"Akan kubawakan surga dunia untukmu malam ini Maya,tinggalkanlah tunanganmu,Jadilah milikku seutuhnya."
"Tapi aku sangat mencintai Ikhsan". Lirih Maya penuh dilema.
"Cinta macam apa yang kau bicarakan,disaat kau tak menolak berserah diri dibawah kendaliku." Andra menatap sang sahabat dengan mata mengintimidasi.
Maya dan Andra bersahabat sejak mereka dibangku SMA ,saat Maya memiliki pacar,dan bertunangan.Andra baru sadar jika ia mencintai Maya.Hingga suatu malam,terjadi hal yang tidak diinginkan,yang menyebabkan keduanya menjadi partner ranjang sampai saat ini.Ikhsan mengetahui perselingkuhan tunangannya,namun masih tetap menerima Maya kembali.
Akankah Maya bertahan bersama Ikhsan atau memilih pergi bersama Andra,sahabatnya yang selalu membawanya terbang tinggi ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiyasa Rizki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
"Emmmhhh ... .Mau nonton apa malam ini ?" Ucapnya kemudian.
"Ada film bagus ,Genre yang lo suka , baru tayang di bioskop bulan ini" . Jawab Andra menatap lekat manik mata Maya mencoba menyelam ke dalamnya.
"Okey nanti kita nonton ya " .
Suasana gelap ruangan bioskop menemani dua insan yang tengah Fokus menonton film yang sedang diputar.
Andra memerhatikan cewek disebelah dengan ekor matanya ,masih cantik dan akan selalu cantik dipenglihatannya.Debar jantung dan desiran darah begitu terasa di tubuh Andra,pelan pelan ia menghempuskan nafas meminimalisir perasaannya yang tengah berkecambuk.
Merasa sadar tengah diperhatikan Maya menengok ke arah Andra ,tatapan mata mereka bertemu.
Andra menyinggungkan senyum tipis, dan kembali fokus menonton layar lebar di depannya.
Maya mencoba berpikir positif,mungkin hanya perasaannya saja jika Andra sedang memperhatikan.
Dalam hatinya ia berharap ini adalah awal yang baik untuk hubungan mereka,
Sungguh ia sangat merindukan moment moment seperti ini bersama Sahabatnya itu.
***
"Lo mau langsung balik ?" Tanya Andra ketika keduanya keluar dari bioskop berjalan beringinan.
" Ya ... Besok gw udh mulai kerja " Jawabnya dengan mulut mecerocos menceritakan lingkungan baru ditempat kerjanya.
"Mayaaaaaa .... " Sebuah suara melengking memaksa Maya dan Andra menengok ke belakang.Selly dengan langkah cepatnya menghambur ke dalam pelukan Maya.
"Selamat atas pertunangan lo ,ga nyangka lo bisa secepat ini tunangan.sorry gw ga bisa dateng,Gw baru aja landing " kalimat yang meluncur dari mulut selly .
"Ga apa2 ,pokoknya nikahan gw lo harus datang.Eh...mana pacar bule lo ?" Celetuk Maya celingukan mencari sosok yang selly ceritakan tempo hari soal dia berpacaran dengan orang warga negara Belanda.Dirinya kini akan menetap di Belanda bersama orangtuanya yang kerja di kedutaan.
" Enggak ikut ,gw balik kesini mau ngurus dokumen kuliah yang belum sempat gw selesaiin " celetuknya .
"Eh Andra ,makin ganteng aja lo ,lo masih ngintilin Maya ,dia udah tunangan lo Ndra ,ntar kalau Maya nikah auto kesepian lo ga ada sohib" sadar ada Andra di sampingnya selly menyapa sekena nya.
" Ya begini lah gw " jawabnya singkat dengan senyum nyengirnya.
"Asal pas malam pertama jangan ikut nimbrung aja" sahutnya lantang. ia sama sekali tidak mengetahui prahara hubungan rumit Maya dan Andra.Pasalnya ia sudah terbang ke Belanda saat hura huru rusaknya persahabatan mereka.
"PLETAK !! "
"Awww .." sebuah jitakan mendarat mulus di jidat selly ulah tangan Maya.
"Ngacoo loo ." Semprot Maya,Sesaat mata nya membulat saat ia melihat orang yang dikenalnya melambaikan tangan dari kejauhan.
Dia sedikit gugup takut ketahuan karena diam diam jalan bersama Andra tanpa sepengatahuan Ikhsan.Mau putar balik pun percuma dia sudah terlanjur melihat kearah wanita itu.
"Maya ,sedang apa disini ?" Tanya wanita itu setelah sampe didepannya.
"Lagi jalan jalan ketemuan sama temen Tan ,ini temen Maya kenalin" jawabnya sambil memperkenalkan Andra dan Selly .
"Hallo tante " seru nya bebarengan.
" Ini jeng ,calon mantuku yang cantik,semalem belum sempat kenalan kan " ucapnya pada wanita paruh baya yang datang bersamanya.
"Hallo tante " sapa Maya ,dia menduga ini pasti teman Mama nya ikhsan.
"Wah pinter anakmu cari calon, Dari keluarga berada, cantik ,juga berpendidikan ,pasti kelakuannya juga baik " Sambutnya sesaat bercipaka cipiki dengan Maya.Kemudian mereka memilih bangku panjang kosong di sudut mall ,kembali terlibat dalam berbincangan yang seru.
Andra melirik ke arah mereka ,mendengarkan sekilas pembicaraan sesama perempuan.Ia memilih memainkan ponselnya mengecek email email yang ngantri menunggu ia baca.
" Gw mau balik dulu May ,masih jetlag gw baru landing" bisiknya setelah ia rasa perbincangan ini akan panjang menyita banyak waktunya.
Maya menggangguk dan ikut serta undur diri berpamitan dengan calon ibu mertuanya.
"Maya bawa mobil sendiri ? Apa mau ikut tante pulangnya ketempat Ikhsan?"Tanya nya dengan menglus halus rambut calon mantunya itu.
"Bareng selly Tan " jawabnya kikuk dengan menyenggol pelan lengan Selly .Selly melotot melihatnya mencerna maksud dari omongan Maya.
"Ya sudah hati hati di jalan ya sayang ,sering sering main ke apartement ikhsan ya ,kasian ia tinggal sendiri."
Maya menggangguk dan kembali mencium tangan kedua wanita didepannya dan berlalu pergi ,Ikuti Andra melenggang mengekori dua cewek di depannya yang mulai berbisik bisik membicarakan sesuatu.
****
"MAYA ..BANGUN kita sudah sampai "seru Andra menguncang pelan tubuh Maya yang tertidur sepanjang perjalanan pulang.Tak bergeming .
Ditatap lekat wajah polos cewek itu,begitu damai dalam tidur lelapnya,tangannya terulur merapihkan untaian rambut halus yang menutupi wajah pujaan hatinya itu. Perlahan tangannya turun mengusap lembut bibir Maya,bibir yang selalu dirindukannya.Ia masih ingat dengan jelas bagimana rasa manis yang pernah membuatnya terbuai.
Dia tertegun sejenak, menikmati keheningan yang menyelimutinya. Setiap detail wajahnya, mulai dari lengkung lembut alis , hidung,terpancar ketenangan dari sudut bibirnya, terasa seperti pahatan seni yang sempurna karya seorang seniman terkenal.
Dengan penuh rasa sayang, ia menyentuh pipi Maya, seolah ingin menyimpan momen indah ini dalam ingatannya selamanya.
Rasa rindu yang mendalam melanda hatinya, seperti alunan melodi yang selalu ia dengarkan di saat-saat penuh kerinduan.
Ia membayangkan betapa indahnya jika setiap pagi dimulai dengan senyuman Maya, dan setiap malam diakhiri dengan pelukan hangat dari wanita yang dicintainya.
Dengan hanya membayangkannya saja sudah membuat miliknya keras sempurna.
"Ahhh ...sentuhan itu "
Ingin rasanya Andra membawa Maya pergi bersamanya,merebutnya dari dunia.
Perlahan ia mendekatKan kepalanya dengan hati hati,hendak mengecup sebentar bibir Maya.Beberapa detik ia memilih mengurungkan .menarik kepalanya kembali,duduk dengan tenang di kemudi mobil .
Tidak adil rasanya mencuri sebuah ciuman dari seorang putri tidur yang tengah terlelap.
"Sayang bangun "
"Sayang "
"Sayang "
"Maya bangun kita sudah sampai " ucapnya kemudian.
Maya membuka matanya sayup sayup mendengar panggilan Andra.
Matanya terasa berat.
Tubuhnya merasa sangat lelah.ingin rasanya ia melanjutkan mimpi indahnya lebih lama.
"Sejak kapan kita sampai ?"
"Baru saja " jawab Andra .
Maya Segera bangkit keluar dan menunggu mobil Andra menghilang dari pandangannya.Dengan langkah berat ia memasuki rumah mewahnya,ingin membersihkan tubuh dan menuju kasur tidurnya yang nyaman.
Pertemuan singkatnya dengan Andra tanpa pengetahuan ikhsan benar benar telah menguras tenaganya apalagi sempat terpergok Calon ibu mertua itu,untung saja ada selly yang tiba tiba menghampiri nya tanpa diduga, hingga beliau tak mengira Maya berduaan saja dengan Andra.
Namun, di balik kebahagiaannya, ada kekhawatiran yang terus menghantui. Maya sadar bahwa hubungan ini,
Meski menyenangkan, bisa menjadi ancaman besar jika sampai ketahuan oleh tunangannya. Ia harus berhati-hati agar tetap aman, sambil berusaha menjaga keseimbangan dalam kehidupannya yang semakin rumit.Ikhsan tidak memperbolehkan ia menemui Andra,itu sudah larangan mutlak tak bisa digugat.
Sementara itu, malam ini Maya ingin terlelap dalam tidur yang penuh mimpi indah,ia tidak bisa menahan rasa senang atas kesempatan yang diberikan untuk bertemu dengan Andra, meski ia tahu harus menghadapi konsekuensinya di kemudian hari jika Ikhsan mengetahuinya.
Lagi lagi ia berani melanggar batas yang telah Ikhsan tetapkan.Bersama orang yang sama ,Andra.
***
Ikhsan di apartement tengah mencoba memejamkan matanya ,Kilasan ingatan masalalu kembali muncul hari ini.Alunan suara biola yang biasanya menenangkan dan menghanyutkan bagi siapa saja yang mendengarnya,namun bagi dia bagaikan lagu kematian yang siap mencabik cabik jiwanya .
Ia memijat lembut kening mencoba mengurai gambar gambar mengerikan serta tangisan histeris seorang cewek cantik di hadapannya.
Diruangan sempit penuh dengan buku
Bau darah yang segar masih jelas dia ingat ,
Tangannya berlumpuran cairan merah itu.
Ia telah membawa neraka dalam hidupnya.
Cewek dihadapanya pucat pasi ,bibirnya biru dengan derai air mata dan keringat membanjiri wajah ayu nya.
Sebuah biola tampak seolah menjadi saksi bisu dari peristiwa yang sedang berlangsung. Beberapa barang kain tisu berserakan di lantai, menunjukkan betapa kacau keadaan saat itu.
Saat suasana mulai mecekam, Biola tetap diam di tempatnya. Tidak ada yang tahu, apakah benda itu membawa arti khusus atau hanya kebetulan. Namun yang jelas benda itu adalah kesayangan bagi seseorang,hidupnya.
Orang yang harusnya bisa ia lindungi ,tapi ia dengan sadar menghancurkan hidup dan mimpinya.
Setetes air mata luruh tanpa sadar membasahi pipinya.
Nafasnya tercekak,pandangannya kabur .
Tangisnya makin kencang,dadanya naik turun,sesak sekali rasanya.
"Besok aku harus kembali datang ke psikiater" .
Diraihnya benda pipih di sampingnya ,mengetikan sebuah nama yang begitu indah baginya.Senyumnya mengembang samar , hendak ia menekan tombol panggil namun ia urungkan.
Ikhsan menduga Maya sudah tertidur mengingat sekarang jam dinding kamarnya menunjukan pukul 01.20 .
"Sayang,besok aku jemput ,kita berangkat ke kantor bareng."
Pesan singkat yang Ikhsan kirimkan ,tak sempat Maya baca .ia telah lebih dulu mengarungi lautan mimpinya.