Alya, seorang sekretaris dengan kepribadian "ngegas" dan penuh percaya diri, melamar pekerjaan sebagai sekretaris pribadi di "Albert & Co.", perusahaan permata terbesar di kota. Ia tak menyangka akan berhadapan dengan David Albert, CEO tampan namun dingin yang menyimpan luka masa lalu. Kehadiran Alya yang ceria dan konyol secara tak terduga mencairkan hati David, yang akhirnya jatuh cinta pada sekretarisnya yang unik dan penuh semangat. Kisah mereka berlanjut dari kantor hingga ke pelaminan, diwarnai oleh momen-momen lucu, romantis, dan dramatis, termasuk masa kehamilan Alya yang penuh kejutan.
[REVISI]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaraaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Bencana Kecil, Ketawa Besar
Hari itu, ruangan konferensi di Albert Group dipenuhi dengan harapan tinggi. Presentasi penting yang membahas proyek "Galaxy Gem," sebuah inisiatif revolusioner yang menggabungkan teknologi canggih dengan desain perhiasan futuristik, sedang berlangsung. Alya, sekretaris David Albert, berada di ujung meja, memastikan segala sesuatunya berjalan lancar. Ia mempersiapkan slide presentasi, mencetak handout, dan memastikan ruangan cukup terang serta nyaman. Segelas air mineral dan sekotak cokelat sudah diletakkan di meja David sebagai antisipasi jika ia merasa kehausan atau lapar. Semua sudah siap.
David, yang terkenal dengan profesionalismenya, berdiri di depan, memulai presentasi dengan percaya diri. Suaranya yang khas, penuh keyakinan, mengisi ruangan. Para peserta tampak terkesima saat ia mulai menjelaskan konsep dasar dari proyek Galaxy Gem yang sangat ambisius. Alya merasa tenang melihat David begitu lancar memaparkan ide-idenya. Ini adalah kesempatan besar bagi Albert Group untuk mengukir sejarah, dan ia ingin semuanya berjalan sempurna.
Namun, tepat saat David mulai menjelaskan detail teknis tentang teknologi yang digunakan dalam proyek ini, tiba-tiba terdengar suara keras—BRUKK! Lampu proyektor yang digunakan untuk menampilkan slide mendadak mati. Ruangan langsung menjadi gelap gulita.
Keheningan menyelimuti ruangan. Hanya suara detak jantung Alya yang terdengar keras di telinganya. David yang awalnya sangat tenang tiba-tiba terlihat sedikit terkejut. Para peserta presentasi mulai berbisik, suasana menjadi canggung dan tegang. Alya bisa merasakan ketegangan yang semakin memuncak di udara.
Ia segera melompat dari kursinya, berlari ke sudut ruangan untuk mencoba menyalakan lampu, namun begitu ia menekan saklar, tak ada yang berubah. Lampu di seluruh ruangan tetap mati. Alya menatap ke luar jendela, dan baru ia menyadari bahwa pemadaman listrik tiba-tiba terjadi di seluruh gedung. Rasa panik mulai merayap di tubuhnya. Ini bencana! Bagaimana bisa presentasi penting seperti ini terhenti hanya karena pemadaman listrik?
Alya berbalik, memandang David yang kini menatapnya. Ia mengira David akan marah besar. "Oh tidak, bagaimana ini?" pikirnya dalam hati. Tetapi, yang terjadi selanjutnya sangat tidak disangka. David tiba-tiba tertawa, bukan dengan nada mengejek atau sinis, melainkan tawa yang tulus dan lucu.
"Alya," kata David dengan suara yang masih terdengar sedikit terkejut namun ada kekaguman dalam nada bicaranya, "Anda ini… lucu sekali."
Alya tertegun. Ia mengira David akan marah besar, tetapi reaksinya justru berbeda. "S-saya… saya kira Bapak Albert akan marah," kata Alya, suaranya masih gemetar. Ia merasa canggung, tetapi juga sedikit lega karena David tampaknya tidak terpengaruh oleh bencana kecil ini.
David hanya tersenyum. "Marah? Untuk apa?" jawabnya santai. "Ini hanya kecelakaan kecil, bukan masalah besar. Lagipula, saya sudah sering mengalami hal-hal yang lebih buruk dari ini."
Alya mendengarkan, penasaran. "Pernah terjadi apa, Pak?" tanyanya dengan hati-hati, mencoba untuk sedikit tenang.
David tertawa lagi. "Oh, saya pernah disiram jus jeruk oleh seorang klien yang sangat emosi pada saat presentasi," katanya, masih dengan senyum lebar. "Dan ada satu kali, presentasi saya terganggu karena seekor burung masuk ke ruangan dan mulai terbang keliling."
Alya terkejut. "Benarkah, Bapak Albert?" tanyanya dengan takjub. Ia tidak pernah membayangkan bahwa seseorang seprofesional David Albert pun bisa menghadapi situasi yang tidak terduga seperti itu.
David mengangguk, matanya berbinar. "Benar. Itu pengalaman yang sangat berkesan. Jadi, kalau pemadaman listrik ini mengganggu presentasi, saya rasa itu tidak seberapa. Justru saya punya cerita baru lagi sekarang."
David kemudian berdiri dengan tenang dan menghadap peserta presentasi yang terlihat agak bingung. "Baiklah," katanya dengan suara ceria, "Sambil menunggu listrik kembali menyala, mari kita gunakan waktu ini untuk sedikit santai. Saya ingin berbagi beberapa cerita lucu dari pengalaman presentasi saya."
Peserta-peserta presentasi pun mulai melonggarkan ketegangan mereka. Beberapa dari mereka tertawa ringan, mendengarkan cerita David yang semakin menggelikan. "Suatu kali," lanjut David, "saya tengah presentasi di sebuah acara besar, dan tiba-tiba projector berhenti bekerja karena suhu ruangan yang terlalu panas. Semua orang terpaksa menggunakan kipas tangan sambil mencoba bertahan agar tidak terlihat keringat bercucuran."
Alya yang mendengarkan cerita itu merasa heran betapa David bisa tetap santai menghadapi situasi yang bisa saja membuat banyak orang stres. Para peserta pun ikut tertawa, suasana yang awalnya tegang kini menjadi lebih rileks.
"Pak David memang luar biasa," kata salah satu peserta dengan kagum. "Tetap santai dan bisa membuat kami tertawa meskipun ada masalah seperti ini."
"Iya, Pak David memang jago mengatasi situasi," kata peserta lainnya, ikut tersenyum. "Kita jadi lupa kalau sedang ada masalah."
David menoleh ke arah mereka, senyum lebar di wajahnya. "Yang penting kita tetap menikmati momen ini, bukan?" katanya dengan nada yang ringan. "Presentasi yang baik bukan hanya soal data yang akurat, tapi juga soal bagaimana kita bisa mengatasi kejadian tak terduga dengan kepala dingin."
Para peserta mengangguk setuju. "Benar sekali," jawab mereka, tampaknya semakin merasa nyaman.
Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya listrik kembali menyala. Dengan tenang, David kembali melanjutkan presentasinya. Kali ini, suasana yang tercipta jauh lebih santai dan menyenangkan. Bahkan ketika slide demi slide diperlihatkan, para peserta tetap memperhatikan dengan penuh perhatian, meskipun awalnya mereka dihadapkan dengan kejadian yang mengganggu.
Setelah presentasi selesai, salah satu peserta berkata, "Saya menghargai sikap tenang Anda, Pak. Ini adalah salah satu presentasi yang paling menarik yang pernah saya ikuti."
David tersenyum dengan bangga. "Ya, itulah keunikan Albert Group," katanya, "Kami selalu berusaha menciptakan momen yang menyenangkan dan memorable. Terima kasih atas perhatian kalian."
Alya yang berdiri di sisi meja merasa bangga bisa bekerja dengan seseorang seperti David. Tadi pagi, ia hampir merasa cemas karena insiden yang terjadi, tetapi sekarang ia merasa bahwa setiap tantangan bisa berubah menjadi kesempatan untuk lebih menikmati perjalanan.
Ketika mereka semua meninggalkan ruangan, suasana tampak jauh lebih ringan. Tawa dan pembicaraan riang mengisi lorong-lorong gedung Albert Group, membuktikan bahwa meskipun bencana kecil terjadi, cara seseorang menghadapinya bisa membuat semua orang merasa lebih dekat dan lebih nyaman.