NovelToon NovelToon
Sang Ajudan

Sang Ajudan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:728.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Puspa Herliyah

Seorang wanita muda, meminta seorang pria yang tak di kenal nya untuk menikahinya. Namun siapa sangka permintaan nya pun di kabulkan saat melihat wanita tersebut di paksa menikah oleh kedua orang tua nya demi melunasi sebuah hutang.

Adela Anggita dan Raiz Hafid Faisal, pernikahan kedua nya terikat di atas sebuah kontrak pernikahan.

Apakah pernikahan kontrak tersebut akan membawa mereka pada pernikahan yang sesungguhnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Herliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hubungan Di Atas Kertas

"Lupakan yang 350 juta, saya tidak akan menuntut kamu untuk lunas selama 2 tahun. Terserah kamu akan bayar berapa yang kamu mampu, dan sekarang tidur lah. Malam ini saya akan tidur di sini, kamu jangan khawatir saya tidak akan menyentuh kamu. Karena saya hanya ingin melakukan harus ada dasar cinta, suka sama suka bukan karena terpaksa." Ucap Raiz yang langsung naik ke atas tempat tidur.

Sedangkan Adela masih memegang pakaian nya yang dia dekap di dadanya.

"Saya meminta kamu, cukup sekali kamu perlihatkan tubuh kamu pada seorang pria, jangan kamu perlihatkan tubuh kamu pada pria lain. " Ucap Raiz yang sudah memejamkan matanya.

"Terima Kasih Mas, sudah memberikan keringanan. Tapi saya janji kalau punya saya akan bayar. " Ucap Adela.

"Mulai sekarang kamu jangan bahas lagi masalah yang 350 juta. " Ucap Raiz.

"Naiklah, kamu pasti capek kan. Besok kita keluar kota jadi kamu tidur lah sekarang. " Ucap Raiz kembali.

Adela pun yang masih mengenakan lingerie nya naik ke atas tempat tidur dan menarik selimut untuk menutupi pakaian nya.

"Mas nggak akan per*****sa saya kan? " Tanya Adela tiba - tiba dan membuat mata Raiz terbuka lebar hingga tertawa.

"Jadi kamu takut saya per****sa kamu hah.. terus tadi kamu menggoda saya itu apa? " Ucap Raiz tertawa.

"Tidur lah, saya tidak akan meminta hak saya selagi kita tak memiliki rasa. " Ucap Raiz.

"Kalau seandainya salah satu kita memiliki rasa atau sama - sama memiliki rasa, Mas apa yang akan di lakukan? "

"Saya harus memilih walau akan ada yang tersakiti. "

"Lantas pernikahan kita bagaimana?"

"Apakah kamu ingin kita bercerai? "

"Kita kan sudah tanda tangan di atas materai."

"Bisa saja di batalkan, yang buat itu saya."

"Anita cantik, saya iri Mas sama dia. "

"Anita pun bilang kamu juga cantik."

"Mas boleh ceraikan saya kapan saja, karena saya pantas di ceraikan."

Raiz menoleh ke arah Adela yang kini sedang menatapnya.

"Kamu tahu, saya ingin pernikahan sekali dalam seumur hidup, tapi kalau tahu cerita nya begini ya mau bilang apa coba ya kan."

"Saya bagai mimpi bisa menjadi seorang pendamping orang nomor satu, tapi pernikahan yang sementara. Saya nggak merasakan ini hoki tapi ini musibah. Seandainya mereka tahu siapa Mas, pasti keluarga saya sudah meminta lebih saat ini."

"Sebenarnya kalau boleh tahu sisa berapa gaji kamu? "

"Hanya 30 persen sisanya, karena ada saja setiap minggu yang di minta."

"Kenapa kamu nggak pakai uang yang saya kasih, kamu bisa gunakan kalau butuh untuk keluarga kamu di kampung."

Adela menggeleng kan kepalanya, dan menatap lurus keatas langit - langit.

"Saya tidak akan pernah pakai uang itu Mas, karena saya tidak berhak. Karena saya tak pantas. "

"Itu nol nya banyak loh di belakang ada 12 digit. "

"Saya akan pergunakan gaji suami, bila pernikahan yang suci dan memang memberikan secara murni , saya tak akan makan uang dari Mas sepeser pun, karena saya merasakan tak pantas saja bila memakan nya karena saya sudah menodai pernikahan suci ini."

"Saya nggak menyangka bisa bertemu dengan wanita seperti kamu. "

"Kalau boleh tahu, Mas kenapa mau menikah dengan saya? Padahal saat itu Mas bisa berkata jujur dan pergi. "

"Saat itu, saya merasakan kasihan sama kamu. Seperti nya hidup kamu tak pernah di anggap oleh mereka. "

"Saya bisa lolos masuk sekolah kedinasan, saat itu saya bertekad untuk merubah nasib. Mungkin dengan apa yang saya raih kedua orang tua saya akan bangga. Tapi apa, saya hanya di jadikan sebagai sapi perah. Mereka tak pernah peduli dengan saya bagaimana saya keadaan nya, yang ada hanya uang dan uang. "

"Lantas selama kamu sekolah biayanya? "

"Saya sejak kecil bekerja cari uang sendiri, Ayah sering kali sembunyi - sembunyi untuk memberikan uang jajan pada saya. Dan saat itu saya berdoa, semoga suatu saat saya tidak akan bergantung pada mereka dan Alhamdulillah karena berkat prestasi saya bisa masuk tanpa biaya sepeser pun."

Raiz memiringkan posisi berbaring nya hingga kini menatap jelas wajah Adela yang tampak cantik natural.

Raiz tersenyum saat menatap Adela, dan tanpa disadari tangan Raiz merapikan rambut Adela, dan dengan segera menepis tangan Raiz.

"Ma - maaf. " Ucap Raiz.

"Iya, nggak apa - apa. "

"Kamu sudah punya pacar atau pernah gitu? " Tanya Raiz.

"Kalau saya punya buat apa minta Mas nikahin saya. Dulu pernah, sama seorang Tentara tapi putus karena dia tugas jauh saya pun sama dan kita hilang kontak terakhir katanya dia sudah menikah. Kedua saya pacaran sangat lama, dia ASN di Dinas Pekerja Umum sekitar 3 Tahunan tapi putus karena beda prinsip. " Jawab Adela.

"Jadi banyak pengalaman sama pria ya. " Ucap Raiz.

"Pengalaman pasti, karena saya bertemu dengan lelaki yang berbeda sehingga watak nya pun beda."

"Seandainya saya sudah tak lagi jadi pemimpin dan kamu bukan lagi seorang Ajudan kamu ingin di instansi mana? "

Adela menoleh ke arah Raiz yang masih menatap nya, Adela pun memiringkan posisinya kini mereka saling berhadapan.

"Saya tak minta untuk di instansi mana, dimana pun saya akan di tempatkan saya akan terima. Asal jangan di mutasi di kabupaten tempat kelahiran saya. "

"Kenapa? "

"Saya ingin merasakan hidup bebas tak ingin di tekan."

"Semoga suatu saat kamu akan merasakan indah nya bahagia. Semoga suatu saat disaat kita sudah tak lagi bersama semoga kamu bahagia dengan orang yang paling kamu sayangi. " Ucap Raiz.

"Amin, Mas juga Semoga bahagia bersama Anita dan memiliki anak yang banyak." Ucap Adela sambil tersenyum.

..."Ya Allah senyuman nya tampak begitu natural, seperti seakan tanpa beban. Dia wanita baik, dia pun pantas bahagia. Apakah saya pantas membahagiakan nya dengan status dia adalah istri saya tapi kontrak, namun di sisi lain Anita adalah orang yang saat ini selalu ada dari saya nol hingga sekarang. " Ucap Raiz dalam hatinya. ...

"Suatu saat saya harus bisa menerima keputusan itu, karena posisi saya saat ini hanyalah orang ketiga, saya tak pantas berada di antara mereka. Mas Raiz baik begitu pun Anita. Ya Allah saya sudah berbuat dosa, saat secara langsung merusak hubungan mereka." ucap Adela dalam hatinya.

***

"Adela, del bangun kita sholat shubuh berjamaah. " Ucap Raiz membangunkan Adela.

Mata Adela yang sedikit silau melihat Raiz sudah rapi berpakaian baju koko.

"Cuci muka dulu, ambil Wudhu kita sholat shubuh berjamaah. " Ucap Raiz.

"Iya Mas. " Ucap Adela bangun dan langsung menuju kamar mandi.

Pertama kali Adela dan Raiz sholat shubuh berjamaah di dalam kamar, setelah Sholat Shubuh berjamaah Adela dan Raiz bertadarus ada setitik air mata jatuh pada kedua pipi Adela.

Raiz menatap Adela saat mendengar suara isak an tangis saat Adela tengah tertunduk. Raiz menyudahi mengajinya dan dengan segera mengusap air mata Adela.

"Kenapa kamu menangis? " Tanya Raiz.

"Saya malu Mas hiks.. hiks.. hiks... "

"Malu kenapa? "

"Saya malu sama Allah, saya takut dosa yang telah saya perbuat. Benar kata Mas, saya itu rendah merendahkan derajat seorang wanita, dengan hijab ini saya tak pantas memakai nya. Apalagi saya malam tadi menggoda Mas seperti itu, hanya untuk melunasi hutang saya."

"Kamu kenapa malu, kamu memperlihatkan nya pada suami kamu. Dan apa yang kamu lakukan itu sama saya bukan orang lain. Bukan nya hal ini halal bagi kita. "

"Tapi pernikahan kita di dasari hanya permainan sebuah perjanjian."

Raiz memegang kedua tangan Adela,dan mengangkat dagu Adela yang kini menatap wajah Raiz.

"Apakah kamu merasakan di kejar dosa karena hubungan saya bersama Anita? "

"Iya salah satunya. " Ucap Adela.

"Biar Anita jadi urusan saya, tapi saat ini saya belum bisa melepaskan kamu. Sementara kita bisa belajar menjadi seorang Sahabat,dan bila saat seperti ini kita harus belajar kalau kita ini sudah suami istri,dan kalau di luar kamu adalah Ajudan saya."

"Jujur yang saya takut kan, Saya akan jatuh cinta sama Mas. "

.

.

.

.

.

.

1
Maimunah
sangat bagus 👍
SariRenmaur SariRenmaur
subhanallah mama Laila wanita yang mulia
SariRenmaur SariRenmaur
semogaa selalu di beri kesehatan sama Tuhan yang maha esa dan cepat dapat pendonor jantung untuk Adella ya thoor
SariRenmaur SariRenmaur
semoga kembali berjodoh Adela dan pak Bupati ya thoor
SariRenmaur SariRenmaur
lebih baik seperti itu lepaskan Adella dan hidup bahagia dengan Anita ya pak bupati
SariRenmaur SariRenmaur
wah...semoga semua berjalan sesuai kontrak ya pak Bupati
SariRenmaur SariRenmaur
yang sabar ya adela semoga hanya 2 tahun kontraknya
Surati
bagus
Susana Sari Sari
dasar parasit.....maunya dibasmi aja 😡😡😡😡
Nurhayati Nia
😭😭😭😭😭ko gini siiii mbk puspaa
Nurhayati Nia
hrmmm penasaran banget deh apa pekerjaan bang raiz nii
Nurhayati Nia
mak puspa aku nongol lagi fi karyamu
dewi
mkasih ceritany, menghibur banget, bikin baper jg bikin nangis. suka banget.
Puspa Herliyah: 🥰🥰🥰 sama2 mampir. karya lainnya juga y
total 1 replies
dewi
ah kok sedih lg sih, nangis ka
dewi
ah mau donk
dalen maharini
Selalu kereeeeen dan luaar biasa karya kak Puspa... semangat terus bikin novelnya.
Puspa Herliyah: makasih mba say.. mampir juga di f***o ya napen nya Miss Puspa
total 1 replies
Rubiyanti
Luar biasa
Kasuma Dewi
good
Kasuma Dewi: sami sami 😍😍
Puspa Herliyah: Terima kasih.. 🙏💕
total 2 replies
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Cerita yg bagus dan menarik, lanjut thor semangat 💪💪
Adhyta Wahyuningsih
🥰🥰👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!