Dipersatukan karena sebuah perjodohan, membuat Zidan tidak benar-benar bisa menjalani pernikahan seperti semestinya. Terlebih lagi, wanita yang menjadi istrinya pun sangat menutup diri dan tidak menganggapnya sebagai suami.
Hingga suatu hari, di saat sudah sangat merasa kesepian dan menyerah dengan pernikahannya, Zidan pergi ke sebuah tempat hiburan malam. Di sanalah dirinya bertemu dengan wanita cantik bernama Chika Fadwa Atmaja dan menghabiskan malam bersama.
Tanpa disangka, ternyata mereka adalah dua orang yang sama-sama kesepian. Karena kesamaan itu, terjadilah kesepakatan untuk menjalin sebuah hubungan yang saling menguntungkan.
***
" Mulai detik ini, kamu adalah milikku dan hanya aku yang boleh menyentuh tubuh indahmu " ~ Zidan Biantara Mahardika.
***
IG : gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. I Love You, Om ~ Chika
" Gimana jus jeruknya, Baby? Asem ya? Soalnya hanya sisa jeruk itu saja yang ada di atas meja makan " tanya Zidan sembari memperhatikan sang kekasih yang sedang menikmati jus jeruk buatannya.
Beberapa hari yang lalu memang keduanya sempat membeli jeruk dan ternyata rasanya sedikit asam. Jadi, karena Chika menginginkan jus jeruk saat itu juga, maka terpaksa Zidan menggunakan jeruk yang asam tersebut. Apalagi tidak akan ada toko buah yang buka tengah malam seperti ini untuk membeli jeruk yang mungkin lebih manis.
" Enak kok, Om. Ini adalah rasa jus jeruk yang aku inginkan, karena asam dan manisnya sangat pas " jawab Chika yang sangat menyukainya.
Mungkin sebenarnya yang menjadi keinginannya itu bukan jus jeruk-nya, tetapi orang yang membuatkan jus jeruk itu untuk-nya. Sama sekali tidak dia pedulikan enak atau tidak rasa dari jus jeruk itu.
Hatinya terasa sangat lega dan berubah menjadi sangat bahagia karena segala keinginannya selalu dituruti. Padahal tadi dia sempat mengira Zidan akan marah andai dirinya benar-benar mengganggu tidur nyenyaknya di tengah malam.
" Terima kasih ya, Om.. Om selalu menuruti apapun yang aku inginkan " ucap Chika merasa sangat beruntung.
" Sama-sama, Baby.. Apapun akan aku lakukan untuk membuat kamu senang " jawab Zidan tersenyum.
Chika pun merasa sangat senang mendengar itu dan langsung menyandarkan kepalanya di pundak sang kekasih yang duduk di sampingnya. Mungkin di balik semua kesalahan yang mereka lakukan, ada satu hal yang harus dia syukuri, yaitu dipertemukan dengan pria sebaik Zidan.
Andai malam itu dirinya tidak bertemu dengan Zidan, mungkin Chika tidak akan merasakan kebahagiaan seperti ini. Hidupnya hanya akan kesepian dan terus terabaikan karena tidak mendapatkan kasih sayang penuh dari kedua orang tuanya.
" I love you, Om.. Aku tahu kesepakatan kita di awal hanya untuk saling mendapatkan keuntungan, tapi sayangnya aku serakah. Entah bagaimana cara dan awalnya, aku sudah mencintai Om dan ingin terus bersama Om. Aku sadar tidak seharusnya rasa cinta ada di dalam hubungan kita ini, tapi aku tidak bisa mengendalikan perasaanku sendiri, Om. Aku benar-benar sangat mencintai Om " ucap Chika memberanikan diri untuk mengutarakan perasaan di hatinya.
Dengan segala pertimbangan yang telah dipikirkannya selama ini, akhirnya Chika memutuskan untuk mengutarakan perasaannya pada Zidan. Entah seperti apa tanggapan dari Zidan nantinya, karena yang terpenting adalah pria itu mengetahui tentang perasaannya.
" Aku tidak akan meminta Om untuk mencintaiku juga dan menuntut lebih, karena dengan Om mau bertanggung jawab dengan anak yang ada di dalam kandunganku saja itu sudah sangat ku syukuri. Aku akan terima kalau cintaku ini tidak berbalas dan bertepuk sebelah tangan, Om. Aku_ " ucapan Chika terhenti karena tiba-tiba Zidan meletakan jari telunjuknya di bibirnya.
Wanita itu hanya bisa diam sembari menatap sang kekasih yang menggeleng-gelengkan kepalanya dan memintanya untuk tidak melanjutkan ucapannya lagi. Tatapan yang tidak terbaca itu sama sekali tidak bisa dia tebak apa yang sedang Zidan pikirkan tentang ungkapan perasaan itu.
.
.
.
" Sudah cukup! Kamu tidak perlu berbicara apapun lagi dan sekarang gantian aku yang bicara " ucap Zidan sangat tegas walaupun tetap dengan suara yang lembut.
Chika menganggukkan kepalanya dan tentu saja menurut, karena dia tidak memiliki keberanian untuk membantah kekasihnya itu.
" Asal kamu tahu, Chika, sebenarnya aku juga sangat mencintai kamu sejak pertama kali kita bertemu. Hanya saja saat itu aku belum menyadari kalau perasaan berbeda yang ku rasakan itu adalah cinta " ucap Zidan dengan menatap Chika sangat dalam.
" Kamu boleh memintaku untuk mencintaimu juga dan menuntut lebih, karena aku ingin bersamamu bukan hanya karena tanggung jawabku pada anak yang ada di dalam kandunganmu. Sama seperti kamu, aku juga ingin kita terus bersama karena aku mencintaimu dan tidak ingin kehilangan kamu " lanjut pria itu tanpa keraguan sedikit pun.
Mendengar hal itu, seketika kedua mata Chika langsung berkaca-kaca dan menatap seperti tidak percaya. Pasalnya, dia sempat mengira jika semua yang dilakukan oleh Zidan hanya bentuk tanggung jawab saja, bukan karena memang mencintainya.
" Jadi, Om Zidan juga mencintaiku? Cintaku tidak bertepuk sebelah tangan? " tanya Chika yang jelas merasa sangat bahagia.
" Tentu saja, Baby.. Aku sangat-sangat mencintaimu " jawab Zidan menganggukkan kepalanya pasti.
Tanpa memikirkan apapun lagi, Chika langsung memeluk tubuh Zidan dengan sangat erat. Tentunya pelukan itu juga langsung disambut dan dibalas tidak kalah erat, bahkan pria itu juga memberikan kecupan di puncak kepala yang sangat dalam dan penuh cinta.
" Sekali lagi terima kasih, Om.. Aku sangat bahagia " ucap Chika sampai menangis saking bahagianya.
" Kamu tidak perlu berterima kasih, Baby.. Sudah kewajibanku untuk mencintaimu, apalagi kamu adalah ibu dari anakku " jawab Zidan mengusap lembut punggung sang kekasih.
Betapa terharu dan bahagianya Chika saat ini karena orang yang dicintainya juga memiliki perasaan cinta yang sama. Dia akan berusaha tetap mempertahankan dan memperjuangkan kebahagiaannya ini bagaimana pun caranya.
Tak ada rasa takut lagi andai nanti dirinya harus menghadapi kedua orang tuanya yang pasti sangat marah dan kecewa. Bahkan, Chika siap untuk memohon pada kedua orang tuanya untuk tetap terus bersama dengan Zidan.
" Katanya bahagia, jadi jangan menangis lagi ya.. " ucap Zidan melepaskan pelukannya dan menghapus sisa-sisa air mata di wajah sang kekasih.
" Iya Om " jawab Chika menganggukkan kepalanya.
Senyum manis di wajah wanita itu terus terlihat jelas, karena memang tidak ada yang bisa mengalahkan kebahagiaan yang tengah dirasakannya kini. Mendapatkan sosok pasangan yang bisa menggantikan peran dan kasih sayang yang tidak didapatkannya merupakan sebuah impian seorang Chika Fadwa Atmaja.
" Sekali lagi, i love you, Om Zidan.. " ucap Chika dengan penuh ketulusan.
" I love you too, Baby.. " balas Zidan tersenyum.
Setelah itu, perlahan keduanya pun saling mendekatkan wajah masing-masing hingga bibir mereka bertemu dan saling menempel. Berbeda dengan biasanya, tidak ada nafsu atau tuntutan dalam ciuman itu, karena yang ada hanya ciuman lembut yang saling mengungkapkan rasa cinta yang sama besarnya.
***
Bab kedua untuk hari ini❤️
Btw, gimana kabarnya? Maaf sekali kemarin lama menghilang tanpa pamit ya.. Itu semua karena di daerah saya ada beberapa tiang listrik yang roboh dan akhirnya mati listrik untuk dua hari, jadi tidak ada jaringan untuk update..
Lalu, dilanjut kesibukan saya di dunia nyata ini juga. Jadi mohon dimengerti ya, Guys🙏🥺
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
