seorang gadis muda berusia 20 tahun,selalu membantu kehidupan keluarganya.ia berjualan kue keliling di pagi hari untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.tapi siapa sangka kalau ia akan menjadi istri Ceo yang terkenal dengan kekayaannya.
banyak orang-orang yang selalu menghina dan mencemohnya.tapi ia selalu mendapat perlindungan dari sang suami tercinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sury Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
hari pertama bekerja
Beberapa jam kemudian tahlilan sudah selesai,para warga sudah pulang ke rumah masing-masing.
Hanya tinggal aira dan juga adiknya berada dalam rumah.kedua adiknya sudah masuk kamar dan aira masuk ke kamar sang ibu.ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan,ia merasa sangat sepi tanpa kehadiran ibunya.
Air matanya mulai menetes turun di pipi.ia lalu membuka lemari pakaian ibunya lalu mengambil selembar baju sang ibu.tubuhnya mulai berbaring di ranjang sang ibu,lalu mendekap baju almarhum sang ibu.ia mengirup aromanya yang masih melekat,dan membayangkan kalau ia memeluk sang ibu. Baru semalam saja di tinggalkan oleh ibunya,ia sudah sangat merindukannya.
Hari-hari sudah berlalu,aira mulai menjalankan aktivitas seperti biasanya.
Tapi kali ini agak sedikit berbeda.karena saat ini, ia akan pergi mencari pekerjaan.ia sudah tidak lagi berjualan kue keliling.kue-kue yang ia buat sudah ia titipkan di warung yang tak jauh dari rumahnya.
"Kak,hati-hati ya di jalan." ucap riska pada aira di ambang pintu.
"Iya dek tolong jaga rumah ya,di meja makan sudah ada makan siang untuk kalian berdua."
Riska mengangguk dan aira mulai berjalan menjauh dari rumah.
Matahari mulai menyinari bumi,dan tak terasa aira sudah berjalan setengah hari,silih berganti,ia memasuki tempat ataupun kantor yang membuka lowongan pekerjaan,tetapi belum ada satupun yang menerimanya bekerja.
Keringat aira sudah mengucur di dahi,tapi ia tidak ingin menyerah untuk mencari pekerjaan.kepala aira sudah mulai pusing ia lalu, singgah sebentar untuk duduk dan beristirahat di bangku taman.
"Astagfirullah, capek juga ya rasanya mencari pekerjaan." gerutu aira,ia lalu meminum air mineral yang ada di dalam tasnya yang ia bawa dari rumah.
"Alhamdulillah,segar banget rasanya."
Aira duduk di taman sambil melihat para anak-anak kecil sedang bermain.
Seorang anak perempuan yang berusia sekitar 5 tahun berjalan mendekati aira.
"Hai tante,mau main nggak sama zahra.?" ucap anak itu dengan polosnya.
"Haa,aira merasa kaget dengan anak perempuan yang muncul secara tiba-tiba di depannya.
Beberapa detik kemudian aira mulai tersadar.
"Ehhh,maafkan tante ya sayang,tadi tante kaget karena tiba-tiba ada bidadari kecil di hadapan tante." Aira mencubit pelan kedua pipi anak perempuan itu,karena merasa gemas dengan pipinya yang gembung.
"Hehehe,maafkan zahra juga ya tante,karena sudah membuat tante kaget."
"Iya nggak apa-apa kok sayang,oh iya kok kamu sendiri di sini,orang tua kamu mana.?" tanya aira sambil mengedarkan pandangan.
"Aku tadi ke sini cuma sama om aku tante,tapi tadi om rey sedang menerima telfon."
"Ohhh,kalau begitu zahra duduk di sini dulu aja dekat tante,kita tunggu om kamu d sini aja, pasti om zahra bakalan datang untuk mencari zahra.
"Iya tante." Anak perempuan itu menurut perkataan aira.
"Ini ,aku punya permen lolipop tante mau juga nggak.?" tanya anak itu sambil menyodorkan sebungkus permen lolipop."
Aira mengangguk lalu mengambilnya."Terimah kasih cantik." ia lalu meraih lolipop itu.
Mereka berdua mulai bercerita dan bercanda bersama.tak berselang lama seorang pria tiba-tiba datang.
"Zahra,ternyata kamu di sini,om rey udah cari kamu loh kemana-mana ternyata kamu malah asik tertawa-tawa di sini.!" ujar Rey yang sedikit kesal dengan kelakuan keponakannya.
"Ehhh om rey kok bisa ada di sini.?"
"Kamu tuh ya,om kan suruh kamu menunggu di tempat bermain tadi,eh kamu malah pergi ninggalin om.!"
"Hmm,maafin zahra om,tadi zahra bosen nungguin om,soalnya om rey lama banget sih nelponnya.!" zahra berceloteh mengerucutkan bibir.
"Ehmmm,zahra kamu nggak boleh ngomong kaya gitu sama om kamu. kamu harus bisa menghargai orang lebih tua dari kamu." Aira berusaha untuk menengahi perdebatan antara mereka berdua.
"Hmm iya tante maafin zahra." ujar Zahra dengan wajah memelas.
"Minta maafnya jangan sama tante,minta maafnya ke om kamu." perintah Aira.
Zahra melirik sekilas om rey yang ada di depannya.rey malah melirik aira yang sedang tertunduk di samping zahra.
"Maafin zahra kata-kata zahra tadi ya om." zahra berujar dengan lirih.
"Hmmm,iya sudah om maafin kok." Rey lalu mengusap lembut kepala zahra.
Aira lalu menatap zahra yang ada di sampingnya. "Zahra sayang,kamukan sudah ketemu sama om kamu,jadi tante pamit dulu ya."
"Tante mau ke mana.?"
"Tante mau cari kerja lagi,kan tadi sudah tante ceritain Tadi ke kamu."
"Eehhhmmm, maaf kalau saya menyela,tadi saya dengar kalau kamu bilang sedang cari kerja ya.?" tanya Rey pada aira,Dan aira mengangguk .
"Kebetulan sekali,saya sedang mencari pengasuh untuk zahra.kamu mau nggak kerja jadi pengasuhnya.?" ujar Rey
"Alhamdulillah,iya saya mau pak."
"Ya sudah kalau begitu,ini kartu nama saya,kamu bisa datang besok dan mulai bekerja."
"Makasih banyak pak,pasti saya akan datang besok." ujar Aira dengan senyum menghiasi bibirnya.
"Kalau begitu kami berdua pamit dulu,sampai bertemu besok.!"
Aira memandang rey dan zahra yang sudah melangkah meninggalkannya.
"Alhamdulillah ya allah,akhirnya aku dapat pekerjaan. lebih baik aku segera pulang dan memberikan kabar baik ini pada riska dan adnan." ucap aira dengan senyumnya sambil melangkah kaki meninggalkan taman.
***
Keesokan harinya aira mulai siap-siap untuk pergi bekerja.ia begitu sangat antusias,sebab hari ini adalah hari pertamanya bekerja.
"Riska,kakak pergi kerja dulu ya."
"Iya,kakak hati-hati di jalan."
"Assalamu alaikum."
"Wa'alaikum salam." jawab riska
Aira keluar dari rumah dengan sudut bibir yang tak berhenti memberi senyuman.dan ia berjalan mencari angkutan umum (angkot).
Selang beberapa menit angkutan umum sudah datang,ia lalu melambaikan tangan,agar mobil angkot itu berhenti.
"Mau ke mana neng.?"
"Saya mau ke jalan cendrawasih pak." Ucap aira.
"Iya udah silahkan naik neng."
Aira pun naik ke dalam mobil angkot,setelah di persilahkan oleh pak supir.beberapa menit kemudian aira sudah sampai di alamat yang d tuju,ia begitu takjub melihat rumah mewah,berpagar tinggi yang ada di hadapannya.
"Ini benar nggak sih rumahnya." aira bergumam sambil memperhatikan kartu pengenal yang ada di tangannya.
Aira mengedarkan pandangannya,tak lama kemudian seorang satpam mendekati aira.
"Maaf,ada keperluan apa ya mba.?"
"Pak saya mau tanya,apa benar ini rumah pak reyhardi bagaskara.?"
"Iya betul mba,ada apa ya.?"
"Saya sudah ada janji ,bertemu dengannya hari ini untuk berkerja menjadi pengasuh ,keponakannya."
"Oh,tunggu sebentar ya mba saya tanya dulu sama pak rey.!"
"Baik pak."
Satpam itu segera berlari masuk ke dalam rumah.