Gayatri Agreta.. adalah seorang wanita cantik yang terpaksa menikah dengan Robert Hartono..pria yang arogan dan keras, demi menyelamatkan ibunya saat itu sakit keras dan membutuhkan banyak uang untuk biaya operasi...
karena Gayatri yang berasal dari keluarga miskin, membuat keluarga Robert selalu menghina dan memandang Gayatri...Gayatri menjadikan hinaan dari keluarga mantan suaminya itu sebagai suatu bentuk kekuatan untuk membuat dia bangkit dan sukses..Tri atau Gayatri akan membalas semua hinaan keluarga mantan suaminya dengan sebuah kesuksesan...sementara kehidupan mantan suaminya lambat laun hancur...
Apakah...Gayatri bisa mengankat derajat keluarganya dan membungkam mulut keluarga mantan suaminya dengan kesuksesan????
mari kita ikut cerita selanjutnya....!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2
"Halah bilang aja kamu sengaja menyimpan uang untuk berikan kepada orang tua kamu yang miskin itu kan? Siapa yang tidak tahu seperti apa kehidupan keluarga kamu....sudah miskin tukang bohong lagi!" bentak bu Flora kembali menghina Tri.
"Iya benar bu, aku yakin dia sengaja menyimpan uangnya untuk berikan kepada ibunya yang miskin itu.... Karena kalau mereka tidak dapat uang dari sini terus mereka dapat dari mana? Makan aja susah." Tambah Rima.
"Bu, Rima cukup ya keluarga ku memang miskin tapi ibuku tidak perna datang kesini untuk meminta uang apalagi aku kesana... ibu tahu sendiri selama ini mas Robert melarang aku untuk pergi kerumah ibu.... Silakan jika ibu dan Rima mau menghinaku tapi tolong jangan bawa-bawa nama keluargaku. Karena tidak ada seorang pun yang mau hidupnya miskin." Ujar Tri.
"Wah...udah punya keberanian kamu ya! Berani sekali kamu membentak ku" hardik bu bu Flora
"Bu sepertinya dia minta di hajar nih. Belum kapok ternyata si burik ini" Ujar Rima.
"Sini kamu menantu sialan aku akan memberikan kamu pelajaran." Ujar bu Karina menyeret Tri dan membawanya ke kamar mandi. Di ikuti Rima dari belangkang.
Sesampainya di kamar mandi...dengan tidak punya hati nurani bu Karina di bantu oleh Rima memasukan kepala Tri kedalam bak air....dan itu di lakukan berulang kali membuat Tri hampir kehabisan napas.
Hmmm....bu to..long le..pas aku bisa mati" ujar Tri terbata.
"Mampus kamu menantu sialan lebih baik kamu mati saja, kalau bukan karena ingin menutupi aib. Aku tidak sudi menikahkan kamu dengan anakku." Ujar Bu Flora.
Tri memberontak sampai akhirnya tanpa sengaja Tri mendorong bu Flora dan Rima.... dengan kuat sehingga hampir sedikit mereka tersungkur di lantai.
"Kurang ajar...!" Pekik Rima tidak terimah di dorong oleh Tri. Sementara Tri tidak menghiraukan mereka dan kembali ke meja makan karena sebentar lagi suaminya Robert pasti turun dan mau makan.
"Ada apa ini bu, masih pagi-pagi sudah teriak-teriak di rumah" tanya Robert dengan wajah kusut.
Bu Flora dan Rima kaget dengan kedatangan Robert mereka takut ketahuan mereka baru selesai menyiksa Tria. Lagian Robert tahu juga mana peduli dia.
"Terus kenapa rambut kamu basah begitu kamu baru dari mana?" Tanya Robert saat melihat rambut Tri basah.
"I...itu tadi mas....!" Belum selesai Tri menjawab Rima sudah duluan memotong perkataan Tri.
"Halah mas kayak nggak tahu aja seperti apa kecerobohan kumal istri kamu mas, dia tadi hampir jatuh di kamar mandi karena licin....mungkin karena pembantu gratis ksmu ini malas membersihkan kamar mandi!" ujar Rima. Tidak ada tanggapan dari Robert karena Robert tidak peduli dengan Tri..... mau jatuh mau sakit mana perna Robert peduli.... Karena Tri hanya istri di atas kertas saja.
Robert sama sekali tidak mencintai Tri, dia menikah dengan Tri karena terpaksa untuk menutupi aib. Karena calon istrinya menghilang.
"Kamu lihat saja, apa yang ada di atas meja...istri kamu tidak becus sama sekali....masa setiap hari masaknya kayak gitu terus...mana ada gizinya kamu kan kerja harus butuh banyak asupan gizi agar kamu tetap sehat." ujar bu Flora ngadu....Tri hanya diam saja karena baginya... hal seperti itu sudah biasa hanya di hina dan di caci maki saja. Ada saatnya untuk melawan.
Robert menengok ke arah meja lalu mengambil salah satu piring berisi tempe sambal.... dan membantingnya di lantai. Membuat makanan yang sudah di masak berserahkan di lantai. Walaupun sudah terbiasa namun tetap saja sakit di hatinya.
Brakkkkk.
"Apa-apaan ini dasar istri tak becus...susah kalau punya istri dari keluarga miskin.....di kasih uang atau tidak sama saja, , , makanannya ya tetap begitu! Makanya aku malas makan dirumah" ujar Robert ikut menghina Tri.
"Ya Allah tolong angkat derajatku dan keluargaku, apa kemiskin aku selalu di rendahkan oleh keluarga suami ku sendiri....bahkan suamiku juga turut menghina. Aku tidak bisa diam saja begini.... biarpun aku miskin tapi aku juga punya harga diri. Aku sudah satu tahun hidup bersama kamu mas tapi tidak sekalipun kamu menghargai ku." batin Tri.
"Mas...aku sudah capek masak kenapa mas buang begitu saja...kalau memang mas mau makan makanan yang lebih enak tambahin dong uang belanja jangan hanya menuntut saja" ujar Tri.
Plakkkkk
"Berani sekali kamu berkata begitu sama suami kamu. Sekarang kamu sudah mulai berani ya melawan." bentak Robert.
"Hahaha....apa mas, suami? Apa selama ini mas menganggap aku istri, nggak kan? Aku disini sebagai babu bukan istri." teriak Tri.
"Ibu dan Rima kesini tuh lapar ingin makan.... karena dengar Tri masak tadi...tahunya masak gini ibu jadi nggak selera makan" gerutu bu Karina.
"Apalagi aku bu...oga makan makanan sampah laparku langsung hilang." ujar Rima.
"Bu kalau mau makan yang enak kenapa nggak masak aja sendiri dirumah.....Rima ada seharusnya dia bisa masak dong jangan hanya numpang makan disini" bentak Tri...dia sudah nggak takut lagi dengan keluarga itu sudah cukup sabar selama ini.
"Memang uang yang aku berikan tidak cukup ha....kemana semua uang yang aku berikan sampai kamu masak makanan ini?...dan kamu tidak ada hak melarang ibu dan Rima untuk makan disini karena ini rumahku!" sentak Robert.
Tri menatap laki-laki yang menyandang status suaminya itu dengan senyum sinis...Tri heran suaminya itu kira-kira tinggal di planet mana sampai dia tidak tahu kebutuhan dalam rumah.
"Cukup mas...kalau kalian mau makan tempe setiap hari. Tapi kalau makan enak-enak seperti danging dan ikan mana cukup uang segitu. Jangankan untuk makan aja nggak cukup.... apalagi bayar listrik, air, gas, beras ya nggak cukuplah." ujar Tri.
Walaupun baru selesai di siksa sama keluarga suaminya.... tapi Tri masih santai. Karena ada waktunya untuk membalas.
"Apa!!....tambahin uang belanja? Jangan harap karena yang ada malah aku kurangi biar kamu usaha sendiri..... Enak aja bilang tambahin lebih baik semua uangku aku kasih ke ibu saja biar dia masak enak, dan aku makan disana dari pada kasih ke kamu." bentak Robert, memang Robert laki-laki tidak punya hati.
"Jangan gitu mas, kalau mas makan di rumah ibu, lalu bagaimana denganku.? Aku makan apa? Ingat mas aku ini istrimu....kalau sampai aku bongkar semua kebusukan kalian ke orang di luar sana apa kamu masih mendapatkan pujian belum tentu." tanya Tri....
"Bukannya orang miskin itu tidak makan juga hal biasa. Kamu bisa pikir sendiri...Kamu kan punya otak bisa pakai otak kamu untuk berkembang jangan hanya meminta pada suami. Karena uangku itu mau aku tabung untuk hal berguna bukan untuk menafkahi wanita miskin seperti kamu...karena jika aku bercerai dari kamu aku tinggal cari wanita kaya dan menikah lagi" ujar Robert tanpa memikirkan perasaan Tri.
"Tega kali kamu mas, lalu kamu menganggap aku ini apa..? Kalau memang kamu tidak mencintai aku kenapa tidak kita cerai saja...toh kita menikah tidak saling cinta hanya menutupi aib keluarga kamu mas." ujar Tri.
"Jangan harap...kalau aku cerai dengan kamu terus yang jadi pembantu gratis disini siapa?...aku nggak mau buang uang untuk bayar pembantu." ujar Robert berlalu pergi ke kamar meninggalkan Tri.
Robert berangkat kerja tanpa sarapan pagi karena tidak selera dengan masakan Tri. Dasar suami tidak tahu diri sudah bagus Tri mau menikah dengannya untuk menutupi aib keluarganya tapi sama sekali tidak di hargai.