NovelToon NovelToon
Pembalasan Anak Yang Ditukar

Pembalasan Anak Yang Ditukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Hati siapa yang tidak tersakiti bila mengetahui dirinya bukan anak kandung orang tua yang membesarkannya. Apalagi ia baru mengetahui, jika orang tua kandungnya menderita oleh keserakahan keluarga yang selama ini dianggap sebagai keluarganya sendiri.

Awalnya Rahayu menerima saja, karena merasa harus berbalas budi. Tetapi mengetahui mereka menyiksa orang tua kandungnya, Rahayu pun bertekad menghancurkan hidup keluarga yang membesarkannya karena sudah membohongi dirinya dan memberikan penderitaan kepada orang tua kandungnya.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Yuk, simak ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Bab 7

POV Rahayu

Minggu depan aku sudah akan masuk kuliah. Aku jadi ingin sekali tinggal sendiri jika keadaan rumah tidak seperti dulu lagi. Dan lihatlah, si Arumi itu bahkan berbaring di pangkuan ibuku sambil menonton televisi. Bahkan ayahku pun menemani walau hanya duduk sambil berkutat pada laptopnya.

Dalam rumah itu aku hanya bisa berada di seputar dapur dan kamar gudang ku saja. Semua tempat rasanya telah di dominasi oleh gadis itu.

Tidak bisa, aku tidak boleh diam saja. Harusnya aku yang berada di pangkuan Ibu ku, bukan dia!

Entah mendapat dorongan dari mana sehingga kakiku melangkah menuju ruang tengah di mana Ayah Ibu dan Gadis itu berada. Tanpa bicara apa-apa aku duduk di dekat Ibu, tepat berada di sampingnya yang duduk di lantai lalu menyandarkan kepalaku di bahunya.

"Eh! Ngapain kamu?!"

Ibu tampak terkejut melihat aku tiba-tiba ada di sampingnya dan bersandar padanya. Bahkan tubuhnya sampai miring seolah-olah hendak menjauhkan kepalaku dari bahunya.

"Aku juga ingin seperti Arumi Bu, bermanja-manja sama Ibu, masa tidak boleh?" Ungkap ku, jujur.

Sedih rasanya mendapat penolakan dari Ibu.

"Ibu tidak sanggup kalau dua-duanya bersandar! Kamu kan sudah sering dulu. Gantian Arumi lah, masa kamu tidak mau ngalah?!"

Lagi-lagi aku di paksa untuk mengalah. Apa Ibu tidak tahu, kalau ucapannya itu melukai hatiku?

"Ah, bau apa ini?!"

Tiba-tiba gadis menjengkelkan itu bangun dari pangkuan Ibu dan berkata demikian sambil menutup hidungnya.

Ibu dan Ayah pun mencoba mengendus mencari bau yang menyebabkan Arumi protes. Bahkan aku pun mencoba mencari karena sedari tadi aku tidak mencium bau apapun ketika berada disini.

"Bau apa Arumi?" Tanya Ayah.

"Bau keringat, Yah. Apek banget, hooeekk...! Pasti ini bau Rahayu. Kan sejak tadi dia di dapur beres-beres." Tuding Arumi sambil melirik ku dengan tatapan tidak suka. "Jorok! Harusnya mandi dulu baru kesini! Ganggu aja!"

Hah?! Berani sekali dia berkata seperti itu di depan ku dan juga orang tuaku?!

"Ternyata kamu yang bau Rahayu! Sana kamu, jangan disini! Bikin ambyar suasana saja!"

Ibu ku lagi-lagi membela gadis menjengkelkan itu.

"Karena siapa aku jadi bau? Kan Ibu yang menyuruhku ini dan itu?! Seharusnya, ibu juga menyuruh dia! Dia sudah seperti tuan putri disini dan aku yang anak Ibu dan Ayah bagai babu di rumah ini!"

Protes ku tidak terima.

"Hentikan omong kosong mu Rahayu!" Bentak Ayahku.

"Apa, yah?! Ayah mau membelanya lagi?! Berapa banyak Ayah di beri dia sampai Ayah tunduk padanya?! Ayah dan Ibu sudah tidak adil hanya karena materi sampai mengabaikan Ayu!"

Amarah ku meledak. Aku tidak lagi mampu menahan emosi ku yang sejak beberapa minggu ini terus coba ku tahan. Bahkan napas ku mulai sesak dan tidak beraturan. Tubuhku mulai gemetar dan dadaku naik turun akibat emosi yang semakin tidak bisa aku kontrol.

Ayahku pun tiba-tiba saja beranjak dari duduknya dan mendekatiku. Aku yang tidak tahu akan Ayah ingin berbuat apa begitu terkejut ketika telapak tangannya menampar pipiku dengan keras.

PLAK!!

Aku oleng dan tersungkur di lantai sambil memegang pipiku. Panas dan perih pipi ini sama dengan hatiku yang saat ini kurasakan. Tidak menyangka Ayah akan berbuat begitu padaku.

Ku lihat Arumi tersenyum mengejekku. Ia terlihat puas aku di tampar oleh Ayah ku. Dan Ibu pun hanya menatap ku dengan tatapan datar tanpa rasa iba sedikit pun melihatku.

Mataku mengembun, dalam emosi seperti ini hatiku terus terluka.

"Kenapa Yah? Kenapa Ayah terus membelanya?! Bahkan Ibu pun lebih memeluk dia dari aku. Apa salahku Yah, Bu? Hiks...."

"Kamu benar-benar tidak tahu bersyukur dan tidak tahu diri! Arumi sudah membantu memberi modal untuk usaha ku, membelikan kita mobil, merenovasi rumah, bahkan mengisi dapur dan membelanjakan Ibumu perhiasan. Sudah sewajarnya kamu yang melakukan pekerjaan rumah ini. Karena hanya itu yang kamu bisa lakukan untuk membalas budi kami yang telah membesarkan mu!!"

Sakit... sakit sekali hati ini mendengar kalimat yang Ayah ucapkan satu persatu. Hanya karena materi, seluruh kasih sayangnya berubah haluan.

"Memang lebih baik kamu pindah ke asrama saja!"

Deg,

Memang aku yang awalnya ingin pindah ke asrama atau kosan. Tetapi mendengar Ayah mengucapkan setelah pertengkaran kami seperti ini, rasanya ini seperti Ayah mengusir ku secara tidak langsung.

Aku kecewa.

Aku pun mencoba berdiri. Menatap mereka yang menyudutkan ku dengan tatapan tidak suka. Tanpa sepatah kata aku berlalu menuju kamar gudang ku. Meremas baju di dada karena hati yang begitu sakit sampai tidak bisa ku ungkapkan lagi.

Aku menangis sendirian di kamarku yang pengap. Sepertinya aku memang sudah tidak diinginkan lagi disini. Semua sudah di rebut, kamarku, rumah, bahkan kasih sayang ke dua orang tuaku.

Aku harus cepat mencari asrama sebelum penuh. Meski mata ini sembab, dan pipi ini memar bekas di tampar. Aku tidak peduli dengan penampilanku. Aku harus keluar mencari asrama untuk ku tinggal nanti. Aku sudah tak sudi tinggal disini.

Rasa kecewa ku semakin besar terhadap orang tuaku. Kebencian terhadap gadis itu semakin tumbuh. Aku sudah tidak tahan menghadapi mereka. Lebih baik aku tinggal sendiri dan jalani kehidupan ku dengan mandiri.

Bergegas aku mandi untuk membersihkan diri. Memakai pakaian rapi dan membawa dompet serta handphone ku dalam sebuah tas kecil.

Mereka masih berkumpul di ruangan tengah itu. Meski begitu kecewa, aku bukanlah anak yang tidak tahu diri dan tidak punya etika. Aku akan pamit terlebih dahulu kepada kedua orang tuaku.

"Ayah, Ibu... Aku mau keluar sebentar." Kataku.

Kurasa suaraku sangat jelas. Namun tidak ada yang merespon ucapanku. Aku menghela napas berat. Sepertinya aku memang tidak perlu pamit karena Ayah dan Ibu pasti masih marah padaku.

Tanpa menunggu jawaban mereka, aku pun melangkah keluar rumah. Berjalan kaki sejauh yang aku bisa untuk menghindari dari tatapan tetangga yang mungkin saja bisa melihat memar di pipi ini. Di sebuah pondok kosong aku memesan ojek online untuk ke tempat tujuanku. Beruntung tidak lama aku menunggu, ojol itu datang menjemput ku.

Semua asrama ku datangi untuk mencari tempat yang kosong agar bisa aku isi. Namun aku terlambat, karena semua asrama itu sudah penuh dari seminggu yang lalu.

Rupanya aku kalah cepat. Aku pun terpaksa mencari kosan yang murah saja di dekat sana meski mungkin Ayah tidak akan membiayai kosan ku. Masih ada tabungan untuk biaya 6 bulan kosan ku nanti. Selebihnya aku aja mencari kerja di malam hari untuk menutupi biayanya nanti.

Dan tekad ku sudah bulat untuk itu. Aku tidak ingin kembali ke rumah itu.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah ternyata si kakek juga bantu ayu diam2
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah arka mau bantu, buat cepat terungkap masalah yang di hadapkan ayu
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
apa yang empuk2 arka, dasar lelaki pikiran nya kesana mulu jadi arka mo boncengin ayu nyari2 kesempatan biar ngerasain empuknya gunung kembar ayu wkwk🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
wah kakek emng yg terbaik 😍
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
baik banget si arka
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
dih dasar arka🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
cukup cerdik nih ayu
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
idenya bagus juga tuh ayu
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
oyyy agak lain/Sob//Sob//Sob/
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
yaelah giliran pujaan hati anaknya di tawarin cemilan dll giliran ayu mana ada nawarin sedikit pun
tina
lanjut kak
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
syukurlah kakek sugeng selalu menjaga mereka dari belakang
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
mohon maaf mas mau nanya, itu yg tidak empuk apaan ya 🤔🤣🤣🤣🤣
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
malah si kakek memberi ruang buat cucunya modus 😂🏃🏃🏃
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
ooii lah kemana otakmuu 😭
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
udah pasti direstui nihh...kakek Sugeng pasti' akan melindungi ayu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
kakek sugeng selalu memantau dan pastinya mendukung arka sama ayu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
kali ini aja enggak empuk ka,
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
pinter ayu...arka mengalihkan perhatian Mereka
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
ternyata pak Sugeng ikut juga ya d mencari info siapa ortu ayu yg sbnrnya!!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!