung sekitar 2 tahun ini.
"Bu, apa ibu tahu kalau bapak sakit jantung?" tanya Raka menatap ibu nya.
"Iya ibu tahu, tapi ibu tidak tahu kalau bisa separah ini. " Jawab ibu lasmini.
"Sekarang bapak harus operasi bu" seru Raka bingung.
Raka pun bertanya kepada dokter tentang masalah operasi jantung.
"Dokter kira kira berapa biaya operasi nya" tanya raka.
"Untuk lebih jelasnya tanyakan kepada pihak administrasi" Ucap dokter.
"Saya harap cepat segera beri keputusan,karena kondisi pak minto semakin melemah" Ucap sang dokter sebelum meninggalkan tempat itu.
Raka langsung mendatangi pihak administrasi dan menanyakan soal biaya operasi jantung. Setelah mendapat jawaban dari pihak administrasi Raka kembali ke ruang rawat pak minto dengan lesu.
"Bagaimana mas, berapa biaya operasinya?" tanya Vera
"Iya berapa Raka" tanya bu lasmini.
"120 juta bu" Jawab Raka lesu.
"Apa !!" Seru bu lasmini dan Vera bersamaan.
"Saya tidak ada uang sebanyak itu bu" jawab Raka.
"Aku juga tidak punya sebanyak itu, uang jual rumah lama kemarin sebagian juga sudah buat nambahin beli rumah baru kita" Jawab Vera.
"Apalagi ibu, uang hasil jual rumah Ibu juga sudah ibu serahkan kalian semua untuk membeli rumah baru itu" Jawab bu lasmini.
"Lebih baik kita pakai uang yang ada dulu untuk bayar DP nya, sisa nya nanti kita fikirkan lagi" Ucap Raka.
"Tidak bisa gitu dong mas, terus nanti kita biaya sehari hari mau pakai apa? sedangkan gajihan masih lama" tolak vera.
"Ibu juga tidak mau kalau harus menjual emas emas ibu, ibu malu kalau kumpul arisan tidak memakai emas" Bu lasmini juga menolak.
Melani yang melihat perdebatan keluarga itu hanya bisa menggelengkan kepala. Akhirnya tanpa sepengetahuan keluarga Raka, Melani membiayai operasi pak Minto.
"Ehh mau kemana kamu? baguslah kamu sadar diri dan pergi dari sini. Karena disini juga kamu percuma dan tidak dibutuhkan" Seru Vera dengan sombong.
"Segera pergi dari sini" gertak bu Lasmini.
"Tanpa kalian minta pun aku akan meninggalkan tempat ini, kalian manusia manusia tidak punya hati dengan keadaan bapak terkapar di ruangan itu kalian justru tetap berdebat soal uang " Melani terlihat murka.
"Ini tidak ada hubungan nya dengan mu Mel" Bentak bu lasmini.
"Mel, lebih baik kamu pergi dari sini biar tidak ada keributan" Ucap raka.
Akhirnya Raka meminta melani untuk meninggalkan mereka, Raka tidak mau keributan semakin menjadi jadi.
Melani pun meninggalkan keluarga itu,lalu melani menemui bagian administrasi untuk membayar biaya operasi pak Minto. Dan melani pun meminta untuk merahasiakan soal pembayaran kepada keluarga pak minto.
Saat ini pak minto sudah berada di ruangan operasi dari sejam yang lalu. Raka masih terus memikirkan kira kira siapa yang membiayai operasi . Sedangkan saat ini Vera dan bu lasmini sudah pulang dari sebelum pak minto masuk ruang operasi.
Setelah tiga jam operasi pak minto sudah selesai, dan pak minto di pindahkan ke ruang rawat VIP. Raka pun kaget dengan ruangan yang diberikan pihak rumah sakit pasal nya dia tadi hanya meminta ruang kelas biasa.
"Sus, kenapa Bapak saya ada diruangan VIP?" Tanya raja heran.
"Maaf pak saya hanya menjalankan tugas saja, dan untuk biaya perawatan pak minto semua sudah ada yang nanggung" Ucap suster menjelaskan.
Raka semakin bingung , kira kira siapa orang baik itu. Tanya pihak rumah sakit pun tidak ada jawaban.
[ Bu, bapak sudah selesai operasi dan sekarang sudah di pindahkan ke ruang rawat]
[ Kamu saja yang menunggu bapak, ibu capek mau istirahat ]
Tut Tut Tut. Lalu sambungan telepon pun terputus. Raka hanya bisa menghela nafas dengan berat.
*****
Sudah empat hari pak minto di rumah sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit. Kini keadaan pak minto semakin membaik. Hari ini seperti biasa pak minto hanya sendirian di ruangan nya, tak ada keluarga yang menemani.
Bu lasmini dan Vera hanya sekali menjenguk nya, bahkan anak gadis nya Nina tak pernah menjenguk nya. Hanya Raka yang datang tiap sehabis pulang kerja itu pun sebentar.
Hari ini melani datang menjenguk pak minto, melani datang bersama Tono.
"Assalamualaikum pak" ucap melani
"Waalaikumsalam , Melani , Tono kalian kesini?" jawab pak minto.
"Bagaimana kabar bapak?" tanya melani sambil mencium punggung tanggan pak minto.
"Baik mel, bapak sudah merasa lebih baik" Jawab pak minto.
"Tono kamu apa kabar?" tanya Pak minto.
"Tono baik pak" Jawab tono
"Mel, bapak tahu semua fasilitas dan biaya operasi bapak kamu yang menanggung. Bapak merepotkan mu Mel, bahkan keluarga bapak saja tidak perduli mel." Seru pak Minto sambil terisak.
"Melani ikhlas pak, melani tidak mengharapkan imbalan. Melani cuma minta bapak cepat sehat" ucap melani.
"Terimakasih ya Mel" Ucap pak Minto.
"Pak, setelah keluar dari rumah sakit melani tidak mau bapak tinggal di kontrakan lagi. Kalau bapak tidak mau tinggal dengan keluarga bapak,bapak tinggal dengan melani" Ucap melani.
"Mel bapak sudah banyak merepotkan mu" ucap pak minto merasa tidak enak.
"Melani tidak repot pak, ini juga bentuk balas budi melani" Ucap melani.
"Pasti Admaja sudah cerita yang tidak tidak sama kamu mel" tanya pak minto.
"Heheee Ayah hanya cerita dulu ada teman yang pernah menolong nya saat dia jungkir balik dari motor, padahal banyak teman yang melihat ayah ku jatuh tapi hanya ada satu orang yang menolong nya, kalau tidak ada yang menolong bisa bisa kaki ayah ku semakin melepuh karena kenalpot motor." ucap melani sambil tertawa.
"Admaja.. admaja masih ingat saja kejadian itu" seru pak minto sambil tersenyum.
Setelah mengobrol cukup lama melani pun berpamitan untuk pulang, karena masih banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan. Tidak lupa dia meminta Tono untuk menjaga pak minto di rumah sakit.
*****
Mau lanjut tidak.
Bab selanjut nya semakin seru.
Jangan lupa Like, Komen, Vote
aina,mantan ipar jadi sahabat yg baek,