Tak ada satupun orang tahu bahwa sang casanova rupanya masih perjaka. Telah banyak wanita yang tidur dengannya, tapi rupanya tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya bergairah.
Trauma di masa lalu membuat Andra Struick menjadi seorang pria impoten. Sehingga dia mencoba mengencani banyak wanita untuk bisa membuatnya sembuh dari impontennya.
Tapi bagaimana kalau ternyata satu-satunya wanita yang bisa membuatnya bergairah adalah musuh bubuyutannya? Apakah Andra akan menerima takdirnya? Atau memilih tidak menikah sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"Aku baru satu minggu membeli sebuah mansion. Kebetulan aku belum memiliki seorang pembantu. Karena itu, jadilah pembantuku selama satu tahun." Ucap Andra. Dia ingin menjadikan musuh bebuyutannya itu sebagai pembantu di mansion barunya.
"Apa? Pembantu?" Sadrina tercengang mendengarnya. "Masa gadis cantik dan manis seperti aku harus menjadi pembantu?"
Andra merasa mual mendengar Sadrina memuji dirinya sendiri, "Ya, cantik jika dilihat dari liang sedotan."
"Hhhh..." Sadrina mendengus kesal. Padahal faktanya banyak yang bilang kalau dirinya sangat begitu cantik.
"Tidak ada kata penolakan! Aku sudah membeli kamu seharga satu miliyar, itu artinya mulai hari ini kamu adalah milikku. Kamu harus mengikuti apapun yang aku perintahkan!" Andra berkata dengan penuh penekanan.
"Tapi...." Sadrina tidak meneruskan perkataannya. Lagi pula saat ini dia memang sangat kesulitan, tidak sanggup membayar rumah kontrakan yang dia tempati. Jangankan untuk membayar hutang satu miliyar, untuk mencari sesuap nasi saja dia sangat kesusahan.
Sehingga akhirnya Sadrina terpaksa mengikuti perintah dari Andra. Untuk melunasi hutangnya kepada pria itu, Sadrina terpaksa harus menjadi pembantunya Andra selama satu tahun.
...****************...
Sudah satu minggu Sadrina tinggal di mansionnya Andra. Bukannya mansion tersebut menjadi bersih, tapi Sadrina malah membuatnya seperti kapal pecah. Seperti saat ini, wanita itu sedang memasak di dapur, terdengar suara kegaduhan disana.
Brang!
Breng!
Brong!
Padahal wanita itu hanya memasak bakwan jagung dan udang asam manis, tapi kondisi dapur telah dibuat berantakan olehnya.
"SADRINAAAAAA!"
Terdengar suara teriakan Andra di dalam kamar, Sadrina yang sedang memasak, dia terpaksa harus mematikan kompor, kemudian dia segera menghampiri Andra di kamarnya. Hatinya sudah merasakan tidak enak dan horor, pasti pria itu akan mengomelinya.
"Ada apa sih?" tanya Sadrina dengan wajahnya yang belepotan dengan terigu. Dia terbelalak saat melihat penampilan Andra yang hanya mengenakan handuk saja, sampai tubuh sixpack nya terlihat sangat jelas.
Andra menatap Sadrina dengan tatapan tajam sambil memperlihatkan kemejanya yang bolong. "Kenapa kemejaku bisa bolong begini?"
Sadrina pura-pura tertawa, memperlihatkan wajah tanpa berdosanya. "Oh i-itu... jadi ceritanya begini, aku lagi menyetrika kemeja kamu, terus aku pergi ke dapur buat mematikan kompor. Eh tau-tau kemeja kamu malah bolong."
Andra menghela nafas panjang, kemudian pria itu berkacak pinggang. "Apakah kamu tahu berapa harga kemeja ini?"
"Tentu saja aku tahu." Sadrina pernah merasakan jadi orang kaya, tentu saja dia sangat tahu semua harga pakaian bermerek.
"Kemeja ini adalah salah satu kemeja kesayangan aku. Tapi kamu malah membuatnya bolong?" bentak Andra.
Sadrina mencoba untuk mengalihkan pandangannya ke arah lain, dia tidak sanggup melihat penampilan Andra yang hanya mengenakan handuk saja menutupi area pinggangnya sampai ke paha.
"Hei tatap aku! Aku sedang bicara denganmu?" bentak Andra lagi.
"Se-seharusnya kamu memakai celana atau berpakaian lengkap dulu. Kasian mataku yang polos seperti ini harus ternodai gara-gara penampilan kamu." Sadrina berkata dengan wajahnya yang memerah.
Andra tertawa kecil, "Polos?"
"Tentu saja aku masih polos. Tidak seperti kamu, casanova. Pasti sudah banyak wanita yang kamu tiduri. Baru satu minggu saja aku bekerja disini, sudah ada 7 wanita yang kamu bawa ke mansion."
Andra menjadi salah tingkah, mungkin Sadrina berpikir bahwa dia dan para kekasihnya bercinta di dalam kamar. Padahal nyatanya tidak, dia hanya menjadikan mereka sebagai bahan percobaan saja siapa tahu bisa membuat adiknya bangun. Tapi tetap saja gagal. Sehingga Andra langsung memutuskan mereka malam itu juga.
Hanya saja Andra tidak paham, suatu waktu dia pernah melihat Sadrina yang berpenampilan cukup seksi, wanita itu memang sering memakai rok mini. Entah mengapa Andra merasakan tubuhnya kepanasan, sehingga dia meminta Sadrina untuk tidak memakai rok mini lagi.
Memperkerjakan Sadrina menjadi pembantunya ternyata adalah sebuah keputusan yang sangat salah. Wanita itu sering berbuat ulah, semua masakannya tidak enak, kadang keasinan, kadang masakannya masih mentah, dan kadang terlalu pedas sampai Andra bolak balik ke kamar mandi.
Bukan hanya itu saja, Sadrina juga sering sekali membuat kencannya Andra dengan para kekasihnya menjadi gagal total. Saat Andra dengan salah satu kekasihnya yang bernama Claudia bermesraan di sofa, tiba-tiba Sadrina datang kesana sambil membawa cemilan dan menonton televisi. Padahal Andra harus bisa segera membuat senjatanya bangun. Bagaimana bisa dia menikah dengan Sonya, kalau dia belum bisa sembuh juga dari impontenya?
"Ya sudah jangan marah-marah terus. Ini masih pagi, bukannya kamu mau berangkat ke kantor? Aku sudah memasak untukmu."
Andra pun menghela nafas, percuma saja dia marah-marah kepada Sadrina, karena pada akhirnya dia tidak akan bisa memecat wanita itu, yang ada Sadrina yang keenakan, dan Andra yang merasa dirugikan, karena Sadrina memiliki hutang satu miliyar kepadanya.
Andra terpaksa memakai kemeja yang lain, setelah berpakaian dengan lengkap, kini dia sedang berada di ruang makan, untuk sarapan pagi.
Namun, baru saja dia memasukan masakan wanita itu ke dalam mulutnya. Andra merasakan mual, udang asam manis buatan Sadrina rupanya masih mentah.
"Arggghh!" Andra mengacak-acak rambutnya sendiri. Padahal baru satu minggu Sadrina menjadi pembantu di mansionnya, tapi Andra sudah tidak kuat dengan kelakuan wanita itu, membuatnya stres.