NovelToon NovelToon
Sakit Jiwa Kamu, Mas!

Sakit Jiwa Kamu, Mas!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Pengganti / Trauma masa lalu / Kekasih misterius
Popularitas:45k
Nilai: 5
Nama Author: Mizzly

"Aku pikir, kamu malaikat baik hati yang akan membawa kebahagiaan di hidupku, ternyata kamu hanya orang sakit yang bersembunyi di balik kata cinta. Sakit jiwa kamu, Mas!"

Kana Adhisti tak menyangka telah menikah dengan lelaki sakit jiwa, terlihat baik-baik saja serta berwibawa namun ternyata di belakangnya ada yang disembunyikan. Akankah pernikahan ini tetap diteruskan meski hati Kana akan tergerus sakit setiap harinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesepian Dalam Kemewahan

...- Hidup dengan rasa bersalah bak memakai sepatu Cinderela berduri, terlihat indah meski terus merasa sakit -...

Sudah tiga hari Kana menjadi istri Adnan. Kehidupan barunya jauh dari ekspektasi, bagai mimpi buruk yang tak kunjung usai. Meski dikelilingi kemewahan, hati Kana terasa hampa.

Pada malam ketiga, Adnan akhirnya memberitahu Kana bahwa ia akan tidur di kamar utama bersama Nyonya Besar. Hati Kana terasa seperti teriris pisau. Ini waktunya ia berbagi suami dengan istri pertama Adnan yang bahkan belum pernah ia temui.

"Aku akan tidur di kamar utama mulai malam ini sesuai pembagian jadwal yang aku buat," ucap Adnan datar.

Kana hanya bisa mengangguk pasrah. Air matanya tumpah saat pintu kamar Adnan tutup. Rasa sakit hati dan kesepian menyelimuti hatinya. Untunglah kamar Kana kedap suara, tak ada yang tahu bagaimana pedihnya Kana menjadi istri kedua. Kana merasa seperti burung dalam sangkar emas, bebas secara fisik namun terbelenggu oleh janji pernikahan yang terasa begitu berat.

Keesokan harinya, Adnan memberi Kana izin untuk keluar rumah dan beraktivitas seperti biasa. Adnan memberi syarat pada Kana untuk menyimpan rapat rahasia rumah tangga mereka dari publik. Adnan juga meminta Kana menjaga diri, jangan sampai apa yang ia lakukan membuat nama baiknya hancur.

"Jangan sampai ada yang tahu tentang kehidupan kita yang sebenarnya," tegas Adnan. "Jaga nama baikku."

.

.

.

Merasa perlu teman, Kana pergi ke kafe miliknya dan menemui sahabatnya, Desi.

"Hai, pengantin baru! Akhirnya kamu datang juga!" kata Desi seraya menyambut kedatangan Kana dengan sangat antusias.

"Hi, Des. Bagaimana kafe? Ramai?" tanya balik Kana seraya melihat laporan keuangan kafe.

"Makin ramai. Semenjak namamu bersih lagi dan menikah dengan politikus tampan itu, kafe ini jadi ramai lagi. Memang ya, Pak Adnan itu pembawa hoki. Bukan hanya dalam karirmu yang kulihat cemerlang lagi, juga membuat bisnismu makin maju. Aku iri sama kamu, Na, betapa beruntungnya nasibmu," kata Desi.

Kana memaksakan senyum di wajahnya. "Andai kamu tahu kalau aku ini hanya dijadikan istri kedua, Des, apa kamu akan tetap merasa iri dengan nasibku?" batin Kana.

Desi menarik kursi dan duduk di dekat Kana. "Jadi ... gimana rasanya menjadi Nyonya Adnan? Pasti kamu bahagia, bukan?"

Kana membalas ucapan Desi dengan seulas senyum tipis. "Bahagia? Kamu tak tahu betapa menyiksanya hidupku, Des," batin Kana.

"Ish, masih malu ya cerita sama aku? Na, Pak Adnanmu itu ... hebat tidak di atas ranjang?" tanya Desi yang semakin ingin tahu.

Kana tersipu malu. Ia akui, Adnan memang sangat hebat saat di atas ranjang. Meski Kana sakit hati dengan kebenaran yang Adnan tutupi namun tubuhnya tak bisa menolak setiap sentuhan yang Adnan berikan. Buktinya semalam Kana amat kesepian dan merindukan sentuhan Adnan saat sang suami tidur bersama istri pertamanya.

"Diam saja artinya hebat ya? Wah, gila. Kamu memang ratu hoki, Na. Tiba-tiba hoki karena jadi figuran yang sukses jadi artis pendatang baru eh sekarang hoki punya suami tampan dan jago di atas ranjang. Kana ... Kana ... Mama kamu dulu berdoa apa sih? Anaknya beruntung terus."

.

.

.

Setelah dari kafe, Kana memutuskan untuk mengunjungi orang tuanya. Mama Sari, seperti biasa, menyambutnya dengan hangat. Mama Sari sedang menjaga warung kelontong miliknya. Ia menutup warung sebentar agar bisa mengobrol dengan Kana.

Mama Sari begitu menyayangi Kana. Kana adalah anak baik yang selalu ingin membantu meringankan beban kedua orang tuanya. Meski Kana tak berkata apa-apa, Mama Sari bisa merasakan ada sesuatu yang terjadi pada Kana, namun Kana memilih untuk tidak menceritakan masalahnya. Ia takut membebani orang tuanya.

"Ada apa, Na? Kamu kok keliatan murung?" tanya Mama Sari dengan lembut.

Kana tersenyum tipis. "Tidak ada apa-apa, Ma. Hanya sedikit lelah."

Mama Sari menarik Kana untuk duduk di sampingnya. "Jangan bohong sama Mama, Na. Mama tahu kalau kamu sedang menyembunyikan sesuatu."

Kana menggeleng pelan. "Tidak ada apa-apa, Ma. Aku baik-baik saja."

Dalam hati, Kana merasa bersalah telah membohongi ibunya. Namun, ia merasa lebih baik memendam semua masalahnya sendiri daripada membuat orang tuanya khawatir.

"Baiklah jika kamu memang tak mau cerita. Kapanpun kamu ingin cerita dan butuh pelukan, Mama akan selalu ada untukmu. Mama hanya bisa mendoakan agar kamu bahagia, Na. Mama sayang sekali sama kamu."

.

.

.

Setelah kembali dari rumah orang tuanya, Kana merasa sedikit lebih tenang. Namun, rasa hampa di hatinya masih terus menghantuinya. Ia berusaha mengisi hari-harinya dengan bekerja dan melakukan kegiatan yang ia sukai, namun bayang-bayang pernikahannya yang rumit selalu mengikutinya.

Malam itu, Kana tiba-tiba merasa amat gelisah. Kana turun ke dapur untuk mengambil minum. Langkah Kana berhenti di depan kamar utama, tempat suaminya sedang tidur bersama istri pertamanya. Kana melanjutkan langkahnya ke dapur.

Di dapur, Kana melihat seorang wanita cantik dengan tatapan sendu menatapnya. Wanita itu memiliki aura yang sangat kuat dan familiar. Kana merasa seperti pernah melihatnya sebelumnya.

Wanita itu kemudian menunjuk ke arah kamar utama. Dengan suara lirih, wanita itu berkata, "Ini bukan tempatmu. Ini istanaku. Kamu sudah mengambil istanaku!"

"Tidak!"

Kana terbangun dari mimpi buruknya dengan keringat dingin membasahi tubuhnya. Jantungnya berdebar kencang, seolah masih terjebak dalam kegelapan mimpi itu. Ia menoleh ke samping, berharap menemukan sosok Adnan yang bisa membuatnya merasa aman. Namun, tempat tidur di sebelahnya kosong. Hari ini jadwal Adnan bukan bersama Kana. Keheningan malam semakin membuat Kana merasa kesepian dan takut.

Mimpi itu terus menghantui Kana sepanjang hari. Wajah wanita misterius itu seakan terukir jelas di benak Kana. Rasa ingin tahu tentang istri pertama Adnan semakin membara. Ia merasa ada rahasia besar yang disembunyikan oleh suaminya.

"Kamu kenapa? Tidak bisa tidur semalam?" tanya Adnan seraya memperhatikan lingkaran hitam di bawah mata Kana.

Kana mengangguk lemah.

"Mimpi buruk?" tanya Adnan.

"Iya. Tentang ... Beliau." Mata Kana melirik ke arah kamar utama.

Adnan menghela nafas dalam. "Tak usah kau pikirkan. Itu hanya bunga tidur semata."

"Mas, aku tahu kalau ini hanya bunga tidur. Penyebab aku bermimpi seperti ini adalah karena aku merasa bersalah sudah merebut suami wanita lain. Mas, aku mohon, biarkan aku menemuinya sekali saja. Aku ingin minta maaf atas kesalahanku. Dengan begitu, aku bisa lepas dari rasa bersalah dan tenang menjalani tugasku sebagai istrimu, Mas. Aku mohon," kata Kana dengan memelas.

Wajah Adnan kembali terlihat dingin. "Jangan harap! Jangan harap kamu bisa menemuinya. Lakukan saja tugasmu sebagai seorang istri dengan baik tanpa perlu memperdulikannya. Aku tak mau ada siapapun yang mengusiknya, termasuk kamu dan rengekanmu itu. Apa itu mimpi buruk? Itu hanya kekesalanmu karena aku semalam membagi waktuku dengannya. Jangan seperti anak kecil, seharusnya kamu lebih sadar diri. Aku tak suka mendengarmu merengek terus padaku. Ingat ucapanku, jangan pernah mencoba menemuinya atau aku akan melakukan sesuatu yang menyakiti hatimu!"

****

1
BirVie💖🇵🇸
Bu Erin sadar...makanan gak d buang
BirVie💖🇵🇸
Rara semenyesakkan yaaa kisah cintamu dg Adnan...ketika sudah menikah kau malah sakit n tanpa sepengetahuan Adnan
makasih kak Mizzly up nya 🙏🏻❤️
BirVie💖🇵🇸
apakah Rara meninggal yaaa
BirVie💖🇵🇸
hhmmm Bu Erin ibunya Rara
BirVie💖🇵🇸
semangat Naaa
BirVie💖🇵🇸
gilaaaa...majikan sama pembantu sama2 gila
aaahhhhhh Rara kau ada d mana sihhhh kok bikin ak merinding aja nihhhh
Naaaa buruan keluar dari kamar itu ak jadi takut nihhhh kau ketahuan
makasih kak Mizzly up nya 🙏🏻❤️
BirVie💖🇵🇸
buruan Naaa... jantung ku mau copot rasanya 🫣
BirVie💖🇵🇸
Naaaa ak deg2an 🙈
BirVie💖🇵🇸
astaghfirullah
BirVie💖🇵🇸
maksudnya apa ini Bu....
BirVie💖🇵🇸
duuhhhhh deg2an takut Kana ketahuan
BirVie💖🇵🇸
whaaattttttt
BirVie💖🇵🇸
deg2an ak 🤣🙈
BirVie💖🇵🇸
Na....kau bikin ak merinding aja sih 🙈
Rio siapa orang yg udah nyuruh kamu itu hhmmm
makasih kak Mizzly up nya 🙏🏻❤️
BirVie💖🇵🇸
kau lihat apa Naaaa
BirVie💖🇵🇸
waduh...siapa tuhhh
BirVie💖🇵🇸
akhirnya
BirVie💖🇵🇸
semoga
BirVie💖🇵🇸
hhmmm
BirVie💖🇵🇸
jangan2 itu juga kode pintu masuk kamarnya Rara hhmmm perlu d coba tuh Na hehe
Rio....sama ak juga penasaran apa maksudnya dulu menjebak
makasih kak Mizzly up nya 🙏🏻❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!