Gadis Modern Dan Tuan Desa

Candra menatap Kirana dengan tatapan yang sangat tajam. Candra mengira bahwa gadis yang sedang berdiri di hadapannya itu adalah seorang pencuri yang diam-diam masuk ke dalam rumah.

"A--Aku ...." Karena ditatap dengan sangat tajam, Kirana jadi gugup dan mulutnya sulit untuk mengeluarkan suara. Pria yang sedang berdiri di hadapannya itu benar-benar terlihat sangar dan menyeramkan sehingga membuat Kirana ketakutan.

"Aku bilang siapa kau?! Kenapa kau bisa masuk ke dalam sini?!" bentak Candra dengan sangat keras yang membuat Kirana lansung terkejut dan semakin ketakutan.

Tanpa sadar Kirana meneteskan air matanya. "Hikss ... Hikss ... Aku Kirana," jawabnya sembari menangis.

"Kirana?" ulang Candra yang segera dibalas anggukan kepala oleh Kirana. "Aku baru mendengar nama itu di desa ini!"

"Itu karena—"

"CANDRA!" Suara bariton milik Tuan Raja terdengar begitu jelas dari arah belakang Candra. Dengan segera Candra menolehkan kepalanya ke belakang.

"Ayah?" Candra mengerutkan keningnya karena melihat raut wajah Tuan Raja tampak sedang marah padanya.

"Apa yang kau lakukan?! Kau membuat Kirana menangis?!" bentak Tuan Raja ketika melihat Kirana menangis sesenggukan.

"Ayah mengenal gadis ini?" tanya Candra.

"Tentu saja Ayah mengenalnya! Ini Kirana! Gadis yang Ayah ceritakan kemarin!" sungut Tuan Raja yang membuat Candra seketika terdiam.

Sedetik kemudian, ia pun berkata. "Jadi kau putri dari Paman Asher?" tanya Candra dengan berahlih menatap Kirana.

Kirana pun menganggukan kepalanya dengan pelan sembari menyeka air matanya terus keluar tanpa henti.

"Maafkan aku. Aku tidak tahu kalau kau adalah Kirana, putri dari Paman Asher," ucap Candra begitu merasa sangat bersalah.

"Tidakpapa ...." ucap Kirana. Tanpa banyak berkata, Kirana langsung pergi dari hadapan Candra dan kembali ke kamarnya.

Candra pun kembali mendapat tatapan tajam dari Tuan Raja. "Belum ada sehari dia tinggal di sini dan kau sudah membuatnya menangis!"

"Aku tidak sengaja, Ayah. Aku pikir dia itu pencuri," ucap Candra.

"Gadis secantik itu kau bilang pencuri?! Kau itu benar-benar keterlaluan, Candra! Besok kau harus meminta maaf padanya!" tegas Tuan Raja yang membuat Candra langsung menganggukan kepalanya secara pasrah.

"Baik, Yah. Besok aku akan meminta maaf padanya sekali lagi," ujar Candra.

"Bagus!" Tuan Raja pun pergi dari sana dan kembali ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu. Sedangkan Candra masih terdiam di tempatnya sembari memikirkan kesalahannya pada Kirana.

"Astaga ... Apa yang sudah aku lakukan. Aku membuat gadis kota itu menangis. Jika Paman Asher sampai tahu ini dia pasti akan melibasku! Aku harus meminta maaf padanya besok!"

Bersambung.

░K░a░m░u░ ░m░e░n░c░i░p░t░a░k░a░n░ ░k░e░i░n░d░a░h░a░n░ ░d░e░n░g░a░n░ ░s░i░k░a░p░m░u░,░ ░d░a░n░ ░k░a░m░u░ ░m░e░m░b░u░a░t░ ░k░e░s░a░n░ ░d░e░n░g░a░n░ ░p░e░r░i░l░a░k░u░m░u░.░ ░(░K░a░m░u░ ░m░e░n░c░i░p░t░a░k░a░n░ ░k░e░c░a░n░t░i░k░a░n░ ░d░e░n░g░a░n░ ░s░i░k░a░p░m░u░,░ ░d░a░n░ ░m░e░m░b░u░a░t░ ░k░e░s░a░n░ ░d░e░n░g░a░n░ ░p░e░r░i░l░a░k░u░m░u░)░ ░-░ ░S░o░p░h░i░a░ ░E░l░m░a░r░a░

░K░o░m░e░n░ ░y░a░ ░b░i░a░r░ ░a░u░t░h░o░r░ ░s░e░m░a░n░g░a░t░ ░j░a░n░g░a░n░ ░l░u░p░a░ ░l░i░k░e░ ░k░a░r░y░a░ ░a░u░t░h░o░r░

░K░o░m░e░n░ ░y░a░ ░b░i░a░r░ ░a░u░t░h░o░r░ ░s░e░m░a░n░g░a░t░ ░j░a░n░g░a░n░ ░l░u░p░a░ ░l░i░k░e░ ░k░a░r░y░a░ ░a░u░t░h░o░r░