Bagaimana jadinya,jika Arnold si lelaki populer tiba-tiba memiliki kekuatan pembaca pikiran.
Terlebih lagi,dia belum mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya dan dia menyembunyikan kekuatannya seorang diri.
"Jika aku memiliki kekuatan seperti ini,berarti aku salah satu orang yang beruntung mendapatkannya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 13
Sasa menarik dirinya,karena merasa mulai kehabisan nafas dan tatapan mereka saling bertemu.
"Kau kehabisan nafas Sa?"tanya Arnold penuh perhatian.
Sasa mengangguk,apalagi debaran jantungnya semakin cepat dan dia tidak bisa mengatakan hal apapun saat ini.
Pandangan Arnold begitu intens terhadap Sasa,bahkan terpampang nyata di hadapannya dan dia begitu tertarik dengan buah dada Sasa yang seperti menantang dirinya.
Sasa bingung dengan tatapan Arnold yang begitu intens terhadap dirinya,apalagi tubuhnya seperti menempel pada Arnold dan dia mencium aroma mint di tubuh Arnold.
Deg...
Perasaannya semakin tidak karuan saat ini,bagaimana bisa Arnold berbisik seperti itu di telinganya dan dia jelas terkejut dengan bisikan Arnold tersebut.
"Kau jangan aneh-aneh"ucap Sasa dengan nada sedikit panik.
Arnold hanya tersenyum menanggapi perkataan Sasa,dia meraih dagu Sasa dan mengangkat wajah Sasa dengan lembut.
"Aku hanya sedikit penasaran,aku pikir pasti pas di tanganku dan kau pasti akan menikmatinya"ucap Arnold menyeringai.
"Kau tidak malu mengatakan hal seperti itu di depanku?"
"Tidak,apalagi hanya saat bersama kamu saja dan aku merasa jadi diri sendiri."
Sasa menghela nafasnya kasar,karena emang merasa Arnold berbanding terbalik dengan kondisinya saat di luar dan saat bersamanya jelas jauh berbeda.
"Kau menjadi pria mesum saat di dekat ku"ucap Sasa memalingkan wajahnya.
Arnold tergelak dengan ucapan Sasa,dia tertawa terbahak-bahak dengan kejujuran Sasa dan merasa tidak ada salahnya dengan perkataan Sasa terhadap dirinya.
"Dasar aneh"ucap Sasa begitu kesal dengan sikap Arnold saat ini.
"Kau begitu seksi saat ini dan aku merasa kau begitu luar biasa di dalam pandanganku Sa"kata Arnold dengan jujur.
Sasa bergerak di pangkuan Arnold dan ingin beranjak dari pangkuan Arnold,namun Arnold malah menahannya yang membuat Sasa begitu kesal.
"Mau kemana?"tanya Arnold terhadap Sasa.
"Ayo keluar dari kamarku"ajak Sasa,karena merasa tidak cocok berada di dalam kamar.
Namun Arnold tidak menghiraukan perkataan Sasa,dia malah merasa ingin berada di kamar Sasa.
"Kemana pelayan yang biasa datang ke rumah mu?"
"Dia tidak masuk,kenapa kau bertanya mengenai pelayanku? Apa kau kelaparan?"
"Pantas saja rumah mu begitu sepi"ucap Arnold.
"Sudahlah,lebih baik kau pulang saja"usir Sasa pada akhirnya.
"Kau benar-benar tidak ingin dekat denganku?"
"Bukan seperti itu,masalahnya disini tidak ada siapa-siapa dan kau saja langsung seenaknya masuk ke dalam kamarku.Bagaimana,kalau tiba-tiba orang tuaku datang"ucap Sasa dengan nada khawatir.
Arnold mengerti maksud perkataan Sasa,tapi setahu Arnold selama ini,orang tua Sasa akan pulang selama sebulan 2x dan dia juga tau betul jadwal kepulangan orang tua Sasa.
Arnold semakin mempererat pelukannya dan lebih memeluk tubuh Sasa,dia bersandar di bahu Sasa dan menghirup aroma tubuh Sasa yang membuat dirinya merasa begitu menenangkan.
"Apa yang kau lakukan?"panik Sasa dengan tindakan Arnold saat ini.
"Aku hanya ingin memeluk mu sebentar,tolong pertimbangkan soal perasaanku ini"ucap Arnold dengan nada begitu pelan.
"Akan aku pertimbangkan"balas Sasa pada akhirnya.
Arnold merasa lega mendengarnya dan melepaskan pelukannya,dia tersenyum ke arah Sasa dengan tulus.
"Terima kasih,aku pulang"ucap Arnold lalu mencium bibir Sasa sekilas.
Sasa bangun dari pangkuan Arnold dan mereka berdiri satu sama lain,kemudian keluar dari kamar Sasa dengan Sasa yang berjalan terlebih dahulu.
"Besok,mari pergi ke kampus bersama"ajak Arnold tidak sungkan.
"Baiklah"balas Sasa tanpa ragu.
Arnold merasa senang dengan balasan Sasa,dia merasa ini awal yang bagus untuk membina hubungan bersama Sasa.
Kemudian dia pergi dari rumah Sasa,sedangkan Sasa kembali lagi ke kamar dan merasa ingin melanjutkan acara bersantainya.
...****************...
Keesokan paginya,Sasa sudah bersiap menunggu Arnold di depan rumahnya dan dengan santainya bersandar di tiang pagarnya.
"Katanya sedang panaskan mobil,tapi belum keluar-keluar"gerutu Sasa yang tidak sabaran.
Sasa melirik jam yang melingkar di tangannya,waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi dan dia ada kelas pukul 08.00 pagi.
"Semoga saja tidak telat"ucap Sasa menghela nafasnya dengan kasar.
Kemudian Sasa melihat mobil Arnold yang sudah keluar dari halaman rumahnya dan Sasa bergegas menunggu di pinggir jalan,mobil berhenti tepat di depannya dan dia segera masuk ke dalam mobil.
"Jalannya cepat ya,aku ada kelas nih"ucap Sasa,sambil memasang seatbelt di tubuhnya.
"Ok"balas Arnold yang langsung menjalankan mobilnya.
Selama di perjalanan,mereka hanya mendengarkan musik dan tidak ada yang memulai percakapan kembali.
40 menit,mereka baru sampai di universitas dan keduanya turun secara bersamaan.Sepasang mata menyorot tajam ke arah mereka berdua dan dia mengepalkan kedua tangannya.
"Sial,kenapa Sasa bisa datang bersama Arnold.Apa mereka memiliki hubungan tidak biasa"ucapnya penuh amarah.
Bukan dia tidak menerima kenyataan,tapi dia merasa Sasa tidak pantas menjalin hubungan dengan Arnold dan merasa pantas menjalin hubungan bersama dirinya.
Apalagi,dia mengingat jelas penolakan Sasa saat itu dan merasakan kenyataan pahit dengan apa yang di lihatnya saat ini.
"Aku tidak suka dengan alasan penolakannya,bahkan sekarang dia malah menjalin hubungan dengan Arnold."
Dia merasa Sasa membodohi nya saat ini,jika Sasa tidak menyukainya dan dia merasa senang dengan Sasa yang jujur tidak menyukainya sama sekali.
Bukan dengan alasan bodoh yang ingin fokus dengan kuliahnya dan merasa takut tidak ada izin dari orang tuanya,tapi nyatanya dia begitu dekat dengan Arnold yang membuat hatinya begitu terluka.
"Cih,aku akan membuat perhitungan dengan Arnold dan kau Sasa harus melihat seberapa hebatnya diriku di banding Arnold.Apalagi,aku juga sama tampan dan popular seperti dia."
Kemudian dia langsung pergi dari parkiran,dia merasa muak melihat kedekatan Sasa dengan Arnold.
Berbeda halnya dengan Sasa,dia berterimakasih terhadap Arnold dengan Arnold yang membawanya tepat waktu berada di kampus.
"Pergilah,nanti kau telat"ucap Arnold penuh perhatian.
"Terimakasih Arnold,nanti aku traktir makan siang deh"kata Sasa dengan tersenyum.
"Tidak perlu,kau terlalu berlebihan"ucap Arnold terhadap Sasa.
"Baiklah,aku duluan bye"ucap Sasa dengan melangkah pergi.
Kemudian Sasa pergi dari hadapan Arnold,bahkan kini dirinya menjadi pusat perhatian fans Arnold dan dia tidak terlalu memperdulikan tatapan iri dari para fans Arnold terhadap dirinya.
Apalagi,Sasa merasa tidak ada yang perlu di jelaskan terhadap mereka tentang dirinya yang berangkat bersama Arnold dan merasa bukan urusan dirinya juga untuk menjelaskan tentang keberangkatan mereka berdua ke kampus barusan.