Aku Sang Pewaris

"Hehe, jujur saja, malam ini bukan aku yang mentraktir, tapi Samir ! Restoran mereka di Area jaya akan segera di buka. Setelah disetujui sore ini, Restoran ini sudah dikelola oleh keluarga Samir mulai sekarang!"

Kilatan arogansi melintas di wajah Meta, dan dia mengangkat matanya untuk melihat ekspresi Doni saat ini.

Huh!

Kamu hebat Doni, kamu dapat mengundang semua orang untuk makan malam di tempat paling mewah.

Membuat Samir dan Meta menjadi malu.

Tapi....apa yang akan terjadi di masa depan?

Doni, kamu masih tetap saja miskin.

Bisakah kamu membawa semua orang ke sana lagi?

Tapi Samir berbeda, tidak hanya memiliki pabrik, dia juga memiliki sebagian wilayah di Area jaya.

Berdampingan dengan Hendra, dan perkembangan masa depan sudah sangat jelas.

Meta mengundang Doni keluar.

Hanya ingin melihat Doni, ketika dia mengetahui bahwa dia tidak bisa dibandingkan dengan Samir.

Namun, Meta sedikit kecewa.

Karena Doni, dia tampak seperti pecundang, dan wajahnya tanpa ekspresi, dan ekspresinya sangat acuh tak acuh.

Kamu akan menangis! Tunggu dan lihat saja. Meta berpikir sendiri.

"Kalau begitu Meta, karena ini adalah pembukaan restoran Samir, tidak baik bagimu untuk membawa banyak dari kami ke sana. Bagaimanpun, kami tidak mengenalnya..."

Pada saat ini, Bella mengatakan dengan cemas.

Siska di sisi sedang makeup. Saat ini, dia sedikit misterius dan bersemangat untuk mengumumkan kepada semua orang.

"Haha, bagaimana bisa tidak baik? Meta mengundang makan hari ini. Aku juga ingin mengumumkan berita penting kepada semua orang. Harus di ingat bahwa ketika kita berada di KTV minggu lalu, itu berkat Samir meminta ayahnya untuk membantu kita semua. Dan kejadian ini telah membuat wanita cantik kita Meta tersentuh padanya!"

"Jadi dalam beberapa hari terakhir, Tuan Samir telah meluncurkan pengejaran yang sengit terhadap Meta. Meta memutuskan untuk pergi dengan Samir untuk mencoba. Sekarang, cinta pertama Meta telah datang!"

"Hah?"

Tidak menyangka setelah mendengar ini, yang lain belum sadar.

Doni berteriak lebih dulu...

Sial! Dicegat?

Mendengar kabar tersebut, Doni merasa tidak tenang.

Masalah Meta jelas ia selesaikan sendiri.

Memang, Doni tidak ingin banyak berhubungan dengan Meta, dia berencana melakukannya hanya untuk kebaikan, dan itu juga terlebih lagi demi Bella.

Tapi pada saat ini, Meta jelas salah paham, dia pikir Samir yang membantunya dan menganggap Samir sangat hebat.

Akhirnya berjalan dengan Samir.

Meta sangat cantik, tidak pernah berpacaran, dan merupakan dewi mutlak.

Mengatakan bahwa sama sekali tidak menyukai gadis cantik ini adalah kebohongan.

Apakah lebih baik menemukan kesempatam untuk memberi tahu Meta yang sebenarnya? Bahkan jika dia tidak berterima kasih, itu lebih baik daripada dia bersama orang lain karena kesalahpahaman!

Doni berpikir sendiri.

Sekelompok orang juga berbicara dan tertawa serta naik taksi, dan pergi ke Restoran milik keluarga Samir di Area jaya.

Upacara pembukaam Restoran secara umum sangat meriah berkat jalur dari ayahnya dan putranya.

Seluruh lobi di lantai pertama sudah penuh sesak.

Keluar masuk semuanya mahal.

"Tuan Samir terlalu hebat! Meta, apakah itu berarti Restoran di Area Jaya akan menjadi milik keluarga Samir di masa depan? Bisakah kita sering datang bermain?" Kata Siska.

"Tentu saja, tidak melihat siapa Meta kita, pasti tidak akan melupakan kita hanya karena sudah memiliki kakak Samir. Benarkan Meta?"

Setelah gadis-gadis itu masuk, mereka melihat sekeliling dan mereka sangat bersemangat.

"Ya, kita semua berteman, tentu saja boleh!" Meta mengangguk sedikit: "Sebenarnya ada hal yang mungkin tidak diketahui semua orang, bahwa restoran ini tidak sepenuhnya dimiliki oleh keluarga Samir!"

Meta dan yang lainnya berjalan-jalan di dalam, sambil berbincang.

"Apa? Bukankah keluarga Samir membelinya?"

"Tidak, Samir baru saja membeli hak agensi dari Restoran ini. Penghasil uang yang sebenarnya adalah bos besar di balik Area Jaya! Karena seluruh Area Jaya adalah milik bos besar ini!"

Meta mengatakan, ekspresinya juga berubah.

"Semua dimiliki oleh satu orang? Tidak diatur oleh perusahaan dagang Dakarta?"

"Ya Tuhan, Siapa yang tidak tahu bahwa uang di Area Jaya seperti air mengalir, dan ada aliran uang yang seperti banjir, tidak ada habisnya. Bukankah ada berita yang mengatakan bahwa jumlah total uang di seluruh usaha di Area Jaya mencapai miliaran setiap hari? miliaran uang mengalir!"

"Tentu saja, untuk sebuah restoran saja, puluhan juta akan di kreditkan dalam sebulan, dan beberapa ratus juta setahun, meskipun pemilik bisnisnya kuat!"

Siska dan yang lainnya hampir meledak ketika mereka mendengar berita itu.

Ternyata Area Jaya tidak diurus oleh perusahaan dagang Dakarta, tetapi oleh seorang bos besar sendiri.

Sialan, beberapa kekayaannya?

"Tidak mungkin, aku akan gila, tidak tahu apakah bos besar ini memiliki seorang putra, jika ada, aku berharap aku bisa menikah dengannya!"

Siska dan semua gadis hampir terobsesi.

Meta tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya: "Aku mendengar Samir memberitahuku pada siang hari ini bahwa bos besar di balik layar ini adalah sepasang saudara kandung. Di antara mereka, seluruh bisnis adalah atas namanya, bos pria ini menempati posisi 70 persen! Aku medengar orang memanggilnya Tuan Salman! Sepertinya dia datang ke Dakarta siang hari ini! Sangat muda, tapi samgat hebat! Sayang sekali keluarga Samir memenangkan hak agensi pada sore hari, dan tidak ada kesempatan untuk melihatnya!'

Dia mengatakan di dalam hatinya.

Siapakah orang kaya ini, apa dia bisa tertarik pada gadis biasa?

Meta pun penasaran, dan ingin memeriksanya di internet, Alhasil, tidak ada informasi.

Ugh!

Doni mendengarkan, dan dia merasa sedikit malu.

Terutama yang dikatakan Meta, bahwa Tuan Salman masih sangat muda dan sangat kaya raya.

Di saat yang sama, Doni juga merasa sedikit lucu.

Tidak tahu bagaimana Meta dan siska akan bereaksi jika mereka tahu bahwa orang kaya itu dia sendiri, hehe...

"Meta, kenapa kamu tidak meneleponku saat kamu datang!"

Tepat ketika semua orang sedang berdiskusi dengan penuh semangat, Samir mengenakan pakaian formal dan rambut disisir.

Samir hari ini sangat tampan.

Setidaknya di depan sekelompok gadis!

"Aku melihat kamu sibuk bersosialisasi...Apa tidak lelah?"

Meta tersenyum lembut, dia belum menjalin hubungan, jadi jika dia memiliki segala macam ambigu itu benar-benar tidak bisa dilakukannya.

Dia mengatakan dengan malu-malu.

"Lumayan! Hari ini, beberapa paman di Area Jaya datang untuk bergabung dengan kita. Aku baru saja mengatur tempat duduk mereka! Meta, sekarang aku akan membantumu!"

Samir tersenyum penuh semangat.

Saat ini, matanya tiba-tiba melihat Doni berdiri di ujung.

Saat ini, Doni sedang menyentuh kuda kayu kecil di rak.

Kuda kayu yang sangat halus, dan terbuat dari kaya cendana, dan Doni langsung tertarik.

Keingintahuan muncul untuk sementara waktu.