Ini novel keduaku, sekuel dari aku bukan pembawa sial
Gilang, seorang pemuda masih duduk di bangku SMA menyukai seorang janda beranak tiga.
Ia jatuh cinta pada pandangan pertama. Pertama kali mereka bertemu iwaktu yang tidak tepat.
Mampukah Gilang, meluluhkan hati seorang janda yang baru berpisah dengan suaminya? Mampukah ia meluluhkan tiga orang satpam janda itu??
Ataukah Gilang akan mundur??
Inilah kisahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dirumah Alisa
Wajah nan ayu itu berubah datar, tatkala mendengar pujian dari Gilang.
Gilang yang tersadar pun jadi salah tingkah sendiri. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Lana yang melihat perubahan pada Mak nya menjadi takut, ia mengira Mak nya akan mengusir Gilang yang sudah basah kuyup.
Tapi tak disangka Alisa menyuruh masuk. Lana menjadi senang, ia begitu sumringah saat Gilang tak jadi pulang.
"Ayo masuk!'' ajak Alisa.
Ia berjalan masuk tanpa menoleh kearah Gilang lagi, tapi Lana masih menunggunya diluar.
"I-iiya Mbak.." sahut Gilang.
"Ayo Om, masuk ganti pakaiannya sudah basah itu nanti masuk angin lagi!'' ujar Lana, Gilang mengangguk.
"Iya sebentar ya, Om ambil baju ganti dulu!'' jawab Gilang.
Gilang membuka jok motornya, lalu mengambil baju yang sengaja ia bawa kalau kalau dibutuhkan.
Karena jarang sekali pulang kerumah, untuk sekedar ganti baju saja. Makanya selalu menyetok bajunya dijok motor. Lana yang melihatnya terkesima, ia jadi senang sendiri.
"Wuiiih.. keren Om motor nya! bisa simpan baju pula dijok nya itu! motor balap tapi kok bisa ya ada bagasi? Setau Abang kan, nggak ada ya?'' ucap Lana seraya memegang dagunya, seolah sedang berfikir keras.
Gilang yang melihatnya tersenyum. Lalu ia mengusap kepala Lana.
''Ada kok! ini buktinya, punya Om ada kan?"
" Kapan-kapan boleh nggak Om, Abang dibonceng bawa jalan jalan gitu?" tanya Lana merayu.
"Tentu! dengan senang hati, nanti hari Minggu Om ajak keliling kota Medan ya?'' imbuhnya, membuat putra Alisa itu kegirangan.
"Asiiiiiiikk.. Abang mau jalan jalan naik motor balap euuuyyy.." ucap Lana, begitu senangnya ia ingin naik motor Gilang.
Gilang tersenyum. Melihat putra Alisa senang, ada kebahagiaan tersendiri dihatinya.
''Apapun akan Om lakukan untukmu nak.. begitu juga dengan ibumu! Om akan terus berusaha menaklukkan hatinya, agar suatu saat kita bersama menjadi sebuah keluarga yang utuh.'' Gumam Gilang dalam hati.
"Eits, tunggu dulu! sebelum itu Abang harus minta ijin dulu sama Mak ya! Biar nanti Mak nggak marah sama Om, yang udah bawa Abang keliling kota Medan, hem?"
"Woke Om, pokoknya beres! Om tenang aja! nanti Abang kasi tau Mak, kalau kita mau jalan jalan naik motor balap.. yeeeeee senengnya... jalan jalan euuuyyy naik motor balap uhuyyyyy...!!" seru Lana kegirangan.
Gilang terkekeh melihat putra pujaan hatinya senang. Walau hanya naik motor saja.
Gilang masuk kerumah Alisa dalam keadaan basah kuyup. Ia membawa baju gantinya yang hanya celana pendek selutut dan baju kaos.
Ia menuju kedapur sesaat setelah Alisa menyiapkan air hangat untuknya mandi.
''Ayo! kamu mandi dulu, nanti masuk angin jika kelamaan seperti itu!'' imbuhnya
''Iya Mbak..'' sahut Gilang.
Gilang masuk ke kamar mandi tak lama terdengar suara gemericik air, pertanda kalau Gilang sedang mandi.
Sambil menunggu Gilang mandi, Alisa menyiapkan makan malam mereka, dibantu Ira putri sulungnya.
Tercium bau yang sangat harum ketika Gilang membuka pintu kamar mandi. Gilang berdiri mematung memandangi Alisa yang sedang memasak. Begitu cantik, hingga matanya tak berkedip.
Ira yang berbalik, terkejut melihat Gilang berdiri mematung didepan pintu kamar mandi.
"Om??''
''Heh? i-iya..'' Gilang terkejut dari lamunannya yang sedang memandang Alisa.
''Kenapa berdiri disitu Om? Di depan aja sana sama Abang.. tuh lagi main sama adek." tunjuk nya pada Lana yang sedang bermain dengan adiknya.
Alisa mendengar Ira berbicara dengan Gilang. Ia berbalik dan menatap Gilang. Gilang yang ditatap seperti itu jadi salah tingkah, ia kemudian berlalu kedepan duduk bersama Lana sambil melihat si adek yang sedang bermain.
''Iya, baiklah Om akan kesana!''
Setelah Alisa selesai masak , Ira menyiapkan segala sesuatu untuk makan. Mulai dari piring, gelas beserta nasi dan lauk pauknya.
Mereka duduk lesehan dilantai.
Gilang yang melihat menu makan malam mereka hanya diam, dalam hatinya berkata, sungguh ini masakan yang berbeda yang dimasak dirumah.
Menu nya hanya tumis kangkung dan telur balado, yang jarang sekali dimasak dirumah mama nya.
Gilang hanya diam dan terus memandang kearah makanan yang terletak di karpet.
Ia terkejut saat si Abang menepuk pahanya.
''Om?? Kok malah bengong? Nggak suka ya sama masakan Mak Abang?''
''Hah?''
💕
Tuh Gilang kamu sih melamun aja! cobain dulu atuh.. tumis kangkung sama telur balado enak euuuyyy...
😅😁😁
TBC
