NovelToon NovelToon
Kehidupan Ke Dua

Kehidupan Ke Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi / Akademi Sihir / Dunia Lain
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: NAYTHAN

— Lanna Xevellyn, gadis berusia 17 tahun itu harus mengalami kecelakaan maut yang membuat nyawanya melayang ketika menolong seorang anak kecil di jalanan.

Tetapi apakah memang Lanna benar-benar sudah tewas atau ternyata gadis itu masih hidup? Atau bagaimana tentang dirinya yang ternyata menjalani kehidupan keduanya untuk menggantikan peran orang lain yang sudah mati?

Ya, itulah yang di rasakan oleh Lanna. Gadis itu terbangun di dalam tubuh milik orang lain di semesta lain. Di mulai dari tubuh barunya itu, Lanna menjalani babak baru kehidupan keduanya dengan alur kehidupan berbeda yang tidak pernah terpikirkan sekalipun olehnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAYTHAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 29 :

Di dalam ruangan perpustakaan, di mana itu menjadi tempat persembunyian Ttheo Tinson. Entah apa yang di lakukannya, lelaki itu menciptakan sesuatu hal yang tidak terduga, membuat sebuah laboratorium mini di ruangan tersebut. Cairan hitam kental sebuah virus yang di ciptakannya. Di suntikannya ke dalam tubuhnya sendiri dan tidak lama kemudian efek selanjutnya ialah Ttheo akan muntah, dia akan memuntahkan sesuatu melewati mulutnya. Bukan muntahan biasa, itu adalah snomster-snomster berukuran sangat kecil penampakannya begitu menjijikkan ciptaannya sendiri dan dia menyebutnya Neo Snomster. Kemudian dia akan menyebarkan neo snomster-snomster ciptaannya ke seluruh kota Ravoria secara diam-diam.

"HAHAHA!!! AHAHAHA!!! LIHATLAH! LIHATLAH INI? AKU, AKU DAPAT MENCIPTAKAN SNOMSTER! AKU BERHASIL! AKU BERHASIL! HAHAHAHA!!! AHAHAHA!!!" Katanya, tertawa seperti orang gila.

Dia lalu memutar tubuhnya cepat menatap tumpukan-tumpukan mayat yang sudah menumpuk, bahkan tumpukan mayat-mayat itu tidak hanya di ruangan tersebut. Hampir satu gedung sekolah tempat persembunyiannya itu terdapat banyak sekali mayat yang memenuhi. Semua itu ulahnya, dia mengisap semua darah serta jiwa dari orang-orang tersebut.

"Hmmm... Tetapi sepertinya aku sangat membutuhkan darah lagi, aku lapar," katanya.

Dan sudah sejak lama Ttheo tidak makan makanan seperti manusia normal pada umumnya sejak dia melakukan ritualnya meminum darah manusia. Dia semakin lama seperti seorang iblis, selalu haus akan darah. Dan alasan kenapa tim SAR tidak kunjung menemukan mayat-mayat tersebut karena kemampuan Ttheo Tinson yang semakin meningkat. Dia bahkan mampu membuat sebuah manipulasi lebih luas lagi, membuat gedung sekolah tersebut menjadi tidak terlihat dan hanya menampakkan sebuah hamparan tanah kosong saja. Kemampuan lainnya dia juga dapat mengendalikan neo snomster bahkan snomster bukan ciptaannya sekalipun.

Ttheo melemparkan tubuhnya ke atas hamparan jasad manusia yang bahkan sebagian dari mereka sudah membusuk.

Menghela napasnya, melihat ke atas seraya memejamkan matanya dan tersenyum. "Sedikit lagi,"

Kemudian tiba-tiba saja bayangan wajah Serena terlintas. Dia lantas membuka matanya.

"Ah, gadis itu," Ttheo memejamkan matanya kembali.

Ttheo tahu dia bukanlah Serena, Serena sudah mati tetapi Ttheo juga tahu siapa gadis itu sebenarnya. Dari pertama kali bertemu pun Ttheo tahu kalau itu adalah Lanna Xevellyn dari semesta lain yang menempati tubuh Serena melalui terawanganmya saat menatap mata milik Serena. Meskipun begitu, perasaannya tetap ada kepada Serena walaupun jiwa yang menempati tubuh Serena sudah lain, bukan Serena lagi. Karena fisiknya Serena dia selalu terbayang-bayang Serena.

Ketika hari itu terjadi nantinya, dia berusaha untuk tidak akan melukai Serena—Lanna. Sebab tubuh yang di tempati Lanna milik seorang gadis yang di sukainya.

Saking sukanya Ttheo terhadap Serena, dia menempelkan foto Serena yang entah darimana dia dapatkan itu di dinding ruangan yang dia pakai tersebut. Tidak tahu, tetapi bagi Ttheo Serena itu ibarat matahari yang cerah. Saat pertama kalinya mereka bertemu di celestial, dia langsung merasa tertarik kepada Serena. Serena yang terlihat cerah dan bersinar di dalam pandangannya. Dan satu orang yang dia benci, Xavier Walters. Ttheo membenci anak itu sebab selalu terlihat unggul daripada dirinya yang seorang penyihir cacat. Dan sudah terpatri dalam pikirannya, Xavier harus mati.

Ttheo merasa yakin dia bisa mengendalikan apa yang terjadi nantinya yang terpenting tubuh Serena tidak terluka dan dia tidak melukainya.

Dia lalu bangkit, berdiri menggertakan tulang-tulang di tubuhnya hingga berbunyi. Berjalan ke arah di mana sebuah buku tua tanpa jilid itu berada, tepatnya di letakkan di atas meja dengan kain hitam. Ttheo bersiap untuk membangunkan jiwa jahat dari kegelapan yang sudah lama terkurung di dalam sana untuk yang kesekian kalinya, Daemonic Lev. Itulah sosok yang akan dia panggil untuk di bangunkan jiwanya.

Pertama-tama dia mengambil sebuah pisau kecil lalu menyayat ke area lengannya kemudian di teteskannya darah miliknya dan masih sama, ke halaman kosong yang hanya bertuliskan tulisan singkat.

Ercinukter.

Kemudian mulutnya mulai merapalkan sebuah mantra.

"Whaai nyag gungerater, nyag hiskater resta sciu. Kua ahumnakp darh, ji adn gara iin padaumka. Whaai ji pelag natpa thubuu, lahmitera... Natibangkike udash unggumumenu,"

( Wahai yang teragung, yang terkasih serta suci. Aku tumpahkan darah, jiwa dan raga ini kepadamu. Wahai jiwa gelap tanpa tubuh, terimalah... Kebangkitan sudah menunggumu ).

Tiba-tiba saja tulisan ercinukter di atas lembaran buku itu memudar perlahan berganti menjadi sebuah tulisan mantra kuno lalu menghilang di ikuti dengan asap tipis berwarna hitam keluar dari sana. Ttheo melangkahkan kakinya untuk mundur perlahan menatap bagaimana buku itu kini bergerak, tertutup dengan sendirinya dan melayang terbang ke udara. Masih melayang di atas di udara, buku itu terbuka kembali.

Kedua mata Ttheo membelalak sekaligus terperangah melihat sesuatu di hadapannya yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.

"Aku... Aku berhasil memanggilnya?" Kata Ttheo masih tidak percaya.

Sesosok bayangan hitam dengan tubuhnya yang besar dan kekar keluar dari dalam buku tersebut. Matanya merah menyala serta rambutnya yang panjang menatap ke arah Ttheo.

Tanpa perlu berlama-lama, jiwa gelap tanpa tubuh itu langsung memasuki tubuh Ttheo melalui mulut anak lelaki tersebut. Sesuai dengan mantra yang di rapalkan Ttheo, dia harus bersedia untuk menyerahkan raganya.

...****************...

1
Retno Isma
jgn Hiatus ya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!