"Punya mata nggak?" mengabaikan permintaan maafnya, orang itu malah membentak. Ia menatap Rahma benci. "Kalo punya tuh dipake baik-baik, jangan asal nabrak aja." Pemuda berwajah rupawan itu mendengkus keras, kesal tentunya. "Dasar aneh," ucapnya lagi.
Ridho Ahmad Wibowo dari awal sekolah sangat tidak suka dengan gadis bernama Rahma. Bahkan tak segan-segan membully walaupun gadis itu tidak salah apa-apa.
Namun, takdir berkata lain dimasa depan ia malah menikahi gadis itu dengan perjuangan yang tak mudah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WidiaWati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengantarkan pulang
Di kelas
Ridho memasuki kelasnya yang terlihat sepi hanya ada beberapa orang disana.
Sinta dan Rani juga masih di kelas, Ridho mengambil tas nya dan segera pergi keluar.
"Ridho." Ada seseorang yang memanggil Ridho, pemuda itu menghentikan langkahnya dan membalikan badannya.
"Ada apa," ucap pemuda itu.
"Kamu mau kemana?" tanya Sinta.
"A-ku aku masih ada urusan sama Buk Susi. Kamu pulang duluan saja ya,aku pulangnya lama." Ridho berlalu pergi meninggalkan Sinta di depan kelas.
"Ridho kenapa, dia seperti menghindari ku," gumam Sinta yang seakan tak percaya dengan sikap Ridho yang tiba-tiba dingin padanya.
Ridho berjalan menyusuri koridor sekolah, ia tidak pergi ke ruang guru tapi malah menuju toilet. Sebenarnya Ridho telah membohongi Sinta, ia tak ada urusan lagi sama Buk Susi apalagi menemuinya di ruang guru. Ia hanya ingin Sinta tidak pulang bareng dengannya seperti biasanya karna dia ingin mengantarkan Rahma pulang.
Rahma yang dari tadi menunggu Ridho di lapangan sekolah merasa bingung. Pasalnya Ridho sampai sekarang belum balik juga, padahal sudah 10 menit dia menunggu di lapangan.
"Kenapa dia lama sekali? Apa dia sedang mengerjai ku. Ya sudah aku pulang saja, mana mungkin juga dia mau mengantarkanku pulang," gumam Rahma seraya meninggalkan lapangan tersebut.
"Rahma." Seseorang laki-laki memanggil Rahma dari belakang dan Rahma membalikan badannya, ternyata laki-laki itu adalah Ridho.
" Maaf tadi gue ke toilet dulu. Lo pasti nunggu gue udah lama kan," ucap Ridho sambil menatap wajah Rahma yang membuat gadis itu sedikit menunduk.
"Ah Tidak apa-apa." Lagi-lagi Rahma menundukan wajahnya.
"Ayo ikut gue ke parkiran, mobil gue terparkir disana." Ridho menunjuk ke arah mobil mewah yang terparkir di parkiran sekolah.
Gadis itu mengangguk dan mengikuti Ridho dari belakang. Ridho membukakan pintu depan mobilnya buat Rahma.
" Masuklah." Ridho mempersilahkannya masuk.
Bukannya masuk kemobil, gadis itu malah berdiri saja di dekat mobil itu.
"Aku duduk di belakang saja." Gadis itu membuka pintu belakang namun pintunya ditahan oleh Ridho.
" Lo mau nganggap gue supir lo, duduk di depan saja." Ridho menatap gadis itu dengan tatapan tajamnya dan membuat gadis itu takut untuk tidak menurutinya.
Di perjalanan pulang menuju rumah Rahma, Ridho memberhentikan mobilnya di sebuah restoran.
"Kok berhenti di sini?" tanya Rahma.
"Gue lapar, kita makan dulu di sini sebentar," jawab Ridho seraya membuka pintu mobilnya.
Di dalam restoran tampak Ridho memegang daftar menu makanan yang ada di restoran itu.
"Lo mau pesan apa?" tanya Ridho pada Rahma yang ada di depannya.
"Aku nggak mau pesan apa-apa. Aku makan di rumah aja," jawab gadis itu.
"Jangan gitu, masa iya gue makan sendiri. Gue pesan ayam goreng balado aja deh buat lo, samain aja sama gue," ucap Ridho
"Mbak." Ridho memanggil salah satu pelayan restoran itu. Pelayan yang di panggil mendekat. "Saya mau ayam goreng balado dua sama nasinya juga dan jus jeruk dua."
Pelayan itu mencatat pesanan Ridho. "Baiklah akan segera saya antarkan, silahkan tunggu sebentar dulu." Pelayan itu berlalu pergi.
Tak berapa lama pelayan itu kembali lagi dengan pesanan Ridho tadi. Ridho dan Rahma mamakan makanan yang dibawakan oleh pelayan tadi dan tak lupa juga meminum juga jus jeruknya.
Setelah makan mereka kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanan pulang. Tak terasa sudah memasuki waktu sholat Ashar dan kebetulan mereka melewati mesjid yang ada di jalan itu.
"Ridho berhenti di sini!!" Rahma menyuruh Ridho memberhentikan mobilnya, Ridho menginjak rem mobilnya agar berhenti.
"Ada apa kok lo nyuruh berhenti di sini?" tanya Ridho dengan melihat kearah gadis yang ada di sampingnya. Karna setau nya daerah itu bukan tempat tinggal Rahma, dia tau betul rumah Rahma bukan di situ karna dia pernah mengantarkan Rahma pulang saat Rahma pingsan.
"Waktu sholat Ashar udah masuk aku mau sholat dulu." Rahma membuka pintu mobil dan keluar dari mobil itu.
Saat dia hendak menuju ke mesjid itu dia membalikan badannya dan kembali ke mobil Ridho itu lagi.
"Kamu nggak sholat?" tanya gadis itu.
"Nggak," jawab Ridho singkat.
"Kenapa?" gadis itu bertanya lagi
"Gue malas sholat, lo aja yang sholat gue tunggu disini."
"Sholatlah sebelum disholat kan," ucap gadis itu dan berlalu meninggalkan Ridho di dalam mobilnya, Rahma berjalan masuk ke dalam mesjid.
Ridho yang masih berada di dalam mobil itu masih memikirkan apa yang di ucapan Rahma tadi.
Dan tiba-tiba saja dia membayangkan dirinya meninggal dan di siksa di kubur oleh malaikat.
" Tidakkkk." Ridho berteriak dan merasa takut kalo dia benar meninggal alias wafat gimana nasibnya nanti. Dia juga pernah mendengar ceramah pak ustad kalo tidak sholat sudah pasti masuk neraka.
"Gue harus sholat nanti kalo gue mati gimana jadinya orang setampan gue disiksa di kubur kan nggak lucu." Ridho membuka pintu mobilnya dan keluar menuju mesjid yang ada di situ.
Saat Ridho melangkahkan kakinya masuk ke mesjid itu dia terus memperhatikan sekelilingnya.
"Ya allah jarang sekali aku ketempat ini," gumamnya dalam hati.
Ia mencari tempat berwudhu yang ada di mesjid itu dan dia mulai berwudhu .
Terimakasih telah membaca😇