NovelToon NovelToon
SIANIDA (Siap Nikah Sama Duda)

SIANIDA (Siap Nikah Sama Duda)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:889.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: desih nurani

Punya tetangga tukang gosip sih sudah biasa bagi semua orang. Terus gimana ceritanya kalau punya tetangga duda ganteng mana tajir melintir lagi. Bukan cuma itu, duda yang satu ini punya seorang anak yang lucu dan gak kalah ganteng dari Bapaknya. Siapa sih yang gak merasa beruntung bisa bertetanggaan dengan duda yang satu ini?

Dan orang beruntung itu tak lain adalah Lisa. Anak kepala desa yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di Ibu Kota. Pas pulang ke rumah, eh malah ketemu duda ganteng yang teryata tetangga barunya di desa. Tentu saja jiwa kewanitaannya meronta untuk bisa memiliki si tampan.

Penasaran gak sih apa yang bakal Lisa lakuin buat narik perhatian si duda tampan? Kalau penasaran, yuk simak ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon desih nurani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendadak Emosi

Mendengar teriakan Rayden, Mamah dan Lisa pun langsung berlari ke ruang tengah karena takut terjadi sesuatu pada anak itu. Lisa yang belum selesai pakai baju dan masih mengenakan handuk pun terlihat panik dan ngos-ngosan. Sedangkan si Mamah masih memegang centong ditangannya. Wajah keduanya terlihat panik bukan main.

"Ada apa?" Tanya Lisa dan Mamah kompak.

Rayden terkekeh lucu saat melihat penampilan Lisa dan Mamah saat ini. "Uncle jelek gangguin Ray tadi." Adunya dengan santai pula.

"Uncle jelek?" Tanya Lisa bingung. Sedangkan si Mamah yang tahu siapa orang yang dimaksud langsung mengacak pinggang.

"Duh... si Asep mah gak ada bosan-bosannya gangguin si kasep. Asep! Sini kamu biar Mamah jitak." Teriak Mamah memanggil anak sulungnya yang suka bikin rusuh. Namun sepertinya anak itu sudah mengambil langkah seribu.

Melihat itu Rayden pun semakin terhibur. Dan anak itu malah tertawa lucu.

"Lah... dia malah ketawa." Ujar Mamah sambil ikut tertawa.

Tidak lama dari itu, tiba-tiba Erkan muncul di depan pintu. "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab Lisa dan Mamah menoleh secara bersamaan. Dan Lisa pun masih terlihat santai karena tidak sadar dengan penampilannya saat ini.

Astagfirullah. Kaget Erkan dalam hati saat tidak sengaja melihat dada dan paha mulus Lisa yang terpampang jelas.

"Lisa." Gumam si Mamah mencoba mengingatkan putrinya. Sontak Lisa pun menoleh dan...

"Astagfirullah Mamah." Teriaknya dan langsung melesat ke kamarnya dengan segenap rasa malu. Sepertinya ia selalu bersikap konyol di depan lelaki itu. Sejak pertama kali bertemu tidak ada kesan baik sama sekali yang ia berikan. Gimana ceitanya Erkan bisa tertarik?

Rayden mendekati sang Papa dengan santai. "Papa kenapa balik lagi?"

"Iya Nak Erkan, ada apa ini? Maaf atas penampakan tak enak tadi. Ada apa ya? Bukannya tadi udah pergi." Mamah juga ikut mendekati Erkan.

Erkan tersenyum ramah. "Maaf, Buk. Tadi saya kelupaan, ini kunci rumah. Takutnya Rayden perlu sesuatu jadi tinggal ambil aja ke sana."

"Eh? Gak papa nih kunci sama kami?" Tanya Mamah merasa ragu menerimanya.

"Saya percaya sama keluarga Ibu. Ambil aja Buk, Rayden pasti perlu baju ganti."

"Oh, ya udah deh Ibu ambil ya?" Mamah Endang pun menerima kunci rumah Erkan.

"Iya, Buk. Mohon maaf jika nanti Rayden merepotkan."

"Ah, si kasep mah gak pernah nakal selama main di sini. Iya kan sayang?"

Rayden tersenyum sambil mengangguk. "Papa jangan khawatir, aku pasti jadi anak baik kok."

Erkan tersenyum. "Ya sudah, Papa pergi lagi. Mari, Buk. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

****

Siang hari mentari terlihat begitu terik, rasanya siapa pun akan malas bepergian karena cuaca yang tak mendukung.

"Kak." Rengek Rayden bergelayut manja di lengan Lisa yang sedang bermain gawai.

"Apa sayang?" Lisa pun menaruh perhatian pada Rayden.

"Ray mau susu."

"Susu?" Tanya Lisa bingung. Pasalnya tidak ada stock susu di rumahnya saat ini.

"Iya." Rayden mengangguk dengan wajah memelas. "Di rumah banyak susu, Papa simpan di kulkas."

"Emangnya Ray setiap hari minum susu ya?"

"Heem." Rayden mengangguk kecil.

"Ya udah, kita ambil ke rumah ya? Sebentar, Kakak ambil blazer dulu. Panas banget di luar soalnya." Lisa pun bergegas mengambil blazer miliknya di dalam lemari.

"Ayok." Ajak Lisa meraih tangan kecil Rayden. Lalu keduanya pun beranjak menuju rumah Erkan.

"Ya ampun, gede banget rumahnya. Ini mah gak bakal habis dikelilingin selama seminggu." Ucapnya sedikit berlebihan.

Rayden yang sudah hafal seluk beluk rumahnya pun berlari ke arah dapur. Dan Lisa pun cuma bisa mengekorinya.

"Di sini Kak biasa Papa taruh." Ujarnya seraya membuka pintu lemari es. Dengan sigap Lisa pun membantu Rayden. Lalu mengeluarkan sebuah kaleng susu dan menyeduhnya.

"Ray, emang gak kesepian ya tinggal di sini berdua?"

"Sepi." Jawab Rayden naik ke atas kursi, menunggu Lisa selesai menyeduh susu.

"Emang Ray gak pengen gitu punya Mama baru?"

"Pengen." Jawab Rayden lagi dengan entengnya. Sontak senyuman di wajah Lisa pun terbit.

"Terus Ray sukanya Mama baru yang kayak apa?"

"Kayak Kakak. Baik dan cantik."

Lagi-lagi jawaban Rayden mengundang senyuman Lisa. "Tapi... Papa Ray kira-kita suka gak ya sama Kakak?"

Rayden menatap Lisa lekat. "Gak tahu."

Sabar Lisa, namanya juga anak kecil.

"Ini susunya." Lisa memberikan gelas susu itu pada Rayden. Lalu ikut duduk di sebelahnya. Anak itu pun langsung meneguknya sampai tandas. Semua itu tentu tak lepas dari pengawasan Lisa.

Rayden meletakkan gelas kosong di atas meja. Kemudian ia pun turun dari kursi, lalu menarik tangan Lisa.

"Kak, ayok ikut."

"Eh? Kamana?" Kaget Lisa sedikit sempoyongan karena Rayden menariknya cukup kuat.

"Bermain." Jawab anak itu membawa Lisa ke sebuah ruangan yang diepenuhi berbagai jenis mainan.

"Wah... banyak ya mainannya?"

"Iya, ini semua Papa yang belikan. Ada juga yang dibelikan Omah dan Opah." Jelas Rayden mengeluarkan semua mainan yang harganya sudah bisa dipastikan di atas rata-rata.

Lisa tersenyum dan duduk di sana. "Jadi setiap hari kamu main sendirian?"

Ray mengangguk. "Tapi biasanya Papa juga nemenin Ray kok."

"Beneran?"

"Heem."

Lisa tersenyum. "Ray beneran pengen punya Mama baru kan?"

Ray mengangguk antusias.

"Mau bantu Kakak tidak?"

"Bantu?"

"Iya. Ray cari tahu atau tanya sama Papa, apa Papa sudah punya pacar atau calon istri belum. Tapi jangan bilang kalau Kakak yang tanya." Jelas Lisa begitu semangat.

Rayden menatap Lisa, kemudian mengangguk pelan. Entah paham atau tidak, yang jelas Lisa sudah mencoba. Ia harap Rayden bida di ajak kerja sama kali ini.

Hihi... apa salahnya di coba kan?

Tidak lama dari itu, terdengar suara deru mobil. Sontak Rayden pun terkejut. "Papa?"

Eh? Kok cepet banget pulangnya? Bukannya ini masih siang ya?

"Papa!" Seru anak itu langsung bangkit dan berlari ke depan.

"Rayden jangan lari, sayang." Lisa pun mengikutinya. Namun langkah kaki Rayden dan Lisa pun tertahan karena yang masuk bukanlah Erkan melainkan seorang wanita berpakain elegan dengan wajah yang menor.

Lisa terkejut saat Rayden bersembunyi di belakangnya.

"Teteh ini siapa ya?" Tanya Lisa memegang Rayden. Mencoba meyakinkan anak itu jika semuanya baik-baik saja.

"Jadi kau baby sitter Rayden?" Sahut wanita itu malah balik bertanya.

"Kok baby sitter sih Teh? Saya ini...."

"Tolong buatkan saya minum." Titah wanita itu sengaja memotong ucapan Lisa. Lalu melenggang pergi menuju ruang tamu.

"Maaf ya Teh, tapi saya mah bukan pembantu. Teteh salah orang." Ujar Lisa yang berhasil menahan langkah wanita itu.

Wanita bermake up tebal itu berbalik. "Kau baby sitter bukan? Apa salahnya membuatkan minuman untukku."

"Teteh ini siapa sih? Datang-datang langsung nyelonong dan nyuruh-nyuruh. Gak sopan tahu gak."

"Eh... berani kamu ya." Wanita itu hendak mendekati Lisa. Akan tetapi Rayden lebih dulu bergerak dan mendorong wanita itu.

"Tante jahat! Jangan sakitin Kakak cantik."

Tubuh wanita itu sedikit terhuyung kebelakang karena dorongan Rayden.

"Sialan." Umpatnya hendak melayangkan tamparan pada Rayden. Namun dengan sigap Lisa mencekal tangan wanita itu dan memutarnya sekuat tenaga.

"Awhh... sakit sakit."

"Sakit? Udah tahu sakit, berani banget mau mukul anak kecil. Gak punya otak apa?" Kesal Lisa mendorong wanita itu sampai tersungkur ke lantai. Lalu ia langsung menarik Rayden menjauhi wanita itu.

"Ingat ya nenek lampir. Sekali lagi aku liat kamu ngangkat tangan sama Rayden. Habis kamu." Ancam Lisa penuh penekanan. Matanya memerah karena amarah.

Melihat itu si wanita langsung bangun dan kabur. Setelah kepergiannya, Lisa berjongkok. "Kamu gak papa kan? Jangan takut, Kakak ada di sini."

Rayden tersenyum sambil mengangguk. Lalu memeluk Lisa dengan erat. Lisa menghela napas berat, di usapnya punggung Rayden dengan lembut.

"Jadi dia Tante jahat yang kamu maksud?"

Rayden mengangguk lagi.

"Udah, mulai sekarang gak perlu ikut lagi ke kota. Ray sama Kakak aja ya di sini, biar lebih aman." Dan Rayden pun kembali mengangguk. Anak itu merasa aman dan nyaman dalam dekapan Lisa.

1
Luh Nanik
di bikin rendang aja Thor...😁😁😁😁
Saeni Bae
Kecewa
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
ahmad irwan
bagus
iecha fathir
lanjut ah..seru banget liat neng lisa n kang erkan ...🥰🥰🥰😍😍
iecha fathir
🤣🤣🤣
iecha fathir
🤣🤣🤣😂😂...polos banget rey
iecha fathir
🤣🤣🤣
iecha fathir
seru banget...😂😂🤣🤣🤣
Witri Yanti
mantap Thor Suko Wak carito nyo
Lisa Virgiyanti
👍👍👍
Rizki Surya
seru ceritanya aku suka
Wid
bagus banget ceritanya
Dahlia Anwar
kayak nya seru celyn di bikin cerita
Dahlia Anwar
ikut senang sedih juga 😭😭😭😭😭 pinter banget ya othor nya buat novel kocak
Dahlia Anwar
iya lah kan kamu engga punya otak makan tuh cinta ,, sebel deh Ama Bella engga kaya si Lisa baik ,, wkwkwkw napsu aku Thor ampunn
Dahlia Anwar
mampus si Bella di bilangin Ama tlsahabat engga denger
Dahlia Anwar
bego banget Bella maua aja di jadikan istri siri atas dasar cinta belom tentu yang cowo cinta terus yang rugi kan cewek nay bego
Dahlia Anwar
novel terkeren
Dahlia Anwar
lucu nya wkwkw bener kalau dapet yang kuli bisa berabe ,, yang rajin aja kadang mertua suka ngomel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!