NovelToon NovelToon
MELINTASI DUA DUNIA

MELINTASI DUA DUNIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Beda Dunia / Iblis / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Karlina

Hai..
Namaku Ziqiesa. kalian bisa memanggilku dengan sebutan,Zi. Aku seorang gadis cantik yang masih erat kasih sayang dari Ayah dan Ibuku. suatu hari aku tersesat ke dunia yang tidak aku ketahui. dan kasih-sayang itu masih sama adanya, tapi seakan terputus karena jarak kami yang tidak dapat di ketahui.

Aku,ingin mengajak kalian untuk ikut menemani perjalanan ini, sampai kembali pada pangkuan Ayah,dan Ibuku. bagaimana? kalian mau kan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Karlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Terjebak

Gelapnya kediaman Algeria membuat Zi memicingkan matanya,menyesuaikan diri dari yang sebelumnya masih begitu terang benderang,tapi disini gelap gulita. Baru saja mendarat di halaman kediaman Penyihir itu Zi sudah di todong dengan pedang prajurit yang berjaga.

"Bunuh dia! Anak itu penyebab utama yang bisa menggagalkan rencana yang mulia Ratu!" Levi, berteriak menghimbau kepada seluruh prajurit yang berjaga di kediaman Algeria.

"Bukan Saya yang menjadi penyebab utamanya,tapi memang Ratumu saja yang kurang hebat!" Jawab Zi dengan wajah tengilnya. Tidak ada ketakutan dari wajah cantik Zi, meskipun tubuhnya jauh lebih kecil dari mereka,tapi jiwanya kuat untuk melawan.

"Kurang ajar, kurcaci ingusan!" Bentak Levi tidak terima Ratunya di hina oleh gadis kecil yang ukurannya saja dua kali lipat lebih rendah darinya.

"Dasar penyihir jelek! Tidak Ratunya,tidak pelayannya sama saja jeleknya! Berprofesi sebagai penghina pula." Zi, mengeluarkan pedang jiwa yang di berikan oleh Muchen. Mengusapnya lembut dari pangkal hingga ujungnya. Zi,tertawa kecil, karena pedang itu bersinar terang saat matanya mulai sedikit memberat efek dari energi gelap yang menyelimuti kediaman,Algeria.

"Lakukan, sekarang!" perintah Levi dengan amarah menguar kuat.

Zi, mengayunkan pedangnya saat para prajurit mendekat dan menyerangnya. Mereka tidak hanya menyerang dari depan,samping, dan belakang tubuh Zi saja,melainkan dari atas juga. Mereka bukan seperti,Zi,yang tidak memiliki kekuatan dan kemampuan untuk terbang di udara seperti itu. Jadi mereka mengepungnya sekarang.

"Mereka tidak akan kuat dengan sinar terang ini,jika di arahkan ke matanya." Batin Zi,di sela-sela pertempuran.

"JANGAN BIARKAN ANAK ITU LOLOS. INGAT! JIKA DIA LOLOS MAKA YANG MULIA RATU AKAN GAGAL MEMANGGIL PARA IBLIS UNTUK MASUK DAN MENGACAU!" Levi berseru kepada para prajurit. Ia,belum turun tangan membantu karena melihat Zi yang kini kesusahan bergerak di dalam kepungan para prajurit itu, membuatnya tersenyum miring meremehkan gadis kecil itu. "Bahkan melawan prajurit biasa saja anak itu sudah kewalahan!" Cibir Levi dengan bersedekap dada.

"Ratumu, itu tidak akan pernah bisa memanggil mereka, apalagi untuk mengacau!" Zi, terkekeh di belakang tubuh Levi yang masih menatap ke arah prajurit, tapi sayangnya mereka telah mengurai dan kemudian menghilang.

"Ka-kau? Bagaimana bisa kau a—"

"Karena aku hebat!" Potong Zi,dan melakukan tendangan bebas ke arah tulang kering Levi dengan sangat kuat. "Kecil-kecil begini, Saya di kenal cabai rawit Penyihir jelek!" Ucap Zi. Yang menahan tangan Levi dengan pedang jiwa.

Levi,mengaduh kesakitan saat tangannya tergores pedang Zi,sinar dari pedang itu mengalir ke dalam tubuh Levi, membuat perempuan itu berguling-guling di lantai halaman sambil meraung kesakitan.

"Selamat tinggal, penyihir jelek!" Zi,menendang kembali tulang kering Levi sebelum ia berlari masuk ke dalam ruangan tempat pemujaan,Algeria. "Semoga saja belum berhasil!" Gumam Zi sambil berlari memasuki ruangan demi ruangan untuk menemukan dimana keberadaan Algeria saat ini.

Sulur akar tumbuhan berduri, menghadang langkah kaki,Zi. Dengan cepat melompat saat akar tumbuhan itu hampir melilit kakinya. Zi, sedikit terengah-engah karena sebelumnya juga sudah bertarung melawan banyak prajurit yang mengepungnya. Tapi ia tetap tenang karena pedang milik Muchen akan membantu untuk berpetualang.

"Hai.. Nenek sihir jelek? Keluarlah! Tidak perlu bersembunyi dari anak kecil ini." Zi, menebas sulur yang bergerak liar mencari celah untuk membelit tubuhnya. Cara membuat Algeria keluar,ya..dengan memancing kemarahannya. Sesuai perkataan Zi pada Graysen,jika ingin segera mengetahui siapa sebenarnya seseorang itu, cobalah untuk memancing kemarahannya.

"Ternyata kau tidak terpengaruh oleh sihirku. Hebat? Ya,aku akui kau sangat hebat dan pemberani. Hingga berani datang seorang diri dan membunuh pelayan pribadiku dengan mudahnya!" Ketus Algeria berdiri dengan pongah di hadapan,Zi. Tubuhnya kini di balut dengan gaun ketat berwarna hitam dengan jubah sepanjang dua meter membungkus lekuk tubuhnya bagian belakang.

"Terima kasih sudah memujiku, Ibunda. Tapi aku tidak membunuhnya." Zi, mendongak untuk melihat wajah Algeria.

 Wanita itu menggunakan polesan tebal, dengan warna gincu bibir hitam pekat. Sangat cocok untuk wajahnya yang cukup menyeramkan, hidungnya mancung, tapi lebih panjang dari hidung mancung pada umumnya. Wajahnya panjang dengan dagu lonjong. Jangan lupakan antingnya yang menjuntai hingga bahu,dan topi kerucut yang memiliki umbul-umbul di puncaknya. Kukunya panjang berwarna hitam,dan kulitnya yang keriput.

"Dasar lalat kecil,kau pintar sekali merayuku dengan bualan sialanmu itu!" Algeria, mengeluarkan sihirnya dan menghantam kuat ke arah,Zi. "Merayu adalah keahlianku! Dari pada kau yang selalu gagal merayu,yang mulia Raja,bahkan sudah ratusan tahun lamanya." Zi, tertawa kecil, menghindar dengan gesit. Ia, harus bisa memancing kemarahan Algeria dan akan membawanya untuk keluar dari istana kerajaan Aestherlyn. Meski ini sangat berisiko,tapi Zi akan tetap melakukannya. Bukankah larangan adalah perintah? Dan aturan harus di langgar!

Zi, segera berbalik badan dan berlari keluar dari jendela ruangan tersebut. Cincin, yang di berikan oleh Muchen sedikit bereaksi,dan dirinya bisa melayang dan keluar dengan cepat. Algeria, mengejarnya, mengeluarkan sulur-sulur yang sangat mengerikan untuk menangkap,Zi.

"Ayolah, Nenek sihir jelek. Kejar aku!" Teriak Zi yang kini melayang di udara. Pedang jiwa,di genggamnya dengan erat. Rambut panjang Zi yang tergerai, meliuk-liuk indah di tengah kegelapan, hanya ada sinar dari pedang jiwa yang menerangi sekitar,Ziqiesa.

"Jangan terlalu percaya diri, kurcaci sialan! Rasakan penyiksaanku jika kau tertangkap!" Algeria, mengeluarkan sapu ajaibnya dan melayang,mengejar Zi yang kini sampai di batas pelindung transparan antara milik Muchen,dan Algeria.

Zi, melambai pada Graysen, Muchen, Jusy dan Judy yang berdiri di gerbang istana. Mereka berusaha untuk menutup retakan yang hampir separuh terbuka. "Aku, pergi dulu!" Gumam Zi sambil terus melayang ke arah retakan dengan Algeria yang mengejarnya dengan sapu lidinya.

"Maafkan aku yang tidak berhasil menggagalkan rencana Algeria untuk memanggil para,Iblis." Bisik Zi,namun suaranya terdengar ke telinga Muchen, Graysen dan yang lainnya.

Graysen, mengulurkan tangannya, untuk mencegah Zi keluar dari retakan sistem teleportasi untuk membawa Algeria keluar dari istana kerajaan Aestherlyn,dan masuk kembali ke dunia penyihir. "Tidak!! Zi?" Pekik Graysen.

"Tidak yang mulia Putri!!"

"Tidak nak! Itu sangat berisiko!"

Semuanya memekik saat tubuh Zi telah tersedot ke luar dari istana,bersama dengan Algeria. Retakan semakin parah dan sistem perlindungan hancur,dengan ribuan iblis yang sudah di panggil oleh Algeria masuk ke istana kerajaan Aestherlyn,dan menyerang siapa saja yang di temukan mereka.

•••

Para penyihir bertanya-tanya mengapa sistem perlindungan dan sistem teleportasi mereka bermasalah. Sudah ratusan tahun ini mereka tidak mendapatkan masalah apapun,tapi kenapa dengan hari ini? Mengapa sistem mereka tiba-tiba saja rusak. Dunia penyihir di selimuti aura kegelapan, membuat mereka berlindung di balik apapun yang bisa di jadikan sebagai tempat berlindung.

Zi, terjebak di dalam hutan lebat yang mencekam , mengerikan,semuanya bergerak dan mengejarnya. "Ck. Penyihir jelek, sialan! Dia menjebak-ku di sini." Zi,merutuk kesal. Melompat-lompat kecil seperti apa yang di lakukannya di lorong panjang menuju ruangan Muchen,si Raja penuh wibawa.

Algeria, tertawa terbahak-bahak. Suaranya menggema dan menggelegar dari arah sekitar,Zi. Semuanya berubah menjadi sangat menyeramkan. Zi, menarik napas dan membuangnya secara perlahan. Tangannya terus melayangkan pedang menebas dan bertahan. Kakinya melompat dan menendang dedaunan yang sengaja menjerat kakinya.

"Kau,akan mati membusuk di lembah itu, gadis manis!" Algeria, mengeluarkan tawanya yang membuat telinga Zi terasa sakit. "Berhentilah tertawa Nenek sihir sialan! Suaramu sangat tidak enak di dengar!" pekik Zi mengarahkan cincinnya ke arah mulut Algeria, sehingga membuat Nenek sihir kegelapan itu secara tiba-tiba mengatupkan bibirnya.

1
Ai
Maaf ya teman-teman, mungkin cerita ini tidak akan berlanjut ke akhir, karena akun aslinya tidak bisa aku buka lagi,(gagal login) aku udah coba beberapa kali dan bahkan dengan cara yang di berikan, tapi tetap gagal masuk 🥺😭😭🙏
🦋Karlin🍂🦋: Alhamdulillah 🤲 akhirnya bisa login lagi teman-teman 🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!