Seorang dokter militer yang tangguh dan cerdas, secara tidak terduga terlempar ke masa lalu, dia masuk ke tubuh nona tertua dari kediaman perdana menteri yang terkenal bodoh dan berperangai buruk.
Perdana menteri yang mengetahui bahwa jenderal Li Chen di curigai berkhianat dan akan segera di asingkan menjadi kalut, dia sangat menyayangi putri keduanya yang berharga, sehingga bertekad mengirim nona tertua untuk menikahi sang jenderal.
Di hari pernikahannya, Jiang Jiyun melihat seluruh properti keluarganya di sita, status bangsawan mereka di cabut dan mereka di asingkan ke hutan.
Dalam kebingungan dan kesedihan, Jiyun bertekad untuk membela suaminya dan membongkar konspirasi di balik fitnah tersebut.
Menggunakan pengetahuan medis dan keterampilan strategisnya, Jiyun merancang rencana untuk menyelamatkan Li Chen dan membersihkan nama mereka.
Akankah Jiyun berhasil mengubah nasib mereka dan mengalahkan musuh yang bersembunyi dalam bayang-bayang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RENCANA BARU
Rombongan beristirahat di tempat yang terbuka, sehingga hal sekecil apapun bisa di perhatikan oleh pihak lain. Keluarga Li cabang kedua dan cabang ketiga terduduk lemas, mereka hampir saja kehabisan cairan di dalam tubuhnya.
"Cepat pergi! Dapatkan obat untuk menetralisir racun!" ucap nyonya tua Li sambil melirik ke arah anak dan menantunya.
"Ibu, kita berada di hutan belantara, dari mana kami akan mendapatkan obat tersebut?" tanya bibi kedua dan bibi ketiga.
"Dasar bodoh! Bukankah kalian semua tahu ketika kita akan pergi ke pengasingan, keluarga perdana menteri mengirimkan begitu banyak obat-obatan? Mereka pasti memilikinya!" ucap nyonya tua Li sambil terus memperhatikan keluarga cabang pertama.
"Ibu! Apakah anda berpikir bahwa gadis yang sudah mati itu akan memberikan obatnya begitu saja untuk kita? Dia sangat pelit, bahkan untuk sesendok makanan saja, gadis itu sangat perhitungan. Apalagi untuk obat-obatan yang berharga, dia pasti menyembunyikannya di suatu tempat." ucap bibi ketiga, sejak dia bersitegang dengan Jiang Jiyun sebelumnya, wanita itu menjadi jauh lebih waspada, agar tidak dirugikan untuk yang kedua kalinya.
Nyonya Li tua mendengus, "Memangnya seberapa banyak barang bawaan mereka? Semuanya ditumpuk di atas gerobak itu, kita hanya harus menunggu sampai mereka tertidur."
"Ibu, anda benar! Obat-obatan itu, dia pasti menyimpannya disana," ucap bibi kedua, dia tidak bisa lagi menahan tubuhnya yang sangat lemah, akibat terlalu banyak muntah dan mengalami diare.
"Jika bukan karena menantu bodohmu yang sembarangan memetik jamur beracun itu, mana mungkin keadaan kita menjadi seperti saat ini? Dia memang benar-benar tidak bisa diandalkan!" ucap paman ketiga Li sambil melirik sinis ke arah Su Yuan.
"Paman ketiga, selain aku, apakah ada orang lain yang bersedia untuk mencari makanan? Bahkan putramu dan menantu tersayangmu itu hanya bisa menunggu, mereka jauh lebih tidak berguna dibandingkan denganku!" ucap Su Yuan sambil terus meniup-niup lututnya yang terluka dan mulai terasa pegal.
Paman ketiga memelototkan matanya, "Kau memang bintang kesialan! Seandainya saat itu kau tidak masuk ke dalam keluarga kami dan menjadi menantu, mungkin saja kehidupan kita masih jauh lebih baik seperti sebelumnya."
''Itu benar! Semua properti disita, keluarga kita kehilangan status bangsawan dan di asingkan, tepat pada hari dimana gadis ini menikah. Seharusnya kita semua menyadari masalah ini sebelumnya dan tidak terus-menerus menyinggung keluarga cabang pertama. Jiang Jiyun jelas-jelas tahu cara bertahan hidup di alam liar, dia tidak hanya memiliki kemampuan untuk berburu, namun juga memahami jenis-jenis tanaman beracun, sehingga tidak akan menimbulkan masalah pada keluarganya." ucap bibi Li ketiga sambil mencibir.
Su Yuan tidak bisa membantah kata-kata dari wanita itu, walau bagaimanapun dia telah dibesarkan di dalam kediaman mewah dan dimanjakan sejak kecil, tidak mungkin jika dia mampu melakukan kegiatan seperti seorang pria, berburu ataupun mengenali obat-obatan dan racun.
"Nenek! Anda juga tahu, aku melakukan semua ini demi keluarga, jika saat itu aku tidak keluar, mungkinkah keluarga cabang ketiga bersedia untuk mencari makanan sendiri?" ucap Su Yuan, dia berusaha untuk menarik simpati dari wanita tua itu agar membelanya.
Zhi Yang mendelik, "Keluarga kami masih memiliki bahan makanan dan juga perak, apa untungnya untuk berburu di alam liar? Saat melewati kota nanti, kita bisa mencari seorang jagal untuk membeli beberapa kati daging."
"Ciiih! Kau berpura-pura di depan siapa? Semua anggota keluarga juga tahu, kau tidak memiliki niat untuk membantu kami mendapatkan bahan makanan." ucap Su Yuan sambil mendengus.
Zhi Yang hanya menatap sinis ke arahnya, "Apakah kau masih berpikir bahwa aku seorang wanita yang tidak berguna? Su Yuan, biji-bijian itu, jika bukan karena keluarga kami yang memberikan sebagian untuk kalian, apakah kau masih bisa memiliki sesuatu untuk di makan?"
Su Yuan mengerutkan dahi mendengar kata-kata yang di ucapkan oleh Zhi Yang. "Apakah menurutmu keluarga kami tidak memiliki bahan makanan? Justru karena kalian terlalu malas, nenek meminta agar sebagian bahan makanan kalian dipindahkan pada keluarga kami!"
"Cukup! Sampai kapan kalian berdua akan berdebat? Aku benar-benar sangat lelah!" ucap nyonya tua Li sambil melotot, dia tidak tahan dengan suara cempreng Su Yuan.
Kedua wanita itu saling memalingkan wajah mereka dan segera berjalan kembali menuju keluarga masing-masing. Tangan mereka terkepal dengan sudut mata yang terus saling mengawasi.
Li Chen menggelengkan kepala melihat kelakuan anggota keluarga cabang kedua dan ketiga, untung saja mereka telah memisahkan diri, jika tidak, masalah seperti ini pasti akan terus terjadi setiap harinya.
"Tidur lebih awal!" ucap Li Chen sambil mendudukkan dirinya tepat di samping tempat tidur Jiang Jiyun. Gadis itu menggelengkan kepala, dia mengeluarkan beberapa pot kecil yang berisi salep dan memberikannya kepada semua orang.
"Gunakan ini, agar kaki kalian menjadi lebih nyaman." ucap Jiang Jiyun sambil menerapkan salep itu ke kakinya, dia menggosoknya perlahan-lahan, sehingga semua orang bisa mencontoh.
"Kakak ipar, salep ini?" Li Shuang terlihat bingung, karena salep yang mereka gunakan sebelumnya tidak sama, bahkan memiliki bau yang berbeda.
"Ini bagus untuk melancarkan peredaran darah, kita telah berjalan selama beberapa hari, bahkan seringkali merasakan pegal setiap kali terbangun di pagi hari. Salep ini bisa meredakan semua keluhan dan membuat kita tidur lebih nyaman." ucap Jiang Jiyun.
Setelah dia menjelaskan khasiat salep tersebut, semua orang langsung menerapkannya. Mereka terlihat sangat menikmati sensasi hangat yang mengalir setiap kali tangannya menyentuh bagian-bagian tertentu.
"Salep ini sangat mudah untuk digunakan dan sangat nyaman!" ucap Wu Jia, meskipun dia tidak mengeluh di depan anak-anaknya, namun kakinya memang terasa sangat sakit, apalagi di saat bangun pagi, dia sering kali mengalami kesemutan ataupun kram.
"Ibu, anda juga bisa menerapkannya pada tangan dan punggung. Sedikit gosokan akan membuat tidur anda menjadi semakin lelap." ucap Jiang Jiyun. Wu Jia menganggukan kepala, matanya menatap wajah Jiang Jiyun penuh rasa terima kasih.
'Meskipun aku tidak pernah mengeluh, sepertinya gadis ini sangat peka, dia sengaja memberikan salep kepada semua orang, agar aku tidak merasa tersinggung!'
Jiang Jiyun berbaring, dia menutup kelopak matanya dengan nyaman, sementara Li Chen masih memandangi wajahnya dari samping.
'Dia terlihat sangat damai saat tidur! Aku selalu berharap waktu akan berhenti, sehingga bisa menikmati kebersamaan lebih lama dengannya!'
Li Chen akhirnya tertidur, menyusul semua anggota keluarganya menjemput mimpi, Sementara keluarga Li kedua dan ketiga bersiap untuk mencuri obat-obatan milik Jiang Jiyun.
"Bagus! Mereka semua sudah tertidur pulas! Cepat dapatkan obatnya atau kita menderita lebih lama lagi gara-gara racun sialan ini!"