menceritakan pemuda tampan minim ekspresi, tapi sialnya wajahnya begitu tampan bak dewa Yunani, ditambah diusianya yang masih begitu muda dia sudah menjadi CEO diperusahaan keluarganya sendiri membuatnya begitu didambakan kaum hawa di sekitarnya, tapi sayangnya pesonanya tak mampu membuat seorang gadis pindahan dari Jerman yang bahkan tak meliriknya sedikitpun.
"minggir",
"kenapa harus gue yang minggir",
"cowok ribet",
"menarik".
akankah gadis bar bar nan galak itu akan membuka hatinya untuk sang CEO muda, ataukah malah pada akhirnya si gadis yang akan dibuat bucin dengan si CEO muda itu?
yuk ikuti kisah cinta mereka berdua,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
kalau axelio sedang menemani Chiara tidur, lain hal nya dengan zean, pemuda itu sedang menemani sang mama belanja bulanan di salah satu super market dekat rumahnya, zean mendorong troli sedangkan sang mama yang memilih apa apa saja yang akan dibeli.
sudah menjadi rutinitas bulanan Zean akan menemani sang mama belanja bulanan, padahal bisa saja sang mama melakukannya Dengan salah satu asisten rumah tangganya, tapi zean lebih senang kalau dia yang menemani sang mama.
Berkeliling mencari bahan bahan masakan, bahan keperluan dapur, keperluan kamar mandi dan yang lainnya.
"mami, ini udah penuh, mau cari apa lagi sih?", keluh seseorang yang suaranya sangat familiar bagi zean, dia pun menghentikan langkahnya.
"bentar sayang, ini masih ada yang harus mama beli, udah tinggal ikutin saja susah amat", ucap perempuan paruh baya yang berjalan di depan gadis itu,
"tapi ini udah penuh mami, berat ini trolinya", keluhnya lagi.
"Gabby", panggil zean, sang empunya nama pun menoleh, sama sama mendorong troli yang penuh dengan barang belanjaan orang tua masing masing.
"zean, Lo belanja juga?", tanya Gabby, mereka sudah saling berhadapan dengan troli masing masing.
"hemmm seperti yang Lo lihat", ucap zean.
"zean, ya ampun anak ini malah ilang", panggil mama Wardah, mamanya zean,
"zean disini ma", sahut zean dari lorong sebelah, mamanya pun mendatanginya.
"kamu ini, eeehhh siapa si cantik ini zean, pacar kamu kah?", goda mama Wardah, membuat Gabby jadi salah tingkah,
"eeehh bukan Tante, saya cuma teman sekelas zean kok", ucap Gabby,
"Gabby... Ya ampun anak ini", kali ini giliran mami dewi yang mencari cari anaknya itu,
"iya miii", sahut Gabby, dia hendak beranjak tapi mami dewi lebih dulu mendatanginya.
"kamu ini dicariin malah...", omel mami dewi,
"lho, Dewi", sapa mama Wardah,
"Wardah, ya ampun ini beneran kamu?", kedua ibu ibu itu heboh dengan sendirinya dan kini sudah berpelukan sambil loncat loncat, jadi mirip anak TK kan jadinya,
Zean dan Gabby dibuat melongo melihat tingkah emaknya,
"ya ampun udah lama banget ya kita gak ketemu wi", kata mama Wardah,
"iya, terakhir 5 tahun lalu kan, kalau gak salah, oh iya kenalin ini anak aku, Gabby namanya", mami dewi memperkenalkan gabby dan Gabby pun langsung menyalami tangan mama Wardah,
"cantik sekali anak mu wi, oh iya ini anak aku", mama Wardah hendak memperkenalkan zean,
"lho kamu nak zean kan, temannya Gabby?", tanya mami dewi, zean tersenyum dan menyalami tangan mami dewi,
"kamu kenal anak aku wi?", tanya Heran mama Wardah,
"iya, nak Zena pernah kerumah aku waktu itu mengerjakan tugas kelompok bersama Gabby", jelas mami dewi.
"wah wah wah kebetulan macam apa ini", ucap mama Wardah, kedua emak emak itu pun heboh Dengan sendirinya, berjalan sambil bercerita dan sesekali tertawa bersama,
"terus kita ditinggal gitu?", tanya Gabby tak percaya,
"udah ikutin aja, ayo", ucap zean, Gabby menghembuskan nafas kasar, keduanya pun berjalan mengikuti mama dan mami mereka yang asyik dengan dunianya sendiri.
setelah membayar belanjaan mereka, Gabby dan Zena kira mereka akan segera pulang, nyatanya mami dewi dan mama Wardah malah mengajak ke kafe yang ada didekat tempat itu, mereka akan reunian sebentar katanya, terpaksa zean dan Gabby hanya bisa mengikuti saja.
Kedua ibu ibu itu duduk bersebelahan, begitu juga dengan Gabby dan Zean, kalau sang ibu ibu asyik dengan dunianya sendiri, ngobrol, tertawa, bercanda seolah Kembali ke masa saat sekolah SMA.
Gabby menopang dagu dengan kedua tangannya diatas meja, sedangkan Zean lebih terlihat santai, pasalnya bukan hanya kali ini Zean menemani mamanya bertemu dengan teman lama dan berakhir disuruh menemani, Zean ingin sekali tertawa melihat ekspresi bosan Gabby, bibirnya ditekuk maju, zean menyenggol kaki Gabby dibawah meja membuatnya melihat kearah Gabby, seolah paham dengan bahas mata zean, Gabby menjawab dengan gerakan mulut tanpa suara kalau dia bosan, Zean pun terkekeh.
"mi, Tante Gabby tinggal ke toilet sebentar ya", pamit Gabby seraya berdiri,
"jangan lama lama ya gab", ucap mami dewi,
"iya ma", Gabby berjalan menuju toilet,
"dari awal nak zean datang kerumah aku waktu itu aku udah feeling kalau dia anak kamu, karena kau juga beberapa kali melihat dia di internet bersama suamimu, tapi aku gak mau kepo", ucap mami dewi,
"jadi beneran anak aku yang kayak kanebo kering ini main kerumah kamu?", tanya mama Wardah tak percaya, Zean berdecak kesal mendengar ucapan sang mama,
"mereka ngerjain tugas dah, mereka kan satu kelas", kata mami dewi terkekeh.
Gabby selesai Dengan urusan toiletnya, dia hendak membeli ketempat maminya berada.
"Gabby, wah kebetulan sekali bisa ketemu sahabat aku disini", ucap seorang cewek yang menggandeng seorang cowok,
"Gabby", panggil lirih cowok yang menatap penuh kerinduan pada Gabby, tak menjawab Gabby hanya menatap keduanya datar,
Apa tadi katanya, sahabat, bahkan Gabby ingin sekali muntah mendengar kata itu keluar dari bibir orang munafik seperti gadis didepannya ini,
"sendiri aja ya, wah belum laku rupanya, makanya jadi cewek jangan sok jual mahal, jangan pilih pilih, jadi gak ada cowok yang mau kan sama Lo", ucap pedas cewek tersebut,
"oh, jadi maksudnya gue harus jadi murahan kayak Lo gitu, sana ok sini ok, gue pilih pilih juga karena gue tahu mana yang cowok baik mana cowok yang hanya modus, bukannya kata Lo dulu cowok yang didekat Lo ini playboy, suka main sex sama cewek ganti ganti tiap malam, Sampai sampai Lo waktu mati Matian ngelarang gue dekat sama nih cowok, tapi kenapa sekarang Lo malah jalan sama nih cowok?", tanya Gabby, si cewek gelagapan mendengarkan ucapan Gabby, tapi Tidak dengan si cowok, matanya membulat sempurna mendengar ucapan Gabby,
"apa maksud kamu gab, aku bukan cowok seperti itu, aku dulu ngejar ngejar kamu karena kau emang suka sama kamu, dan kamu satu satunya cewek yang aku Suka saat itu gab", jelas cowok bernama bima itu,
"ya Lo tanya aja sama cewek didekat Lo ini, dia yang bilang ke gue kayak gitu, bahkan katanya udah banyak cewek disekolah yang udah tidur sama Lo", kata Gabby lagi, Mira, cewek itu semakin bergetar ketakutan, dia tahu sekali bagaimana bima sangat menyukai Gabby bahkan mungkin sampai saat ini meskipun mereka beda sekolah.
Bima melepas paksa tangan Mira dari lengannya,
"jelasin", ucap tegas bima, jangan lupakan tatapan tajamnya seolah siap mencekik Mira saat itu juga.
"bim... Aku... Aku", ucap kita terbata,
"Gabby", suara zean mengalihkan atensi ketiga orang itu, entah kesurupan apa Zena tiba tiba saja merangkul bahu Gabby, membuat Gabby kaget, tapi dia segera bisa menguasai keadaan,
"Lo siapa", tanya mira menatap minat zean,
"kata Lo tadi gue terlalu jual mahal dan sok pilih pilih kan, ya iyalah gue harus pilih pilih, kayak pacar gue ini, tuan muda keluarga konglomerat aditama, dan gue harus sok jual mahal karena emang gue cewek mahal", ucap menohok Gabby, Zean menahan tawa mendengar ucapan Gabby, Mira dan bima membola mendengar ucapan Gabby.
jadi gabby udah punya pacar dan pacarnya adalah anak konglomerat negeri, hati kita semakin iri dengki melihat pacar Gabby yang menurutnya sempurna itu, Tidak tahu saja dia kalau ada yang main drama saat ini.
"jelasin apa yang dikatakan Gabby tadi", ucap tegas bima, Mira menelan ludah kasar, selama ini dia selalu menjelek jelekkan Gabby didepan bima, begitu pun sebaliknya, Mira selalu menceritakan hal hal buruk tentang bima pada Gabby agar Gabby ilfeel lada bima yang saat itu Memang menjadi idola disekolah mereka, dan Mira tak rela kalau sampai Gabby jadian Dengan bima.
meninggalkan Mira dan bima yang akan pernah dingin, Gabby misuh misuh ditempatnya, Zean yang mendengar jadi terkekeh geli meliat mulut Gabby yang komat Kamit mengumpati dua orang tadi.
"jadi aku pacar kamu nih sekarang?", goda zean menaik turunkan alisnya, mata Gabby membola sempurna, apa Zean menganggap ucapan Gabby tadi serius???
Gabby memijit pangkal hidungnya, kepalanya mendadak pusing.