NovelToon NovelToon
Berbagi Suami

Berbagi Suami

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Ika Oktafiana

Tak kunjung garis dua, Inara terpaksa merelakan sang Suami untuk menikah lagi. Selain usia pernikahan yang sudah lima tahun, ibu mertuanya juga tak henti mendesak. Beliau menginginkan seorang pewaris.

Bahtera pun berlayar dengan dua ratu di dalamnya. Entah mengapa, Inara tak ingin keluar dari kapal terlepas dari segala kesakitan yang dirasakan. Hanya sebuah keyakinan yang menjadi penopang dan balasan akhirat yang mungkin bisa menjadi harapan.

Inara percaya, semua akan indah pada waktunya, entah di dunia atau di akhirat kelak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Oktafiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Perdebatan

Titik tertinggi dari mencintai diri sendiri adalah berdoa supaya dilapangkan hati untuk menerima segala situasi. Berdoa supaya Allah memberikan kekuatan dalam segala ujian-Nya.

Rutinitas pagi harus kembali terjadi. Satu meja dengan ibu mertua, ipar, dan sang Madu seakan sudah tak bisa lagi dihindari. Arjuna selalu mendatangi kamar dan meminta Nara untuk turun ke meja makan bersama.

Seperti pagi ini. Nara sudah mengumpulkan banyak alasan agar tidak ikut sarapan pagi itu. Namun, baru saja dihadapkan dengan sang Suami, semua kata yang sudah Nara susun buyar seketika.

"Assalamu'alaikum, Mas," sapa Nara ketika pintu telah terbuka, menampakkan Arjuna lalu di sampingnya ada Nadya.

"Waalaikumsalam. Kita sarapan bersama ya?" pinta Arjuna lembut yang sulit sekali untuk Nara tolak. Pada akhirnya, Nara mengangguk mengiyakan. Ketiganya berjalan beriringan dengan Nara di samping kanan Arjuna sedangkan Nadya berada di sisi kirinya.

Sejauh ini, hubungannya dengan Nadya msh terbilang aman. Tidak ada drama saling iri antara istri pertama dan istri kedua. Hingga sampai di ruang makan, semua mata langsung tertuju pada ketiganya.

"Eh, mantu baru Mama akhirnya turun juga. Kita sudah menunggu loh." Sambut Bu Azni yang Nara tahu hanya ditujukan untuk Nadya.

Nara melirik Nadya yang tersenyum bahagia mendapat sambutan tersebut. Nara menghembuskan napasnya pelan agar tak lagi sakit hati dengan tingkah ibu mertuanya.

Bersamaan dengan langkah Nadya yang mendekat pada meja, Nara merasakan genggaman pada telapak tangannya. Kepala Nara tertunduk menatap tangan Arjuna yang menggenggam tangannya. Lalu mendongak lagi hingga tatapnya bertemu dengan mata teduh suaminya.

"Tetap tersenyum," gumam Arjuna yang membuat Nara mau tidak mau memaksakan bibirnya tertarik ke atas. Setelah Arjuna mengangguk, Nara kembali berjalan dan duduk seperti biasa.

Saat makan akan dimulai, suara Bu Azni kembali terdengar. "Mama sudah membelikan tiket bulan madu untuk kamu dan Nadya ke Jepang. Seminggu setelah jatah kamu dan Nara habis, kalian langsung saja berangkat."

Nara membuka matanya lebar dengan bibir yang menganga. "Tapi, Ma, bukankah bulan maduku dulu hanya ke Bali? Kenapa sekarang Nadya ke Jepang? Itu tidak adil untukku," protes Nara tak ingin bungkam terus-menerus.

Bu Azni melirik Nara tajam. "Dulu ya dulu. Sekarang ya sekarang. Dulu dan sekarang sudah berbeda zaman. Mana bisa kamu banding-bandingkan," ketus beliau dengan wajah kesalnya.

"Mas? Ini tidak adil untukku," ucap Nara kepada suaminya. Dia tidak akan protes pada seseorang yang tidak mau mendengar suaranya.

"Ngadu lagi. Heran. Ada ya, orang model seperti kamu. Kenapa banyak protes? Tidak bersyukur sama sekali padahal cuma hidup numpang," sahut Antika yang ikut tidak terima dengan protes Nara.

"Kakak! Jangan pernah sekali-kali menghina Nara! Harusnya kamu sadar diri siapa yang sebenarnya menumpang. Kamu itu sudah mempunyai suami, tetapi mengapa banyak numpang di sini?!" Keluar sudah semua sumpah-serapah Arjuna.

Dia sudah tidak tahan mendengar hinaan yang dengan terang-terangan Antika dan ibunya lakukan. Semua diam mendengar suara Arjuna yang menggelegar. Ini pertama kalinya Arjuna marah dengan meninggikan suaranya.

"Ma! Lihat putra kesayangan Mama. Dia sudah berani berkata buruk tentangku!" pekik Antika tak mau kalah. Air matanya sudah membasahi pipi dan isakan kecil pun terdengar.

"Sudah! Ini semua tidak akan terjadi jika tidak ada wanita sok suci dan sok eksklusif ini!" Bu Azni berteriak dengan telunjuk yang mengarah pada Nara.

Suasana meja makan seketika terasa menegangkan. Nadya sudah ketakutan melihat pertengkaran yang terjadi dalam keluarga tersebut. Begitu juga Beta yang kini sudah beringsut mundur. Dia sama takutnya melihat kemarahan sang Kakak.

Nara menunduk menatap ujung gamisnya. Air matanya kembali luruh. Mengapa hanya Nara yang dijadikan pihak bersalah? "Aku pergi dulu, Mas. Assalamu'alaikum," pamit Nara lalu segera berlari menuju garasi tempat motornya terparkir.

"Nara! Tunggu!" pekik Arjuna lalu mengejar Nara ke garasi.

Setelah menaiki motor, Nara merasakan lengannya disentuh oleh tangan besar. Ketika menoleh, suaminya sudah berdiri dan menatap Nara dengan memelas.

Nara menghembuskan napasnya lelah. "Sampai kapan hal ini akan selalu terjadi, Mas? Mungkin aku masih bisa mengontrol perasaanku ketika kamu harus menikah lagi. Tetapi bagaimana dengan Mama dan saudara perempuan kamu yang tidak pernah berhenti melakukan ujaran kebencian?"

"Sebenarnya, kamu masih cinta tidak kepadaku, Mas?" tanya Nara tiba-tiba meragukan perasaan Arjuna.

"Kamu bicara apa sih? Jelas Mas masih sangat mencintai kamu. Apakah kamu mulai meragukan perasaan yang Mas miliki?" Kini Arjuna balik melemparkan pertanyaan.

Hening. Nara sibuk dengan pikirannya sendiri. "Mas? Sepertinya aku butuh waktu sendiri," cetus Nara dengan tatapan mata kosong.

Arjuna mengusap wajahnya kasar. Tidak mau membiarkan Nara sendirian. "Kenapa? Besok adalah jatah Mas bersama kamu. Tolong jangan hindari Mas lagi setelah satu Minggu ini kita tidak bisa bersama," ucap Arjuna begitu frustasi.

Nara terkekeh getir. "Ini jalan yang Mas pilih sendiri. Jadi, Mas harus siap dengan konsekuensinya," sindir Nara merasa puas.

"Nara!" peringat Arjuna yang langsung mendekap tubuh Nara dalam rengkuhannya. Seketika hal itu membuat Nara terisak kecil. Jika boleh jujur, dia sangat merindukan dekapan suaminya itu. Sangat. Sampai Nara tidak tahu bagaimana cara mengatakannya.

Karena pada kenyataannya, Arjuna kini telah terbagi dan Nara tidak bisa sembarangan meminta suaminya untuk menemani. "Aku tidak tahu apakah sanggup bertahan atau tidak, Mas," racau Nara tidak terlalu jelas karena teredam dada Arjuna.

"Kita pasti bisa, Sayang. Mas janji untuk selalu adil dan memperhatikan kalian berdua," ucap Arjuna bersungguh-sungguh.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...mampir juga kesini yuk 👇👇...

1
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
anak kedua? brti smpt hml lg tah
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
jd bnr itu anak arjuna? wong stlh 3th dtmbh wktu proses sidang cerai yg memakan wktu lmaa, tp usia raden sdh 2.5 th wah trnyata juna pnya anak dr rahim wanita yg dicintai
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
akhirnya yg dl dibuat menderita sekarang bahagia begitu sebaliknya, hancur hdp kamu Juna buah dari baktimu trhdp ibumu yg hrs menuruti hal konyol tp km memilih mengiyakan perintah ibumu tnpa memikirkan perasaan nara yg padahal sangat kamu cintai. sekarang makan tuh hidup sendiri, dan nadia ambisimu u menguasai milik orang lain berbuah pahit..sdh d baikin sbg madu mlh nglunjak akhrnya senjata yg akan kamu pakai u menguasai arjuna Allah ambil dan skrg km frustasi lbh tepatnya gila
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
lho kok om pras..trus anak siapa?
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
akhrnya berjodoh dg Pras..
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
terlambat.
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
betul nara, sebaik apapun kamu y ttp kamu yg plng dsakiti. km sdh baik pd madumu, brsaha ikhlas suaminya menggauli wanta lain, tp cm sedikit marah juna malah tdk memaklumi mlh menghakimi...g da anak ini cerai g bgtu nmblkn luka
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
typo orang mgkn bkn uang🙏
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
Luar biasa
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
jahat g sih kl reader blng alhamdulillah😁
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
satu2nya cara y mbok mu hilang dr pandangam selamanya kecuali kl sdh berubah menjadi manusia yg berhati br muncul
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
pdhl g ngapa2in cm dperhatikan cowo yg jelas2 naksir aja mrsa g enak hati sm suami, y bgtlah istri
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
maaf husnul khotimah
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
kapan ada suami yg lbh percaya pd istri n mencari kebenaran, sakit rasanya berhadapan dg mertua yg pandai bersilat lidah. sk menyakiti tp berkating seolah dialah korban nya dan lbh myktkan ktka suami yg berbakti lbh percaya dg bualan ibunya
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
kesalahan seoranf suami adalah dengan menempatkan istri dg ibu dan sdra2 nya seatap emng g bs pnya rmh sndiri ya untuk menjaga hati istri, kbykn suami g prnh mkr kl istrinya d rugikan n g nyaman akan kbradaan kel toxic
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
terpaksa, mn ada melakukan hal secara sadar trpaksa apalagi smpe pelepasan tentunya
Caningsih 43
mksh Thor, semangat dan sehat selalu
Dewi Erna
Luar biasa
Npy
jika jadi candu tak mungkin ada alasan lain tuk berbagi, entah raga maupun hati.
Annie Soe..
Suka penyelesaian konfliknya/karmanya ga kejam tetap enak dibacanya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!