Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29...
Cindy akhirnya di izinkan balik tidak lupa memberi kabar pada Devan meski tahu Devan pasti akan mengabaikan pesan dari nya... Semenjak mengetahui Cindy hamil Sikap Devan malah semakin dingin tidak ada perhatian kecil darinya.
"Apa kamu benar tidak menginginkan anak ini mas." batin Cindy yang menatap di luar jendela sambil mengusap perut nya menatap Ke arah luar entah apa yang dilihat Cindy.
"Mama." ucap Tasya yang datang bersama Devan.
"Eh anak mama sudah siap mau tidur.?" ucap Cindy...
"Mama kata oma di perut mama ada dede bayi.?" ucap Tasya.
"Iya... Apa tasya senang.?" ucap Cindy.
"Senang mama... Jadi adik bayi sudah ada diskon di mall ya mama.?" ucap Tasya.
Devan kaget menatap Cindy sementara wanita yang di tatap tersenyum lalu mencubit lembut putrinya.
"Siapa yang bilang sama Tasya seperti itu.?" ucap Cindy.
"Aunty Vina katanya dede bayi bisa di beli sama mama dan papa bila ada diskon di mall... Kalau aunty tidak bisa beliin.?" ucap Tasya.
"Tasya sebaiknya kamu tidur." ucap Devan.
"Iya papa..." Ucap Tasya lalu naik ke atas ranjang...
"Mama apa Setelah mama memiliki adik mama masih sayang sama Tasya.?" ucap Tasya Devan pun menoleh dirinya sama halnya dengan Tasya menunggu jawaban Cindy.
"Mama akan selalu selalu sangat sangat sayang sama kak Tasya." ucap Cindy menciumi pipi Tasya.
"Papa apa papa juga akan sayang sama Tasya juga.?" ucap Tasya.
"Kamu selalu ada di hati papa segalanya untuk kamu." ucap Devan... Cindy yang Mendengar hanya menundukkan pala saat Devan menatap ke arah nya...
"Sekarang Tasya tidur ya." ucap Cindy.
Mereka tidur bertiga dengan Tasya di tengah tengah mereka ini permintaan Devan... Hari begitu cepat sehingga tidak terasa usia kandungan Cindy sudah masuk 6 bulan perut wanita itu sudah tidak rata lagi badan yang sudah terlihat berisi.
"Mama.... Tasya kangen sama mama." ucap Tasya baru pulang sekolah.
"Mama sangat kangen Tasya.... Bagaimana sekolahnya.?" tanya Cindy yang tidak pernah bosen selalu di tanya Kan setiap Tasya keluar rumah dapat tidak bersama nya...
Tasya mulai menceritakan detail saat dirinya keluar dari rumah sampai akhirnya Tasya pulang...
"Lalu apa kaka Tasya bagi makanan itu.?" ucap Cindy.
"Tidak kakak kan juga suka jadi besok Mama buat lebih ya biar kaka bisa kasih Jefri." ucap Tasya.
"Siap princes mama." ucap Cindy mencium pipi gembul putri nya sendiri.
"Hallo dedek apa dedek sehat.? Hari ini dede mau makan apa.?" ucap Tasya karena kemaren Tasya yang selalu menemani Cindy membeli makanan yang di inginkan wanita hamil karena dengan sikap Devan yang tidak berubah membuat Cindy menjalani kehamilan sendirian.
"Sepertinya dede bayi mau makan agar deh." ucap Cindy.
"Kita akan buat apa beli ma.?" ucap Tasya.
"Kita akan membuatnya sayang, tapi kakak makan dulu ya." kata Cindy.
"Baik mama." ucap Tasya lalu pergi ke kamar nya....
Sementara Devan di kantor di buat bingung sama Riko asistenya yang selalu minta izin di saat jam kerja...
"Kamu kenapa Seperti orang habis di kejar kejar warga.?" ucap Devan.
"Istriku dia baru hamil 3 bulan permintaannya selalu aneh aneh..." ucap Riko.
"Aneh gimana.?" tanya Devan...
"Hari ini mau makan bakso yang di makan sama artis selebgram minta artis itu raciki." ucap Riko.
"Apa.?" ucap Devan kaget....
BERSAMBUNG.....
sebenci apapun itu udah jadi istrimu yg kau renggut keperawannya ...
jangan lama lama ya thor devan julid nya /Ok/