"Kau adalah milikku, Kau ada di setiap hembusan nafasku. Ku bunuh siapapun yang berani menyentuhmu. Aku mencintaimu Anya" - Damian Andante Salvatore
"Yang kau sebut cinta itu adalah Penjara bagiku Dante. Bila bersamamu rasanya sesak bagiku. Aku membencimu Dante" - Azzevanya Laluna Hazal
Hallo guys, ini adalah novel pertama ku... maaf kalau banyak typo atau ceritanya kurang menarik ya... Terima kasih banyak😍😍😍😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sequoia_caca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kodok Birahi 2
Tak berapa lama, akhirnya Anton dan Pak Hussen tiba di restoran hotel. Pak Hussen segera ikut melerai pertikaian Azzevanya dengan si pria tua itu.
"Azze sudah, sudah hentikan...! "
Pak Hussen berdiri dihadapan Azze sambil menahan kepalan tangan Azze yang terlihat mungil tapi sangat keras.
"Aduuhhhhh bu'uk abiiii ieuu teteh!!!! "
Anton yang ikut melerai pun akhirnya ikut menjadi korban seperti Rudy, rambutnya terjambak keras oleh Azze hingga tercabut beberapa helai.
"AZZEVANYA!!! SUDAH HENTIKAN"
Suara menggelegar yang berasal dari pak Hussen sukses membuat Azze berhenti seketika dari aksinya. Si pria tua yang berlindung di balik tubuh Rudy tampak masih ketakutan. Jangan tanya bagaimana penampilan Rudy, dia terlihat sangat amburadul dengan name tag yang lepas, beberapa kancing yang sudah copot dan hilang entah jatuh kemana, rambut yang acak acakan, dan sudut bibir yang berdarah. Rudy berjalan lunglai meninggalkan orang-orang disana untuk berdiri di depan cermin dekat wastafel. Dia amat terkejut dengan penampilannya yang sekarang.
"ASTAGAAAAA, APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU AZZEVANYA!!! ".
Azze hanya berdiri terengah-engah dengan sorot mata tajam, dia tampak belum puas. Rasanya dia ingin menghabisi pria tua mata keranjang itu.
Rudy melangkah berjalan kembali ke arah mereka. Sekarang otaknya sangat mendidih melihat kelakuan fatal Azzevanya. Rudy menggulung lengan bajunya lalu menunjuk Azzevanya tepat di dahinya.
"AZZEVANYA!! KAUUU...!!!!!! AKAN KU ADUKAN KAU KE GENERAL MANAGER BAHWA KAU HARUS DIPECAT KARENA ULAHMU MEMUKULI TAMU HOTEL TANPA ALASAN.!!! "
"APPPPA?? TANPA ALASAN, TAPI DIA MELECEHKAN KU DENGAN KALIMAT TAK PANTAS PAK!!! MASA AKU HARUS DIAM DIPERLAKUKAN SEPERTI ITU.... "
Azze tidak Terima dirinya disalahkan secara sepihak.
"Tunggu.. jangan saling menyalahkan dulu. Kita harus mendengarkan kronologi sebenarnya seperti apa. Memangnya apa yang dia katakan padamu nak? "
Pak Hussen mencoba mendinginkan suasana.
"Diaaa!!! si pria tua mata keranjang itu terus menganggu ku dengan sikapnya yang genit, aku mencoba menahan amarah tapi semakin ku biarkan kegenitan nya semakin menjadi bahkan dia bicara dengan kalimat tak pantas padaku. Dia meminta nomor handphone ku dan bilang berapa harga ku untuk semalam!!!!!! "
"Bohongggg!!! wanita itu berbohong.. aku tidak mengatakan hal seperti itu. dia bohongg!! aku hanya akan memesan tapi dia tiba-tiba memukul ku dengan keras!! "
Si pria tua memotong perkataan Azze dengan membela dirinya bahwa dia tidak seperti yang Azze katakan.
"KAUUUU.!!! KEMARIII KAU DASAR BAJINGANNN TUAAAA!!! KODOK BIRAHI!!! SIALAN"
Azze yang tidak Terima dengan pembelaan dari si pria tua, Tiba-tiba kembali ingin memukulnya namun dihalangi oleh Pak Hussen.
"Sabarr nak sabar!! ,apakah ada saksi mata
saat bapak ini melontarkan kalimat yang melecehkan Azze? "
Tanya Pak Hussen pada orang-orang yang berada disana, tamu-tamu lain yang awalnya hanya menikmati makanan, namun sedikit terganggu dengan pertikaian itu hanya bisa saling pandang.
"saya melihatnya pak. "
seorang pria bersetelan militer Angkatan Darat yang tadi berdiri tepat di belakang pria tua itu dan menegurnnya karena lama memesan angkat bicara.
"ya saya juga melihat dan mendengar bapak itu bicara tidak sopan pada nona itu"
Sambung tentara itu.
"iya, saya juga mendengarnya. Sudah tua masih ganjen hey, pak ingat umur. Tambah amalan malah tambah dosa. Ingat istri.. anak dirumah.. lapor polisi saja nona.. Security!!! "
seorang wanita paruh baya bergaya modis dengan sanggul khas ibu pejabat juga ikut angkat bicara membela Azze.
"Mme.. meee reka semua bohong. Wanita itu yang melakukan kekerasan secara tiba-tiba padaku!! yang harus ditangkap itu dia.. bukan saya!! "
pria tua itu masih saja membela dirinya padahal semua bukti sudah jelas bahwa dia melecehkan Azze.
"SECURITY!!!!! SECURITY..!!! BAWA DIA. DAN HUBUNGI POLISI"
pak Hussen sangat emosi saat tau bahwa pria itu benar-benar melecehkan Azze. Kalau saja bukan di tempat bekerja. Mungkin pria tua itu sudah babak belur ditangan Pak Hussen.
Dua orang Security menghampiri mereka dan menyeret pria tua itu.
"Ayo ikut kami pak.. "
"berani kalian melakukan ini padaku, saya kenal hukum kaliann ingin dipecat hah!!!.. awasss kaliannn"
Rudy masih nampak tidak senang, walau bukti sudah terkuak. Dia Berjalan menjauh meninggalkan Restoran sambil mendengus kesal. Pak Hussen menenangkan Azze yang masih kesal akibat kejadian tadi. Sedangkan Anton mengusap kepalanya yang masih terasa sakit akibat jambakan keras Azze. Bahkan Anton sampai menitikkan air mata saking perihnya.
"Ampunnn si teteh, kepala saya meni nyeri kieu"
"Maaf Ton, salah siapa kau berusaha menghalangi ku, Nanti aku belikan rokok".
Azze meng iming-imingi Anton dengan imbalan rokok sebagai permintaan maaf padanya.
" Sudah, Ayo kembali bekerja. dah ton.. Yang berbohong disini tuh kamu. Katanya Ada singa cina ada yang meninggal.. mana? pembohong".
Pak Hussen pergi meninggalkan Restoran bersama Azze. Anton yang mendengar tuduhan Pak Hussen hanya bisa berekspresi bingung.
"Kok jadi saya yang salah... huhhh eta mah si bapak we bahasa Sunda wae teu ngerti.. payah"
Semua tamu kembali menikmati breakfast dengan santai, karena masalah sudah kelar. Semua kembali ke aktivitas pagi masing-masing.