NovelToon NovelToon
Ketika Takdir Kembali Memilih

Ketika Takdir Kembali Memilih

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Nikahmuda / Single Mom / Wanita Karir
Popularitas:7.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Rosee_

Novel Ketiga

Berdasarkan survei, sedia tisu sebelum membaca😌

--------
Mencintai, lalu melepaskan. Terkadang cinta itu menyakiti, namun membawa kebahagiaan lain di satu sisi. Takdir membawa Diandra Selena melalui semuanya. Merelakan, kemudian meninggalkan.

Namun, senyum menyakitkan selalu berusaha disembunyikan ketika gadis kecil yang menjadi kekuatannya bertahan bertanya," Mama ... apa papa mencintaiku?"

"Tentu saja, tapi papa sudah bahagia."

Diandra terpaksa membawa kedua anaknya demi kebahagiaan lainnya, memisahkan mereka dari sosok papa yang bahkan tidak mengetahui keberadaan mereka.

Ketika keegoisan dan ego ikut andil di dalamnya, melibatkan kedua makhluk kecil tak berdosa. Mampukah takdir memilih kembali dan menyatukan apa yang telah terpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjadi Orang Asing

Mita duduk termenung di sebuah taman. Ia duduk menghadap danau yang menunjukkan perairan tenang. Hanya sendiri, seperti yang biasa ia lakukan. Masa tuanya hanya mampu ia habiskan dengan mengingat penyesalannya.

Wanita paruh baya ini bahkan tak memiliki semangat hidup lagi. Ia masih bertahan demi menemukan cucu dan mantan menantu yang dicampakkannya. Betapa sakitnya melihat putranya harus menderita setiap malamnya.

Bukan tidak tahu, Mita selalu menyaksikan Nico yang menangis setiap kali sendiri. Hanya karena menuruti egonya yang tinggi, ia harus melihat sang putra menerima akibat dari pembuatan dirinya.

Ditempat itu, Mita menangis sesenggukan. Ia tak peduli jika dirinya menjadi pusat perhatian banyak orang disana. Yang lain pun tak ada yang berniat mendekat.

Hingga, gadis kecil yang penasaran mendekat. "Nyonya, anda baik-baik saja?" Mita menoleh. Ia melihat gadis kecil bermata bulat dengan wajah manis menatapnya.

Mita dengan cepat menghapus air matanya, tapi gadis kecil itu lebih dulu memberikannya sapu tangan. "Terima kasih," ucap Mita tersenyum.

"Sama-sama, Nyonya."

Mita merasakan perasaan tenang melihat gadis ini. Ia seperti tak ingin berhenti menatap bola mata yang indah itu. "Duduklah denganku sebentar." Mita menggeser duduknya. Gadis itu menurut.

"Anda tidak boleh bersedih, Nyonya. Apapun masalahmu, berdoalah pada Tuhan. Bukankah semua rencana adalah miliknya?" katanya. Ia tidak tahu masalah wanita ini, tapi semua memang dikembalikan pada Tuhan, bukan?

Mita tersenyum. Ia tersentuh dengan perkataan gadis ini, padahal dirinya saja masih kecil, tapi sudah pandai memberi penenang. "Boleh tahu namamu?"

"Tentu saja! Namaku Lily," jawabnya antusias.

Mita terkekeh, manis sekali. "Lalu siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu Lily?" Mengelus puncak kepalanya.

"Mama."

"Dia pasti wanita yang baik."

"Tentu saja, mamaku adalah yang terbaik!"

Mita tidak bisa tidak tersenyum. Kesedihannya lenyap begitu saja. Tapi, ada satu hal yang mengganggunya. Wajah ini, mengapa tidak asing?

"Sepertinya Nyonya sudah tidak sedih lagi." Ucapannya membuyarkan lamunan Mita.

"Ya, itu berkat Lily. Terima kasih."

Lily mengangguk dan tersenyum. "Kalau begitu Lily pergi dulu, Nyonya." Mita sedikit tak rela mendengarnya.

"Bisakah temani aku sebentar? Dan jangan panggil aku Nyonya." Mita memohon.

Lily tampak berpikir, tapi kemudian ia mengangguk. "Baiklah. Jadi, Lily harus memanggil anda apa?" Wajah polos itu membuat Mita gemas. Kenapa wajahnya begitu manis dan imut?

"Panggil saja Oma," ucap Mita berharap.

Lily terdiam, ia menatap Mita lama. Tujuannya hanya membantu menghibur Mita, lalu pergi lagi, tapi kenapa jadi berkepanjangan. "Maaf, Nyonya. Anda sepertinya orang terpandang, aku tak pantas memanggil mu seperti itu." Senyum penuh harap itu menghilang.

"Memangnya kenapa? Itu hanya sekedar panggilan, kan?" Mita tetap mencoba tersenyum.

Lily menggeleng. "Pada sebagian orang terpandang, panggilan seperti itu sangat berharga. Kami yang hanya berada di bawah tidak pantas disamakan."

Mita seperti dihantam batu besar. Kata-kata itu mengingatkannya pada Dian. Kala itu ia bahkan tak sudi dipanggil mama olehnya. Hingga akhirnya, panggilan Nyonya yang selalu tersemat di bibir gadis itu.

Lalu, bagaimana dengan cucunya yang hilang? Apakah tidak akan berani memanggilnya oma seperti janji Dian dulu?

"Aku akan tetap memanggilmu Nyonya agar tidak ada penyesalan di masa depan."

-

-

-

"Biar kuantar kau pulang."

"Tidak apa, Nyonya. Lily dijemput oleh sopir." Lily melambai pada Mita seraya berlari ke arah mobil yang menjemputnya.

Di dalam, Lily menyandarkan kepalanya pada jendela mobil, memperhatikan Mita yang masih melihat kearahnya.

Setidaknya, jika Nyonya tahu siapa Lily, Nyonya takkan menyesal karena pernah memintaku memanggilmu oma. Mari jadi orang yang baru saling mengenal, kita hanya orang asing yang baru bertemu.

Lily tak menyangka akan melihat sosok wanita yang menjadi neneknya. Ia merasa heran ketika melihat Mita menangis tersedu-sedu di tempat terbuka seperti itu padahal wanita itu begitu menjaga image nya sebagai nyonya besar keluarga Abraham yang terpandang.

Ia dulu hanya tahu jika Mita wanita jahat yang mengganggu ibunya, tapi kenapa sekarang wanita itu terlihat rapuh? Lily dengan jiwa sosial yang tinggi mengabaikan perbuatan Mita. Ia mendekat, bermaksud memberi hiburan.

Lily juga punya oma dari mama, tapi hubungan mereka juga tidaklah baik.

Mungkin takdirnya memang hanya hidup bersama kakak dan ibunya. Sudahlah, Tuhan punya rencananya sendiri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Lisa Icha
gimana rasanya ditolak memanggilmu Oma seperti kamu menolak menantumu ketika kamu dipanggil mama
Nurma Zahra
🥺🥺aku loh melu nyesek seko bab awal.. dodoku melu loro 😭😭😭😭
Siti Nurbaidah
Luar biasa
Dessy Rinda
ceritanya bgs bngt kena di hati bikin nyes😭
Dessy Rinda: siiiaaappp
Serenarara: Ubur-ubur makan sayur lodeh
Minum sirup campur selasih
Coba baca novel Poppen deh
Dah gitu aja, terimakasih. /Joyful/
total 2 replies
Dessy Rinda
aq setuju kak dian👍
Umi Syafaah
Luar biasa
Kasmawati S. Smaroni
beberapa episd menguras air mata
Kasmawati S. Smaroni
seperti barang yg di tuker,padahal ga gampang kali mengangkat anak orang harus lewat jalur pengadilan
Adi Sudiro
udah bunting masa dibilang gadis
Fitry Yanti Siregar
Luar biasa
Satriah Taufik
tisu mana tisu,sedih bacanya
ceritanya bagus,berhasil membuatku berlinang air mata
Esther Lestari
Ayah Nico masih hidup ?
Esther Lestari
Lily....awas mama Dian marah ya pergi tanpa pamit dan bolos sekolah
Esther Lestari
Melly gk jadi nikah sama.Nico ? koq skrg jadi miskin gitu.
enak sekali menyerahkan anak begitu saja
Esther Lestari
ibu nya Dian dan ibu nya Nico sikap nya sama, mengagungkan harta
Heryta Herman
terima lasih atas karyamu yg bagus ini thor...
semangat
Heryta Herman
wanita iblis yg sesungguhnya adalah melly..
dan bisa" nya menuduh sian sprti dirinya...
ternyata ouh ternyata..anak dian kembar 3..
thor..karyamu bagus...
ayo semangat thor...
Heryta Herman
hidup dian sdh menyakitkan dari awal kehidupan di tmbh bersuamiyg tdk pekq dan egois...makin menambqh truma yg sungguh dasyat..hanya kehadiran anak" lah penyemangat hidupnya...dan trauma ini tdk akan sembuh sepenuhnya..
sngguh mengerikan jln hidup dian..
semoga ada keajaiban pada hidup dian di kemudian hari../Cry/
Widiyani
bagus banget kak
Heryta Herman
hahaha...rasakan akibat ulahmu sendiri nico..kaupantas mendapatkan perlakuan tdk menyenangkan dari dian..kau yg dulu menolaknya dan skrng bucin parah pada dian..
bnykkan stok kesabaran mu nico...hahaha...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!