Sugar Dating!

Sugar Dating!

1. Jadilah Sugar Baby-ku

"Melihat penampilanmu," pria itu mengitariku, memperhatikan diriku dengan cermat, tidak sejengkal-pun dari penampilanku terlewatkan olehnya.

"Kamu hanya cocok jadi sugar baby-ku, tidak lebih," imbuhnya menatapku, lalu mendaratkan bokongnya ditepi meja kerjanya.

"Saya kesini bukan mau menjual diri, tapi melamar pekerjaan tuan," sarkasku mengepalkan tangan disamping tubuhku menahan emosi. Aku berusaha menahan diri karena ini kantornya.

Pria itu terkekeh pelan mendengar ucapanku. Ya, dia sedang menertawaiku.

"Jual mahal," gumamnya, tapi masih bisa kudengar dengan jelas.

"Kamu hanya perlu membuatku senang, aku akan membiayai semua kebutuhanmu, dan kamu tidak perlu bersusah payah berkerja. Kamu cukup mengatakan apa saja yang kamu inginkan," lanjutnya, memaparkan banyak penawaran, tidak memperdulikan raut wajahku yang sudah memerah menahan rasa jengkelku.

"Seorang mahasiswi sepertimu pasti sudah piawai menjadi seorang sugar baby bukan? Pekerjaannya hanya ngangkang saja, mudah bukan? Dan saat ini, hanya itu yang bisa aku tawarkan padamu. Kalau tidak mau, kamu boleh pergi," usirnya dengan gerakan tangannya yang melambai.

Aku gegas bangkit dengan perasaan terhina. Tanganku merebut map merah milikku dari tangannya.

"Dasar tuan mesum! Otak dan mulut sama-sama kotor!" umpatku.

Aku berbalik, sengaja mengibaskan rambut panjangku untuk mencambuk wajah durjananya, sengajaku menyentak-sentakan langkah sepatuku saking jengkelnya, lalu membanting pintu dengan sekuat tenaga.

BAAMMM!!!

BOOMMM!!! KRAAAAAAAK!!!

Dentuman keras itu bersahut-sahutan hingga menciptakan debu berkabut naik keudara.

"Oh! Astaga! Bagaimana ini?" aku panik, membekap mulutku saking kaget dan takutnya.

"Nona, anda telah merusak pintunya," ucap sekretaris Tania, mendekatiku dengan raut tak kalah panik dan kagetnya seperti diriku.

Aku memandangi daun pintu yang berbahan kayu besi itu dengan tatapan nanar, ubin keramik yang mahal itu pecah berkeping-keping tertimpa olehnya, tidak terkecuali barang-barang yang ada disekitarnya.

Didalam ruangan sana, pria mesum bermulut kotor itu masih menyandarkan bokongnya ditepi meja, menatap kearahku dengan raut datarnya.

"Apa yang terjadi?" dua security yang baru keluar dari lift gegas mendekati kami, tentu mereka mendengar dentuman keras tadi jadi langsung datang, batinku.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" ucap keduanya lagi, kaget melihat pintu sang presdir mereka ambruk dan merusak lantai juga beberapa barang yang ada disekitarnya.

"Pergilah, panggil tukang untuk segera memperbaikinya, kamu juga Tania," perintah pria itu pada dua security dan sekretarisnya.

"Baik tuan," gegas ketiganya meninggalkan tempat itu.

Merasa sesuatu yang buruk bakal terjadi, aku buru-buru berlari mengejar ketiganya menuju lift.

"Hei kamu! Siapa yang menyuruhmu pergi juga?!" pekiknya dibelakangku.

Aku terlambat, lift sudah tertutup rapat. Jariku menekan rusuh tombol-tombol lift agar pintu besi itu bisa terbuka, tapi nihil. Lututku gemetar dahsyat, mendengar langkah sepatu pantofel kian mendekat dibelakangku.

"Setelah apa yang kamu rusak? Jangan harap kamu pergi dengan selamat!"

Aku berbalik, dan spontan memundurkan tubuhku hingga mentok pada pintu lift dibelakangku.

"Mau lari dari tanggung jawab? Tidak semudah itu!" pria itu mengunci tubuhku, seketika napasku terasa sesak karenanya.

"T-tolong... Maafkan saya tuan. S-saya tidak sengaja membuat pintu tuan roboh. Saya akan menggantinya," aku terbata, suaraku gemetar menahan rasa takut campur rasa bersalah.

"Tidak sengaja? Kamu membanting pintu ruanganku sampai roboh, merusak lantai dan barang-barang dalam ruang kerjaku, apa itu yang kamu katakan tidak sengaja?"

Aku menahan napasku, saat pria jangkung itu menurunkan wajahnya, mendekat kewajahku.

"Dan seperti katamu, kamu memang harus membayarnya," ucapnya setengah berbisik, napasnya yang panas menyapu wajahku.

"Brengsek! Aku akan melaporkan tuan pada polisi atas tindakan pelecehan!" ancamku marah, menangkap tangan nakalnya yang mencoba menelusup dicelah-celah kancing kemejaku.

"Coba saja," pria itu menyeringai.

"Kita lihat saja, perkataan siapa yang akan didengar. Aku akan melaporkanmu balik. Daun pintuku yang roboh ini adalah bukti kalau kamu melakukan kejahatan dikantorku," pria itu balik mengancamku.

Ting!

Aku tersentak, tubuhku limbung kebelakang, spontan tanganku menarik dasi dan kemeja pria didepanku agar tidak terjatuh kebelakang.

Diluar dugaanku, pria tegap itu malah jatuh bersamaku kedalam lift yang pintunya sudah terbuka lebar.

"Akh!" aku mengerang kaget, tapi tubuhku tidak terasa sakit, ternyata tangan pria itu sudah menahan kepala dan tubuhku agar tidak terbentur lantai.

Pandangan kami saling mengunci.

Sorot mata legam itu menatapku tajam. Rahang tegasnya terlihat bersih, sepertinya baru habis dicukur. Bulu-bulu halus seakan malu-malu, bersembunyi didalam lubang hidungnya dengan puncaknya yang mencuat tinggi. Alis tebal itu selaras dengan bulu matanya yang tebal dan panjang.

Bibir itu... terlihat segar, dan lumayan tebal, seakan terbelah pada bagian belahan bibir bawahnya. Wajahnya tidak buruk, bahkan bisa dikategorikan pria yang nyaris sempurna dalam penilaianku.

"Aku suka dada besarmu, sesuai size yang aku inginkan."

Aku terbelalak.

"Oh my God! Enyahlah pria brengsek!" Aku menepis kasar tapak tangan besar itu yang sudah namplok disalah satu gunung kembarku yang menjulang.

"Hahahaaa," seringai pria itu puas, lalu menjilat bibirnya sendiri.

"Tepisan tanganmu, dan bagaimana kamu bisa merobohkan pintu ruang kerjaku, membuatku semakin penasaran dengan permainan ranjangmu, kamulah sugar baby yang aku cari."

Aku meronta dari kungkungan pria berumur itu, memberi perlawanan. Walau aku tahu tenagaku tidak mampu melumpuhkannya.

Bersambung...✍️

✍️Pesan moral :

Harus sabar dan tetap tenang dalam menghadapi masalah, jangan main banting pintu yaaaa 🤭🤭🤭

✍️Hai...

Ketemu lagi dengan author Dewi Payang. Senang bisa meluncurkan satu novel lagi untuk para readers sebagai bacaan hiburan.

Tanpa dukungan para readers, author bukanlah siapa-siapa. Jadi, mohon dukungan like dan komentarnya pada setiap bab yang telah dibaca, sebagai penyemangat author untuk rajin up setiap hari.

Salam sehat, semangat menjalani hari. CHAYOOOOOOOOO💪💪💪💪💪💪

Terpopuler

Comments

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞IntanArmy💜°𝐒⃟: ✿࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞IntanArmy💜°𝐒⃟: ✿࿐

apa ini Bunda Oh Noooo

2024-12-20

2

Ikan

Ikan

Vina sekenceng apa bantingnya weh sampai rusak 😭😭 eh tapi, PINTU KANTORNYA JELEK BERARTI

2024-12-19

3

Zenun

Zenun

Hay kakak, semnagat terus ya/Determined/

2024-12-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. Jadilah Sugar Baby-ku
2 2. Tunggakan
3 3. Diculik
4 4. Aku Sudah Melihat Semuanya.
5 5. Hanya Boleh Menelponku
6 6. Nasihat Murdiono
7 7. Licik.
8 8. Takut Sama Dia
9 9. Ditindas
10 10. Rumah Sakit.
11 11. Diremehkan.
12 12. Gadis Itu Dalam Perlindunganku.
13 13. Berusaha Kabur.
14 14. Aku Membencimu!
15 15. Insiden Kolam Pemandian
16 16. Ke Pesta
17 17. Status Bukanlah Ukuran Sejati.
18 18. Hanya Perduli Kamu
19 19. Jaminan
20 20. Berondong Kaya
21 21. Berondong Kaya si Pembuat Masalah
22 22. Ada Syaratnya
23 23. Belanja Sembako Untuk Yatim Piatu
24 24. Hukuman Untuk Riska
25 25. Kebodohan Yang Memabukan
26 26. Terserah!
27 27. Bergemuruh
28 28. Insiden Anggi
29 29. Sakit
30 30. Izinkan Aku Pulang
31 31. Hanya Ingin Mendapat Bukti
32 32. Pria Matang Penuh Pesona
33 33. Bimo dan Heru
34 34. Jauhi Gadis Itu
35 35. Presidential Suite Viktoria Hotel
36 36. Protes Tentang Dekorasi Kamar
37 37. Mengharapkan Kebaikan
38 38. Penasaran
39 39. Ketiduran
40 40. Daddy!
41 41. Alibi
42 42. Calon Isteri
43 43. Jawabannya Harus Pilihan Yang Pertama
44 44. Rewelnya Bimo
45 45. Pertemuan Pertama
46 46. Menu Makan Malam
47 47. Ada Syaratnya.
48 48. Viktoria Hills
49 49. Rusuhnya Anggi
50 50. Mengungkap
51 51. Tulusnya Marawing
52 52. Tidak Sabar
53 53. Ancaman Marawing
54 Lamaran
55 55. Jatuh Cinta Lagi Di Usia Tua
56 56. Menuai Didikan Sendiri
57 Hari Pernikahan
58 58. Mau Adik Bayi?
59 59. Takut, Tapi Mau
60 60. Berbadan Dua
61 61. Tua
62 62. Adik Bayi Lucu Mau Launching!
63 63. Alvira Dan Alvaro Hardi Dinata
64 64. End
Episodes

Updated 64 Episodes

1
1. Jadilah Sugar Baby-ku
2
2. Tunggakan
3
3. Diculik
4
4. Aku Sudah Melihat Semuanya.
5
5. Hanya Boleh Menelponku
6
6. Nasihat Murdiono
7
7. Licik.
8
8. Takut Sama Dia
9
9. Ditindas
10
10. Rumah Sakit.
11
11. Diremehkan.
12
12. Gadis Itu Dalam Perlindunganku.
13
13. Berusaha Kabur.
14
14. Aku Membencimu!
15
15. Insiden Kolam Pemandian
16
16. Ke Pesta
17
17. Status Bukanlah Ukuran Sejati.
18
18. Hanya Perduli Kamu
19
19. Jaminan
20
20. Berondong Kaya
21
21. Berondong Kaya si Pembuat Masalah
22
22. Ada Syaratnya
23
23. Belanja Sembako Untuk Yatim Piatu
24
24. Hukuman Untuk Riska
25
25. Kebodohan Yang Memabukan
26
26. Terserah!
27
27. Bergemuruh
28
28. Insiden Anggi
29
29. Sakit
30
30. Izinkan Aku Pulang
31
31. Hanya Ingin Mendapat Bukti
32
32. Pria Matang Penuh Pesona
33
33. Bimo dan Heru
34
34. Jauhi Gadis Itu
35
35. Presidential Suite Viktoria Hotel
36
36. Protes Tentang Dekorasi Kamar
37
37. Mengharapkan Kebaikan
38
38. Penasaran
39
39. Ketiduran
40
40. Daddy!
41
41. Alibi
42
42. Calon Isteri
43
43. Jawabannya Harus Pilihan Yang Pertama
44
44. Rewelnya Bimo
45
45. Pertemuan Pertama
46
46. Menu Makan Malam
47
47. Ada Syaratnya.
48
48. Viktoria Hills
49
49. Rusuhnya Anggi
50
50. Mengungkap
51
51. Tulusnya Marawing
52
52. Tidak Sabar
53
53. Ancaman Marawing
54
Lamaran
55
55. Jatuh Cinta Lagi Di Usia Tua
56
56. Menuai Didikan Sendiri
57
Hari Pernikahan
58
58. Mau Adik Bayi?
59
59. Takut, Tapi Mau
60
60. Berbadan Dua
61
61. Tua
62
62. Adik Bayi Lucu Mau Launching!
63
63. Alvira Dan Alvaro Hardi Dinata
64
64. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!