Setelah sekian lama dipertemukan kembali dia insan yang telah lama berpisah, berjalannya kisah mereka diiringi dengan berbagai macam rintangan yang mengharuskan mereka tetap bersama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Sepanjang perjalanan Cindy hanya melihat pemandangan yang ada di jendela mobil Jinan dan juga memikirkan kemana Jinan membawa pergi dirinya. Jinan yang menyadari Cindy sedang memikirkan kemana dia pergi, dia berusaha memulai obrolan.
"Kamu daritadi diem kenapa?" Tanya Jinan sambil melirik Cindy

"Ehh gpp kok pak" jawab Cindy sambil membenarkan posisi duduknya
"Kamu udah makan sarapannya?"
"B..belum pak" jawab Cindy dengan gugup karena dia lupa membawa bekalnya
"Kamu itu yah udah aku siapin ya ngga dimakan, sarapan pagi itu penting buat tubuh kamu biar kamu ada tenaganya minimal sampai jam makan siang nanti. Sekarang ambil bekalnya terus makan" ucap Jinan memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dan menatap Cindy
"Tapi bekal saya ada di kantor pak. Rencananya saya mau makan di kantor tapi bapak ajak saya pergi" jawab Cindy yang takut dengan tatapan Jinan sekarang
"Haduhh cin cin, ya sudah kita cari tempat makan buat sarapan" ucap Jinan sambil menepuk keningnya dan dia mencari tempat makan di dekat sana
"Ehh ngga usah pak, nanti kita terlambat sampai ke tujuan" Cindy berusaha menolak
"Apaan sih, yang penting itu kamu makan dulu. Urusan telat sama ngga itu biar saya aja. Sekarang saya ngga mau ada penolakan dari kamu" ancam Jinan
"Iya pak" ucap Cindy sambil memanyunkan bibirnya dan itu membuat Jinan gemas kemudian dia mengacak-acak rambut Cindy.
"Ihh pak rambut aku berantakan" ucap Cindy yang sebal dengan Jinan sambil merapikan rambut dan Jinan hanya terkekeh melihat Cindy kesal dengannya.
Setelah menemukan tempat makan yang dia cari, Jinan langsung mencari tempat makan untuk Cindy sarapan, karena Jinan tidak pernah meninggalkan sarapan pagi kalo memang itu membuat dirinya telat dia membawa sarapannya dan memakannya di mobil atau di kantor.
*
Beberapa menit kemudian akhirnya mereka berdua sampai di tempat makan yang cukup sederhana, mereka berdua turun dari mobil Jinan.
"Kok aku kayak familiar sama tempat ini yah" batin Cindy melihat suasana tempat makan itu
"Kamu kenapa cin?" Tanya Jinan melihat Cindy seperti orang kebingungan
"Ehh ngga kok pak, saya gpp" ucap Cindy sambil menggelengkan kepalanya
"Ya sudah yuk masuk" ajak Jinan
"Iya pak"
Saat mereka masuk di tempat makannya, mereka disambut oleh pelayan disana
"Selamat pagi silahkan, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan itu
"Saya pesan teh manis saja, Kamu apa cin?" Ucap Jinan dan menawarkan pada Cindy
"Loh bapak ngga sarapan?" Tanya Cindy tentang pesanan Jinan
"Saya sudah makan di rumah tadi sambil bikin bekal buat kamu"
"Maaf ya pak, saya ngga makan bekal bapak" Cindy menundukkan kepalanya
"Ya gpp sekarang kamu pesan apa?"
"Hmm saya ini aja mba" Cindy menunjuk salah satu menu di buku menu
"Baik kalo begitu ditunggu yah pesanannya"
"Iya mba"
Mereka berdua duduk di dekat jendela agar bisa merasakan sejuknya pagi hari yang cerah ini. Disela-sela menunggu pesanan mereka, Jinan memainkan handphone untuk melihat beberapa pesan yang belum dia baca selama perjalanan dan Cindy hanya melihat pemandangan di jendela aja karena menurut dia itu adalah pemandangan yang indah namun dia mengingat sesuatu tentang pemandangan itu.
Pada saat sedang asik melihat pemandangan, Cindy dikejutkan dengan handphonenya yang berdering. Dia melihat siapa yang menghubungi dirinya dan ternyata itu Zee.
"Pak saya ijin jawab telpon" pamit Cindy
"Iya silahkan, tapi jangan lama-lama kamu harus makan"
"Iya pak ngga lama kok"
"Iya"
Cindy langsung menuju keluar tempat makan itu dan menjawab telpon Zee.
"Assalamu'alaikum kak"
"Walaikumsalam kenapa?"
"Bude di rumah"
"Hahh di rumah siapa?"
"Rumah gw lah, tadi dia nanya tentang Lo"
"Ya Allah, terus apa lagi?"
"Katanya dia nelpon Lo beberapa kali tapi ngga dijawab dan gw jawab pulsanya Lo habis sama Lo sering kerja paruh waktu jadi ngga sempet hubungi Lo"
"Hmm boleh deh alesan Lo, terus ini dia masih di rumah Lo?"
"Sekarang udah pulang sih"
"Tapi Lo bukannya di rumah sakit yah?"
"Gw kan jaga malem kak, lupa?"
"Ohh iya gw lupa, ya udah makasih ya udah bikin alesan buat gw"
"Iya sama-sama tapi ada bayarannya"
"Apa? Lo minta apa?"
"Gw mau pizza"
"Astaghfirullah ya ya nanti gw beliin"
"Yesss ya udah gw mau istirahat dulu have fun ya kak"
"Ehh lo..."
Cindy belum menyelesaikan ucapannya langsung ditutup oleh Zee.
"Emang ish itu anak kebiasaan, tapi gpp deh akhirnya dia ada gunanya juga" batin Cindy
Pada saat dia ingin masuk ke dalam tempat makan, ada mobil dari lawan arah yang melaju cukup kencang dan mobil itu melintasi kubangan air di depan tempat makan itu dan membuat cipratan air itu mengenai pakaian Cindy.
Sontak membuat Cindy kaget dan emosi kemudian dia berteriak. "Ehh lo nyetirnya hati-hati dong, ada kubangan diterjang"
"Yahh kotor lagi, pak Jinan liat ngga yah, ah bodo ngga keliatan kayaknya" batin Cindy berusaha menutup noda kotor di bajunya
Cindy masuk kembali ke tempat makan itu dan melihat pesanan mereka sudah datang semua. Pada saat Cindy duduk dan melihat Jinan, dia melihat dari sorot matanya sepertinya Jinan tau kalo pakaian Cindy kotor. Langsung Jinan berdiri menuju tempat duduk Cindy dan memegang tangannya.
"Ikut saya" pinta Jinan yang berusaha menarik tangan Cindy
"Ehh mau kemana pak" Cindy menahannya
"Udah ikut aja, ini bisa ditinggal"
"Tapi kalo dingin ngga enak loh pak"
"Kamu mau laporan kamu ngga turun" ancam Jinan
"Iya pak iya" ucap Cindy terpaksa mengikuti perintah Jinan
"Nah gitu dong" Jinan tersenyum pada Cindy
Cindy mengikuti Jinan dari belakang karena Jinan memegang tangan Cindy dan dia menuju ke mobil dan memberikan bungkusan padanya.
"Nih ganti di kamar mandi" Jinan memberikan bungkusan pada Cindy
"Hahh ini apa pak" Cindy yang bingung dengan isi bungkusan itu
"Udah sekarang kamu ke kamar mandi terus ganti"
"Iya pak"
Cindy mengambil bungkusan itu dan masuk menuju kamar mandi tempat makan itu, dan Jinan kembali masuk ke tempat makan itu dan menunggu Cindy mengganti pakaiannya.
Setelah selesai Menganti pakaiannya, dia melihat bayangan dirinya di cermin dan melihat apa yang dia pakaian sekarang.
"Ini punya pak Jinan? Kok di aku pas sih kan dia kurus banget gitu" batin Cindy
"Ahh biarin yang penting pas bisa buat ganti daripada ngga ada, ini buat sementara nanti gw beli baju aja" lanjut batin Cindy yang pasrah dan membawa bungkusan bekas pakaiannya
Akhirnya Cindy keluar dari kamar mandi dan menuju ke meja tempat mereka makan, Jinan melihat Cindy memakai pakaiannya hanya tersenyum pada Cindy.

"Gimana pas?" Tanya Jinan setelah melihat Cindy
"Pas pak, makasih ya" jawab Cindy sambil melihat dirinya
"Iya sama-sama, itu buat kamu"
"Hahh buat saya pak?" Teriak Cindy
"Kamu bisa ngga sih jangan tiba-tiba teriak gitu" jawab Jinan sambil menutup mulut Cindy
"Ihh apaan sih pak nutup mulut saya, tapi ini beneran buat saya pak?" ucap Cindy yang kesal mulutnya ditutup oleh Jinan
"Iya itu buat kamu, pakaiannya kamu yang tadi nanti dicuci aja"
"Jangan pak nanti saya beli aja kalo udah nyampe" Cindy berusaha menolak tawaran Jinan
"Emang di tempat nanti ada yang jualan baju?" Tanya Jinan sambil mendekati wajahnya pada Cindy
"Saya ngga tau pak, saya juga ngga tau kita mau kemana" Cindy memundurkan tubuhnya agar agak menjauh
"Syukur deh sekarang kamu makan yah"
"Iya pak"
Mereka berdua menikmati sarapan Cindy yang tertunda karena dia telat, dan Jinan hanya memesan minuman saja karena dia sudah sarapan.
***
Alhamdulillah akhirnya bisa update cerita ini lagi, hehehe sekarang gantian cerita ini yah biar author bisa fokus takutnya misal kayak dulu agak bingung jadi maaf ya kalo dulu agak sedikit aneh kelanjutan ceritanya...
Alhamdulillah melihat Cindy bisa tersenyum kembali membuat akhirnya semangat lagi nulis ceritanya, semoga kalian juga yah...
Semoga kalian sehat semua yah dan jangan jaga kesehatan ya. Dan semoga kalian suka part kali ini dan jangan lupa untuk vote, komentar, dan share ya...
Thanks for reading...