Diki Arya Wijaya harus menelan pil pahit saat matanya melihat istrinya masuk ke dalam kamar hotel bersama laki laki lain yang ia tak kenal, dan betapa terkejutnya dia saat mengetahui apa yang di lakukan istrinya dengan laki laki itu di dalam sana membuat ia ingin membunuh keduanya saat itu juga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jero rina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya dokter yang menangani perempuan itu keluar.
"Dengan keluarga pasien?" tanya dokter itu.
"Saya yang bertanggung jawab dok, dan tidak ada keluarganya disini." jawab Diki.
"Bagai mana keadaanya dok?" tanya Diki datar.
"Kondisinya baik baik saja, hanya kakinya yang terkilir juga lukanya tidak ada yang serius dan sudah kami obati, pasien masih belum sadarkan diri mungkin karna syok jadi ia pingsan, setelah sadar bisa di bawa pulang, dan tidak ada yang perlu di khawatirkan." ucap dokter itu.
"Baik dok, terima kasih," ucap Diki dan dokter pun pergi dari hadapan Diki setelah itu Diki masuk untuk melihat keadaan perempuan itu.
"Syukur lah tidak ada yang serius.o ucap Diki dan duduk di kursi samping perempuan itu.
"Brow..." ucap Rey yang baru datang bersama Tomi.
Diki pun mengangkat kepalanya saat mendengar suara Rey.
"Apa yang terjadi?." tanya Rey.
"Gue gak sengaja nabrak dia, tau tau udah ketabrak aja, gue akui kalo saat itu gue jagi gak fokus." ucap Diki memejamkan matanya.
"Lo lagi ada masalah?" tanya Rey karna dia yang paling tau semua keluarga Wijaya.
"Gak, tapi gue..." ucapan Diki terhenti saat melihat mata perempuan itu terbuka, dan langsung saja Diki berdiri untuk menjaga jarak dengan perempuan itu karna tadi dia duduk di dekat perempuan itu.
"Saya dimana?" tanya perempuan itu.
"Kamu berada di rumah sakit, apa ada yang di perlukan biar saya bantu." ucap Tomi.
Diki hanya melihat saja tanpa berniat mau berbicara.
"Maaf dengan siapa? saya Tomi asisten tuan Diki yang tadi tidak sengaja menabrak anda." ucap Tomi memperkenalkan diri karna dirinya lah yang akan mengurus masalah ini dan itu sudah bagian dari tugasnya.
"Saya Dian, maaf tuan kalo saya tadi tidak sengaja menabrak mobil anda karna tadi saya sedang buru buru." ucap Dian merasa bersalah.
"Oh astaga, Dina pasti lagi nyariin ini." gumam Dian tapi masih di dengar Diki yang berdiri di samping tempat tidurnya.
"Tuan apa saya bisa pulang sekarang, kasihan adik saya dirumah sendirian pasti sekarang lagi menunggu kedatang saya." ucap Dian memohon
"Tom Lo urus administrasinya setelah itu Lo antar dia balik, gue balik duluan." ucap Diki.
"Saya Diki, maaf kalo saya tadi tidak sengaja menabrak kamu. kamu akan pulang di antar asisten saya." ucap Diki datar mengakui kesalahannya.
"Anda tidak salah kok tuan saya yang salah, karma tadi saya lari sehingga tidak melihat mobil anda." ucap Dian kekeh dia yang salah.
"Udah udah, gak usah saling merasa bersalah, yang penting sudah mengakui sudah cukup." ucap Rey menengahi.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Tomi datang dengan membawa kursi roda karna kaki Dian sakit akibat terkilir dan tidak bisa berjalan sendiri.
"Tom Lo kasih uang ganti rugi, Lo lakuin seperti biasa dan antar sampai rumahnya." perintah Diki pada Tomi dan setelah itu ia pergi menuju mobilnya di ikuti Rey karna Rey juga mau pulang ketemu Dika.
"Baru pulang sudah langsung dapat masalah Lo." cibir Rey saat keduanya sudah berada di dalam mobil menuju rumah utama.
"Sial banget hari ini gue, oh ya tadi siang gue lihat dia di jalan membawa anak kecil tapi kok dia jalan kaki?" tanya Diki pada Rey karna gara gara memikirkan dia akhirnya jadi nabrak perempuan itu.
"Lo ketemu dimana?" tanya Rey yang juga kaget melihat seorang Clarisa mau jalan kaki.
"Di jalan dekat lampu merah sebelum konter handphone itu." jawab Diki.
"Mungkin lagi ada urusan, udah deh Lo gak usah pikirin dia lagi, dia udah bahagia sama suaminya, Lo harus bisa lupain dia, dia aja udah bahagia masa Lo terus ingat dia, seharusnya Lo tunjukin sama dia kalo Lo bisa lebih bahagia tanpa dia." ucap Rey kesal karna Diki belum sepenuhnya muve on dari Clarisa.
.
Bersambung....