Jiang Chen seorang gamer profesional yang terlahir kembali di Dunia Fantasi tempat yang dipenuhi dengan Monster dan Dungeon. Sejak tiga ratus tahun berakhirnya era kegelapan Manusia mulai terbangkitkan dengan Jiwa Bawaan.
Setiap seseorang yang menginjak umur delapan belas tahun mereka akan mengikuti upacara kebangkitan dan memperoleh Jiwa Bawaan mereka.
Jiang Chen yang selalu menjadi pusat perhatian karena peringkat pertama di Akademi jatuh begitu cepat. Jiang Chen mendapatkan Jiwa berupa akar tanaman berwarna emas dan Jiwa dengan tipe tumbuhan adalah jenis yang paling tidak berguna.
Namun dibalik semua hinaan yang dia terima Jiang Chen tidak menganggapnya sama sekali, dia membangkitkan Jiwa Alam yang sangat hebat dan Leluhur dari para Tamanan dengan potensi tak terbatas.
"Ketidaktahuan kalian adalah masalah yang serius.... aku akan berdiri menjadi yang terkuat dan membuat semua orang mengakui kehebatanku. Bahkan jika Era Kegelapan kembali aku akan menjadi pemimpin."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 - Dungeon Green Forest
Xia Xue harus mengakui jika Jiang Chen terlalu hebat, bahkan jika keadaan tidak menguntungkan dia bisa membalikan situasi dengan caranya sendiri dan entah mengapa dia seolah punya pengalaman dalam segi pertempuran.
"Jiwa Tongkat Sihir Lima Elemen... menurutmu apa yang harus aku lakukan untuk bertambah kuat ?" Tanya Xia Xue tentang pendapat Jiang Chen.
"Kebanyakan orang pasti memberikanmu saran untuk segera mempelajari kelima elemen dan membeli skill tapi menurutku itu bukan poin yang utama. Bisa dipastikan job milikmu adalah seorang Penyihir dan dari pada kau memikirkan kelebihan selagi levelmu masih rendah akan lebih baik jika kau memiliki pemahaman akan kekurangan dirimu."
Jiang Chen melanjutkan, "Seperti apa yang tertulis didalam buku para Penyihir selalu berada dibarisan belakang dan menyerang menggunakan sihir yang kuat. Namun mereka tidak cocok jika bertarung dalam jarak yang dekat karena itulah party dibutuhkan. Jeda waktu skill dan waktu merapal juga harus dipertimbangkan dengan matang."
Xia Xue belajar banyak dalam hal ini dan seperti apa yang Jiang Chen katakan jeda waktu saat merapal juga posisinya itu adalah faktor penting. Kemampuan sihir dapat dikuasai dengan mudah dan meningkatkan kekuatan itu sama halnya dengan bertahap, namun mengatasi kekurangan saat ini sangatlah betul mengingat ketika dia menyentuh level 20 keatas musuhnya pasti akan lebih ganas.
Jiang Chen mengeluarkan minuman beralkohol dan menyalakan rokok sambil menjelaskan, ini sudah seperti seorang Senior yang menjelaskan kepada Juniornya dan Jiang Chen sangat menyukai hal seperti ini.
"Aku tidak menyangka kau bahkan lebih tahu kemampuanku dibandingkan diriku sendiri, memang ya seorang Jenius tidak akan pudar begitu saja. Aku berpikir dulu kau adalah orang yang sombong dan sulit untuk diajak bicara, tapi sejujurnya kau sudah bekerja keras untuk masa depanmu sendiri." Xia Xue meminum secangkir minumannya dan wajahnya memerah karena mabuk.
"Fiuh... ada pepatah manfaatkan masa muda untuk bekerja keras dengan mencari pengalaman hidup. Aku hanya punya diriku sendiri yang dapat diandalkan dan bahkan tanpa uang sekalipun Monster dimasa depan akan terus menjadi ancaman umat manusia. Aku hanya ingin terus hidup dan mencegah hal buruk yang mungkin saja bisa terjadi sewaktu-waktu." Jiang Chen menghembuskan asap rokok.
"Lalu Universitas mana yang akan kau tuju ?" Tanya Xia Xue dengan penasaran.
"Entahlah aku tidak terlalu pilih-pilih selama bisa mengakses Dungeon sebanyak mungkin dan sumber daya tak terbatas maka aku bisa saja masuk kesana." Jiang Chen menjawab dengan santai.
"Begitu ya." Xia Xue menghabiskan minumnya dan berdiri, "Aku akan pulang terlebih dahulu dan tidak lanjut minum."
"Ya." Jiang Chen melanjutkan minumnya lalu tidur.
Setiap hari Jiang Chen melakukan olahraga yang berat dan membentuk ototnya, dia sudah mencapai level 10 dan intensitasnya diperkuat lagi. Secara khusus mereka yang sudah mengalami kebangkitan jiwa tidak perlu menghadiri Akademi hanya saja setiap minggunya Jiang Chen harus melapor kehadiran.
Jiang Chen melakukan perjalanan dan akhirnya sampai disebuah tempat, sebuah lubang cacing yang tidak lain adalah Dungeon terlihat jelas dan sudah ada banyak para Soul Master yang ada disana.
Seorang Pria berpangkat Letnan naik keatas panggung dan mengumpulkan mereka semua, semua Soul Master bergegas berbaris dan menunggu arahan dari Letnan Wu Hun.
"Kekuatan Dungeon ini sudah diukur dan ini adalah level 10 sampai 20 dengan batas 100 orang. Misi kalian hanya satu yaitu mendapatkan informasi tentang Bos Monster jika tidak bisa mengalahkannya, kalian harus ingat baik-baik nyawa kalian bisa saja hilang saat berada di dalam Dungeon jika tidak berhati-hati. Namun aku masih berharap jika kalian bisa kembali hidup-hidup dengan pengalaman baru." Ucap Wu Hun dengan nada yang tegas.
"Baik." Teriak semua orang yang terlihat penuh dengan semangat.
Beberapa diantara mereka berpikir ini adalah kesempatan besar mendapatkan reputasi namun beberapa diantaranya juga hanya menginginkan bayaran. Sekali lihat Wu Hun sudah menebak apa yang mereka pikirkan hanya dengan melihat ekspresi semua orang dan dia tidak menduga jika pihak atas akan memberikan misi seperti ini.
Seorang Gadis berpakaian rapi membagikan sebuah lencana berwarna putih kepada masing-masing orang. Jiang Chen tidak berharap mendapatkan lencana pembunuhan secepat ini dan sejak aturan militer banyak dirubah sekarang orang biasa yang terdaftar bahkan mampu mencari poin prestasi dari militer.
"Setiap pembunuhan Monster akan dihitung secara otomatis dan kalian semua akan memulai dari Prajurit biasa. Sekarang kalian bisa masuk dan pastikan keselamatan yang utama !" Teriak Wu Hun dengan keras.
"Baik." Mereka semua bergegas mengantri untuk masuk dan karena Jiang Chen dibagian barisan paling depan dia tidak perlu menunggu.
Jiang Chen tiba ditempat yang berbeda dan kakinya basah, mereka berada didalam rawa dan air menenggelamkan lututnya. Satu persatu dari para Prajurit lain juga muncul dan mereka tidak dipisahkan, pohon yang tinggi menutup langit dan membuatnya lembab dan Jiang Chen mulai menilai keadaan sekitarnya dengan teliti.
"Jadi ini Dungeon Green Forest terlihat mudah sepertinya." Seseorang berjalan kearah depan dengan percaya diri.
Namun tanpa dia sadari dia menginjak sebuah tali penjerat, sebuah kayu dengan ujung yang tajam berayun dari samping dan menghancurkan tubuh orang itu. Daging dan darah bercampur didalam air dan semua orang yang melihat ini merasa sangat jijik sekaligus mual. Sekawanan Lizardman datang membawa tombak dan gerakan mereka sangat lincah.
"Bersiap untuk bertarung !" Semua orang mengeluarkan senjata mereka dan bertarung.
Dalam pertarungan ini mereka mungkin menang dalam jumlah tapi ini bukan medan yang cocok, namun bagi Lizardman tempat ini sangat menguntungkan dan mereka memiliki kecerdasan yang cukup tinggi. Kaki mereka memiliki selaput dan membuatnya bergerak leluasa didalam rawa.
Seekor Lizardman merobek tubuh lawannya dan memakannya, dia melesat menuju kearah Jiang Chen dengan membawa Tombak yang tajam.
Jiang Chen tersenyum dan mengangkat tangannya, dari telapak tangan akar beracun yang sangat kuat keluar dan mengikat lengan dan kaki Lizardman. Akar itu melilitnya dengan sangat kuat dan racun yang terkandung didalam akar cukup untuk melumpuhkannya, ujung akar menembus daging Lizardman dan darah dikuras olehnya.
"Level dua belas sudah sangat cerdas... ternyata benar Monster yang berada di level sepuluh keatas memiliki kecerdasan yang tidak bisa diremehkan." Jiang Chen menggunakan Skill miliknya dan mata Lizardman yang bertarung dengan orang lain tiba-tiba saja teralihkan.
Lima belas Lizardman menyerangnya secara bersamaan dan melompat dengan liarnya, Jiang Chen menyentuh dasar air dan menggunakan kekuatan spirit miliknya. Akar yang tajam tumbuh dari dalam tanah seperti jarum dan menusuk dada Lizardman.
Mereka semua tertahan diudara dan perlahan mulai mengering karena diserap oleh Jiang Chen, hanya sekali langkah Jiang Chen naik satu level lagi dan statistik miliknya meningkat secara gila-gilaan.