Kinara Aulia. Seorang gadis pilihan keluarga Dirgantara, yang akan menjadi istri Kenan, laki-laki tampan, sukses, yang mempunyai segalanya, namun nahasnya. Ia mengalami kecelakaan saat akan menikah dengan wanita pujaannya.
Setelah mengalami kecelakaan, sang wanita yang ia cintai malah meninggalkan dirinya, karena tidak mau mempunyai suami cacat.
Kenan merasa terpuruk, tidak percaya diri. Sampai dimana keluarganya mencarikan istri untuk dirinya.
"Jaga batasan, kamu cuman istri kontrak pilihan keluargaku!" bentak Kenan.
"Aku juga tidak tertarik denganmu, jangan terlalu percaya diri," jawab Kinara Ketus.
•••
Lalu bagaimana kisah mereka? Setelah melewati banyak hal dalam kehidupan mereka?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
"Lagi ngapain?" tanya Alex tiba-tiba.
Sontak saja membuat Tita kaget.
"Kak ih, kaget tahu," ujar Tita, mengelus dadanya..
"Ah maaf, tidak bermaksud untuk mengagetkanmu," kata Alex.
Tita hanya tersenyum, lalu kembali duduk.
"Kak, emng kakak tidak kesepian, tinggal dirumah sebesar ini sendirian?" tanya Tita.
"Tidak, karena sudah biasa," jawab Alex tersenyum.
"Kenapa kakak tidak mencari asisten rumahtangga, biar kak Alex ada teman?" tanya Tita.
"Ada kok, tapi tidak menginap disini, mereka aku berikan rumah dibelakang," jawab Alex.
Tita mengerutkan keningnya.
"Loh, selama ini, aku tidak pernah melihatnya," kata Tita.
"Ya memang, karena kerja mereka saat malam, saat tidak ada orang dirumah ini," jawab Alex.
"Kalo kamu mau tahu, menginap saja disini," lanjut Alex.
"Dulu kan, aku pernah menginap disini dengan ayah bundaku, tapi tidak melihat, ada orang," kata Tita bingung.
"Sudahlah, jangan dipikirkan, nanti aku ajak kebelakang, biar kamu tahu, seramai apa kehidupan dibelakang," ujar Alex tersenyum.
"Baiklah," jawab Tita, karena dia memang penasaran.
"Kuenya enak, aku suka," ucap Alex.
"Ah syukurlah, bunda akan senang kalo mendapatkan pujianmu," kata Tita tersenyum.
"Aku tidak pernah, makan kue seenak ini," ujar Alex.
"Kak, jangan berlebihan," ucap Tita, menggelengkan kepala.
"Tapi aku serius, ini sangat enak," jawab Alex.
Tita hanya tersenyum.
Alex menikmati kuenya, sampai habis tidak tersisa.
"Benar-benar enak, lain kali buatkan lagi," kata Alex.
"Aku akan membuatnya lagi," jawab Tita.
"Ayok, kita kebelakang," ajak Alex.
"Ayok," jawab Tita.
Karena terlalu semangat, kaki Tita tidak sengaja tersandung, sehingga ia akan jatuh, tapi dengan sigap, Alex menolong Tita.
Tita ambruk dipelukan dada bidang Alex.
"Ya'ampun, gak kuat, ingin sekali aku mencium bibirnya," gumam Tita.
"Hati-hati, nanti kamu jatuh," ucap Alex.
"Ah i-iya kak," kata Tita gugup.
Tita melepaskan tubuhnya, dari pelukan Alex.
"Ayok," ajak Alex tersenyum.
Kemudian, mereka melanjutkan tujuannya.
"Nah kan, ramai," ujar Alex.
"Iya, tapi mereka sama sekali tidak kelihatan," ucap Tita.
"Karena mereka sangat menghargai aturan dirumah aku," ujar Alex..
"Memangnya, ada aturan apa?" tanya Tita.
"Tidak boleh berkeliaran dirumah, saat aku berada dirumah, dan untuk membersihkan rumah harus malam, kecuali khusus chef, dia akan ada di jam-jam tertentu," jawab Alex.
"Oh gitu," ujar Tita, menganggukan kepala.
Tita menatap takjub, rumah yang ditempati mereka juga, sangat bagus, dan layak dihuni.
"Kenapa kakak memberikan rumah yang bagus, buat mereka?" tanya Tita.
"Bukan apa-apa, tapi biasanya seorang majikan akan memberikan rumah yang biasa-biasa saja kepada anak buahnya," lanjut Tita.
"Karena mereka bekerja denganku, mereka harus tidur nyenyak, agar kerjanya fokus. Dan aku juga memberikan khusus chef untuk mereka, agar mereka memakan, makanan yang sehat," jawab Alex.
"Dan kalopun mereka mau membawa keluarganya, aku tidak pernah melarangnya," lanjut Alex.
"Selama ini, apa ada pekerjamu, yang mengundurkan diri?" tanya Tita.
"Banyak, karena aku orangnya tegas, tidak bisa mentoleransi sebuah kesalahan, apalagi kalo melanggar aturan dirumah," jawab Alex.
"Tapi pekerja wanitanya tua-tua, tidak ada remaja," ucap Tita.
"Sengaja, supaya tidak ada kesalahan," jawab Alex.
"Benar juga, nanti akan ada banyak fitnah," kata Tita.
"Ada yang mau aku bicarakan denganmu, ikut aku," ajak Alex.
"Apa?" tanya Tita bingung.
"Ayok, ikut saja," ujar Alex.
Alex menarik tangan Tita.
"Wah indah sekali," ucap Tita, saat dia dibawa kesebuah taman yang lumayan besar dibelakang rumah Alex.
"Kak Alex, suka dengan bunga?" tanya Tita.
"Tidak," jawab Alex.
"Taman ini, belum ada satu wanita pun yang tahu, karena selama ini aku tidak pernah berkenalan dengan seorang wanita," lanjut Alex.
"Lalu, kenapa kak Alex membawaku?" tanya Tita bingung.
"Ini taman milik ibu, semasa hidupnya beliau sangat menyukai bunga mawar putih, makanya disini kebanyakan bunga mawar putih," jawab Alex.
Tita memang tahu, kalo ibunya Alex sudah tiada, dia hanya bisa mengelus tangan Alex.
"Kak Alex jangan bersedih," ucap Tita.
"Tidak, aku sudah berdamai dengan keadaan," jawab Alex tersenyum.
"Syukurlah," ujar Tita.
"Ibu pernah mengatakan, kalo kelak aku dewasa, aku harus melamar dan membawa calon istriku kesini," ucap Alex.
"Dan kamu, wanita satu-satunya yang aku bawa kesini," lanjut Alex.
"Maksud kak Alex, bagaimana?" tanya Tita bingung.
"Tita, selama ini, aku mencintaimu. Tapi aku tidak mempunyai waktu yang tepat, untuk mengatakan perasaanku," ucap Alex.
"Hah? Seriusan?" ucap Tita, tidak percaya.
"Ya, maukah kamu menjadi istriku?" tanya Alex.
Tidak menunggu lama, Tita langsung menjawab dengan anggukan, karena selama ini juga. Tita sangat menyukai Alex diam-diam.
Mendengar jawaban Tita, Alex langsung memeluk Tita.
"Terima kasih, sudah mau menjadi istriku," ucap Alex, mengelus rambut Tita.
"Aku juga mencintai kak Alex selama ini, tidak percaya kalo kakak juga mencintai aku," kata Tita.
Alex mengelus rambut Tita, akhirnya ia mendapatkan cinta Tita, mulai sekarang, Alex tidak akan menyembunyikan rasa sayangnya buat Tita.
"Aku akan segera menikahimu, sayang," ucap Alex.
"Jangan terlalu buru-buru, persiapan pernikahan tidak gampang," ujar Tita.
"Semua akan mudah, kalo kita mempunyai uang," kata Alex.
"Tahu, tapi aku ingin acara pernikahannya, sesuai dengan keinginanku," ucap Tita.
"Memangnya, mau seperti apa pernikahanmu?" tanya Alex.
"Yang pastinya, ada kamu sebagai mempelai laki-laki," jawab Tita tersenyum.
"Wah, sudah pintar menggoda, ya," ujar Alex.
"Ih bukan menggoda, tapi memang serius. Masa iya aku harus menikah sendiri, kan gak lucu," jawab Tita.
"Masuk akal juga, ya," kata Alex.
Dret! Ponsel Tita berdering.
"Sebentar, bunda nelfon," ucap Tita.
[Hallo bun, ada apa?" tanya Tita.
[Kamu sudah sampai belum?] ucap Mareta, disebrang telfon.
[Sudah dari tadi, aku sedang berada dirumah kak Alex] jawab Tita.
[Sampaikan kepada Alex, nanti malam kita makan bersama] ucap Mareta.
[Akan aku katakan] jawab Tita.
[Yasudah, segitu aja, hati-hati kalo pulang] kata Mareta.
[Iya bunda] jawab Tita.
Tut
Telfon terputus.
"Apa katanya?" tanya Alex.
"Bunda mengundangmu, untuk acara makan malam," jawab Tita.
"Nanti malam?" tanya Alex.
"Iya nanti malam," jawab Tita.
"Bagaimana? Mau tidak?" tanya Tita.
"Jelas maulah," jawab Alex.
"Berarti aku pulang nanti saja, bareng denganmu?" tanya Tita.
"Iya, biar sekalian kita kesana," jawab Alex.
Tita mengangguk sembari tersenyum.
"Ayok masuk kedalam rumah, cuacannya sudah mulai dingin," ajak Alex.
"Ayok," jawab Tita.
Lalu mereka kembali kedalam rumah, karena hari sudah masuk sore hari.
"Kamar kakak yang mana?" tanya Tita.
"Memangnya kenapa?" ucap Alex.
"Mau tahu aja sih," jawab Tita.
Alex menarik tangan Tita, lalu membawa Tita kedalam kamarnya.
"Ih kamarnya seram," ucap Tita.
Alex hanya tertawa, mendengar ucapan Tita, karena menurutnya tidak seram sama sekali.
"Mau tidur bareng sekarang?" tanya Alex, menatap Tita dengan intens.
"Kak, jangan!" ujar Tita, menggelengkan kepala.
***
tolong lanjutkan dulu crita kenan nya jangan lompat2 kak🤭
𝚖𝚊𝚊𝚏 𝚝𝚑𝚞𝚛 𝚓𝚗𝚐𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚒𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚐