Haruskan aku menuruti permintaan nadya??....
Nadya merupakan seorang anak kecil yang ku tolongi waktu ia hampir saja dicelakai oleh orang suruhan ibunya. Lambat laun aku mengenal gadis kecil tersebut,tampak dari raut wajahnya ia menyayangi ku. Begitu juga diriku,aku menyayanginya seperti ia menyayangiku. Suatu ketika nadya meminta ku menjadi ibunya "Tante mau kan jadi umi iyyah???"Tanya nadya. Sedangkan aku sangat kebingungan dengan pertanyaan nadya.
"Saya harap kamu mau menjadi istri saya..." Ucap ayah nadya. Apa?aku dilamar seorang duda kaya nan tampan beranak satu.
Kali ini aku terlihat sangat gusar dengan ucapan seorang duda tersebut. Akankah aku menerima tawarannya dengan baik??? jika aku menerima permintaanya akan kah aku menjadi ibu yang baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nabila aulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.8
pagi hari tadi nadya sudah pulang dengan dijemput oleh nenek dan supirnya. nabila memberikan youhurt buah buatan dirinya dan nadya kemarin dan ia berpesan kepada nadya bahwa sore nanti ia tak bisa mengajar nadya mengaji karena ada jam pemeriksaan pasien dan nadya mengangguk tanda mengerti.
******
sore ini nabila sudah memeriksa keadaan pasien yang ia operasi kemarin dan keadaanya sudah membaik.
malam ini ada pertemuan dengan pemilik rumah sakit berserta seluruh dokter,akan tetapi nabila tidak bisa menghadiri acara tersebut karena ada jadwal operasi malam.
Acara malam itu sudah selesai,hanya acara makan-makan bisa. Nabila berjalan dikoridor dan bertemu dengan seorang lelaki yang ia kenali,
"malam bil,makin cantik aja"ucap dokter nabiel
"eh,malam juga biel,kok kok belum pulang?"tanya nabila
"bentar lagi aja sambil nungguin kamu"ucap nabiel dengan mengangkat-angkat alisnya.
"eh,nggak usah biel,kamu pulang aja duluan,aku malama ini tidur dirumah sakit,soalnya ada jadwal tengah malam nanti"ucap nabila menolak
"Yah,nggak pa pa kali bil,kalau gitu aku juga tidur dirumah sakit deh,nemenin kamuu"ucap nabiel dengan santai.
Ya,nabiel adalah dokter dirumah sakit tempat nabila bekerja,ia juga pernah mengakui bahwa ia menyukai nabila,nabila bersikap seperti tidak tau dan tak mau tau. nabila tak ingin pacaran,ia ingin langsung menikah,akan tetapi nabiel pernah melamar nabila langsung akan tetapi ditolak,karena nabila tak memiliki perasaan terhadap nabiel.
"kamu pulang aja biel,aku besok pulangnya,kamu kan besok ada jadwal"ucap nabila mengingatkan nabiel.
"eh iya,,,kalau gitu aku pulang dulu ya nabila cantik,jangan lupa mimpiin dokter tampan mu ini"ucap nabiel
"Nama kita aja mirip,mungkin kita bakalan jodoh deh"ucap nabiel.
"Da da dokter cantik,,,,love you!"ucap nabiel dan mendapat gelengan kepala dari nabila,karena nabila tak pernah menganggap semua itu serius,berbeda dengan nabiel yang mengatakan itu dengan tulus.
Sedari tadi fauzan hanya menyimak pembicaraan mereka dari jauh. Fauzan memang hadir diacara tadi,tapi ia tak melihat nabila disekitar rumah sakit. Dan ia menanyakan nabila kepada lia,teman nabila,ternyata nabila ada jadwal pemeriksaan malam ini,maka dari itu ia tak hadir.
Fauzan berlalu pergi dari hadapan nabila,saat nabila didepan matanya nabila seperti tak melihatnya,mungkin nabila tak sadar bahwa fauzan berjalan didepannya.
diruangan nabila,,,,,
"bil,tadi kamu ditanyain tuh sama pemilik rumah sakit ini,kamu kenal???"ucap lia
"ehh,aku ??? aku nggak kenal loh li,ketemu aja nggak pernah,gimana mau kenal"ucap nabila
"ya sudah kalau gitu,btw nih ya,kok loe gue liat nggak ada kemajuan sama dokter nabiel, dia kan tampan,cool,berwibawa,pintar,kaya lagi,,,,masa kamu nggak ada rasa sih bil??"tanya lia
"Dan lagi ya,dia itu hangat banget prilakunya kalau dekat sama loe"sambung lia
"ah...masa sih dia hangat sama gue?? gue nggak ngerasa gitu tuh li,lagipun gue nggak suka sama dia,entah kenapa,nggak ada aja perasaan untuk dia"ucap nabila jujur,lia pun dapat menangkap kejujuran nabila tersebut.
*******
Hari ini fauzan berjalan-jalan disekitar taman kota bersama nadya,fauzan merasakan ada hal yang tak beres dari ia pergi tadi dan merasakan firasat buruk,tapi fauzan berusaha menepis rasa khawatirnya.
Nadya sedang bermain dengan bonekanya diatas tikar piknik,fauzan hanya melihat anaknya main dengan gembira. menatap mata nadya yang bahagia membuat Fauzan terharu sekaligus bahagia.
"biii,iyyah waktu itu bilang sama tante ibi,kalau iyyah pengen punya umi kayak tante ibiiii"ucap nadya yang membuat fauzan terkejut.
"Lah,kok iyyah ngomong gitu sih nak???kan nggak sopan???"ucap fauzan.
"iyyah cuma mau tante ibi jadi umi iyyah abi,"ucap nadya sambil duduk dipangkuan fauzan dan menunduk.
"emangnya kenapa iyyah pengen punya umi kayak tante ibi???"tanya fauzan.
"Tante ibi itu baik banget loh abi,dia juga cantik,nggak pernah marah,nggak pernah kasarin iyyah meskipun iyyah sering nakal"ucap nadya dan membuat fauzan bingung.
"kok iyyah bisa ngomong gitu? emangnya iyyah sering main sama tante ibi??"Tanya fauzan.
"Sering abi,iyyah sering main sama tante ibi karenaa...."
ucapan nadya terputus karena ada suara tembakan yang kuat di daerah sekitar taman. suara tembakan itu membuat nadya sangat ketakutan dan menangis.
fauzan lari dengan sangat kencang saat ingin memasuki mobil,akan tetapi ia berhasil melindungi kepala nadya menggunakan lengan kekarnya dari serangan. Alhasil tangan fauzan bercucuran darah dan terdapat peluru yang menancap.
Nadya sangat histeris didalam mobil,saat mobil ingin meninggalkan lokasi pun badan mobil di tembak berkali-kali dengan serangan brutal. Fauzan tau ini adalah kerjaan sang mantan istri yang ingin membuat nadya mati karena perbuatannya.
Untungnya kaca mobil fauzan memiliki anti peluru,jadi saat peluru ditembakkan ,kaca takakan pecah.
"nadya,jangan nangis sayang,abi kuat kok"ucap fauzan menenangkan nadya yang masih menangis karena melihat darah tangan abi-nya.
Mereka pun sampai dirumah sakit milik keluarga fauzan,dan fauzan langsung memasuki ruang pemeriksaan,ternyata harus ditindak lanjuti,karena peluru yang ditembakkan terlalu dalam dan harus di operasi secepat mungkin.
nabila langsung memenuhi panggilan karena harus melakukan operasi dadakan. ternyata yang akan dioperasi adalah ayah dari anak yang ia sayangi.
tak lain dan tak bukan adalah Fauzan abi-nya nadya.
"Sayang,kamu duduk diruangan tante ibi dulu ya,bobok aja disana,nih mainin hp tante ibi biar nggak bosan"ucap nabila yang berbicara dengan nadya.
"umi selamatin abi kita ya!"ucap nadya dengan tatapan khawatir dengan fauzan. awalnya membuat nabila kaget karena nadya mengucapkan *abi kita*, akan tetapi demi membuat nadya semangat nabila menganggukkan kepala dan mencium nadya.
Fauzan yang melihat nabila merasakan detakan jantung yang kuat saat melihat tatapan mata nabila mengarah kepada dirinya.
"Ayo pak,langsung keruang operasi"ucap nabila sambil mendorong kursi roda fauzan. Fauzan yang duduk dikursi roda merasakan hal yang belum pernah ia rasakan selama ini.
nabila mulai membersihkan tangan fauzan dan mulai membius tangan fauzan dengan bius lokal,karena ia hanya melakukan operasi kecil karena hanya ingin mengambil peluru yang tertancap ditangan fauzan.
Fauzan melakukan operasi dalam keadaan sadar karena atas keinginannya,yang melakukan operasi hanya 2 orang,salah satunya nabila.
Fauzan memperhatikan nabila dengan seksama,nampak aura profesional nabila dalam menghadapi operasi darurat seperti ini,operasi besar maupun kecil.
Nabila juga dikenal sebagai dokter yang tidak memilih-milih pasien,dalam keadaan darurat pun nabila bisa membantu seseorang meski bukan bidangnya,tapi ia bisa melakukannya dengan tindakan profesional.
Nabila sudah melakukan operasi ditangan fauzan dengan memakan waktu 2 jam kurang,karena luka yang dialami fauzan cukup dalam.